Claim Missing Document
Check
Articles

INTERTIDAL BARNACLE COMMUNITY OF KETAPANG AND GILIMANUK PORTS THAT SEPARATED BY THE INDONESIAN THROUGHFLOW OF BALI STRAIT Sulistiono Sulistiono; Diah Etika Maharatih Setiarina; Romanus Edy Prabowo
Scripta Biologica Vol 4, No 4 (2017)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1461.897 KB) | DOI: 10.20884/1.sb.2017.4.4.615

Abstract

Indonesian Throughflow (ITF) flows from the Pacific Ocean through the western route of Makassar Strait and exit directly to the Indian Ocean through Lombok Strait and Bali Strait or flows eastward through the Banda Sea. Bali Strait separates the Ketapang Ferry Port of Banyuwangi on the Jawa side and Gilimanuk Ferry Port of Bali. Ferries connect Jawa and Bali through those ports as the primary mean of transportation. Ship hull and ballast water of those ships act as a proxy for barnacle distribution in their larval stage from one harbor to another so that it could influence the barnacle community of those two ports. The environmental condition of each seaport defines the barnacle community based on the adaptation ability of barnacle. The purpose of this research was to determine the intertidal barnacle diversity on both Ketapang and Gilimanuk seaports and to compare the barnacle community between Ketapang and Gilimanuk seaports. This study was a survey, and simple random sampling technique was used to collect samples. Sample collection was conducted from July to August 2017, and the sample observation and identification were performed at the Faculty of Agriculture Laboratory at Banyuwangi PGRI University. The diversity indexes including Shannon, Brillouin, Simpson, and Evenness were calculated to determine the level of diversity, and Bray-Curtis similarity coefficient was used to compare the intertidal barnacle community. The result showed the intertidal barnacle diversity of Ketapang and Gilimanuk seaports were low, at the level of 0.89, 0.89, 0.41 and 0.27 at Ketapang Ferry Port and 0.81, 0.80, 0.43, and 0.28 at Gilimanuk Ferry Port based on Shannon, Brillouin, Simpson, and Evenness accordingly. The two ports were having a medium similarity of intertidal barnacle community indicated by the Bray-Curtis similarity coefficient analysis score of 0.58.
Uji Proksimat dan Uji Kesukaan Konsumen terhadap Nata De Fish dari Pemanfaatan Sari Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) di Banyuwangi Any Kurniawati; Nadya Adharani; Sulistiono Sulistiono; Megandhi Gusti Wardhana
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.286 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v2i1.1194

Abstract

Sejauh ini telah dilakukan berbagai penelitian tentang nata secara intensif di Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa masyarakat telah mengenal dan gemar mengkonsumsi berbagai jenis nata. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan kreatifitas, mendorong peneliti untuk mencoba teknologi fermentasi dari berbagai bahan baku, misalnya dari sari ikan lemuru (Sardinella longiceps). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan proksimat dan mengetahui uji kesukaan konsumen terhadap nata de fish di Banyuwangi. Metode yang digunakan yaitu dengan eksperimen di laboratorium yang dilanjutkan dengan metode survei kepada beberapa panelis yang ada di sekitar Banyuwangi. Hasil menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat nata de fish 73%, lemak 8,25%, Protein 26,75%, serat 28,5%, nitrogen 4,3%, dan mineral 9,25%. Analisis kesukaan konsumen terhadap nata de fish menunjukkan bahwa warna dan tektur lebih tinggi pada produk nata de fish, sedangkan parameter rasa menunjukkan hasil yang sama dan parameter aroma menunjukkan lebih tinggi pada produk nata kontrol.Kata kunci: Banyuwangi, kesukaan konsumen, nata de fish, proksimat.
Pengembangan Pemberdayaan Wanita Nelayan Muncar Banyuwangi Melalui Pengembangan Model Eko-Koefisiensi Nadya Adharani; Sulistiono Sulistiono; Feby Indriana Yusuf
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 1 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i1.401

Abstract

Muncar subdistrict is an area famous for the potential of fisheries in Banyuwangi Regency. There are 11 villages in Muncar sub-district with the average livelihood of the community is as a fisherman. One of the factors of coastal areas is women, coastal women play an important role in households that rely on marine resources. In domestic economic activity, coastal women contribute and even dominate. Over time from year to year, there is a continuous exploitation of fish or marine resources in Muncar that causes difficulty in obtaining fish. Moreover, the conditions of extreme season change (catching and paceklik) make the acquisition of fishing businesses and household income of traditional fishermen decrease so that it requires income outside the capture business. It becomes the basis that the existence of women or fishermen's wives as a support for household income income is needed, but to support the potential of fishermen women in economic improvement, it is necessary to formulate a strategy of empowering women through the concept of eco-coefficient. The principle of coefficient is the production of precisely or efficiently so that it is economically and environmentally beneficial.
PENERAPAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) PADA PROSES PEMBEKUAN IKAN LAYANG (Decapterus spp.) DI PT. NATIONAL FOOD PACKERS (NAFO) BANYUWANGI Cici Agustin; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2364

Abstract

Kualitas ikan merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan agar nilai ekonomisnya tetap tinggi. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga perlunya dilakukan penanganan yang baik guna mempertahankan mutu ikan. Penanganan hasil laut yang kurang hati-hati serta penerapan sanitasi yang kurang baik dapat mempercepat kemunduran mutu. Penerapan rantai dingin (cold chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. National Food Packers (NAFO) Banyuwangi pada tanggal 01–30 November 2021. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Adanya beberapa persyaratan SSOP pada proses pembekuan ikan layang (Decapterus spp.) di PT. National Food Packers (NAFO) yang masih kurang menerapkan pada personal hygiene dalam proses ikan layang (Decapterus spp.) Hal tersebut dapat menyebabkan kontaminasi ke bahan pangan.
ANALISIS KEAMANAN PANGAN PADA PRODUK TERASI DI KABUPATEN BANYUWANGI Susi Santi; Sulistiono Sulistiono; Nandya Fitri Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 4 No 3 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i3.2371

Abstract

Food aditif atau bahan tambahan pangan merupakan bahan tambahan yang biasa digunakan untuk pengolahan makanan dan minuman serta berfungsi sebagai pemanis, pewarna, pengawet dan penyedap. Penggunaan bahan tambahan pangan sekarang ini sering memakai bahan-bahan kimia berbahayayang diaplikasikan pada pangan contohnya adalah rhodamin b, boraks, dan formalin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keamanan pangan pada produk terasi di Kabupaten Banyuwangi. Sampel didapatkan dari 6 pasar yang ada di Kabupaten Banyuwangi dimana setiap pasarnya diambil 5 sampel terasi. Sampel yang sudah didapatkan akan di bawa ke Laboratorium Fakultas Pertanian untuk diuji analisis kualitatif rhodamin b, boraks dan formalin dengan penambahan test kit. Hasil yang didapatkan Karakteristik terasi yang ada di Kabupaten Banyuwangi yaitu berwarna coklat agak keputihan, coklat agak kehitaman, hitam kecoklatan, kemerahan dan merah agak pekat. Kemasan saat penjualan yaitu didominasi pengemasan menggunakan plastik dan ada beberapa terasi yang diberi label tetapi tidak memiliki kode produksi atau no. PIRT. Keamanan pangan terasi yang ada di Kabupaten Banyuwangi dengan pengujian kualitatif rhodamin b, formalin dan boraks dinyatakan negatif dengan tidak adanya perubahan warna.
Analisa Tingkat Kesukaan dan Kadar Protein Konsumen terhadap Empek-Empek Ikan Layang Deles (Decapterus macrocoma) Tanpa Tepung dengan Berbagai Perlakuan Ilmiah Hudaifah; Sulistiono; Nadya F. Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1227

Abstract

Ikan layang merupakan ikan yang banyak ditemui di Kabupaten Banyuwangi, banyaknya tangkapan ikan layang mengakibatkan harga jual ikan layang menurun. Di samping itu, ikan layang memiliki mutu yang mudah rusak jika berada pada suhu ruang. Meskipun ikan layang tidak mempunyai ukuran yang besar seperti jenis-jenis ikan laut lainnya, namun daging ikan layang memiliki rasa manis dan gurih sehingga ikan layang digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk makanan salah satunya empek-empek ikan khas Sumatera Selatan. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari empek-empek ikan layang maka dilakukan analisa tingkat kesukaan dan kadar protein dengan tiga perlakukan yang berbeda yaitu digoreng, dikukus, dan direbus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empek-empek dengan perlakuan direbus menunjukkan tingkat kesukaan lebih tinggi dibandingkan perlakukan lainnya. Kenampakan sebesar 70%, aroma sebesar 56,67%, tekstur sebesar 60%, dan rasa sebesar 53.33%, kadar protein didapat dari empek-empek ikan layang sebesar 10.39% per 2 gr.
Karakterisitik Edible Film yang Diproduksi dari Kombinasi Ulva Lactuca dan Gelatin Irwan Prabowo; Sulistiono; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.1266

Abstract

Ulva lactuca merupakan salah satu jenis rumput laut yang melimpah di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan edible film yang dapat menjadi alternatif pengganti kemasan plastik untuk produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi yang tepat dan karakteristik edible film dari Ulva lactuca dan gelatin. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan variasi perlakuan tepung Ulva lactuca dan gelatin dengan (P1) 100% gelatin (kontrol), (P2) 25% Ulva lactuca:75% gelatin, (P3) 50% Ulva lactuca:50% gelatin dan (P4) 75% Ulva lactuca:25% gelatin dilakukan sebanyak 5 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi yang tepat dalam pembuatan edible film adalah pada perlakuan 4 dengan perbandingan 75% Ulva lactuca dan 25% gelatin dengan nilai laju transmisi uap air sebesar 15,5 g/m2/jam, nilai kadar air sebesar 43,8%, nilai kelarutan sebesar 87,6 %, dan nilai ketebalan sebesar 0,05 mm.
Kajian Mutu Ikan Pindang Tongkol (Euthynnus affinis) dengan Teknik Pengemasan Vakum pada Penyimpanan Suhu dan Lama Waktu yang Berbeda Akbar Pradana Hadi; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.1267

Abstract

Produk olahan hasil tangkapan masyarakat nelayan purse seine di Kecamatan Muncar salah satunya yaitu ikan pindang tongkol. Namun, pengemasan produk masih menggunakan cara tradisional dan memiliki daya simpan produk yang pendek. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji mutu ikan pindang tongkol (Euthynnus affinis) dengan teknik pengemasan vakum menggunakan plastik polyethylene (15cmx30cm) dengan perbedaan suhu penyimpanan: suhu ruang 27oC dan suhu dingin 5oC serta lama waktu penyimpanan nol (0), tiga (3), enam (6) dan sembilan (9) hari. Ikan pindang tongkol (Euthynnus affinis) didapatkan dari penjual ikan pindang di Pasar Muncar. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Parameter yang diuji TPC, TVBN, hedonik dan kadar air. Hasil penelitian yang diperoleh dari 4 parameter uji menunjukkan bahwa pada penyimpanan suhu ruang 27oC mengalami penurunan mutu signifikan dibandingkan dengan penyimpanan dingin 5oC.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI BUDIKDAMBER UPAYA PEMENUHAN GIZI IKAN DIMASA PANDEMI COVID-19 DI KELURAHAN TAMAN BARU KECAMATAN BANYUWANGI Nadya Adharani; Sulistiono; Nandya Fitri Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 3 No 1 (2021): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v3i1.1272

Abstract

Bulan Maret 2020 Indonesia dilanda wabah penyakit membahayakan yakni adanya virus corona disease atau yang sering disebut pandemic covid-19. Meningkatnya masyarakat Indonesia yang terkonfirmasi positif corona menyebabkan pemberlakukan social distancing sangat ketat di seluruh wilayah atau yang dikenal dengan peraturan PSBB. Tentu pandemic Covid-19 berdampak buruk disemua sektor, terutama pada sektor ekonomi dan pangan. Salah satu daerah yang berdampak dari pandemic Covid-19 adalah Desa Tamanbaru Kecamatan Banyuwangi, sebagai langkah awal untuk penguatan ekonomi dan pangan di Desa Tamanbaru Banyuwangi maka dilakukan pelatihan dan penyuluhan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Studi Teknologi Hasil Perikanan UNIBA melalui program Budikdamber (Budidaya Ikan dan Tanaman Dalam Ember), budikdamber merupakan perpaduan teknik pertanian dan perikanan yang membutuhkan modal cukup murah dan mudah. Komoditas ikan yang di budidaya adalah ikan lele dan menggunakan tanaman kangkung. Kelompok masyarakat di Desa Tamanbaru Kabupaten Banyuwangi telah berhasil dengan program budikdamber sehingga mampu menciptakan peluang usaha dan mempertahankan gizi pangan ditengah masa pandemic Covid-19.
MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DI PT. SURYA WINDU KARTIKA DESA BOMO KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI Ayu Ningsih; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 3 No 1 (2021): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v3i1.1275

Abstract

Untuk meningkatkan produksi udang secara maksimal, usaha budidaya udang memerlukan manajemen kualitas air yang bagus, mencakup kondisi semua parameter kualitas air tambak sehingga pertumbuhan udang dapat tercapai secara optimum. Tujuan dari praktik kerja lapang ini adalah untuk mempelajari manajemen kualitas air pada budidaya udang vanamei secara super intensif, mengetahui permasalahan apa saja yang mengganggu kualitas air pada budidaya udang vanamei, mempelajari secara langsung tentang teknik dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kualitas air pada budidaya udang vanamei di PT. Surya Windu Kartika. Praktik kerja lapang ini dilaksanakan di PT. Surya Windu Kartika (SWK) Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 16 November-10 Januari 2021. Jenis usaha budidaya udang vanamei ini milik perseorangan. Kegiatan usaha budidaya udang vanamei (Litopenaeus vannamei) pada PT. Surya Windu Kartika unit Bomo C menggunakan sistem budidaya teknologi super intensif. Manajemen kualitas air pada udang vanamei meliputi: persiapan tambak dan pengisian air, penebaran benur, pengelolaan kualitas air. Pengambilan sampel air dilakukan setiap hari, pada pagi hari jam 05.00 WIB dan siang hari jam 12.00 WIB. Uji NO3, NO2, alkalinitas, NH4, PO4, dan Total Organic Matter (TOM) dilakukan seminggu 3 kali. Bertujuan untuk mengontrol fisika air, kimia air dan bilogi air. Pengontrolan kualitas air yang telah ditetapkan perusahaan adalah salinitas sebesar 31 ppt, pH sebesar 8,3, suhu sebesar 28,5oC, DO sebesar 5,5 ppm, kecerahan sebesar 55,5 cm, dan warna air dari hijau hingga coklat tua.
Co-Authors . Zairion A.M. Simanjuntak, Johansen Ade Mulyana, Ade Adi Hendarso, Septa Adil Fadillah Agus Alim Hakim Agus Muji Santoso Aji, Tegar Laras Pandu Akbar Pradana Hadi Allan Erwandy Nenobais Ani Suryanti Any Kurniawati Any Kurniawati Arde Lindung Pambudi Arfiati Ulfa Utami Arganata, Febryan Dimas Ario Damar Astriani, Imaniar Astriani, Imaniar Astriani Astrini, Danti Awwali, Aliza Tinur Ayu Ervinia Ayu Ningsih Azis Purwantoro Basyiruddin Nur Budhi Utami cici agustin Clarita, Teresa Dawi, Mario Raja Sani Dewi Mutamimah Diah Etika Maharatih Setiarina Dian Tri Rinawati Dwi Ari Budi Retnani Dwi Ari Budiretnani Edy Safni Rosa Endi Setiadi Kartamihardja, Endi Setiadi Ernawati , Yunizar Etty Riani Fadly Y Tantu Fahriza, M Raffi Fahsani, Donny Feby Indriana Yusuf Firmansyah, Muhammad Fikri Fitri, Rini Nur Gema Wahyudewantoro, Gema Hariadi, Rangga Dwigana Harmono, Setyo Haryono Haryono Herawati, Elysabet Heri setiawan Ichsan Ismail, Muhammad IDA RAHMAWATI Ilmiah Hudaifah Imas Cintamulya Indrajaya, Indrajaya Insani, Gilang Taufan Irwan Prabowo Ismail Ismail Ismudi Muchsin Issirep Sumardi Istiqlaliyah, Hesty Kristian Dediyanto Kusumayanti, Diah Maghfirah, Annisah Al Maria Ulfa Marisa Marisa Megandhi Gusti Wardhana Mekaniwati, Ani Mohammad Mukhlis Kamal Muchtar, Sephia Herliana Muis Muis, Muis Mumuh Mulyana Nabillah, Firja Hasanah Nadya Adharani Nadya F. Rachmawati Nadzifah, Bintang Khoirun Nandya Fitri Rachmawati Nasution, Syahroma Husni Nasution, Syahroma Husni Niken T.M. Pratiwi Noviastuti, Nina Nurisnaini, Neni Nurul Widayati Okvitasari, Astri Rino Orchidta, Shofia Ananda Pambudi, Arde Poppy Rahmatika Primandiri Rainanto, Bambang Hengky Ramadhanti, Nida Arista Ramdani, Muhamad Ridwan RIDWAN AFFANDI Rini, Riris Setya Risky Aswi R, Risky Ristiana Dyah Purwandari Romanus Edy Prabowo Rusandy, Deby Santyo Said, Jamaliah Saputri, Eka Nur Sari, Devi Anita Sembiring, Rinawati Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah Siti Zubaidah Soedharman, Dedi Soedharman, Dedi Soetikno Wirjoatmodjo, Soetikno Sulami, Evi Sulistianti, Ina Sulistiyowati, Tutut Indah Susi Santi Susilowati, Dwi Indah Syaifullah Syaifullah Tantonio, Michael Claudius Tussadiyah, Fadzillah Wahidin, Nurhalis Waluyo Waluyo Wibisono, Sandy Widyarini, Happy Wiharjo, Rahmat Yumirwan Wildan Nurussalam Wildan, Dudi Muhammad Yahya, Nurul Musyariafah Yitno Purwoko Yudhi Nugroho, Chris Tomy Yulia Nurendah Yuniar, Sucifa Thita Ziidani, Virginia