Abstrak Transformasi sosial memalui dialog etis dalam upaya untuk menyemai toleransi ini sangat penting di tengah keragaman bangsa Indonesia yang sewaktu-waktu berpotensi melahirkan gesekan sosial, sedangkan manusia tidak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain atau disebut dengan istilah zone politicon, dan dialog etis menjadi alternatif yang progresif untuk transformasi sosial. Tulisan ini berupaya untuk menjelaskan prinsip, tantangan peran dan strategi membangun dialog yang etis dalam konteks keberagamaan dengan metode studi literatur. Prinsip dasar dialog etis (1) Sikap saling menghormati; (2) Kejujuran dan Keterbukaan; (3) Non-Konfrontatif; (4) Mencari Kesepahaman; (5) Kesetaraan dalam Berdialog; (6) Komitmen terhadap Harmoni Sosial. Kemudian peran dialog yang etis; (1) meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman, (2) mendorong solidaritas sosial; (3) menciptakan kesepakatan nilai-nilai universal; (4) membentuk kepemimpinan inklusif dalam beragama; (5) menguatkan identitas sosial yang positif; (6) menghasilkan aksi sosial yang kolaboratif. Tantang dalam membangun dialog yang etis ditengah keberagaman agama; (1) prasangka dan stereotip antar agama; (2) fanatisme dan eksklusivisme agama; (3) kurangnya pendidikan dan pemahaman multikulturalisme; (4) kepentingan sosial politik dan ekonomi; (5) perbedaan penafsiran dan pemahaman ajaran agama. Terakhir, strategi untuk menciptakan dialog yang etis; (1) Meningkatkan literasi keberagaman; (2) Memperkuat komitmen pada nilai-nilai universal; (3)Membangun kesepakatan dalam perbedaan; (4) Menciptakan forum dialog yang inklusif dan setara; (5) Memanfaatkan teknologi dan media dengan bijak; (6) Meningkatkan kerja sama antar lembaga keagamaan. (7) fokus pada transformasi sosial yang nyata. Sehingga dengan prinsip, tantangan, peran dan strategi atas tentu menjadi modal penting untuk menciptakan tolernasi di tengah keragaman agama. Kata kunci: transformasi sosial, dialog, etis, toleransi.