Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Media Sosial Instagram dalam Mempublikasikan Dakwah Majelis Az-Zikra Sentul Bogor Saifuddin, Saifuddin; Syafrin, Nirwan; Syarah, Maya May
KOMUNIKA Vol 4 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komunika.v4i2.4996

Abstract

In this modern era, there are a lot of media that can be used as a means of disseminating information and can be accepted by all groups. And one of the most popular uses of social media is Instagram. Az Zikra Assembly Sentul Bogor is one of the largest assemblies in Indonesia that uses social media Instagram as a means of spreading da'wah messages with the @azzikramediaofficial account. By utilizing the features found on Instagram, the @azzikramediaofficial account can create content or disseminate Islamic messages effectively and easily accepted by other Instagram users. The purpose of this study is to dig deeper and understand the role of Instagram social media in publishing da'wah. In this research, the method used is qualitative with a case study approach. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The findings from this study explain that the Assembly of Az Zikra Sentul Bogor with the Instagram account @azzikramediaofficial often uses the Live Streaming feature, IG TV, photos, videos and stories in disseminating da'wah messages. In addition, the content of the material posted is about Islamic knowledge in everyday life. The positive impact that was felt by the Az Zikra Sentul Bogor Council after using social media Instagram as a propaganda medium was that it was easy to reach all congregations from various groups in remote areas. What is really felt at this time is being able to continue preaching even in the midst of the corona pandemic like now. The positive impact that was felt by the Az Zikra Sentul Bogor Council after using social media Instagram as a propaganda medium was that it was easy to reach all congregations from various groups in remote areas. What is really felt at this time is being able to continue preaching even in the midst of the corona pandemic like now.AbstrakDi zaman modern ini banyak sekali media yang bisa dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi dan bisa diterima oleh semua kalangan. Dan salah satu penggunaan media sosial yang populer adalah instagram. Majelis Az Zikra Sentul Bogor merupakan salah satu Majelis terbesar di Indonesin yang menggunakan media sosial instagram sebagai sarana menyebarkan pesan-pesan dakwah dengan akun @azzikramediaofficial. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat pada instagram, akun @azzikramediaofficial dapat membuat konten atau menyebarluaskan pesan-pesan Islamiyah secara efektif dan mudah diterima oleh pengguna instagram lainnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam dan memahami tentang peran media sosial instagram dalam mempublikasikan dakwah. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa Majelis Az Zikra Sentul Bogor dengan akun instagram @azzikramediaofficial sering  menggunakan fitur Live Streaming, IG TV, foto, video dan story dalam menyebarluaskan pesan-pesan dakwah. Selain itu konten materi yang di post adalah mengenai pengetahuan Islami dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positif yang dirasakan oleh Majelis Az Zikra Sentul Bogor setelah menggunakan media sosial instagram sebagai media dakwah adalah mudahnya menjangkau semua jemaah dari berbagai kalangan dib pelosok daerah. Yang sangat dirasakan pada saat ini adalah bisa tetap berdakwah walaupun ditengah pandemi corona seperti sekarang. Dampak positif yang dirasakan oleh Majelis Az Zikra Sentul Bogor setelah menggunakan media sosial instagram sebagai media dakwah adalah mudahnya menjangkau semua jemaah dari berbagai kalangan dib pelosok daerah. Yang sangat dirasakan pada saat ini adalah bisa tetap berdakwah walaupun ditengah pandemi corona seperti sekarang.
Analisis Dakwah Digital Felix Siauw Sebagai Pendakwah dan Influencer Dzaki Anshari, Muhammad; Nirwan Syafrin; Rosmawati
KOMUNIKA Vol 9 No 1 (2025): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Da'wah as a public speaking activity always requires digitalization. Today's developments which lead society to grow together with advances in technology and information require massive digitalization of information in an effort to convey messages well. Digitizing da'wah messages is one form of effort to maintain da'wah in people's lives, especially in the digital era. Felix Siauw, as a well-known digital preacher with 5.3 million followers on his Instagram social media account, is able to influence society regarding the idea of "hijrah" or changing to a better Muslim personality. This research was carried out using a qualitative-descriptive methodby using a content analysis table for audio-visual preaching and library sources as a medium for describing research objects; Felix Siauw's digital preaching. Digital literature sources were also used in an effort to find ideas, thoughts and opinions in this research. The results of this research show that there are 9 da'wah topics that Felix Siauw often uses in carrying out digital da'wah, namely; Thought, Islamic Morals, Worship, Hijrah, Islamic History, Politics, Marriage, Youth, Faith Motivation. The da'wah topics raised by Felix Siauw are presented in 4 various forms of digital media output, namely; images with captions, animated videos and audio, illustrated videos and audio, and video recordings of preaching messages. In all forms of digital da'wah that have been produced on Instagram, Felix Siauw uses 4 types of approaches; delivery of advice and stories of experiences, only delivery of advice, delivery of advice and discussion, and only discussion.
The Concept of the Perfect Human (al-Insan al-Kamil) in Islamic Education According to al-Ghazali and Its Implementation in Indonesian Islamic Higher Education Iskandar, Sofwan; Saepudin, Didin; Husaini, Adian; Syafrin, Nirwan
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 12 NO. 1 2025
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v12i1.46553

Abstract

Abstract Human perfection is intrinsically linked to virtues (al-fadhā’il), namely wisdom (al-hikmah), courage (al-syaja‘ah), temperance (al-‘iffah), and justice (al-‘adalah). Through these virtues, individuals attain true happiness, which al-Ghazali in Ma‘arij al-Quds describes as beholding God in the hereafter or attaining divine knowledge (ma‘rifat al-Bāri). This study has three main objectives: first, to explain the concept of the Perfect Human (al-insan al-kamil); second, to analyze al-Ghazali’s perspective on this concept within Islamic education; and third, to examine its implementation at STIT Insan Kamil, Bogor City. The research employs qualitative methods in a descriptive, analytical, implementative, and evaluative approach, drawing on interviews with students, lecturers, and staff, supported by institutional data. For al-Ghazali, the Perfect Human is one who balances morality, intellect, and righteous deeds, achieving harmony in relationships with God, fellow human beings, and the universe. Education should therefore go beyond worldly ambitions and guide individuals toward closeness to God. At STIT Insan Kamil, this concept is applied, although Qur’an memorization targets remain less optimal and require continuous improvement. Abstrak Kesempurnaan manusia erat kaitannya dengan kebajikan (al-fadhā’il), yaitu kebijaksanaan (al-hikmah), keberanian (al-syaja‘ah), kesederhanaan (al-‘iffah), dan keadilan (al-‘adalah). Melalui kebajikan tersebut manusia mencapai kebahagiaan sejati, yang oleh al-Ghazali dalam Ma‘arij al-Quds digambarkan sebagai memandang Allah di akhirat atau mengenal-Nya (ma‘rifat al-Bāri). Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu menjelaskan konsep insan kamil (al-Insan al-Kamil), menganalisis pandangan al-Ghazali tentang konsep ini dalam pendidikan Islam, serta mengkaji implementasinya di STIT Insan Kamil Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, analitis, implementatif, dan evaluatif melalui wawancara dengan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, serta ditunjang oleh telaah data kelembagaan. Bagi al-Ghazali, insan kamil adalah manusia yang mampu menjaga keseimbangan antara akhlak, intelektualitas, dan amal saleh sehingga tercapai keharmonisan hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta. Pendidikan karena itu tidak hanya berorientasi pada status duniawi atau kekayaan, tetapi bertujuan mendekatkan individu kepada Allah. Di STIT Insan Kamil, konsep ini diterapkan meskipun target hafalan al-Qur’an masih belum optimal dan terus ditingkatkan. How to Cite: Iskandar S., Saepudin, D., Husaini, A., &   Syafrin, N. (2025). The Concept of the Perfect Human (al-Insan al-Kamil) in Islamic Education According to al-Ghazali and Its Implementation in Indonesian Islamic Higher Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 12(1), 97-114. doi:10.15408/tjems.v12i1.46553.