Subsidi LPG 3 Kg merupakan salah satu bentuk intervensi negara dalam menjamin akses energi bersih dan terjangkau bagi rumah tangga miskin dan pelaku usaha mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja kebijakan subsidi LPG 3 Kg di Provinsi Jawa Barat dari perspektif manajemen publik dan akuntansi berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi kebijakan, laporan distribusi, serta wawancara dengan pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi subsidi belum sepenuhnya efektif dan efisien. Ketidaktepatan sasaran, praktik pengoplosan, dan lemahnya pengawasan menjadi isu utama yang mengurangi akuntabilitas program. Di sisi lain, kebijakan ini masih menjadi penopang penting bagi masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Dari perspektif akuntansi berkelanjutan, subsidi ini memberi dampak ekonomi melalui beban fiskal yang terus meningkat, dampak sosial berupa ketimpangan akses dan keterjangkauan, serta dampak lingkungan yang berhubungan dengan emisi karbon dari konsumsi LPG. Diperlukan integrasi sistem distribusi berbasis data (NIK), pelaporan kinerja yang transparan, serta pendekatan multidisipliner untuk mewujudkan kebijakan subsidi energi yang lebih adil, efisien, dan berkelanjutan.