Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengungkapan Konflik Keluarga di Media Sosial dalam Perspektif Hukum Islam: Menerapkan Prinsip Islah sebagai Solusi Resolusi Konflik Novita, Dwi; Sar’an, Mohamad; Ahmad Ridwansah, Asep; Suharyono, Suharyono; Ardiansyah, Hamdan
AL-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jhi.v10i1.12658

Abstract

This study examines the phenomenon of disclosure of family conflicts on social media from the perspective of Islamic law, with particular emphasis on the social and psychological effects and violations of sharia values. Qualitative research methods were used through the analysis of the texts of the Qur'an, Hadith, and Islamic legal literature, as well as case studies of viral conflicts on Instagram, Facebook, TikTok, and Twitter. The results showed that this practice contradicts the principles of ghibah (gossip), namimah (divisive gossip), and ifk (false accusations). These principles violate family privacy and the honor of al-'irdh as part of maqashid syaria. The spread of conflict in the digital public sphere causes greater problems, emotional distress, social stigma, and the separation of family relationships, as seen in viral inheritance, polygamy, and intergenerational conflicts. Solutions offered by Islamic law include the concept of islah, or reconciliation, which emphasizes digital ethics education, mediation by neutral parties, and closed conflict resolution. First, deliberation with good intentions, second, the application of the principle of forgiveness (al-'afw), third, raising awareness about the long-term impact of conflict exposure, and fourth, setting boundaries of privacy on social media. This study found that to maintain family harmony in the digital age, sharia-based ethics education and the principle of islah must be combined. The academic results enhance Islamic legal research on social media dynamics. On the other hand, the practical consequences offer guidelines for practitioners and families to resolve conflicts in a way that is in accordance with Islamic values. Strengthening digital literacy based on prudence and optimizing community-based mediation are two main recommendations.
Application of floating fly ash-bottom ash for acid mine drainage remediation Husada, Muhamad Hadid; Fauzi, Anas Miftah; Mansur, Irdika; Suharyono, Suharyono
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 4 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.124.8261

Abstract

Acid mine drainage (AMD) is formed because rocks containing sulfide minerals, such as pyrite (FeS?), are exposed to oxygen and water. AMD treatment is generally carried out with lime, but this method is relatively expensive and unsustainable. Fly ash-bottom ash (FABA), a type of coal combustion waste can potentially replace lime in treating acid mine drainage (AMD). This study aimed to elucidate the potential use of FABA to neutralize pH of AMD. The method used was a floating FABA system using styrofoam with three treatments: floating FABA with dimensions (cm length x cm width x cm height) of 33x33x8 (F1 30), floating FABA of 28x28x8 (F2 25), and floating FABA of 23x23x8 (F3 20). The floating FABA consisted of 85% FABA and 15% cement, with a 120 L AMD. The results showed that the F1 30 treatment reached a pH of 6.06 from an initial pH of 4.2 within 3 days. The floating FABA application also reduced the concentration of heavy metals (Fe and Mn) and total suspended solids (TSS) in the F2 25 treatment. Micro XRF analysis indicated a high element distribution in the floating treatment zone, supporting the neutralization mechanism of precipitation and adsorption. The results of the statistical analysis showed no significant difference between treatments, indicating that all treatments were effective and could be considered based on cost efficiency and retention time. Overall, the floating FABA application increased pH and progressively reduced heavy metal content, supporting its use as an efficient and sustainable AMD neutralization solution.
Penyuluhan dan Pelatihan Diversifikasi “Olahan Bengkuang” Di KPT (Komunitas Perempuan Teluk) Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung herdiana, novita; Suharyono, Suharyono; Erna, Maria; Rizal, Samsul
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 1, Maret 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i1.10502

Abstract

Bengkuang merupakan golongan umbi-umbian yang dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat. Tingginya produksi bengkuang saat panen raya, menyebabkan tidak semua hasilnya dapat diserap oleh pasar dan dipastikan harga jual bengkuang akan anjlok (Sari, 2019). Pemanfaatan bengkuang harus dimaksimalkan supaya dapat memperpanjang masa simpan dan menghindari turunnya harga saat panen raya yang menyebabkan kerugian pada petani. Penggunaan tepung bengkuang diharapkan dapat meningkatkan kandungan serat dan menarik konsumen untuk mengonsumsi serta menjadikan snack brownies chips ini sebagai alternatif camilan bagi Masyarakat khususnya kelompok Wanita Tani Kenanga Teluk Betung Bandar Lampung terdiri dari kaum ibu –ibu yang kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dimana rata – rata latar belakang pendidikan rata-rata hanya tamatan SMP dan SMA namun, ada juga yang Sarjana.  Tujuan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan KPT (Komunitas Perempuan Teluk) Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung mengenai keamanan pangan, pembuatan Brownies chips, sanitasi dan higiene analisis usaha pembuatan diversifikasi produk olahan bengkuang yaitu Brownies chips. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : Universitas lampung, yaitu sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya memberikan sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan sedangkan untuk KPT (Komunitas Perempuan Teluk) Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dalam membuat diversifikasi produk olahan bengkuang (Brownies chips).
APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI NATA DECOCO UNTUK MEMANFAATKAN LIMBAH AIR KELAPA DI DESA BUNUT PESAWARAN Kustyawati, Maria Erna; Rizal, Samsul; Suharyono, Suharyono; Nawansih, Otik
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.6985

Abstract

Kelapa merupakan komoditas penting yang produksinya melimpah di desa Bunut Kecamatan Way Ratai Kab Pesawaran , dengan hasil panen 480 ribu buah per bulan dan menghasilkan 48 ribu kg kopra, serta limbah air kelapa 12,900 L. Alih teknologi fermentasi limbah air kelapa sebagai salah satu solusi yang dapat diterapkan kepada wanita tani. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membuat Nata de Coco melalui teknik fermentasi tradisional karena dapat menggunakan peralatan rumah tangga, kultur starter mudah diperoleh dan murah serta higienitas produk dapat dilakukan dengan pemanasan api. Alih teknologi nata de Coco dapat membantu menambah penghasilan keluarga dan membangun kebersamaan masyarakat desa. Metode penerapan teknologi dengan penyuluhan dan pelatihan yang didahului dengan mengukur kemampuan kognitif peserta melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penyuluhan dan pelatihan alih teknologi fermentasi Nata de Coco secara signifikan meningkatkan kemampuan kognitif peserta. Sebesar 42,5% peserta nilai terendah menurun menjadi 10% setelah pelatihan. Kesimpulan adalah bahwa kelompok wanita tani dapat membuat nata deCoco sebagai alih teknologi fermentasi tradisional pemanfaatan limbah air kelapa. Kemampuan membuat nata deCoco diperoleh melalui penyuluhan dan pelatihan. 
Penyuluhan dan Pelatihan Diversifikasi “Olahan Bengkuang” Di KPT (Komunitas Perempuan Teluk) Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung herdiana, novita; Suharyono, Suharyono; Erna, Maria; Rizal, Samsul
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 1, Maret 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i1.10502

Abstract

Bengkuang merupakan golongan umbi-umbian yang dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat. Tingginya produksi bengkuang saat panen raya, menyebabkan tidak semua hasilnya dapat diserap oleh pasar dan dipastikan harga jual bengkuang akan anjlok (Sari, 2019). Pemanfaatan bengkuang harus dimaksimalkan supaya dapat memperpanjang masa simpan dan menghindari turunnya harga saat panen raya yang menyebabkan kerugian pada petani. Penggunaan tepung bengkuang diharapkan dapat meningkatkan kandungan serat dan menarik konsumen untuk mengonsumsi serta menjadikan snack brownies chips ini sebagai alternatif camilan bagi Masyarakat khususnya kelompok Wanita Tani Kenanga Teluk Betung Bandar Lampung terdiri dari kaum ibu –ibu yang kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dimana rata – rata latar belakang pendidikan rata-rata hanya tamatan SMP dan SMA namun, ada juga yang Sarjana.  Tujuan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan KPT (Komunitas Perempuan Teluk) Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung mengenai keamanan pangan, pembuatan Brownies chips, sanitasi dan higiene analisis usaha pembuatan diversifikasi produk olahan bengkuang yaitu Brownies chips. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : Universitas lampung, yaitu sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya memberikan sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan sedangkan untuk KPT (Komunitas Perempuan Teluk) Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dalam membuat diversifikasi produk olahan bengkuang (Brownies chips).
PEMBUATAN MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinacea L.) DAN PENAMBAHAN KARAGENAN SEBAGAI PENGENYAL ALAMI Safitri, Melda; Suharyono, Suharyono; Koesoemawardani, Dyah; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7133

Abstract

Tepung garut merupakan salah satu jenis tepung yang berpotensi menjadi substitusi dalam pembuatan mi basah. Tepung garut memiliki kelemahan yaitu tidak mengandung gluten sehingga perlu dilakukan penambahan bahan pengenyal alami berupa karagenan untuk memperbaiki karakteristik mi basah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi karagenan pada pembuatan mi basah substitusi tepung garut dan mendapatkan konsentrasi terbaik dari penambahan karagenan yang menghasilkan mi basah substitusi tepung garut dengan sifat sensori dan fisik paling baik serta karakteristik kimia sesuai SNI 2987-2015. Penelitian ini disusun secara non-faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 kali ulangan. Pada penelitian ini digunakan formulasi karagenan dengan 6 taraf konsentrasi (0%; 2%; 4%; 6%; 8%; 10%) dari total tepung. Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji Tuckey. Data kemudian dianalisis sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Pada penelitian ini, mi basah substitusi tepung garut dengan konsentrasi karagenan 10% (B6) merupakan perlakuan terbaik yang memiliki kadar air 63,63%, kadar abu tak larut asam 0,04%, kadar protein 5,22%, cooking loss 8,74% dan daya serap air 102,97%, warna putih gading, rasa sedikit asin, tekstur kenyal dan aroma agak tepung.
KEKERASAN DAN SIFAT SENSORI SNACK BAR PADA BERBAGAI PERBANDINGAN TEPUNG PISANG KEPOK DAN BEKATUL Kidnem, Dara Mutiara Mylan; Nurdjanah, Siti; Suharyono, Suharyono; Zuidar, Ahmad Sapta
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7137

Abstract

Bekatul merupakan produk hasil samping penggilingan padi yang memiliki kandungan serat 25,3%. Tepung pisang kepok memiliki nilai sensori aroma dan rasa manis yang mampu memperbaiki nilai sensori snack bar bekatul.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung bekatul dan tepung pisang kepok terhadap karakteristik sifat fisik, sensori dan kimia snack bar.  Pada penelitian ini digunakan perbandingan tepung bekatul dan tepung pisang kepok dengan 6 taraf perlakuan (100% : 0%, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%).  Penelitian ini disusun secara non-faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 kali ulangan.  Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji Tuckey.  Data kemudian dianalisis dengan sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.  Pada penelitian ini, snack bar dengan perbandingan tepung bekatul 50% dan tepung pisang kepok 50% merupakan perlakuan terbaik yang memiliki nilai hardness 682,31 gf, skor aroma 3,72 (suka), skor warna 3,34 (agak suka), skor kekerasan 3,20 (agak suka), skor rasa 3.51 (suka), skor penerimaan keseluruhan 3,50 (suka), kadar air 20,57%, kadar abu 2,95%, kadar protein 5,47%, kadar lemak 10,03%, kadar serat kasar 1,00%, kadar karbohidrat 60,98% dan total kalori 356,07 kkal. 
PENGARUH PERLAKUAN AWAL DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP SIFAT SENSORI BUBUK CABAI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystric D.C) Citra, Meitriliana; Suharyono, Suharyono; Sugiharto, Ribut; Koesoemawardani, Dyah
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7227

Abstract

Bubuk cabai merah dengan campuran daun jeruk purut merupakan diversifikasi produk hasil pertanian yang saat ini sedang dikembangkan. Namun, mutu produk dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah perlakuan awal dan metode pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode perlakuan awal dan metode pengeringan serta interaksi keduanya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan awal; blansing pada suhu 90°C selama 6 menit (B1), blansing pada suhu 80°C selama 20 menit (B2), blansing pada suhu 90°C selama 6 menit dengan penambahan 0,2% natrium metabisulfit (B3), suhu blansing 80°C selama 20 menit dengan penambahan 0,2% natrium metabisulfit (B4) dan tanpa blansing (B5). Faktor kedua adalah metode pengeringan; pengeringan dengan sinar matahari sampai kadar air produk di bawah 12% (P1) dan pengeringan oven pada suhu 80°C selama 8 jam (P2). Data yang dihasilkan dianalisis homogenitas dengan uji Barlett, aditifitas dengan uji Tuckey, perbedaan antar perlakuan dengan analisis ragam. Selanjutnya, data dianalisis dengan perbandingan ortogonal untuk mendapatkan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1B4 merupakan perlakuan terbaik dengan warna bata (2,42) aroma khas daun jeruk) (2,25), rasa pedas (2,26), rasa lebih disukai panelis (2,27), penerimaan keseluruhan disukai panelis (2,26), dan kandungan vitamin C 201,48 mg/g. Seluruh perlakuan serbuk cabai daun jeruk menghasilkan kadar air tidak melebihi batas yang dipersyaratkan SNI 01-3709-1995 dan residu sulfit pada perlakuan B3 dan B4 tidak melebihi persyaratan BPOM 2013.
FORMULASI GLISEROL DAN CMC DALAM PEMBUATAN BIODEGRADABLE FILM BERBASIS SELULOSA DAUN NANAS (Ananas comosus) FORMULATION OF GLYCEROL AND CMC IN MAKING BIODEGRADABLE FILM PINEAPPLE LEAF BASED (Ananas comosus) Zulferiyenni, Zulferiyenni; Melvina Putri, Maulida; Suharyono, Suharyono; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i2.8029

Abstract

Pineapple leaves contain 69.5-71.5% cellulose, which can be used as raw material to make biodegradable films. This study aimed to obtain the best formulation of glycerol and CMC for biodegradable films of pineapple leaves. This research used the triplo method to collect data three times in one sample. Samples are selected based on the best visual appearance and indicated by the few flocs in the sample. The treatment was composed of 6 formulations which were formulations of glycerol and CMC, namely P1 (0%:1%), P2 (0,5%:1,5%), P3 (1%:2%), P4 (1,5%:2,5%), P5 (2%:3%), P6 (2,5%:0%). The data on tensile strength, percent elongation, water vapour permeability, thickness, testing biodegradability and room temperature resistance is presented in pictures and will be discussed descriptively. Formulation of glycerol 1,5% and CMC 2,5% produces the best characteristics of biodegradable films with a tensile strength value of 113,52 MPa, a percent elongation value of 12,71%, and a thickness value of 0,18 mm. Biodegradable film pineapple leaves have a water vapour permeability value of 24,03 (g/m2/hour), biodegradability for 5 weeks and resistance to room temperature for 5 weeks without being overgrown by fungi.
Gaya Hidup “Frugal Living” Masyarakat Kota Bengkulu dalam Tinjauan Etika Ekonomi Islam Efrianto, Eeng Juli; Suharyono, Suharyono
Jurnal BAABU AL-ILMI: Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 8, No 1 (2023): Islamic economics and banking research
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ba.v8i1.4950

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif, yang dilakukan di kota Bengkulu. Informan dalam penelitian ini adalah 100 masyarakat kota Bengkulu, yang diambil dengan metode purposive sampling dengan indikator pengetahuan dan pemahaman mereka terkait dengan isu-isu yang sedang diteliti. Data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang dilakukan masyarakat kota Bengkulu dapat dikategorikan ke dalam gaya hidup frugal living. Gaya hidup frugal living adalah pola hidup hemat extrem dan mengalokasikan uang mereka kepada hal yang lebih penting untuk masa depan seperti menabung dan investasi dengan mengabaikan konsumsi. Masyarakat memilih mengkonsumsi makanan yang murah tanpa mengetahui kebaikan dan gizi yang terkandung di dalamnya, pola konsumsi masyarakat lebih mementingkan variabel kenyang daripada gizi. Masyarakat frugal living lebih memilih untuk tidak berinfak dan bersedekah karena mereka menganggap hal tersebut tidak wajib dilakukan. Setiap tahun, mereka hanya membayar zakat fitrah saja, walaupun harta yang mereka miliki memenuhi syarat dan rukun untuk zakat. Hal ini tentu bertolak belakang dengan etika konsumsi Islam yang mewajibkan umat Islam untuk mengkonsumsi makanan yang halalan tayyiban (halal dan baik), menjauhi sifat kikir, dan memproduktifkan harta.