The purpose of this study is to investigate how smart tourism differs from other digital tourism marketing. The tourism sector is experiencing a growing trend known as digital tourism, which leverages digital technologies to enhance the overall tourist experience.. The research method used is descriptive qualitative with data processing using NVivo 12 Plus. ResultsThis study shows that the Mandalika Special Economic Zone (KEK) shows significant advantages compared to Labuan Bajo in implementing the Smart Tourism concept. The Mandalika SEZ has effectively integrated digital technology, first with the implementation of Smart Advertising for data-driven marketing and culminating in the creation of Smart Attractions that enrich the digital experience for visitors. The main characteristics of Mandalika in attracting visitors are its modern infrastructure, improved public accessibility, and facilities that accommodate those with disabilities. In contrast, although Labuan Bajo is rapidly developing as a super-priority destination, the use of smart technology is still limited, especially related to digital integration and the use of Smart Advertising. In addition, improving facility management and inclusive accessibility in Labuan Bajo is essential to meet the criteria of international tourism destinations. Both destinations have significant potential for sustainable tourism expansion; however, a more systematic and integrated approach based on technological innovation, exemplified by the Mandalika SEZ, has shown greater efficacy in accelerating the achievement of creative, sustainable, and inclusive tourism development goals.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana pariwisata pintar berbeda dari pemasaran pariwisata digital lainnya. Sektor pariwisata sedang mengalami tren yang berkembang yang dikenal sebagai pariwisata digital, yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman wisatawan secara keseluruhan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengolahan data menggunakan NVivo 12 Plus. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menunjukkan keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan Labuan Bajo dalam menerapkan konsep Pariwisata Cerdas. KEK Mandalika telah mengintegrasikan teknologi digital secara efektif, pertama dengan penerapan Iklan Cerdas untuk pemasaran berbasis data dan berpuncak pada penciptaan Atraksi Cerdas yang memperkaya pengalaman digital bagi pengunjung. Karakteristik utama Mandalika dalam menarik pengunjung adalah infrastrukturnya yang modern, aksesibilitas publik yang ditingkatkan, dan fasilitas yang mengakomodasi mereka yang berkebutuhan khusus. Sebaliknya, meskipun Labuan Bajo berkembang pesat sebagai destinasi superprioritas, penggunaan teknologi pintar masih terbatas, terutama terkait dengan integrasi digital dan penggunaan Iklan Cerdas. Selain itu, peningkatan manajemen fasilitas dan aksesibilitas yang inklusif di Labuan Bajo sangat penting untuk memenuhi kriteria destinasi pariwisata internasional. Kedua destinasi tersebut memiliki potensi yang signifikan untuk perluasan pariwisata berkelanjutan; namun, pendekatan yang lebih sistematis dan terintegrasi berdasarkan inovasi teknologi, seperti yang dicontohkan oleh KEK Mandalika, telah menunjukkan kemanjuran yang lebih besar dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan pariwisata yang kreatif, berkelanjutan, dan inklusif.