Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Plantropica: Journal of Agricultural Science

Pengaruh Keragaman Tanaman Sela pada Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil dalam Sistem Rooftop Garden Zannah, Miftachul; Sitawati, Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.9

Abstract

Kondisi perkotaan yang sangat minim pekarangan, bahkan tidak ada halaman rumah maka rooftop garden bisa menjadi solusi untuk menanam sayuran atau buah-buahan sehingga dapat meningkatkan gizi keluarga. Salah satu bentuk efisiensi penggunaan lahan yang terbatas yaitu dengan sistem tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis tanaman sela terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga dalam sistem rooftop garden. Penelitian dilaksanakan di atap lantai 6 Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, pada Bulan Desember 2019 - Maret 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pemberian tanaman sela menurunkan parameter pertumbuhan dan hasil kubis bunga tetapi meningkatkan NKL>1 kecuali kubis bunga yang ditumpangsarikan dengan pakcoy dan kubis bunga yang ditumpangsarikan dengan kangkung. NKL>1 yaitu pada tumpangsari kubis bunga dengan jagung manis sebesar 1,74, tumpangsari kubis bunga dengan buncis tegak sebesar 1,57, dan tumpangsari kubis bunga dengan brokoli sebesar 1,27. 
Pengaruh Berbagai Macam dan Cara Pemupukan pada Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Fragaria Sp.) pada Pipa Vertikal Aditya Ramadhani Prabowo; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.265 KB) | DOI: 10.21776/ub.jpt.2019.004.1.2

Abstract

Strawberries are one of the fruit commodities that have high economic value and relatively stable fruit prices. However, the annual production of strawberry plants in Indonesia has decreased due to land conversion. To overcome the problem of limited land, cultivation vertically can be a solution. Strawberry plants can be cultivated vertically because they meet the criteria of verticulture plants. However, vertical cultivation with vertical pipes on strawberry plants is feared to have problems with uneven distribution of nutrients on the pipes. The purpose of this study was to determine the effect of fertilizer types and fertilization methods on the growth and yield of strawberry plants on verticulture systems. And find the fertilization method that is most suitable for verticulture cultivation of strawberries. The research was conducted from March to June 2018 on the 6th floor rooftop of the UB Central Building, Malang with a height of around 440-667 MASL, and the average temperature at Rooftop 320C. This study used a randomized block design (RBD) with 7 treatments and 4 replications. The treatment consists of G1 = AB Mix per pipe, G2 = AB Mix per plant, G3 = NPK per pipe, G4 = NPK per plant, G5 = Dekastar per pipe, G6 = Dekastar per plant, G7 = Gandasil B per plant. The use of AB mix fertilizers both per pipe and per plant is the right fertilization in verticulture cultivation because it can improve the vegetative and generative parameters of strawberry plants.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) pada Beberapa Jumlah Stek Bagus Fatkul Hamsyah; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.6

Abstract

Krisan (Chrysanthemum sp.) ialah jenis tanaman hias yang potensial untuk dikembangkan dan banyak diminati masyarakat. Saat ini, krisan tidak hanya diproduksi sebagai bunga potong melainkan juga dikembangkan sebagai tanaman hias pot. Tingginya permintaan krisan pot berbanding lurus dengan jumlah stek yang digunakan. Permasalahan yang terjadi yaitu kurangnya jumlah stek yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah stek yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krisan pot. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 hingga Maret 2020 di dalam Green House PT. Condido Agro Pasuruan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan, yaitu : 1 stek (P1), 2 stek (P2), 3 stek (P3), 4 stek (P4), 5 stek (P5) dan 6 stek (P6). Hasil penelitian menunjukkan pengurangan jumlah stek per pot meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, waktu pertama muncul bunga, umur coloring, diameter bunga, tinggi tanaman dengan pot, dan vase life. Akan tetapi, menurunkan diameter tajuk dan jumlah bunga per pot. Pengurangan jumlah stek mampu menghemat bibit hingga 50 % dengan kualitas (tinggi tanaman, diameter tajuk, jumlah bunga per pot dan vase life) yang sama dengan penggunaan 6 stek per pot.
Test of Various PGR and Concentrations to Shoot Cuttings on Chrysant Plant (Dendranthema grandiflora T.) Mudji Santoso; Sitawati Sitawati; Lia Aprilia
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.783 KB)

Abstract

Chrysanthemum (Dendranthema grandiflora T.) seedling production in Indonesia is still limited, even still far from the requirement. Chrysanthemum is using shoot cuttings as propagation, it needs hormone to accelerate root growth and improve root quality that will ultimately improve the quality plants and fulfill the demand of this flowers. In this study, young coconut water and cow urine are alternative substitutions of synthetic plant growth regulator. The research was conducted in screenhouse which is using plastic UV as roof, at Sidomulyo, Malang with the altitude 700 meter above sea level. The study was conducted April until June 2009. The research was using Randomized Block Design with three repetitions. Treatment tested in this study were consist of: Without PGR (P0); Rootone F 1.2 g l-1 (P1); Rootone F 2.4 g l-1 (P2); Rootone F 3.6 g l-1 (P3); young coconut water 375 ml l-1 (P4); young coconut water 250 ml l-1 (P5); young coconut water 125 ml l-1 (P6); cow urine 150 ml l-1 (P7); cow urine 100 ml l-1 (P8); cow urine 50 ml l1 (P9). The result showed that every treatment had percentage 100% of shoot cutting which was having root formation, except treatment of Rootone F 1.2 g l-1 (P1) and without plant growth regulator (P0) which only got 86.67%. The number of root in treatment young coconut water 125 ml l-1 (P6) 23.17 was not significant different compared with young coconut water 375 ml l-1 (P4). The root length had a high value 2.76 cm by using Rootone F 3.6 g l-1 (P3). Treatment young coconut water 250 ml l-1 (P5) had the high value than the other treatments on variable length of stem, leaf area, number of leaves, flower initiation, and number of flowers.
Pengaruh Bahan Tanam dan Napthalene Acetic Acid (NAA) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kastuba (Euphorbia pulcherrima) Novita Agustiarini; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2021.006.2.5

Abstract

Tanaman kastuba merupakan salah satu tanaman hias yang populer di Indonesia. Salah satu kendala di kebun produksi tanaman kastuba adalah terbatasnya ketersediaan bibit. Bahan stek yang diambil dari bagian pucuk, tengah, dan bawah menyebabkan pengakaran yang tidak serempak. Hormon auksin eksogen perlu ditambahkan untuk merangsang pengakaran pada stek sehingga waktu panen menjadi lebih cepat dan tingkat keberhasilan >80%. Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh asal bahan tanam dan NAA pada pertumbuhan dan produksi tanaman kastuba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019-April 2020 di PT Condido Agro, Pasuruan, Jawa Timur. Alat yang digunakan yaitu pot, kertas label, meteran, paranet, penggaris, alat tulis, silet, LAM, dan kamera. Bahan yang digunakan yaitu stek batang kastuba 24 cm dari pucuk, savanna, arang sekam, pupuk kendang, NAA, dithane M-45 dan air. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama bahan stek (B) yaitu B1 (0 – ≤8 cm), B2 (>8 – ≤16 cm), dan B3 (>16 - ≤24 cm). Faktor kedua lama perendaman pada NAA (P) yaitu P1 (1 menit), P2 (15 menit), dan P3 (30 menit). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian perlakuan B2P1 mendapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kastuba paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya dan mampu meningkatkan persentase keberhasilan stek, jumlah akar, panjang akar, tinggi tanaman dan luas daun.
RESPON TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) DENGAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA PIPA VERTIKAL Hardi Yanto Wibowo; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.763 KB)

Abstract

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun dan termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Semakin sempitnya lahan produktif di daerah perkotaan tentu menuntut adanya suatu cara untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan terbatas tersebut agar tetap produktif, salah satunya budidaya tanaman dengan sistem vertikultur metode roof garden. Namun sejauh belum diketahui perbandingan jumlah pemberian air yang tepat untuk digunakan pada sistem budidaya vertikultur metode roof garden agar tanaman dapat tumbuh dan memiliki hasil yang optimal. Air ialah komponen penting dalam pertumbuhan tanaman terlebih pada metode roof garden karena keterbatasan air di atap bangunan. Berdasarkan hal ini maka perlu adanya penelitian mengenai jumlah pemberian air yang tepat agar budidaya tanaman kangkung dengan sistem vertikultur metode roof garden dapat menghasilkan hasil yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan di atap Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya pada bulan Juli sampai Agustus 2016. Terdapat pengaruh efisiensi air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Perlakuan penyiraman 1 hari 2x akan meningkatkan produksi optimal tanaman kangkung darat, dengan rerata bobot segar total 21,67 (g/tan), sedangkan tanaman dengan penyiraman 3 hari 1x mengakibatkan penurunan bobot segar total sebesar 64,3% dari penyiraman 1 hari 2x.
PENGARUH JENIS MEDIA TANAM SISTEM ROOF GARDEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Zahra Fitria; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.504 KB)

Abstract

Taman atap menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan guna menyiasati lahan di perkotaan yang semakin berkurang. Jika memakai media tanah utuk menanam ubi jalar di atap gedung akan membebani struktur dan kontruksi atap, sehingga perlu adanya alternatif media tanam lain yang lebih ringan, mampu menyimpan air dan bisa menghasilkan produktivitas tanaman ubi jalar yang sesuai. Ubi jalar merupakan salah satu tanaman yang penting, karena tanaman ubi jalar sebagai salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat untuk keamanan pangan keluarga. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh macam media tanam yang tepat dan ringan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar pada konsep roof garden. Penelitian dilaksanakan Maret - Juli 2016 di Lantai 2 Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Percobaan lapang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari perlakuan jenis media tanam, enam perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali dalam komposisi (1:1) yaitu A= media tanah 100% (kontrol),B = media tanah : arang sekam, C = media tanah : cocopeat, D = media tanah : kompos, E = media tanah : pupuk kandang, F = media tanah : moss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tanaman ubi jalar yang sesuai jika dilihat dari berat basah umbi per tanaman terdapat pada perlakuan media tanah + arang sekam. Media tanam yang ringan (bobot per m3 lebih ringan 56,3% dibanding media tanah dan memiliki dengan produksi yang sama  ± 388,59 g/tan.) dan tepat untuk penanaman tanaman ubi jalar di atap gedung terdapat pada perlakuan media tanah + arang sekam.
KEBERHASILAN PERTUMBUHAN STEK GERANIUM (Pelargonium sp) PADA APLIKASI 2 JENIS MEDIA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Pratama Wahyu Hidayat; Medha Baskara; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.924 KB)

Abstract

Tanaman Geranium (Pelargonium sp) merupakan tanaman hias pot yang memiliki bunga yang beraneka warna dan biasa di perbanyak dengan cara stek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis media dan zat pengatur tumbuh yang memberikan keberhasilan pertumbuhan yang optimal perbanyakan stek tanaman Geranium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai Juni 2016 di Eco Green Park, Jalan Oro-oro Ombo, No. 9A, Kota Batu, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pasir dan Rootone-F mampu meningkatkan persentase keberhasilan tumbuh sebesar 47,5%, jumlah daun sebesar 83,1% pada umur 86 hst dan luas daun meningkat 34,78% dibandingkan perlakuan media pasir tanpa zat pengatur tumbuh. Aplikasi media pasir dengan penambahan zat pengatur tumbuh air kelapa mampu mempercepat saat munculnya tunas 5 hst serta meningkatkan panjang tanaman 23,43% pada umur 86 hst, jumlah akar 37,83%, panjang akar 47,23%, bobot kering total akar per tanaman 33,33%, bobot kering total tunas per tanaman 87,5% dan rasio Shoot/Root 55,99% dibanding penggunaan media pasir yang tidak diberi zat pengatur tumbuh.
Morphology and Anatomy of Andong Plant Cultivars (Cordyline fruticose (L.) A. Chev.) As Plants that Adsorb and Absorb Motor Vehicle Lead Emissions Taihuttu, Hermina Neltje; Ariffin, Arifin; Nihayati, Ellis; Sitawati, Sitawati
Plantropica: Journal of Agricultural Science Vol. 9 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2024.009.2.04

Abstract

Motorized vehicles contribute to air pollution containing lead. The ability of leaves to absorb pollutants is influenced by leaf characteristics. Stomata are one of the entry points for pollutants, especially from the air, such as lead. The research aims to: obtain information about morphological and anatomical characters and compare between cultivars. Using exploration and characterization methods. Leaf morphology, based on observations of color, shape and size, is different Winnie Gold cultivar has length, L/W, width, Miss Andrea cultivar has higher width, lower L/W. The H. Bonsai cultivar has lower length, width, leaf area than the other 5 cultivars.The anatomy of andong leaves is based on observations of stomata, the same, hypostomatic/abaxial and actinocytic types. The Fire Brand cultivar has a higher number, density, lower width, the H. Bonsai cultivar has a higher length, higher width, lower number, density, the Miss Andrea cultivar has a lower length than the other 5 cultivars.
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Waktu Pindah Tanam terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Petunia (Petunia grandiflora Juss.) Nur’Ain, Shabrina Emilia; Sitawati, Sitawati
Plantropica: Journal of Agricultural Science Vol. 10 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Tanaman Petunia grandiflora merupakan salah satu tanam hias yang dibudidayakan di Indonesia yang mempunyai peluang bisnis komersil.Permasalahan yang dialami ialah tanaman tidak mampu tumbuh optimal setelah pindah tanam yang diduga karena penggunaan komposisi media tanam dan waktu pindah tanam yang tidak tepat. Tujuan percobaan ini untuk mendapatkan kombinasi terbaik antara komposisi media tanam dan waktu pindah tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan pembungaan petunia. Percobaan dilaksanakan di nursery Atha Flora yang terletak di Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur pada bulan Desember 2023 hingga Februari 2024. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari media tanam meliputi Cocopeat : Sekam Padi : Pupuk Kompos (3:1:1), (2:1:1) dan (1:1:1) dan waktu pindah tanam, yang terdiri dari ditanam sesaat setelah bibit diterima dari produsen bibit, ditanam setelah 7 hari bibit diterima, dan ditanam setelah 14 hari bibit diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada perlakuan komposisi media tanam dan waktu pindah tanam terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman petunia. Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan pembungaan tanaman petunia pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga dan diameter bunga ialah perlakuan komposisi media tanam cocopeat : sekam padi : pupuk kompos (2:1:1) yang ditanam 7 harisetelah bibit diterima, dibandingkan dengan kombinasi perlakuan komposisi media tanam cocopeat : sekam padi : pupuk kompos (1:1:1) yang ditanam 14 hari setelah bibit diterima. Namun, petunia yang ditanam 14 hari setelah bibit diterima, menghasilkan parameter saat muncul bunga lebih cepat dibandingkan perlakuan lainnya.
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Achmad Izhar Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agung Nugroho Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Ahmad Labib Alfikri Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arachis Ratnasari Sumarsono Arfiati, Nurliza Prita Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bambang Guritno Bayu Permata Putra Betha Wahyuningtyas Budiyono, Debora Cahaya Wulandari Cicik Udayana Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Dessy Aulivia One Naranakubar Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Ellis Nihayati Erwin Priyambudi Essenza Fitria Kusuma Euis Elih Nurlaelih Euis Elih Nurlalelih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Faizil Hurro Husaimah Fanisia, Inge Faranissa Anggi Vivedru Friska Rahma Syafitri Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Helmi Rizqullah Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Intan Kartika Agnestika Intan Ratri Prasundari Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Luki Anisa Nurul Fathia Lutfiana, Velinda Dewi M. Hendiriau S Mahardika Dianucik Puspa Lorina Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Marshella Yashinta Dewantri Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Muchammad Prayogo Mudji Santoso Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novia Dwi Hazrinah Novita Agustiarini Novita Inka Sari Wahyudi Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Werna Nontji, Werna Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul Zelby Meutia Aldiani