Claim Missing Document
Check
Articles

Functional Properties of Protein Hydrolysates from Skipjack Tuna Byproducts Using Response Surface Methodology Prasetyo, Dwi Yanuar Budi; Agustini, Tri Winarni; Anjani, Gemala; Riyadi, Putut Har
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 19, No 3 (2024): December 2024
Publisher : :Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resources, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.929

Abstract

Protein hydrolysates from skipjack tuna by-products are rich in protein and excellent in functional properties, making them a valuable source of nutrients for humans. This research sought to determine the optimal pH, temperature, and hydrolysis time for producing protein hydrolysates from skipjack tuna byproducts (PHST) using Response Surface Methodology (RSM). A total of 20 g of PHST was prepared from frames and trimmings, samples were hydrolyzed under the following conditions: pH of 6 (P1) and 7 (P2), temperatures of 50°C (S1), 60°C (S2), and 70°C (S3), and hydrolysis times of 90 minutes (T1), 180 minutes (T2), and 270 minutes (T3). The hydrolysis process was terminated by inactivating the enzyme at 80°C for 30 minutes. The filtrate was ready for further analysis in the laboratory. Data and design experiments were analyzed using Box-Behnken Design (BBD) with the Design-Expert (DX) 13® software (Stat-Ease Inc. Minneapolis) to determine the optimum conditions for higher PHST production. A quadratic model was developed to predict the production of PHST. The RSM recommendation was to perform hydrolysis at pH 6.386 and a temperature of 61.190°C for a hydrolysis time of 228.540 minutes to result in a desirability of 0.906 in producing PHST with 85.680% DH, a protein solubility of 51.538%, and a viscosity of 3.587%. The study results showed that PHST can be used as a promising food ingredient and protein source in the food system.
Potensi Bioaktif Peptida Hidrolisat Protein Undur-Undur laut (Emerita spp.) Menggunakan Analisis In Silico Romadhon, Romadhon; Sabdono, Agus; Subagiyo, Subagiyo; Triyanto, Agus; Riyadi, Putut Har
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i1.69353

Abstract

Undur-undur laut (Emerita spp.) telah diteliti mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Peptida dari hewan laut berpotensi besar dalam bidang kesehatan dan aplikasi biomedis, berkat aktivitas biologisnya yang beragam, seperti antioksidan, anti-hipertensi, antimikroba, dan perlindungan terhadap penuaan kulit. Teknik analisis in silico digunakan untuk mengidentifikasi peptida bioaktif dari protein sekuen dengan metode komputasi, seperti: database, aplikasi online dan software. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi peptida yang berasal dari undur-undur laut (Emerita spp.) dengan analisis in silico. Tahapan analisis in silico dilakukan menggunakan database NCBI dan dilanjutkan dengan analisis melalui software BIOPEP-UWM dan Peptide Ranker. Berdasarkan hasil analisis in silico pada hidrolisat protein undur-undur laut menggunakan BIOPEP, terdapat 16 peptida dengan potensi anti-hipertensi dan 14 peptida dengan potensi anti-diabetes. Berdasarkan hasil Peptide Ranker dapat dilihat urutan nilai probabilitas peptida yaitu kategori tinggi (WL, YF, AF, AW, IF, SF, ML, WT), kategori sedang (PR, AG, IG), dan kategori rendah (DP, HL, VPL, SL, NL, DR, AH, AI, VG, AEL, NT). Sekuen peptida yang tertinggi yaitu WL (Triptofan-Leusin) yang memiliki skor 0,99 dengan fungsi sebagai anti-diabetes. Sementara itu, nilai terkecil yaitu NT (skor 0,05) yang berfungsi anti-diabetes. Berdasarkan analisis sensori menggunakan BIOPEP, sekuen peptida yang dihasilkan tersusun atas asam amino yang memiliki rasa pahit dan manis. Peptida dan asam amino yang memiliki rasa pahit di antaranya : P, F, VF, IF, VY, V, VL, VI, L, IL, dan W, sedangkan yang memilki rasa manis di antaranya : P, G, dan V.
PERUBAHAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA DAGING IKAN KARPER (Cyprinus carpio) AKIBAT TREATMENT KEJUT LISTRIK VOLTASE TINGGI Anggo, Apri Dwi; Suharto, Slamet; Riyadi, Putut Har
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 19, No 1 (2023): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.19.1.40-46

Abstract

Kandungan nutrisi daging ikan karper (Cyprinus carpio) membuatnya mudah mengalami kerusakan. Berbagai upaya untuk mempertahankan kualitas daging ikan dan mempunyai masa simpan yang lebih lama telah dilakukan diantaranya dengan metode nonthermal seperti penggunaan kejut listrik voltase tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian kejut listrik voltase tinggi terhadap perubahan sifat fisik dan kimia daging ikan karper. Alat utama yang digunakan adalah seperangkat alat kejut listrik voltase tinggi dan materi yang diamati adalah daging ikan karper. Metode penelitian bersifat eksperimental laboratoris menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan kekuatan voltase listrik yaitu 30 kV, 60 kV, dan 90 kV dan tanpa perlakuan kejut listrik. Parameter yang diamati berupa kandungan TVB-N, aw, storage loss, water holding capacity (WHC) serta perubahan warna daging ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging yang diberikan perlakuan kejut listrik voltase tinggi mempunyai perbedaan nyata antara kontrol dengan perlakuan terhadap kualitas daging pada parameter TVB-N, WHC dan whiteness serta nilai L* (lightness) pada indikator warna, sedangkan parameter Aw, storage loss dan nilai a* dan nilai b* pada indikator warna, tidak terjadi perbedaan nyata antara kontrol maupun antar perlakuan. Nilai TVB-N dan nilai L* (lightness) semakin rendah sedangkan nilai storage loss, WHC dan indikator whiteness semakin tinggi seiring dengan kenaikan voltase kejut listrik. Dalam penelitian ini, perlakuan dengan kejut listrik voltase tinggi bisa mempengaruhi kualitas fisik dan kimiawi daging ikan karper dengan voltase 60 kV paling banyak memberikan perubahan pada kualitas daging ikan karper. The nutritional content in the carp meat makes the meat easier to spoil. Various methods to maintain the quality of fish meat and to have a longer shelf life have been carried out, including non-thermal methods such as the use of high-voltage electric shocks. The purpose of this study was to examine the effect of high-voltage electric shock on changes in the physical and chemical properties of carp meat. The main equipment used is a set of high-voltage electric shocks and the material being observed is carp fish. The research method is an experimental laboratory using a research design that is a completely randomized design (CRD). The treatment was the difference in electric voltage strength of 30 kV, 60 kV, and 90 kV and untreated with electric shock. The parameters determined are TVB-N, aw, Storage loss, water holding capacity (WHC) and changes in the color of fish flesh. The results showed that the meat that was given high-voltage electric shock treatment had a significant difference between the control and the treatment of meat quality on the TVBN, WHC and whiteness parameters as well as the L* (lightness) value on the color indicator, while the parameters Aw, storage loss and the a* and b* values in color indicators did not show a significant difference between the control and between treatments. The TVB-N and L* (lightness) values are getting lower while the storage loss, WHC and whiteness indicators are getting higher along with the increase in the electric shock voltage. In this study, treatment with high-voltage electric shock could affect the physical and chemical quality of carp meat with a voltage of 60 kV giving the most changes to the quality of carp meat.
In-Silico Approach of Mole Crab (Emerita sp.) Peptides Produced by Alcalase Hydrolysis Romadhon, Romadhon; Sabdono, Agus; Subagyo, Subagyo; Triyanto, Agus; Riyadi, Putut Har; Amalia, Ulfah
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 20, No 1 (2025): May 2025
Publisher : :Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resources, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.1018

Abstract

One type of mole crab in Indonesia is Emerita sp., which has a fatty acid content of 3.57% and crude protein content of 32.42% (100 mg). The use of mole crabs is currently limited to food sources; therefore, it is necessary to conduct research to optimize the use of mole crabs, which are a source of protein hydrolysate. The samples were used under fresh conditions and stored at −20°C before processing. This study aimed to produce protein hydrolysates from moles of crabs. This hydrolysate is produced by enzymatic hydrolysis of marine back-down raw materials using alcalase. In silico analyses have identified the potential of marine-receding protein hydrolysates. The results of in silico analysis using BIOPEP and Peptide Ranker revealed that these peptides exhibited multiple bioactivities, including ACE inhibition, DPP-IV inhibition, and antioxidative and anti-inflammatory effects. The dipeptide PW (Pro-Trp) achieved the highest Peptide Ranker score of 0.993, with a predicted dual function as an antioxidant and DPP-IV inhibitor. Molecular docking confirmed strong binding affinities to target receptors, with the AF peptide displaying the best interaction against ACE (−129.70 kcal/mol) and GH peptide against DPP-IV (−113.68 kcal/mol). These results suggest that mole crab hydrolysate contains promising peptides with potential applications as nutraceuticals, particularly in the management of hypertension and type 2 diabetes mellitus. The highest potency based on the in-silico peptide hydrolysate has a strong antihypertensive effect. Further in vivo research is needed to explain the potential of sea retreat peptides as bioactive antihypertensive agents in peptide form.  
PENERAPAN TEKNOLOGI SUPLEMENTASI ENZIM FITASE DALAM PAKAN IKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI BUDIDAYA LELE UPAYA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DESA TAMBAKSARI, KECAMATAN ROWOSARI, KABUPATEN KENDAL Rachmawati, Diana; Riyadi, Putut Har; Kurohman, Faik; Fauzi, Adnan
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 7 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i7.2693

Abstract

Dalam budidaya ikan lele secara intensif, pakan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya. Permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan lele Sido Makmur dan Sido Rukun Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kecamatan Kendal yang merupakan mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat skema Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) masyarakat adalah masih rendahnya efisiensi pemanfaatan pakan sehingga biaya pakan tinggi hampir 60% dari total biaya produksi. Hal ini dikarenakan adanya zat antinutrisi berupa asam fitat dalam bahan nabati penyusun pakan. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan mitra adalah dengan penerapan teknologi suplementasi enzim fitase dalam pakan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan dan menurunkan biaya pakan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat skema Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) terdiri dari beberapa tahapan yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, dan keberlanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada mitra, meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan ikan lele yang berdampak pada penurunan biaya pakan dan meningkatnya pendapatan anggota mitra. Dari hasil kegiatan pengabdian skema IDBU menunjukkan peningkatan efisien pemanfaatan pakan dari 53% menjadi 78%, pertumbuhan ikan dari 2,4%/hari menjadi 3,6 %/hari, menurunkan rasio konversi pakan dari 1,5 menjadi 1, biaya pakan dari 60 % menjadi 50 % dari total biaya produksi, produksi lele meningkat dari 2.000 kg/siklus budidaya menjadi 2.150 kg/siklus budidaya dan pendapatan mitra meningkat dari Rp.8.000.000/siklus menjadi Rp.10.700.- 00/siklus budidaya.
Kondisi Optimum Hidrolisis Menggunakan Asam Sitrat pada Gracilaria sp. dengan Metode Response Surface Methodology (RSM) untuk Produksi Biosugar Wulansari, Devi; Dewi, Eko Nurcahya; Agustini, Tri Winarni; Riyadi, Putut Har; Napitupulu, Romauli Juliana
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 20, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Politeknik - Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v20i1.1140

Abstract

Biosugar merupakan salah satu sumber nutrisi untuk fermentasi. Gracilaria sp. diketahui sebagai biomassa dengan kandungan polisakarida yang tinggi sehingga berpotensi untuk menghasilkan biosugar. Biosugar dapat diperoleh dari proses hidrolisis dengan katalisator asam, salah satunya asam sitrat. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi optimum dari konsentrasi asam sitrat dan durasi hidrolisis dalam proses produksi biosugar dari Gracilaria sp. yang dihidrolisis menggunakan asam sitrat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan model Box Behken. Variabel yang diuji yaitu waktu hidrolisis (10-20 menit), konsentrasi asam sitrat (0,05-1 N), dan massa Gracilaria sp. yang digunakan (1-3 g). Respon hidrolisis yang diamati meliputi kadar gula reduksi dan pH, sedangkan evaluasi bahan baku meliputi kandungan proksimat, komponen fitokimia dan pengamatan mikroskopik. Model yang direkomendasikan dalam RSM adalah model 2FI (Two-Factor Interaction) dengan hasil optimal yang direkomendasikan dengan menggunakan konsentrasi asam sitrat 0,584 N, jumlah substrat 3,0 g dan waktu hidrolisis 20 menit. Validasi model menggunakan pengujian triplikat pada kondisi hidrolisis optimum yang direkomendasikan, menunjukkan hasil kadar gula reduksi sebesar 16,34 mg/mL dan pH hidrolisat sebesar 1,96. Hasil uji proksimat menunjukkan Gracilaria sp. mengandung karbohidrat sebesar 42,01-71,87 %, protein 3,26-6,03%, lemak 0,13-0,19%, kadar abu 4,66-35,15% dan kadar air 17,25-19,45%. Komponen fitokimia yang terdeteksi pada Gracilaria sp. sebelum hidrolisis meliputi alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, fenolik, steroid dan terpenoid, sedangkan setelah proses hidrolisis terdeteksi alkaloid, saponin, steroid dan terpenoid. Model matematis pada respon kadar gula reduksi telah valid, namun perlu dievaluasi lebih lanjut untuk mendapatkan nilai pH yang memenuhi kriteria.KATA KUNCI: ABSTRACTBiosugar is a potential nutritional source for fermentation process. Gracilaria sp. is known for its high polysaccharide content, making it promising biomass for biosugar production. Biosugar can be obtained from the hydrolysis process using acid catalysts, one of which is citric acid. The study aimed to optimize the concentration of citric acid and hydrolysis duration for biosugar production from Gracilaria sp. using citric acid as the hydrolizing agent. The experimental design was based on Response Surface Methodology (RSM) with Box Behken model. The independent variables examined were hydrolysis time (10 and 20 minutes), citric acid concentration (0.05 to 1 N), and the biomass of Gracilaria sp. used (1 to 3 g). The responses observed were reducing sugar concentration and pH of the hydrolysate, while the raw material was evaluated through proximate analysis, phytochemical screening and microscopic observations. The recommended model from RSM was the 2FI (Two-Factor Interaction) model, with optimal achieved at 0.584 N citric acid, 3.0 g of substrate and a hydrolysis time of 20 minutes. Model validation through triplicate testing under optimal hydrolysis conditions, yielded a reducing sugar concentration of 16.34 mg/mL and a hydrolysate pH of 1.96. The proximate analysis revealed that Gracilaria sp. contained carbohydrate ranging from 42.01-71.87%, protein 3.26-6.03%, fat 0.13-0.19%, ash 4.66-35.15% and moisture content 17.25-19.45%. Phytochemical screening detected alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, phenolics, steroids and terpenoids in the raw biomass, whereas only alkaloids, saponins, steroids and terpenoids remained after hydrolysis. The mathematical model for reducing sugar concentration was validated, but further optimization is needed to achieve desirable pH levels.
Co-Authors - Sumardianto Abdul Rosyid Adhitya Wahyu Darmawan Agus Sabdono Agus Setiawan Agus Triyanto Ahmad Jauharul Farid Ahmad Zakki Zulkarnain, Ahmad Zakki Alismi M Salanggon Andhi Prasetiyo Utomo Anggraeni, Novia Anjani, Gemala Antonius Budi Susanto apri dwi anggo apri dwi anggo Ardila Tri Maharani Arlina Hidayati Asriani Hasanuddin Azra, Mohamad Nor Bayu Kumayanjati Bina Nur Latifa Candra Ardianto Delianis Pringgenies Dewanto, Didit Kustantio Dhoni Prasetyawan Diah Nur Aisyah Tri Meiyani Diana Rachmawati Diana, Fifi Atma Nur Didit Kustantio Dewanto Didit Kustantio Dewanto Didit Kustantio Dewanto Didit Kustantio Dewanto Dolorosa, Roger G. Egi Lukiasa Ramasari Eko Nurcahya Dewi Eko Susanto Eko Susanto Ernawati Ernawati Fahmi, Akhmad Suhaeli Faidha Santika, Faidha Faik Kurohman Fajar, Rahmadian Fauzi, Adnan Ferdianto, Richki Finarti Finarti Fitria Nurika Candra Fronthea Swastawati Hendika Aris Prakoso, Hendika Aris Heny Aprianita Herbowo, Muhammad Seno Ima Wijayanti Indah Kesuma Insivitawati, Era Irawati Mei Widiastuti Johannes Hutabarat Kartika Anjar Sari Laras Rianingsih Liberta Ibi Patria Lintang Ayu Sekar Pangestuti Livia Ayu Nanda Luthfiyatul Habibah Nurlisa Ma'ruf, Widodo Farid Mahardhika, Rizki Marchella Dharma Arumsari May Valdi Harris, May Valdi Medi Prasetyo Mimin Sugiarti Moh. Awaludin Adam Mohamad Nico Muliadin Muliadin Muliadin Muliadin Napitupulu, Romauli Juliana Nikmatullah, Muhammad Novia Anggraeni Nur Rohmat Nurina Almas Shabrina Nurmanita Rismaningsih Ocky Karna Radjasa Pinandoyo Pinandoyo Pradipta Ferry Saputra Prasetyo, Dwi Yanuar Budi Priangga Murti Setyana Puji A Sitorus Puji Widyastuti Putra, Masteria Yunovilsa Rany Dwimayasanti Ratna Ibrahim Ratna Ibrahim Ratna Ibrahim Ratna Ibrahim Reska Wijayanto Ria Hastrini Rica Rahmayati ridho somat Rita Dwiyani Setyawati Romadhon Romadhon Roni Hermawan Roni Hermawan Roni Hermawan Roni Hermawan Rosihun, Muhammad Rukmana Rahayu Lestari Salim Ari Wibowo Samliok Ndobe Sanjaya, Yulian Dani Sari Aswani Sarrah Nadhifah Azmy Sarwono Azmi Syahbuddin Seto Windarto Siti Aisiah Siti Nur Chotimah Slamet Budi Prayitno Slamet Suharto, Slamet Stevy Imelda Murniati Wodi Subagiyo Subagiyo Subagyo Subagyo Subianto, Purwanti Fadiah Kusuma Sari Tika Kusmaryanti Tri Winarni Agustini Tri Wisnu Susilo Ulfah Amalia Vivi Endar Herawati Wendy Alexander Tanod Widodo Farid Ma’ruf Wulansari, Devi y S Darmanto YS Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Zulistyanto, Danis