Claim Missing Document
Check
Articles

APLIKASI ALGINAT SEBAGAI EMULSIFIER DALAM PEMBUATAN SATSUMA AGE IKAN KURISI (Nemipterus Sp) PADA PENYIMPANAN SUHU DINGIN Prasetyawan, Dhoni; Riyadi, Putut Har; Wijayanti, Ima
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.996 KB)

Abstract

Satsuma age merupakan salah satu bentuk produk olahan ikan berbasis surimi, berbentuk gel, bersifat kenyal, dan elastis. Satsuma age merupakan salah satu bentuk pengolahan yang perlu mempertahankan stabilitas emulsi. Satsuma age yang dibuat pada penelitian ini berbahan baku daging ikan kurisi (Nemipterus Sp). Bentuk penyimpanan yang dilakukan pada satsuma age untuk memperpanjang umur simpan adalah dengan menyimpanya dalam suhu dingin. Penelitian dilakukan dua tahap, penelitian pendahuluan untuk mengetahui stabilitas emulsi satsuma age substitusi alginat dengan tepung sagu yang berbeda, satsuma age terpilih kemudian digunakan dalam penelitian utama dengan perlakuan yaitu peyimpanan suhu dingin selama 21 hari. Hasil penelitian pendahuluan didapat konsentrasi terbaik subtitusi alginat 2,5% dan 7,5% tepung sagu. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa tingkat kestabilan emulsi satsuma age ikan kurisi substitusi 2,5% alginat dan 7,5% tepung sagu (A1) dan substitusi 0% alginat dan 10% tepung sagu (A0), selama 21 hari (T21) memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap menurunnya nilai stabilitas emulsi satsuma age ikan kurisi selama penyimpanan suhu dingin. Berdasarkan hasil sensorik selama 21 hari, satsuma age dengan substitusi alginat dapat diterima sampai hari ke-14, dan satsuma age tanpa substitusi alginat dapat diterima sampai hari ke-7. 
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI ASAP CAIR TERHADAP KARAKTERISTIK ARABUSHI IKAN TONGKOL (Euthynus affinis) Ardianto, Candra; Swastawati, Fronthea; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.903 KB)

Abstract

Ikan Tongkol adalah jenis ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan memiliki kandungan protein tinggi yang baik untuk tubuh manusia. Pengasapan adalah metode yang digunakan untuk mengoleh sumber daya perikanan. Dimana metode pengasapan ini merupakan metode tradisonal yang sudah lama kita kenal dikalanagan masyarakat. Salah satu cara pengasapan modern adalah dengan menggunakan asap cair (liquid smoke). Arabushi atau sering disebut ikan kayu telah lama dikenal memiliki mutu flavour yang baik. Flavour ini terbentuk melalui tahapan proses yang cukup unik yaitu perebusan, pengasapan, dan pengeringan hingga daging ikan menjadi keras seperti kayu oleh karena itu arabushi sering disebut dengan ikan kayu.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi liquid smoke pada produk ikan asap terhadap karakteristik fisik (warna, bau, rasa dan tekstur), kandungan fenol, kadar air, Aw dan protein pada produk arabushi. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan meliputi perendaman dalam asap cair dengan konsentrasi yang berbeda (2%, 3% dan 4%) dan perlakuan tanpa perendaman sebagai kontrol. Hasil penelitian utama di dapatkan arabushi ikan tongkol dengan perlakuan kombinasi perbedaan konsentrasi asap cair dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai organoleptik serta karakteristik kenampakan, bau dan tekstur. Disamping itu juga berpengaruh nyata dengan kadar fenol, air, Aw serta protein (P<0,05).  Eastern little tuna is one of mareine fish which is popular and has high protein content. Smooking is a method used to explore fihseries source, this method is called as traditioanl method known by society. One of modern smooking methods is by using liquid smooke. Arabushi is usually as wood fish has been known has good flavor. The flavour was formed by some steps, such as boiling, smooking, and drying up to the flesh of fish being like a wood. This research aimed to know the effect of different concentrations of liquid smooke on characteristics of smooked fish (color, smeel, taste, and texture), fenol content, water content, water activity, and protein of the product. Experimental design used was Complete Randomized  Design by using soaking in liquid smooke with different concentrations (2%,3% and 4%) and control treatment. The result of this research showed that concentration of liquid smooke gave significant effect (P<0,05) on organoleptic score and characteristic (appereance, smell, and texture). In other hand, it also gave significant effect on fenol content, moisture content, water activity, and protein.
PENGARUH JARAK, SUHU, LAMA PENGASAPAN TERHADAP KEMUNDURAN MUTU IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) ASAP SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Shabrina, Nurina Almas; Riyadi, Putut Har; Anggo, Apri Dwi
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.151 KB)

Abstract

Pengasapan tradisional merupakan salah satu metode pengolahan dan pengawetan yang populer di Indonesia. Kebanyakan masyarakat melakukan pengasapan ikan dengan menggunakan suhu tinggi, waktu yang relatif singkat di mana jarak antara sumber api dengan ikan sangat dekat, sehingga dapat mempengaruhi mutu ikan asap yang dihasilkan, dimana mutu tersebut berpengaruh terhadap daya awet ikan asap selama dalam penyimpanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemunduran mutu ikan bandeng asap hasil kombinasi jarak, suhu, lama pengasapannya selama penyimpanan hari ke 0-4 (H) pada suhu ruang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan menggunakan rancangan split plot in time, dimana kombinasi jarak, suhu, lama pengasapan sebagai main plot dan lama penyimpanan adalah sub plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kombinasi jarak, suhu, lama pengasapan dan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata terhadap keselurahan parameter (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan nilai organoleptik yang masih sesuai standar, K1 pada H1: 7,56, K2 pada H2: 7,13. Nilai TBA pada kedua perlakuan kombinasi pengasapan masih di bawah standar yang diijinkan sampai H4, yaitu K1H4: 1,801±0.009, K2H4: 1,696±0.05. Nilai TVBN K1 pada H1: 18,78±0,62, K2 pada H2: 19,61±0,72. Nilai TPC K1 pada H1: 5,7x103±0,12, K2H2: 4,0x104±0,36. Nilai pH pada K1H0: 5,81±0,02 – H4: 7,19±0,06, pada K2H0: 5,76±0,07 – H4: 6,35±0,12. Kadar air pada K1 H0: 56,91±0,57, pada K2 sampai H2: 59,60±0,12. Kadar fenol K1H2: 0,092±0,002 - H4: 0,059±0,004, K2H3: 0,084±0,007 - H4: 0,075±0,01. Traditional smoking is one of popular processing and preserved method in Indonesia.  Most of people smoking fish by using high temperature, in short time where the distance between fire and the fish is too close, so it will affect the smoked fish quality, while thw quality also influence preserve capacity of smoked fish on storage.  The aim of this study is to understand the quality decrease of smoked milkfish as the result from two combinations of distance, temperature, smoke duration during storage on day 0-4 (H). The method of this study is site experiment with using split plot in time program, where the distance combinatioon, temperaturem smoking duration as main plot  and storage period as sub plot.  The result of this study show that the difference of distance combination, temperature, smoking duration and storage period are giving influence to whole parameter  (P<0,05). The result of this study show organoleptic value that is standard, K1 on H1: 7,56, K2 on H2: 7,13. TBA value on both smoking combinations treatment are still lower than standard that allowable until H4, that  K1H4: 1,801±0.009, K2H4: 1,696±0.05. TVBN K1 pada H1: 18,78±0,62, K2  at H2: 19,61±0,72. TPC K1 on H1: 5,7x103±0,12, K2H2: 4,0x104±0,36. The value of pH  at K1H0: 5,81±0,02 – H4: 7,19±0,06,at K2H0: 5,76±0,07 – H4: 6,35±0,12. Water content limit on K1 H0: 56,91±0,57, at K2H2: 59,60±0,12. Phenol content K1H2: 0,092±0,002 - H4: 0,059±0,004, K2H3: 0,084±0,007 - H4: 0,075±0,01.
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN MINYAK DALAM PROSES PEMINYAKAN TERHADAP KUALITAS KULIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SAMAK Maharani, Ardila Tri; Darmanto, YS; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.945 KB)

Abstract

Peminyakan merupakan salah satu tahapan dari proses penyamakan dimana peminyakan bertujuan untuk menjadikan kulit lebih lemas, lunak dan mudah dilekuk-lekukkan. Peminyakan dapat menggunakan berbagai macam minyak yaitu kuning telur dan minyak ikan tersulfit dimana kedua bahan tersebut mampu meningkatkan kemuluran pada kulit ikan nila samak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis minyak dan konsentrasi yang berbeda terhadap kualitas dari kulit ikan nila samak. Penelitian menggunakan desain percobaan faktorial dengan perlakuan bahan minyak yaitu minyak ikan tersulfit dan kuning telur serta konsentrasi bahan minyak yaitu 3%, 6%, 9%, 12%, 15% dan dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor bahan minyak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kemuluran, kekuatan tarik, kekuatan sobek dan kadar lemak. Sedangkan faktor konsentrasi bahan minyak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kemuluran, kekuatan sobek, kekuatan tarik dan kadar lemak. Interaksi kedua faktor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kemuluran, kekuatan sobek, kekuatan tarik dan kadar lemak. Kulit samak ikan nila dengan konsentrasi kuning telur konsentrasi 3% merupakan produk yang terbaik dengan kriteria mutu: kekuatan sobek (368,10 N/cm2), kekuatan tarik (2169,85 N/cm2), kemuluran (69,51%) dan kadar lemak (5,52%).  Fatliquoring is one of tanning process which aims to make tanned skin more limp, soft and easy to indentation. Fatliquoring can use a wide variety of oils include are egg yolk and sulfitation fish oil where both materials are able to increase flexibility of tanned tilapia skin. The purpose of this research were to know effect of using different oil and concentration on quality of tanned tilapia skin. This research using factorial experimental design with oil material consist of sulfitation fish oil and egg yolk and oil material concentration consist of 3%, 6%, 9%, 12%, 15% treatments in three replication. The results showed that oil material factors had significant effect (P<0.05) against elongation, tensile strength, tear strength and fat content. Meanwhile, oil concentrations factor had significant effect (P<0.05) against elongation, tear strength, tensile strength and fat content. The interaction of these two factors had significant effect (P<0.05) against elongation, tear strength, tensile strength and fat content. Tanned tilapia skin  with egg yolk 3% was the best product which had the quality criteria: tear strength (368.10 N/cm2), tensile strength (2169.85 N/cm2), elongation (69.51%) and fat content (5.52%). 
APLIKASI GELATIN SEBAGAI EMULSIFIER PADA SOSIS IKAN BANDENG (Chanos chanos) KEMASAN VAKUM PENYIMPANAN SUHU RUANG Setyawati, Rita Dwiyani; Ma’ruf, Widodo Farid; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sosis merupakan produk yang berbentuk emulsi padat dimana fase zat cair terdispersi dalam suatu zat padat. Gelatin adalah salah satu bahan tambahan makanan yang berfungsi sebagai pengemulsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kestabilan emulsi sosis ikan Bandeng dengan penambahan gelatin dengan kemasan vakum pada penyimpanan suhu ruang.            Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Bandeng      (Chanos chanos) segar dan gelatin kulit ikan Nila. Metode penelitian bersifat eksperimental laboratories. Rancangan percobaan digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial 2x2x4. Data hedonik dianalisa menggunakan uji Kruskal  Wallis.            Hasil dari pengujian kualitas gelatin yang dilakukan pada tahap I  meliputi rendemen 7,49%, viskositas 18,97%, pH 7,54, kadar air 6,7%, dan kekuatan gel 140,35 bloom. Hasil uji stabilitas emulsi adalah sosis dengan penambahan gelatin (K3) yang dikombinasikan dengan kemasan vakum mempunyai kestabilan emulsi yang lebih tinggi dan lama penyimpanan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap menurunnya kestabilan emulsi. 
MINYAK BIJI ANGGUR SEBAGAI BAHAN PEMINYAKAN PADA PROSES PENYAMAKAN KULIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus) TERHADAP KUALITAS FISIK Ferdianto, Richki; Riyadi, Putut Har; Anggo, Apri Dwi
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Periode Bulan Agustus 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.645 KB)

Abstract

Peminyakan merupakan bagian dari proses penyamakan kulit yang bertujuan menempatkan molekul minyak pada serat-serat kulit dan berfungsi sebagai pelumas. Proses peminyakan dapat menggunakan berbagai macam minyak, salah satu nya minyak biji anggur. Minyak biji anggur memiliki kandungan asam lemak tak jenuh linoleat yang tinggi yang dapat memeberikan kelemasan kulit. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan konsentrasi optimal minyak biji anggur dalam proses penyamakan kulit ikan nila terhadap kualitasnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit ikan nila yang diperoleh dari PT Aquafarm Semarang dan minyak biji anggur diperoleh dari PT Prambanan. Rancangan penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan dimana konsentrasi digunakan adalah 15%, 20% dan 25% dan Minyak sandolix WWL 4% sebagai kontrol. Parameter pengujian yang dilakukan adalah kuat tarik, kemuluran, kekuatan sobek, kelemasan, kadar air dan kadar lemak. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan data diuji dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan minyak biji anggur  dengan konsentrasi berbeda berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek, kelemasan dan kadar lemak sedangkan kadar air tidak menunjukkan perbedaan nyata. Perlakuan dengan konsentrasi 20% minyak biji anggur merupakan produk yang terbaik dengan kriteria mutu kekuatan tarik (1966,132 N/cm2), kemuluran (75,48%), kekuatan sobek (294,821 N/cm2),  kelemasan (3,63 mm), kadar air (17,177%) dan kadar lemak (4,293%).
ANALISA KADAR HISTAMIN DAN KUALITAS IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) ASAP DENGAN METODE PENGASAPAN YANG BERBEDA Patria, Liberta Ibi; Riyadi, Putut Har; Anggo, Apri Dwi
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 3 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) banyak dimanfaatkan masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Namun, ikan tongkol mengandung histidin bebas yang tinggi pula sehingga sering dikaitkan dengan kasus keracunan histamin akibat dekarboksilase histidin oleh bakteri. Dalam proses pengasapan, terbentuk senyawa fenol yang bersifat bakteriostatis tinggi sehingga menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengasapan yang berbeda terhadap kualitas dan kadar histamin ikan tongkol asap dan melihat potensi metode pengasapan yang berbeda dalam menjaga kualitas dan kandungan histamin ikan asap yang dihasilkan. Penelitian menggunakan metode eksperimental lapangan dengan uji statistik independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan kadar histamin sebesar 2,103 mg/100g (T) dan 2,270 mg/100g (Sc). Kadar air sebesar 61,69% (T) dan 60,91% (Sc). Nilai organoleptik dan nilai kadar fenol yaitu (T) 7,923 ≤ μ ≤ 7,937 dan 1628 mg/kg sedangkan (Sc) 8,057 ≤ μ ≤ 8,063 dan 818 mg/kg. Nilai pH sebesar (T) 5,85 dan (Sc) 5,79. Sementara untuk ALT keduanya bernilai < 2,5 x 103 cfu/g. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dari segi organoleptik kedua produk dapat diterima panelis dan sesuai dengan SNI, namun kadar air dan fenol produk berada di atas standar, sementara kadar histamin berada dalam batas aman. 
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn.) TERHADAP WARNA DAN KUALITAS PADA TERASI UDANG REBON (Acetes sp.) Sanjaya, Yulian Dani; Sumardianto, Sumardianto; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 2 (2016): Wisuda Periode Bulan April 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.658 KB)

Abstract

Terasi merupakan produk tradisional perikanan. Terasi bisa terbuat dari ikan, udang, ataupun campuran keduanya, tetapi konsumen cenderung lebih menyukai terasi udang karena memiliki warna yang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan ekstrak rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) dengan konsentrasi berbeda pada pembentukan warna terasi udang dan untuk mengetahui kualitas produk terasi udang rebon terbaik dengan penambahan ekstrak rosella konsentrasi berbeda. Materi pada penelitian ini terdiri dari bahan utama seperti udang rebon, ekstrak rosella, dan garam. Penelitian ini dilakukan dengan penambahan konsentrasi ekstrak rosella berbeda, yaitu 5%, 10%, dan 15% pada terasi rebon saat proses penggilingan III, dengan tiga kali ulangan. Analisis data dalam penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan aplikasi SPSS 21.0 jika ada perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Parameter yang diukur adalah uji kadar air, kadar protein, kadar abu, pH, kadar garam, warna, dan organoleptik. Penelitian ini menggunakan metode experimental yield. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan terasi udang rebon dengan konsentrasi ekstrak rosella berbeda berpengaruh terhadap mutu terasi dan sesuai SNI 2716.1-2009 tentang terasi udang. Nilai kadar air berkisar antara 43,19 – 49,03%. Nilai kadar protein berkisar antara 10,8 – 13,11%. Nilai kadar Abu berkisar 1,49 – 2,15%. Nilai pH berkisar 5,44 – 6,09. Nilai kadar garam berkisar 5,63 – 7,16%. Warna terasi udang dengan perlakuan 5% memiliki warna merah kekuningan sedangkan terasi dengan ekstrak rosella 10% dan 15% memiliki warna merah gelap. Hasil penelitian terbaik berdasarkan hasil pengujian skala laboratorium terdapat pada terasi dengan penambahan rosella 5%.
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum) TERHADAP KARAKTERISTIK PASTA DARI IKAN AIR TAWAR, PAYAU DAN LAUT Arumsari, Marchella Dharma; Darmanto, YS; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.555 KB)

Abstract

Pasta Ikan merupakan salah satu produk diversifikasi perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Banyak metode yang dilakukan untuk meningkatkan tekstur produk pasta ikan, misalnya penambahan tepung. Tepung kentang dapat ditambahkan karena mempunyai viskositas yang tinggi dan kemampuan mengikat air yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung kentang pada karakteristik pasta ikan dari ikan patin, belanak dan kurisi. Penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan perlakuan jenis ikan dan konsentrasi tepung kentang dan dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis ikan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekuatan gel, kadar air, EMC, kadar protein, derajat putih, uji gigit, uji lipat dan nilai hedonik. Sedangkan faktor konsentrasi tepung kentang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekuatan gel, EMC, derajat putih, uji gigit, uji lipat dan nilai hedonik. Interaksi kedua faktor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekuatan gel, kadar protein, uji gigit, uji lipat dan nilai hedonik. Pasta ikan patin dengan penambahan tepung kentang 5% merupakan produk yang terbaik dengan kriteria mutu: kekuatan gel (2558,443 g.cm); nilai uji lipat 4,87 (A); uji gigit 8,03; uji derajat putih 65,8; uji hedonik 7,28; kadar air 70,42%; kadar protein 19,03%; pH 6,96 dan EMC 10,46%. Fish Paste is one of fisheries diversification product which have high economic value. Many methods have been developed to enhance the textural properties of fish paste products, such as flour addition. Potato flour with a high viscosity and good water holding ability. The aim of this research was to know the effect of potato flour concentration on the characteristics of fish paste from catfish, mullet, and threadfin bream. This research used completely randomized factorial experimental design with species and potato flour concentration treatments in three replication. Results of this research showed that species factor had significantly (P<0.05) for gel strength, moisture content, EMC, protein content, whiteness, teeth cutting test, folding test and hedonic value. Meanwhile, potato flour concentration had significantly (P<0.05) for gel strength, EMC, whiteness, teeth cutting test, folding test, and hedonic value. Interaction of each factor had significantly (P<0.05) for gel strength, protein content, teeth cutting test, folding test and hedonic value. Catfish paste with 5% potato flour adding was the best product which had the quality criteria : gel strength (2558.443 g.cm); folding test score 4.87 (A); teeth cutting test 8.03; whiteness test 65.8; hedonic score 7.28; moisture content 70.42%; protein content 19.03%; pH value 6.96 and EMC  10.46%. 
PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN KERANG HIJAU (Perna viridis) MENGGUNAKAN BUAH TOMAT (Lycoperdicum esculentum) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) Mahardhika, Rizki; Riyadi, Putut Har; Fahmi, Akhmad Suhaeli
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Periode Bulan Oktober 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.547 KB)

Abstract

Kerang hijau makan dengan cara menyaring makanan yang terdapat pada perairan. Oleh sebab itu, daging kerang hijau berpotensi besar tercemar logam berat timbal, kerang hijau yang mengandung logam berat yang tinggi jika dikonsumsi dapat meracuni tubuh manusia. Kandungan asam sitrat dalam buah tomat diharapkan dapat menurunkan kadar logam berat timbal yang terkandung dalam bahan pangan khususnya kekerangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama perendaman terbaik pada kerang hijau dengan menggunakan larutan buah tomat terhadap kadar residu logam berat timbal dalam daging kerang hijau. Penelitian ini menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pada sampel yaitu lama waktu perendaman 30 menit, 60 menit, 90 menit. Data parametrik dianalisa dengan uji ANOVA, sedangkan data non-parametrik menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama waktu perendaman 90 menit kerang hijau menggunakan larutan buah tomat memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar timbal, kadar air, dan pH dalam daging kerang hijau, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar protein. Hasilnya sebagai berikut kadar timbal kerang hijau (0,39 ± 0,05 ppm); kadar timbal larutan buah tomat (0,50 ± 0,05 ppm); kadar protein (8,24 ± 0,29%); pH (5,19 ± 0,01); kadar air (84,51± 0,09%); dan overall acceptance organoleptik (7,4 ± 1,25).
Co-Authors - Sumardianto Abdul Rosyid Adhitya Wahyu Darmawan Agus Sabdono Agus Setiawan Agus Triyanto Ahmad Jauharul Farid Ahmad Zakki Zulkarnain, Ahmad Zakki Alismi M Salanggon Andhi Prasetiyo Utomo Anggraeni, Novia Anjani, Gemala Antonius Budi Susanto apri dwi anggo apri dwi anggo Ardila Tri Maharani Arlina Hidayati Asriani Hasanuddin Azra, Mohamad Nor Bayu Kumayanjati Bina Nur Latifa Candra Ardianto Delianis Pringgenies Dewanto, Didit Kustantio Dhoni Prasetyawan Diah Nur Aisyah Tri Meiyani Diana Rachmawati Diana, Fifi Atma Nur Didit Kustantio Dewanto Didit Kustantio Dewanto Didit Kustantio Dewanto Didit Kustantio Dewanto Dolorosa, Roger G. Egi Lukiasa Ramasari Eko Nurcahya Dewi Eko Susanto Eko Susanto Ernawati Ernawati Fahmi, Akhmad Suhaeli Faidha Santika, Faidha Faik Kurohman Fajar, Rahmadian Fauzi, Adnan Ferdianto, Richki Finarti Finarti Fitria Nurika Candra Fronthea Swastawati Hendika Aris Prakoso, Hendika Aris Heny Aprianita Herbowo, Muhammad Seno Ima Wijayanti Indah Kesuma Insivitawati, Era Irawati Mei Widiastuti Johannes Hutabarat Kartika Anjar Sari Laras Rianingsih Liberta Ibi Patria Lintang Ayu Sekar Pangestuti Livia Ayu Nanda Luthfiyatul Habibah Nurlisa Ma'ruf, Widodo Farid Mahardhika, Rizki Marchella Dharma Arumsari May Valdi Harris, May Valdi Medi Prasetyo Mimin Sugiarti Moh. Awaludin Adam Mohamad Nico Muliadin Muliadin Muliadin Muliadin Napitupulu, Romauli Juliana Nikmatullah, Muhammad Novia Anggraeni Nur Rohmat Nurina Almas Shabrina Nurmanita Rismaningsih Ocky Karna Radjasa Pinandoyo Pinandoyo Pradipta Ferry Saputra Prasetyo, Dwi Yanuar Budi Priangga Murti Setyana Puji A Sitorus Puji Widyastuti Putra, Masteria Yunovilsa Rany Dwimayasanti Ratna Ibrahim Ratna Ibrahim Ratna Ibrahim Ratna Ibrahim Reska Wijayanto Ria Hastrini Rica Rahmayati ridho somat Rita Dwiyani Setyawati Romadhon Romadhon Roni Hermawan Roni Hermawan Roni Hermawan Roni Hermawan Rosihun, Muhammad Rukmana Rahayu Lestari Salim Ari Wibowo Samliok Ndobe Sanjaya, Yulian Dani Sari Aswani Sarrah Nadhifah Azmy Sarwono Azmi Syahbuddin Seto Windarto Siti Aisiah Siti Nur Chotimah Slamet Budi Prayitno Slamet Suharto, Slamet Stevy Imelda Murniati Wodi Subagiyo Subagiyo Subagyo Subagyo Subianto, Purwanti Fadiah Kusuma Sari Tika Kusmaryanti Tri Winarni Agustini Tri Wisnu Susilo Ulfah Amalia Vivi Endar Herawati Wendy Alexander Tanod Widodo Farid Ma’ruf Wulansari, Devi y S Darmanto YS Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Zulistyanto, Danis