Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan ekosistem kompleks yang terdiri dari unsur fisik, biologi, dan sosial yang saling berinteraksi dalam siklus hidrologi. Tutupan lahan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hidrologi DAS dengan mempengaruhi infiltrasi air, limpasan permukaan, serta risiko erosi dan sedimentasi. Perubahan tutupan lahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi. Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi alat yang efektif dalam memantau dan mengevaluasi perubahan penutupan lahan secara spasial dan temporal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan penutupan lahan di DAS Lasolo menggunakan pendekatan SIG dan metode Maximum Likelihood Classification (MLC) pada citra Landsat tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat klasifikasi utama tutupan lahan, yaitu hutan (572,81 ha), pertanian lahan kering (103,46 ha), pemukiman (84,70 ha), dan lahan terbuka (3,06 ha). Analisis akurasi menggunakan uji Kappa menunjukkan tingkat keandalan klasifikasi yang tinggi dengan nilai 87,38%, yang mengindikasikan tingkat kesesuaian yang sangat baik antara hasil klasifikasi dan kondisi lapangan. Selain itu, hasil analisis Persentase Penutupan Vegetasi (PPV) menunjukkan nilai 88,5%, yang dikategorikan sangat baik yang mencerminkan bahwa DAS Lasolo masih memiliki tingkat vegetasi yang tinggi. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa meskipun tutupan lahan yang sangat baik dalam wilayah DAS, faktanya daerah pemukiman bagian hilir selalu mengalami banjir. Oleh karena itu masih perlu dilakukan kajian variabel lainya di DAS Lasolo.