Claim Missing Document
Check
Articles

Penguatan Organisasi Kelompok Remaja Peduli Lingkungan Sekitar Kawasan Hutan Nur Arafah; Umar Ode Hasani; Sahindomi Bana; Lade Ahmaliun; La Gandri; La Baco Sudia; Kahirun Kahirun; Vivi Fitriani; Lies Indriyani
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i1.4887

Abstract

Kaderisasi kelompok remaja dipandang perlu untuk meningkatkan kesadaran cinta alam dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Tujuan kegiatan penguatan organisasi kelompok remaja adalah untuk membentuk dan menguatkan kelompok remaja peduli lingkungan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Laonti dan Desa Puundirangga, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Metode yang digunakan pada kegiatan adalah pendekatan partisipatif dan melibatkan semua remaja di dua Desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penguatan kelompok remaja peduli lingkungan terdiri dari lima kegiatan yang terintegrasi yaitu orientasi masalah lapangan, sosialisasi peran kelompok peduli lingkungan di instansi pendidikan, pembentukan dan penguatan kelompok peduli lingkungan, sosialisasi penguatan organisasi kelompok peduli lingkungan dan pelatihan konservasi melalui aksi peduli lingkungan. Program penguatan kelompok organisasi peduli lingkungan terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif berupa terbentuknya kelompok remaja peduli lingkungan di Desa Puundirangga dan Desa Laonti masing-masing empat kelompok remaja peduli lingkungan yang terdiri dari 4-5 orang/kelompok.
Penguatan Organisasi Kelompok Remaja Peduli Lingkungan Sekitar Kawasan Hutan Nur Arafah; Umar Ode Hasani; Sahindomi Bana; Lade Ahmaliun; La Gandri; La Baco Sudia; Kahirun Kahirun; Vivi Fitriani; Lies Indriyani
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i1.4887

Abstract

Kaderisasi kelompok remaja dipandang perlu untuk meningkatkan kesadaran cinta alam dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Tujuan kegiatan penguatan organisasi kelompok remaja adalah untuk membentuk dan menguatkan kelompok remaja peduli lingkungan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Laonti dan Desa Puundirangga, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Metode yang digunakan pada kegiatan adalah pendekatan partisipatif dan melibatkan semua remaja di dua Desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penguatan kelompok remaja peduli lingkungan terdiri dari lima kegiatan yang terintegrasi yaitu orientasi masalah lapangan, sosialisasi peran kelompok peduli lingkungan di instansi pendidikan, pembentukan dan penguatan kelompok peduli lingkungan, sosialisasi penguatan organisasi kelompok peduli lingkungan dan pelatihan konservasi melalui aksi peduli lingkungan. Program penguatan kelompok organisasi peduli lingkungan terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif berupa terbentuknya kelompok remaja peduli lingkungan di Desa Puundirangga dan Desa Laonti masing-masing empat kelompok remaja peduli lingkungan yang terdiri dari 4-5 orang/kelompok.
VALUASI JASA GUA UNTUK PENGGUNAAN AIR DI DESA WALENGKABOLA KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA La Ode Agus Salim Mando; La Baco Sudia; Aminuddin Mane Kandari; Safril Kasim; Hafidah Nur; La Ode Midi; Umar Ode Hasani; Nurgiantoro ST; La Ode Siwi
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 8 No 1 (2024): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jhppk.v8i1.12737

Abstract

ABSTRAK Hutan mempunyai aneka manfaat diantaranya sebagai pengatur tata air dalam aspek ekologis. Air hujan yang jatuh tidak langsung masuk ke pelataran bumi, akan tetapi mengalir perlahan melalui sela dedaunan, batang, ranting,, semak dan tumbuhan bawah. Air tersebut masuk secara perlahan-lahan kedalam tanah terserap oleh akar pohon dan mengalir melalui aliran air dalam tanah dan gua-gua sebagai sumber mata air bersih yang dibutuhkan oleh manusia. Keberadaan gua sebagai penyimpan air bersih di beberapa wilayah sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masak, mandi, cuci, kakus dan lain-lain, Salah satunya diperoleh melalui gua yang berada di Desa Walengkabola di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai jasa gua sebagai penghasil air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2023. Populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat Desa Walengkabola yang berjumlah 105 kepala keluarga (kk), dengan sampel berjumlah 32 kk yang pilih secara random sederhana. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total volume penggunaan air masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga adalah sebesar 35.317,80 m3/thn. Nilai ekonomi air rumah tangga yang berasal dari air gua Desa Walengkabola berdasarkan harga kesepakatan yaitu sebesar Rp. 6.295.508,02/thn, adapun berdasarkan harga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Muna yaitu Rp. 194.883.620,40/thn. Kata kunci: Pengatur Tata Air, Penggunaan Air, Valuasi Jasa Gua
PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KONDISI HIDROLOGI DAS KONAWEHA HULU PROVINSI SULAWESI TENGGARA Baco, La; Sinukaban, Naik; Purwanto, Yanuar J; Sanim, Bunasor; Tarigan, Suria Darma
Jurnal Agroteknos Vol 1, No 3 (2011)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Phenomena of depleting of water resources and increasing water demand have been occurring in Konaweha watershed. Combine with other conditions, Konaweha watershed have been categorized as priority watershed in Southeast Sulawesi Province. Land use change is  presumed to  influence hydrology conditions such as  the  increasing maximum discharge in rainy season, decreasing minimum discharge in dry season and also runoff coefficient increased in rainy season. The objective of this research was to evaluate the effects of land use changes on hydrology conditions such as maximum discharge, minimum discharge and runoff cpeficient. This research was conducted at Konaweha watershed for 10 months from June 2009 to March 2010.   The result of this research showed that forest, swamp,  plantation  and  bush  area  tended  to  decline  exponentially year  by  year  due  to population growth. During 1991 to 2010 forest decresed from 66,6 % in 1991 to 48,3 % in 2010. At the same time, plantation, mix garden and bush increased 26,0 % to 39,7 %, 3,0 % to 5,0 %, and 1,7 % to 3,1 % from the total of the watershed area.   The decline of forest area have significantly decreased minimum discharge of Konaweha River in dry season from 40 m3/second in 1991 to 24 m3/second in 2010. At the same time, maximum discharge increased from 246 m3/second to 284 m3/second, and runoff coefficient increased from 31,4% to 48,3 %. Key words: watershed, land use change, discharge, runoff coeficient 
STATUS EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI DALAM DAN DI LUAR DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (DPL) TAMAN NASIONAL LAUT WAKATOBI Armid, Alrum; Takwir, Amadhan; Oetama, Dedy; Mangidi, Uniadi; Sudia, La Baco; Alam Lawelle, Sjamsu
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.36501

Abstract

Daerah Perlindungan Laut (DPL) adalah kawasan perairan laut dengan ekosistem terumbu karang yang dilindungi dan dikelola oleh masyarakat. Pembentukan DPL telah diinisasi sejak tahun 2008 melalui program Coral Reef Management Project (Coremap). Studi ini dilakukan  untuk menginvestigasi status ekosistem terumbu karang di dalam dan di luar DPL dengan batas wilayah studi di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi. Pengamatan status ekosistem terumbu karang dan ikan karang dilakukan dengan metode transek garis (line intercept transect) sepanjang 50 m sejajar garis pantai pada 6 kawasan DPL dan 4 area di luar DPL. Data lapangan berupa foto tiap frame diidentifikasi dengan menggunakan perangkat CPCe untuk mengklasifikasikan lifeform karang, tutupan karang, dan biota lainnya. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terhadap status kondisi ekosistem terumbu karang di dalam dan luar DPL. Rata-rata persentase tutupan karang berada pada kategori baik, masing-masing sebesar 54,9% (di dalam DPL) dan 53,9% (di luar DPL). Kelimpahan ikan karang cenderung lebih tinggi pada kawasan DPL jika dibandingkan dengan di luar DPL. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase karang hidup pada area DPL jika dibandingkan dengan data pengamatan tahun 2016.Kata Kunci: DPL, luar DPL, terumbu karang, ikan karang, Pulau Wangi-Wangi
Land Use Change and Carbon Stocks in the Toari Watershed Kahirun, Kahirun; Baco S, La; Muhsimin, Muhsimin; Qadri, Saleh; Ardi, Ardi
Journal La Lifesci Vol. 5 No. 4 (2024): Journal La Lifesci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallalifesci.v5i4.1458

Abstract

Changes in land use are linked to climate change, resulting in the loss of carbon reserves due to decrease in vegetated land. Forests play crucial role in carbon storage. This research aims to determine carbon storage in the Toari Watershed, Southeast Sulawesi, in response to land use changes. The method uses GIS analysis to track changes in land use from 1991 to 2023, employing the SRTM Digital Elevation Model (DEM) for delineation. Carbon storage is calculated by multiplying the area of each land use by its respective carbon content value. The results of this research show that there have been significant land changes occurring from 1991 to 2023. Forest land is the land use with the most extensive changes, experiencing decrease in area of 7,181.20 hectares. This was also followed by increased mixed dryland farming use by 5,579.23 hectares, plantations by 1,994.28 hectares, residential land by 353.13 hectares, and open land by 640.85 hectares. From 1991 to 2023, land use changes had big impact on carbon stocks in the Toari Watershed. The largest decrease occurred in secondary dryland forests, leading to reduction of 741,530.7 tons C. Conversely, mixed agricultural land and plantations saw increases of 167,376.90 tons C and 125,639.60 tons C, respectively. Open land and residential areas also registered increases in carbon stocks. These findings highlight the influence of land use on carbon stock changes. The carbon stocks in the Toari Watershed decreased from 1,142,112.3 tons C in 1991 to 728,627.9 tons C in 2023 due to changes in land use.
Pendampingan Masyarakat: Rehabilitasi Mangrove melalui Pendekatan Ekologi (EMR) di Desa Latawe Muna Barat, Sulawesi Tenggara Yustika Intan Permatahati; Haslianti; La Baco Sudia; Muhaimin Hamzah; Herlan Hidayat; Tezza Fauzan Hasuba
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v4i1.104

Abstract

Pendekatan ekologi dalam rehabilitasi mangrove dapat menghasilkan dampak signifikan tidak hanya pada pemulihan lingkungan, tetapi juga dalam pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat lokal di Desa Latawe, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara dalam program rehabilitasi mangrove. Melalui metode action research, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam penyuluhan, pelatihan, serta kegiatan rehabilitasi mangrove di area seluas 22,11 hektar. Sebanyak 1000 bibit mangrove jenis Ceriops tagal yang berasal dari lokasi sekitar telah ditebar oleh masayarakat. Kegiatan ini menunjukkan partisipasi masyarakat meningkat secara signifikan, di mana lebih dari 90% responden memahami pentingnya mangrove setelah pendampingan. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa pendekatan ekologi yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat merupakan strategi yang efektif dalam mengembalikan fungsi ekosistem mangrove sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal.
Evaluation of Wanggu Watershed Carrying Capacity on Water System Indicators in Southeast Sulawesi, Indonesia Kahirun; Sudia, La Baco; Gandri, La
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 7 No. 2 (2023): June
Publisher : Magister Program of Material Science, Graduate School of Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/ijems.2023.7.2.62-73

Abstract

The water system or hydrological indicators determine the good and bad of a watershed’s carrying capacity. The hydrological indicators include discharge fluctuations, annual flow coefficient, sediment load, flood frequency, and water use index. The purpose of this study was to evaluate the carrying capacity of the Wanggu watershed based on hydrological indicators. The method used is the score and weight method for all hydrological indicator data in accordance with the watershed evaluation guidelines for hydrological indicators. The research data is sourced from primary data and secondary data. Primary data comes from direct observation, while secondary data comes from agencies related to this research. Data analysis using Microsoft Excel in monthly and annual data analysis by producing tables and figures. The results of this study indicate that fluctuations in discharge or the regime coefficient of the Wanggu River Basin are 96.45 which are classified as high, as well as erosion and surface runoff, namely sediment load conditions of 19.73 which are also included in the high category. While the value of the annual flow coefficient is 0.32, the average frequency of flooding every year occurs once in two years and the water use index is 0.69. The three parameters are categorized as being in the middle class. From the accumulated weights and scores of all water system indicator parameters, a value of 111.25 is included in the bad class category. So the Wanggu watershed has a poor carrying capacity value from the water management indicator.
Efektivitas Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality (AR) Dalam Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Kelurahan Lepo-Lepo Kota Kendari Agil Lestari; Kasim, Safril; Sudia, La Baco
Jagratara: Journal of Disaster Research Vol. 2 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/jjdr.v2i2.168

Abstract

Floods are one of the most common disasters in Indonesia, causing significant damage and loss of life in recent years. It is essential to improve community preparedness for such events. Augmented Reality (AR) technology, which integrates 2D and 3D elements, offers an interactive learning experience through smartphones, effectively presenting visual, audio, and video information. This study aims to evaluate the effectiveness of AR technology in enhancing flood preparedness in the Lepo-Lepo Subdistrict, Baruga District. The methods employed include observation, interviews, questionnaires, and literature reviews. The results indicate that the AR-based BeWary application effectively increased community knowledge and preparedness for flood risks, with statistically significant results. However, there are suggestions for further development, such as enhancing application features and more targeted strategies. Factors influencing the effectiveness of AR include limited technology access, challenges in adapting to new technologies, and perceptions that affect interest in using additional technologies. Additionally, time constraints, digital literacy, and technical skills are key factors to consider in implementing AR for flood preparedness education.
Implementasi Konservasi Tanah dan Air berbasis Eco-Habitat di Sekitar Tahura Nipa-Nipa Desa Waworaha Kabupaten Konawe Indriyani, Lies; Gandri, La; Sudia, La Baco; Kahirun, Kahirun; Siwi, La Ode; Teke, Junartin; Hidayat, Herlan; Lisdayani, Mira; Risnawati, Risnawati; Tiku, Evi Indiriyani
AKSILAR: Akselerasi Luaran Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1 No.2
Publisher : Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/aksilar.v1i2.655

Abstract

Waworaha is one of the village areas in Soropia District, Konawe Regency, where most of the population lives around Tahura Nipa-Nipa and the coastal area. Land use arrangements and soil and water conservation techniques need to be carried out to minimize the impact of climate change, such as flooding, erosion and landslides and ensure the existence of Tahura Nipa-Nipa from anthropogenic damage due to excessive exploitation. The aim of this service is to provide education to the community in efforts to conserve land and water through integrating ecosystems as environmentally friendly and sustainable living spaces. The method used is an educational and participatory approach through socialization activities, distribution and planting of tree seedlings which are carried out jointly. The results of the service implementation that have been carried out are: 1) Identification of problems and coordination with the village government and community; 2) Socialization of the annual role in providing environmental services; 3) Socialization of the role of soil and water conservation in maintaining the sustainability of Taura's environmental services; 4) Providing economically valuable tree seedlings as a medium for soil and water conservation; 5) Joint tree planting action. All of these service activities were welcomed positively by the community of Waworaha Village and took an active role
Co-Authors Abdul Jalil Abdul Manan Agil Lestari Ahmaliun, La De Alam Lawelle, Sjamsu Albasri Albasri Albasri Albasri Amadhan Takwir Aminuddin Mane Kandari, Aminuddin Mane Anita Indriasary Ardi Ardi Armid, Alrum Asmin Asmin, Asmin Asramid Yasin Asramid Yasin Asruddin Am Asrul Nasir Baihaqi Baihaqi Bana, Sahindomi Baso Mursidi Baso Mursidi Bunasor Sanim Davik Davik Dedy Oetama Deki Zulkarnain Fathnur, Fathnur Gandri, La Gusman Agusalim Hafidah Nur Hariani Hariani Hasani, Umar Ode Hasbullah Syaf Haslianti Herlan Hidayat Hidayat, Herlan Imran Imran Inal Karizal Iswandi, R. Marsuki Kahirun, Kahirun Kasim, Ma'ruf Kasim, Safril Koty, Agnes Trixsy La De Ahmaliun La Ode Agus Salim Mando La Ode Ahmad Nur Ramadhan La Ode Ahmad Nur Ramadhan La Ode Ahmad Nur Ramadhan La Ode Alwi La Ode Midi, La Ode La Ode Muhammad Erif La Ode Safuan La Ode Siwi La Tapamu Lade Ahmaliun Lalu Darwite Laode Sabaruddin Laode Sabaruddin Lies Indriyani Lisdayani, Mira Lukman Yunus Lukman Yunus Lukman Yunus M. Yanuar J. Purwanto Muhaimin Hamzah Muhammad Nur Muhammad Saleh Qadri Muhsimin, Muhsimin Munara, Agil Aqshan Nor Musyadik Musyadik, Musyadik Naik Sinukaban Naik Sinukaban Nasaruddin Nasaruddin Nasaruddin Nasaruddin Nathan Pongkarambe Nur Arafah Nur Arafah Nurdiana Nurdiana Nurgiantoro, Nurgiantoro Putri, Fildasari Qadri, Muhamad Saleh Qadri, Saleh R. Marsuki Iswandi Ramadhan, Muhammad Rahmad Risnawati Risnawati Rusdi Rusdi Safril Kasim Safril Kasim Samuel Samuel Sanjaya, Rifky Sitti Marwah Sitti Marwah Siwi, La Ode Suria Darma Tarigan Surya Cipta Ramadhan Kete Teke, Junartin Tezza Fauzan Hasuba Tiku, Evi Indiriyani Umar Ode Hasani Umar Ode Hasani Umar Ode Hasani Uniadi Mangidi Vivi Fitriani Wahid Wahid, Wahid Wahyu Adi Nugroho Wahyu Hidayat Wardha Jalil Yunus, Lukman Yustika Intan Permatahati