Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERBAIKAN ANEMIA PADA PASIEN HIV STADIUM III DAN STATUS GIZI KURANG DENGAN PEMBERIAN ASUPAN TINGGI PROTEIN DAN MULTIPLE MICRONUTRIENT SUPPLEMENT Maria Ingrid Budiman; Agussalim Bukhari; R Sutrisno; A. Yasmin Syauki
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.33

Abstract

Latar Belakang Anemia normositik normokrom terjadi pada 60% hingga 80% pasien HIV. Anemia dapat menurunkan survival, mempercepat progresivitas penyakit, dan meningkatkan mortalitas pada pasien HIV. Pemberian asupan tinggi protein dan multiple micronutrient supplement diperlukan untuk memperbaiki kadar hemoglobin dan mencegah perburukan anemia. Laporan Kasus Seorang pasien berjenis kelamin laki-laki, umur 25 tahun dikonsulkan dari bagian penyakit dalam dengan diagnosis HIV stadium III untuk terapi nutrisi. Keluhan utama asupan makan berkurang sejak satu bulan terakhir akibat nafsu makan berkurang. Pasien mengeluh batuk, sesak, dan demam. Pasien tersebut memiliki riwayat berganti pasangan, dan sedang dalam pengobatan OAT hari ketiga. Asupan 24 jam 769 kkal. Dari pemeriksaan laboratorium, didapatkan anemia (Hb 9,5 g/dl), deplesi berat sistem imun (TLC 613/µL), dan hipoalbuminemia (2,1 g/dl). Status gizi pasien ini adalah gizi kurang berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (73% LLA). Terapi nutrisi diberikan melalui oral dengan energi 2200 kkal, protein 2gr/kgBBI/hari(17%), karbohidrat 50% dan lemak 33% berupa makanan lunak, buah, dan susu formula. Suplementasi yang diberikan adalah zinc 20mg/24jam, vitamin A 6000/24jam, vitamin B1 100 mg/24jam, vitamin B6 200 mg/24jam, vitamin B12 200 µg/24jam, vitamin C100mg/24jam, dan ekstrak ikan gabus 2kapsul/8jam. Setelah perawatan selama 13 hari, pasien dipulangkan dengan status gizi: gizi kurang (IMT 18,36kg/m2), anemia (Hb 11,6 g/dl), deplesi berat sistem imun (TLC 462/µL), dan hipoalbuminemia (3,1 g/dl). Kesimpulan Terapi nutrisi yang adekuat dapat memperbaiki anemia pasien HIV stadium III.
MENURUNKAN INFLAMASI PASIEN SLE DAN GIZI BURUK DENGAN SUPLEMENTASI MIKRONUTRIEN Mia Miranda; Haerani Rasyid; Agussalim Bukhari; Aryanti R. Bamahry
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.34

Abstract

Latar Belakang Lupus eritematosus sistemik (Systemic Lupus Erythematosus)(SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum diketahui serta manifestasi klinis. Laporan Kasus Nn.M, Perempuan, 20 Tahun dikonsul dengan bagian penyakit bagian Interna divisi Ginjal Hipertensi untuk evaluasi dan penatalaksanaan gizi serta rawat bersama dengan diagnosis medis Sistemik Lupus Eritematosus dan anoreksia Asupan makan berkurang dialami sejak 2 minggu yang lalu karena tidak ada nafsu makan. Mual ada setiap kali makan, muntah tidak ada, nyeri ulu hati ada, demam tidak ada, riwayat demam ada terutama malam hari, badan lemas,tidak mampu berdiri maupun duduk sendiri, batuk ada sejak 2 minggu, lendir ada. Penurunan berat badan ada ±4 kg dalam 2 minggu(BB dulu 35 kg). Asupan 24 jam 97,5 kkal. Pasien didiagnosis dengan status gizi buruk, status metabolik anemia (Hb 6,2 g/dl), deplesi berat sistem imun (TLC 400/uL), Hipertrigliseridemia 236 mg/dl, risiko refeeding, hipoalbumin berat 2.2 g/dl dan status gastrointestinal fungsional. Penatalaksanaan nutrisi dengan target awal energi 2000 kkal, oleh karena pasien dengan resiko refeeding maka dilakukan penatalaksanaan nutrisi 10-15 kkal/hari selama 3 hari dengan pemberian thiamin 300 mg/hari serta perbaikan kadar kalium darah. Setelah terlewati 3 hari , nutrisi dinaikkan sesuai toleransi pasien sampai 2500 kkal dengan komposisi protein 2 gr/kg BBI/hari(16%), karbohidrat 60%, lemak 24% melalui oral berupa makanan lunak sesuai toleransi, formula nutrican, jus buah tinggi kalium, madu, dan olive oil, zink 20 mg/24 jam, Ca hydrogen phosphate 400 mg, Ca laktat 200 mg, Vitamin B6 40 mg, Vitamin C 50 mg, Vitamin D3 200 IU, fish oil(EPA) 2000 mg/24 jam, ekstrak ikan gabus 3 kapsul/8 jam. Setelah 15 hari perawatan, status gizi buruk dengan perbaikan pasien secara klinis(IMT 14,5 kg/m2), hemoglobin 10.7 g/dl, deplesi berat sistem imun (TLC 600/uL), hipoalbumin ringan 3.1 gr/dL. Kesimpulan Dukungan nutrisi optimal dapat membantu untuk mengendalikan inflamasi yang ditemukan akibat penyakit SLE dan komplikasi yang disebabkan efek samping pengobatan.
TERAPI NUTRISI PADA NEFROPATI DIABETIK, GAGAL JANTUNG KRONIK NYHA III, KARSINOMA SERVIKS, POST OPERASI URS BILATERAL, REPLACE DJ STENT Andi Syurma Sari Ismail; Agussalim Bukhari
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.55

Abstract

Nefropati Diabetik or Diabetic Kidney Disease (DKD) adalah perubahan struktural dan fungsional patologis spesifik yang terlihat pada ginjal pasien Diabetes Mellitus (DM). Nefropati diabetik menyebabkan berbagai perubahan pada kapiler dan arteri, penebalan membran endotel, trombosis dan inflamasi. Kondisi ini terlihat setelah satu atau dua tahun menderita DM. Diabetes mellitus juga dapat berkontribusi pada gagal jantung kronik dengan mekanisme sistemik, miokard, dan seluler. Semua faktor inilah yang dapat menyebakan malnutrisi. Ini adalah laporan kasus dari seorang wanita berusia 50 tahun, dengan keluhan tidak ada asupan oral yang didiagnosis dengan moderate protein energy malnutrition, nefropati diabetik, gagal jantung kronik NYHA III dengan karsinoma serviks dan pasca operasi URS Bilateral, Replace DJ Stent. Terapi nutrisi diberikan 720 kkal, ditingkatkan bertahap menjadi 2000 kkal sesuai kemampuan dan kondisi pasien, dengan komposisi 0,8-1 g / kg BB ideal / hari protein dan ekstrak ikan gabus, 45-50% karbohidrat dan 41-47% lemak diikuti dengan suplementasi seng (20 mg / hari), vitamin B kompleks, dan kurkumin. Terjadi peningkatan asupan energi dari 245 kkal menjadi 2.142,6 kkal diikuti dengan peningkatan hasil laboratorium seperti penurunan ureum / kreatinin (114 / 3,2 menjadi 84 / 2,05 mg / dl, penurunan leukosit (14.000 menjadi 7200 / µl), penurunan asam urat (13,1 hingga 7,3) mg / dl, penurunan kadar gula darah (199 menjadi 162 g / dl), peningkatan hemoglobin (6,7 hingga 8,2 g / dl), peningkatan kadar natrium (128 hingga 131 mmol / l) Kesimpulan: Terapi gizi yang adekuat selama 16 hari dapat memperbaiki kondisi, status metabolisme dan kualitas hidup pasien.
TERAPI NUTRISI PADA KARSINOMA AMELOBLASTIK DENGAN KEMOTERAPI Rabiah Rabiah; Agussalim Bukhari; Citra Kesumasari; Asrini Safitri
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 2 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i2.73

Abstract

Karsinoma ameloblastik adalah tumor ganas epitel odontogenik yang sangat jarang terjadi, terhitung sekitar 2% dari tumor odontogenik. Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan status gizi sehingga dapat memperkecil terjadinya komplikasi, meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi, radiasi), kualitas hidup dan survival penderita. Pria usia 59 tahun dikonsulkan dengan diagnosis karsinoma ameloblastik dan malnutrisi berat (Subjective Global Assesment Skor C). Pasien memiliki riwayat asupan yang kurang dan perubahan konsistensi asupan selama 4 bulan dan memberat 10 hari terakhir karena disfagia. Terapi nutrisi pre-kemoterapi diberikan dengan target 1900 kkal secara bertahap melalui enteral dan parenteral dengan protein 1,5 gram/kgBB ideal/hari. Pada akhir masa perawatan terdapat perbaikan metabolik seperti deplesi system imun,albumin dan balance nitrogen. Penanganan nutrisi perlu dilakukan pada pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi untuk optimalisasi kondisi pre-kemoterapi dan memperbaiki klinis dan metabolik pasien post-kemoterapi.
PENGEMBANGAN DAN EVALUASI PROGRAM KONSELING GIZI INTENSIF PADA IBU HAMIL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DIET Natalia Rorrong Pamilangan; Aminuddin Aminuddin; Agussalim Bukhari; Veni Hadju; Nilawati Usman Andi; Suryani As’ad
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes DepKes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.399 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v12i1.855

Abstract

The quality of a pregnant woman's diet is important for maternal health, fetal growth and development. Nutritional counseling interventions are effective in preventing complications for both mother and fetus. This study aims to determine differences in the quality of the diet of pregnant women in the treatment group and the control group, knowing the difference in the quality of the diet of pregnant women before and after intensive nutrition counseling using leaflet media. This research is a quasi-experimental study with a one post pre control group design approach. This research was conducted at Polongbangkeng Utara Health Center, Takalar Regency. The sampling technique uses simple random sampling method. The sample in this study was pregnant women trimester I-III who met the inclusion and exclusion criteria. The group that received intensive nutrition counseling was 35 people and the group without intensive nutrition counseling was 35 people. Intensive nutritional counseling was provided by researchers with the help of media leaflets then mentoring with a target of six sessions / meetings for 45 minutes. Every 7 (seven) days will be assessed again the quality of the diet per individual Respondents record the food consumed in URT (Household Size) or gram, then researchers estimate / estimate URT (estimated food record) into a measure of weight (grams). The calculation of diet quality is calculated using Nutrisurvey 2007 software. The results showed there were differences in the quality of the diets of pregnant women in the treatment and control groups with a p value = 0.002 <0.05. The results of statistical tests using Wilcoxon indicate there are differences in the quality of the diet of pregnant women before and after intensive nutrition counseling is given (p <0.05). Intensive nutritional counseling using leaflet media can improve the quality of the diet of pregnant women.
Pengaruh Edukasi Media Whatsapp Tentang Gizi Laktasi, Involusi Uteri, Dan Lochea Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Nifas Ratnaeni; Agussalim Bukhari; Healthy Hidayanty; Nurpudji Astuti Daud; Burhanuddin Bahar; Ni Luh Puti Herli Mastuti
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2021): OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v8i1.724

Abstract

The abnormal period of nifas causes problems such as the sub-involution of utero and bleeding, when it is not handled quickly can result in maternal mortality. Education is one of the upbringing to improve the knowledge, attitudes and behaviors of mother Nifas. The aim of this research is to know the effect of WhatsApp education on lactation, uteri, and Lochea on the knowledge, attitudes and behavior of puerperium in the working area of Sitti Khadijah I Muhammadiyah Makassar ". Research design that is quasi experiment with one group pre-Test and post-Test design. The research was conducted in Rsia Sitti Khadijah I Muhammadiyah Makassar in January S/d february year 2020. Sample of 39 respondents. Sampling technique using purposive sampling, intervention is given through WhatsApp media about lactation, utero and Lochea for 14 days with 2 times the provision of materials in a day and completed the division of the research material conducting group monitoring if the material is accessed then the name of the respondent is in the field "read by" but if it has not been accessed the name of the respondent is in the field Data was analyzed using Mc Nemar test. Result: Most of the respondents were 20-35 years old as much as 84.6%, the majority of the education of respondents was the college as much as 41.0%, respondents MOSTLY worked as IRT, which was 56.4%, most of the family income was 3-5 million per month as many as 69.2% and most respondents had a total of 2-4 children as much as 43.6%. There was a significant increase in the knowledge of 84.6% and an attitude of 79.5% after the intervention with P-value 0.000. While on the behavioral consumption of proteins, Vit A and vit C respectively at 35.9%, 41% and 59% after administration of the intervention with P value < 0.05. There is an increase in the knowledge, attitudes and behaviors of puerperium mothers in the work area of RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Branch of Makassar. And expected to be Pregnant and mother Nifas to make use of social media owned especially Whatsapp and Dipleaseto further researchers in order to develop this research using other social media. Keywords: Education, Social Media Whatsapp, Nutrition, Puerperium The abnormal period of nifas causes problems such as the sub-involution of utero and bleeding, when it is not handled quickly can result in maternal mortality. Education is one of the upbringing to improve the knowledge, attitudes and behaviors of mother Nifas. The aim of this research is to know the effect of WhatsApp education on lactation, uteri, and Lochea on the knowledge, attitudes and behavior of puerperium in the working area of Sitti Khadijah I Muhammadiyah Makassar ". Research design that is quasi experiment with one group pre-Test and post-Test design. The research was conducted in Rsia Sitti Khadijah I Muhammadiyah Makassar in January S/d february year 2020. Sample of 39 respondents. Sampling technique using purposive sampling, intervention is given through WhatsApp media about lactation, utero and Lochea for 14 days with 2 times the provision of materials in a day and completed the division of the research material conducting group monitoring if the material is accessed then the name of the respondent is in the field "read by" but if it has not been accessed the name of the respondent is in the field Data was analyzed using Mc Nemar test. Result: Most of the respondents were 20-35 years old as much as 84.6%, the majority of the education of respondents was the college as much as 41.0%, respondents MOSTLY worked as IRT, which was 56.4%, most of the family income was 3-5 million per month as many as 69.2% and most respondents had a total of 2-4 children as much as 43.6%. There was a significant increase in the knowledge of 84.6% and an attitude of 79.5% after the intervention with P-value 0.000. While on the behavioral consumption of proteins, Vit A and vit C respectively at 35.9%, 41% and 59% after administration of the intervention with P value < 0.05. There is an increase in the knowledge, attitudes and behaviors of puerperium mothers in the work area of RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Branch of Makassar. And expected to be Pregnant and mother Nifas to make use of social media owned especially Whatsapp and Dipleaseto further researchers in order to develop this research using other social media. Keywords: Education, Social Media Whatsapp, Nutrition, Puerperium ABSTRAK Masa nifas yang abnormal menyebabkan masalah seperti sub-involusi uteri dan perdarahan, apabila tidak tertangani dengan cepat dapat berakibat pada kematian ibu. Edukasi merupakan salah satu asuhan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui efek edukasi whatsapp tentang gizi laktasi, involusi uteri, dan lochea terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas di wilayah kerja RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Makassar”. Desain Penelitian yaitu quasi experiment dengan one group pre-test dan post-test design. Penelitian dilaksanakan di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Makassar pada bulan Januari s/d Februari tahun 2020. Sampel sebanyak 39 responden. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, intervensi diberikan melalui media whatsapp tentang gizi laktasi, involusi uteri dan lochea selama 14 hari dengan 2 kali pemberian materi dalam sehari dan selesai pembagian materi peneliti melakukan pemantauan group jika materi telah diakses maka nama responden berada pada kolom “Dibaca Oleh” namun jika belum diakses nama responden berada pada kolom “Tersampaikan Ke”. Data dianalisis menggunakan uji Mc Nemar. Sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 84.6%, mayoritas pendidikan responden yaitu perguruan tinggi sebanyak 41.0%, responden sebagian besar bekerja sebagai IRT yaitu sebanyak 56.4%, Sebagian besar responden pendapatan keluarganya 3-5 juta perbulan sebanyak 69.2% dan sebagian besar responden memiliki jumlah anak 2-4 yaitu sebanyak 43.6%. Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan sebesar 84.6% dan sikap sebesar 79.5% setelah pemberian intervensi dengan p-value 0.000. sedangkan pada perilaku konsumsi protein, VIT A dan VIT C masing-masing sebesar 35.9%, 41% dan 59% setelah pemberian intervensi dengan p value < 0.05. Terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas di wilayah kerja RSIA Sitti Khadijah I Cabang Muhammadiyah Makassar. Dan diharapkan ibu hamil maupun ibu nifas agar memanfaatkan media sosial yang dimiliki khususnya Whatsapp serta diharapkan peneliti selanjutnya agar bisa mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan media sosial yang lainnya. Kata Kunci : Edukasi, Media Sosial Whatsapp, Gizi, Ibu Nifas
Literasi Gizi Bagi Siswa SMA Negeri 21 Makassar dalam Rangka Mencegah Resiko Obesitas dan Penyakit Metabolik Suryani Tawali; Agussalim Bukhari; Meta Mahendradatta; Sri Ramadhany; Andi Alfian Zainuddin; Ari Andini Junaedi
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 4 Vol. 1 Oktober, 2022
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v4i1.89

Abstract

Peningkatan kasus obesitas pada remaja terutama pada masa pandemi dimana intake kalori semakin tinggi dan aktivitas fisik sangat berkurang sehingga berpotensi menyebabkan resiko yang lebih besar berupa penyakit metabolik dan kematian prematur. Mengingat dampak buruk yang akan ditimbulkan ke depan, maka solusi yang ditawarkan berupa upaya peningkatan pemahaman mengenai zat gizi dan kaitannya dengan penyakit serta kemampuan memilih jenis makanan dan jumlah makanan yang dikonsumsi diharapkan dapat memperbaiki pola konsumsi makanan remaja SMA sehingga akibat buruk dapat dicegah. Oleh karena itu, Tim Dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Negeri 21 dengan kegiatan berupa (1) Pengukuran status gizi siswa, (2) Pengukuran gula darah dan tekanan darah, dan (3) Penyuluhan gizi dengan topik nutrisi yang diikuti 390 siswa. SMA Negeri 21 Makassar merupakan salah satu sekolah penggerak dengan siswa yang berasal dari berbagai tinggal sosio-ekonomi. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gizi berkaitan dengan diet, status gizi dan penyakit
The benefit of rebon shrimp-based supplementary feeding on serum albumin level in children who have undergone stunting Anton, Sri Sulistyawati; Bukhari, Agussalim; Baso, Aidah Juliaty A; Erika, Kadek Ayu; Anton, Anton; Warmayana, I Gede Agus Krisna
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 2: June 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i2.23654

Abstract

Stunting is still an unresolved global health problem caused by inadequate nutritional intake, significantly affecting a person’s future development. Rebon-shrimp is high protein and inexpensive local food, but still underutilized. This quasi-experimental study aimed to determine the effect of supplementary feeding from Rebon-shrimp on serum albumin levels in stunting children aged 24-60 months. The intervention group (n=44) received rebon shrimp-based supplementary food for 90 days, while the control group (n=44) received a placebo. Measurement of serum albumin was carried out by the ELISA method using blood samples. The results showed a statistical difference (p<0.001) in serum albumin levels in the intervention group, while the control group did not differ statistically (p=0.363). The intervention group experienced an increase in albumin levels of 15.55 g/L, while the control group tended to experience a decrease in serum albumin levels of -1.92 g/L. There was no significant difference in serum albumin levels before the intervention in the two groups (p=0.180). Still, after the administration of rebon products, there was a significant difference in serum albumin levels between the two groups (p<0.001). Supplementary food made from rebon shrimp was beneficial for increasing the serum albumin level of stunting children.
Nutritional Therapy in High Output Enterocutaneus Fistula with Ileum Adhesion Grade III-IV : A Case Report January, Rima; Agussalim Bukhari; Nurbaya Syam; Nurpudji Astuti Taslim; Suryani As’ad; Haerani Rasyid; A. Yasmin Syauki
Nusantara Medical Science Journal Volume 9 Issue 1, January - June 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/nmsj.vi.26614

Abstract

Introduction and importance: Enterocutaneus fistula (ECF) is an uncommon connection between the gastrointestinal tract and the skin. Loss of intestinal fluid in ECF patients results in an imbalance of electrolytes. The objectives of nutritional therapy were to fulfill nutrient needs, maintain fluid balance, & promote ECF closure.  Presentation of case:    A 22-year-old male, was diagnosed with post-adhesiolysis and end colostomy surgery. His oral intake was reduced for one month, and he experienced weight loss. We detected a loss of subcutaneous fat and fistula in the right abdomen region and wasted time on physical examination. Abnormal laboratory findings were leucocytosis, thrombocytosis, imbalance electrolyte, and hypoalbuminemia.  Discussion: Nutritional assessment was based on mid-upper arm circumference. Nutritional treatment was provided with a calorie target of 2300 kcal and protein 2g/kg ideal body weight (IBW)/day. On the seventh day of treatment, the patient went through relaparotomy due to high output ECF (2000 ml/d) and ileum adhesion grade 3-4. Following surgery, the patient was on parenteral nutrition for eighteen days. Due to high ECF output, protein intake was increased by 2g/kg IBW/day, and fluid intake was adjusted based on fistula output. The patient received a combination of polymeric formula and whey protein by oral intake and micronutrient supplementation at twice the usual dosage. By the 27th day of treatment, ECF output had decreased to 0 ml/d, and laboratory results showed improvement. Conclusions:   Adequate nutrition, fluid, and electrolyte balance through optimal nutritional therapy can improve laboratory values and reduce ECF output in ECF patients
Exploring links between visuospatial ability and anatomy learning in education: A bibliometric analysis and scientific mapping Rahmani, Muhammad Z.; Bukhari, Agussalim; Wiyono, Nanang; Amru, Khaeriah; Baharuddin, Baharuddin; Nurhadi, Asty A.
Narra J Vol. 4 No. 3 (2024): December 2024
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v4i3.1095

Abstract

The field of medical education faces a significant challenge in teaching human anatomy, a fundamental aspect of medical science that is often perceived as complex and demanding. Understanding the shapes and anatomical structure locations is crucial for students to master the intricacies of anatomy. Visuospatial ability, which involves comprehending three-dimensional structures and their spatial relationships, plays a pivotal role in anatomy learning. The aim of this study was to examine keywords, territories/countries, the number of publications, institutions, authors, and associated journals related to visuospatial ability in anatomy learning through extensive bibliometric analysis. Data were gathered from the Scopus database, and VOSviewer was employed to conduct a bibliometric analysis. Approximately 552 eligible articles were examined in their entirety. The findings indicated that the most significant research growth occurred in 2012, with the United States of America emerging as the leading country in the field.  Furthermore, Anatomical Science Education was recognized as the most esteemed journal in this field, with Wilson, T.D. being credited as the most influential author. The bibliometric data also demonstrated various approaches to improve visuospatial capacity in anatomy learning, such as utilizing virtual reality or other computer-assisted learning modalities and their integration into medical education practice. In conclusion, these findings highlight the critical role of visuospatial ability in facilitating the acquisition of anatomical knowledge and offer direction for future research in this area.
Co-Authors A. Yasmin Syauki A. Yasmin Syauki Ahmad, Mardiana Alfina Baharuddin Aminuddin Aminuddin Amru, Khaeriah Andi Alfian Zainuddin Andi Asadul Islam Andi Hariati Bachtiar Andi Nilawati Usman Andi Syurma Sari Ismail Anton Anton Anton, Sri Sulistyawati Arbie, Rina Sulisthia Ari Andini Junaedi Aryanti R Bamahri Aryanti R. Bamahry Asih, Puji BS. Asrini Safitri Asrini Safitri Bachtiar, Andi Hariati Baharuddin Baharuddin Baso, Aidah Juliaty A Budu - Burhanuddin Bahar Christine Rogahang Citra Kesumasari Din Syafruddin Djaharuddin, Irawaty Ema Alasiry, Ema Faradilah, Andi Fatmawati Nur Husain Firdaus Hamid Haerani Rasyid Haerani Rasyid Halik, Handayani Hasyim, Ammar A. Healthy Hidayanty Ibrahim Labeda Ilhamjaya Patellongi IRFAN IDRIS Itani, Kei Iyori, Mitsuhiro January, Rima Josephine Thewakan Kadek Ayu Erika Khairuddin Djawad Marcellus Simadibrata Mardiana Madjid Maria Ingrid Budiman Meta Mahendradatta Mia Miranda Mochammad Hatta Mochammad Hatta Muh. Nasrum Massi Nakamura, Kurumi Nanang Wiyono Natalia Rorrong Pamilangan Ni Luh Puti Herli Mastuti Nur Ashari Nurbaya Syam Nurbaya Syam Nurhadi, Asty A. Nurisyah, Sitti Nurpudji A. Taslim Nurpudji Astuti Taslim Parewangi, Muhammad Luthfi Prihantono Prihantono R Satriono R Sutrisno Rabiah Rabiah Rahmani, Muhammad Z. Ratnaeni Rina Masadah Rinda Nariswati Rosdiana Natzir Rosdiana R Sri Ramadhany Sri Wahyu St.Pasriany Suryani As’ad Suryani As’ad Syarif, Isymiarni Tawali, Suryani Tjahjadi Robert Tedjasaputra Umrayani Veni Hadju Veni Hadju Warmayana, I Gede Agus Krisna Yoshida, Shigeto Yusuf Yenni Zainal, Kartika H.