Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI TEKS FABEL BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER BAGI SISWA SMP Sumartini, Sumartini; Hapsari, Novia Rizki
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 2: November 2016
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.578 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan apresiasi teks fabel bermuatan nilai-nilai karakter bagi siswa SMP kelas VIII. Desain penelitian pengembangan yang dilakukan terdiri atas lima tahap, meliputi (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain. Pengumpulan data dilakukan melalui angket kebutuhan dan angket uji validasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui pemaparan data dan verifikasi atau simpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku-buku pengayaan apresiasi teks fabel bermuatan nilai-nilai karakter yang dikembangkan termasuk kategori sangat baik. Hal tersebut disimpulkan dari hasil penilaian guru dan ahli serta tanggapan siswa. Setelah dinilai, buku tersebut diperbaiki sesuai saran dari siswa, guru, dan ahli sehingga diperoleh buku pengayaan yang sesuai dengan persepsi siswa dan guru serta materi pelajaran dalam kurikulum. Kata kunci:buku pengayaan, apresiasi, fabel, dan nilai-nilai karakter   Abstract The objective of the study was to develop supplementary book in appreciating character education-based fable text for eight graders at junior high school. The study was done through research and development research design which consisted of five stages including (1) problem potency, (2) data collecting, (3) product design, (4) design validation, and (5) design revision. The data collecting was done through need analysis questionnaire and validation test questionnaire. The data analysis technique was qualitative descriptive analysis through data description and verification or data conclusion. The result of the study showed that supplementary book in appreciating character education-based fable which had been developed was in good category. It was concluded from the result of experts and teachers assessments as well as the students’ responses. After being assessed, the book was revised based on the suggestions from the students, teachers, and experts. Therefore, it was obtained a supplementary book which was appropriate to the students’ and teachers’ perception as well as the teaching material in curriculum. Keywords: supplementary book, appreciation, fable, and character education
KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DAN KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN BERBASIS TEKS Kusumaningtyas, Niken; Setyaningsih, Nas Haryati; Sumartini, Sumartini
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1: Mei 2018
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.058 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan keterampilan menulis puisi menggunakan media Foto Jurnalistik dengan Pendekatan Berbasis Teks pada peserta didik kelas VIII SMP; (2) mendeskripsikan keterampilan menulis puisi menggunakan media Kartu Bergambar dengan Pendekatan Berbasis Teks pada peserta didik VIII SMP; (3) menguji keefektifan media Foto Jurnalistik dalam pembelajaran menulis puisi atau media Kartu Bergambar dalam pembelajaran menulis puisi dengan Pendekatan Berbasis Teks pada peserta didik kelas VIII SMP. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi (quasi experimental) dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Desain. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan purpose sampling, yaitu kelas VIII C, VIII E dan VIII G. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media Foto Jurnalistik lebih efektif dibandingkan media Kartu Bergambar yang dibuktikan dengan nilai t = 2.922 dan nilai signifikansi 0,005. Oleh karena nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata posttest antara kelompok Foto Jurnalistik dan kelompok Kartu Bergambar pada pembelajaran menulis puisi dengan Pendekatan Berbasis Teks, dan media Foto Jurnalistik lebih efektif dibandingkan media Kartu Bergambar. Kata kunci: foto jurnalistik, kartu bergambar, puisi, pendekatan berbasis teks   The purposes of this study were 1) to describe students’ writing poetry skill using journalistic photos as the media with text based approach on eight grader of junior high school, 2) to describe students’ writing poetry skill using flash card as the media with text based approach on eight grader of junior high school, 3) to examine the effectiveness of journalistic photos and flash card as media in writing poetry with text based approach on eight grader of junior high school. This quasi experimental study using pre-test and post-test control group design. This study was undertaken on class VIII C, VIII E, VIII G using purpose sampling. The result of the study showed that the use of journalistic photos was more effective than flash card which was proven from t value = 2.922 and significant value of 0,005. Because of sig. (2-tailed) < 0,05, so that Ho was rejected and Hi was accepted. It can be concluded that there was different average posttest score between group treated using journalistic photos and flash card. In sum, the journalistic photos were more effective than flash card to be applied in the writing poetry class. Keywords: photo’s jurnalisme, card of picture, poetry, approach basic text  
PERTAHANAN DIRI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN KEMBANG JEPUN KARYA LAN FANG Mauludya, Fenta; Sumartini, Sumartini; Mulyono, Mulyono
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan di dunia tidak lepas dari suatu masalah, setiap masalah menjadikan seseorang memilih jalan yang terbaik untuk penyelesaian masalahnya. Misalnya dengan cara mempertimbangkanterlebih dahulu, untuk menghindari kecemasan diri dari permasalah yang sedang terjadi, penyelesaian tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu contoh yang dilakukan oleh tokoh utama dalam novel tersebut yang menitikberatkan pada pertahanan diri atau ego seorang perempuan dalam mempertahankan dirinya untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan diri untuk penyelesaian masalah yang dialami oleh tokoh utama yaitu Matsumi.Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif analisis.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode psikologi sastra yang berfokus pada mendriskripsikan kondisi psikologis tokoh utama dalam novel tersebut.Data dalam penelitian ini adalah teks yang terdapat dalam novel dengan sumber datanya novel Perempauan Kembang Jepun karya Lan Fang.Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik baca-catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap masalah di dalam kehidupan seseorang dapat terselesaikan dengan cara yang bermacam-macam, seperti yang terjadi pada tokoh utama dalam novel diakibatkan karena adanya gejola dalam diri yang berupa kebutuhan seperti id, ego dan superego atau yang disebut struktur kepribadian. Tidak hanya dengan struktur kepribadian untuk menyelesaikan masalah dapat diseimbangi dengan cara mekanisme pertahanan dan konflik yang berupa represi, sublimasi, proyeksi, pengalihan, rasionalisasi, regresi, agresi, apatis, fantasi dan stereotype untuk menyelesaikan masalah yang sedang dialami serta mencari jalan keluar yang baik. Bahwa setiap masalah di dalam hidup seseorang dapat terselesaikan dengan cara yang bermacam-macam seperti mempertahankan diri dari ancaman-anacam yang berbahaya terhadap hidupnya dan menghilangkan rasa kecemasan untuk memutuskan suatu masalah yang terjadi guna mencapai hasil yang lebih baik dan sempurna. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan perbandingan, pertimbangan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan secara tetap tanpa adanya penyesalan dalam mengahadapi kehidupan sehari-hari. Life in the world can not be separated from a problem, every problem makes people to choose the best way to solve it by considering to avoid anxiety of the problems that are happening, the settlement is done in different ways. Thus one of the main characters in Lan Fang's Perempuan Kembang Jepun novel which focuses on the self-defense or ego of a woman in defending herself. This study aims to describe the structure of personality and self-defense to solve the problems experienced by the main character Matsumi in novel Perempuan Kembang Jepun by Lan Fang. The approach taken in this research is qualitative approach, that is approach which does not give priority to the numbers, but prioritizing appreciation to interaction between concept which is being studied empirically, with type of descriptive analysis. The research method used is the method of literary psychology that focuses on describing the psychological condition of the main character in the novel. The data in this research is the text contained in Perempuan Kembang Jepun novel with the source of data Perempuan Kembang Jepun by Lan Fang. Data collection used in this research that is by using technique of read-record. The results of this study found self-defense on the main character in the novel Perempuan Kembang Jepun by Lan Fang caused by the existence of flaming in herself in the form of needs such as id, ego and superego or so-called personality structure. There are several ways to overcome self-defense such as repression, supplimation, projection, diversion, rationalization, regression, aggression, apathy, fantasy and stereotypes to solve problems that are being experienced and seek solutions. That every problem in someone's life can be resolved in many ways as to defend themself against the dangerous threats to their life and to eliminate the ever-present anxiety in every action we take to decide a problem to achieve the better and perfect results. Thus, the results of this study can be used as one material comparison, considerations that can be utilized as problem solving and decision making regularly without any regret in facing everyday life.
HEGEMONI KEKUASAAN PEMANGKU ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA: KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI Sari, Nita Kartika; Sumartini, Sumartini; Qomariyah, U’um
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya sastra memang tidak bisa dilepaskan begitu saja dari pengarang dan keadaan sosial yang melatarbelakangi penciptaanya serta segala gejolak kemasyarakatan yang ada seperti kekuasaan dan dominasi yang dirasa merugikan.  Dari tiga rumusan masalah penulis hanya akan memfokuskan pembahasan pada bentuk hegemoni yang dilakukan pemangku adat di Minangkabau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif.  Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan teori hegemoni Antonio Gramsci. Sumber data adalah novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian berupa jenis hegemoni yang disadari dan tidak disadari. Terdapat empat bentuk dari hegemoni yang disadari yaitu kekeraan, penindasan, paksaan dan perampasan, sedangkan bentuk dari hegemoni yang tidak disadari berupa provokasi. There is an inseparable bond between a literary work with the background experience of its writer, and the underlying socio-cultural circumstances behind its creation, as well as all the existing disadvantageous problems in society such as hegemony and dominance. Of the three research problems, the discussion in this article will focus solely on the form of hegemony practices done by the Elders in Minangkabau culture. In conducting this research, descriptive qualitative approach is used. Literary sociological approach using the theory of Hegemony by Antonio Gramsci is used as the research approach. The data are obtained by using reading and noting technique. The data source is the novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck by Hamka. As the result of the research, there are two type of hegemony practices found, the conscious and unconscious hegemony. The conscious hegemony take four forms, there are: violence, oppression, coercion and deprivation. Meanwhile the unconscious hegemony realized only in form of provocation.
SIKAP MASYARAKAT DUSUN BLORONG TERHADAP MITOS DALAM CERITA RAKYAT ASAL MULA DUSUN BLORONG DESA KALIGADING KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Alifah, Dita Relawati; Doyin, Mukh; Sumartini, Sumartini
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) fungsi mitos dalam Cerita Rakyat Asal Mula Dusun Blorong (2) sikap masyarakat Dusun Blorong terhadap mitos dalam Cerita Rakyat Asal Mula Dusun Blorong. Teori yang digunakan adalah Teori fungsi mitos menurut Van Peursen, Bascom dan Umar Junus. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah data deskriptif yang mengandung pokok bahasan tentang fungsi dan sikap masyarakat terhadap mitos dalam cerita rakyat Asal Mula Dusun Blorong. Sumber datanya adalah cerita rakyat Asal Mula Dusun Blorong yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap beberapa informan yang dianggap menguasai cerita rakyat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa fungsi dan sikap masyarakat dusun Blorong terhadap mitos dalam cerita rakyat Asal Mula Dusun Blorong bahwa dalam menerima mitos tidak hanya menerima begitu saja, ada yang menerima dengan tindakan, menerima dengan syarat, dan menerima hanya sebagian.  The problems raised in this research are (1) the myth function in origin of Hamlet Blorong folklore (2) the attitude of Blorong village society to myth in origin Hamlet Blorong folklore. This research used theory of mythical functions according to Van Peursen, Bascom and Umar Junus. The method used in this research qualitative descriptive method. The data of this research is descriptive data which contains subject regarding function and attitude of Blorong village society to myth in origin of Hamlet Blorong foklore. The source of the data is the origin of Hamlet Blorong folklore that obtained from interviews of some informants who are considered knowing this folklore very well. The results of the research shows that there are some functions and attitude of the people of Blorong village towards the myth in origin of Hamlet Blorong folklore which is they are not only just take the myth for granted but some people accept with action, some people accept on condition, and also there are people who accept only partially.
CITRA PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHYUNINGSIH: KAJIAN FEMINISME LIBERAL Fitriani, Nur; Qomariyah, U’um; Sumartini, Sumartini
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Jawa memiliki prinsip-prinsip dasar tentang sikap batin yang tepat, yaitu terkontrol, tenang, berkepala dingin, sabar, halus, tenggang rasa, bersikap sederhana, jujur, sumarah, halus, dan tidak mengejar kepentingan diri sendiri. Perempuan Jawa sering dianggap lebih rendah derajatnya dari kaum lelaki. Sikapnya yang lebih pasif, lemah lembut, dan sebagainya sering dianalogikan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah.  Sumber data penelitian ini adalah novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih yang diterbitkan oleh Diva Press pada tahun 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan feminisme. Penelitian ini difokuskan pada citra perempuan Jawa tokoh utama perempuan dan upaya mempertahankan citra perempuan Jawa pada tokoh utama perempuan. Data diperoleh dengan menggunakan teknik baca-catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) citra perempuan Jawa yang ada dalam diri tokoh utama perempuan berupa sifat nrima, sabar, pasrah, lembut, bakti, dan pandai berhemat. Selain itu, tokoh utama perempuan juga memiliki perhatian terhadap orang lain dan pengendalian diri tinggi. 2) tokoh utama perempuan mempertahankan citra perempuan Jawa dalam novel ini sebagai upaya menyetarakan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat.. Tindakan tokoh utama perempuan dalam mempertahankan citra perempuan Jawa merupakan salah satu upaya untuk menyetarakan perempuan di dalam ruang lingkup masyarakat Jawa.   The Javanese people have basic principles of proper inner attitude, controlled, calm, level-headed, patient, subtle, tolerant, simple, honest, summarized, refined, and self-pursuing. Javanese women are often thought to be lower in rank than men. His attitude is more passive, gentle, and so it is often analogized that women are weak creatures. The source of this research is by Dwi Rahyuningsih’s novel entitled Hati Sinden published by Diva Press on 2011. The method that this research used is descriptive-quantitative with literature feminism approach. This research is focusing on Javanese women’s image and how the female character herself struggling to sustain image of Javanese women. The method that this research used is descriptive-quantitative with literature feminism approach. This research is focusing on Javanese women’s image and how the female character herself struggling to sustain image of Javanese women. The data are obtained using a reading-record technique. The results of the analysis of this study are as follows. 1) image of Javanese women that exist in the female main character can be concluded that the criteria of Javanese women as female figure who is supposed to be borne, patient, resigned, gentle, devoted, and frugal. 2) The main character’s struggles to sustain the image of Javanese women can be concluded that Sayem’s life in community gives an impact to her image.
Peran Tokoh Perempuan dalam Mengatasi Keemiskinan pada Novel Genduk Karya Sundari Mardjuki Afiansah, Bagus; Sumartini, Sumartini; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilandasi oleh kondisi kaum perempuan yang rentan mengalami kemiskinan. Banyak karya sastra yang digunakan sebagai kritik sosial terhadap permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Penelitian ini bertujuan untuk : mendeskripsikan gambaran kemiskinan yang dialami tokoh perempuan, mendeskripsikan konstruksi gender, dan mendeskripsikan peran-peran tokoh perempuan mengatasi kemiskinan dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Sumber data penelitian ini adalah novel Genduk karya Sundari Mardjuki yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Penelitian ini difokuskan pada kemiskinan yang dialami tokoh perempuan dan peran mereka mengatasi kemiskinan tersebut. Data diperoleh dengan menggunakan teknik baca-catat. Hasil analisis dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Terdapat gambaran kemiskinan yang dialami tokoh perempuan Genduk dan Yung yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dengan layak. Kemiskinan yang dialami Genduk dan Yung disebabkan oleh ketergantungan pada satu sumber penghasilan sebagai petani tembakau dan konstruksi gender. Kemiskinan yang dialami Genduk dan Yung mengakibatkan ketergantungan pada pihak lain. 2) Kontruksi gender terdapat pada semua tokoh baik laki-laki maupun perempuan, tetapi tidak semua tokoh memiliki konstruksi gender yang dilekatkan masyarakat. Tokoh perempuan seperti Genduk, Bu As, dan Yung adalah tokoh-tokoh yang melawan konstruksi gender dengan hadir di ranah publik 3) Terdapat peran-peran yang dilakukan tokoh-tokoh perempuan dalam usahanya mengatasi kemiskinan yang mereka alami. peran-peran tersebut antara lain membuka akses penjualan tembakau, menjalankan peran publik sebagai petani tembakau, memberikan pendidikan untuk anak-anak di Lereng Gunung Sindoro, menciptakan alternatif lapangan pekerjaan bagi perempuan, dan melibatkan perempuan dalam mengambil keputusan. This study is based on the female condition which tend to gain poverty. Many literatures used as a social critique towards prolems in real life, such as Genduk  novel by Sundari Mardjuki. The aims of this research are : (1) to describe the poverty gained by female characters; (2) to describe gender construction; (3) to describe the roles of female characters in dealing with poverty in Genduk novel by Sundari Mardjuki. The source of the data is taken from Genduk novel by Sundari Mardjuki  published by Gramedia Pustaka Utama in 2016. The method used by the writer is descriptive-qualitative with literature feminism critique approach. This research is focus on the poverty occurred in female characters and their roles in dealing with it. The data are obtained by reading and taking notes technique. The results of the analysis are as follows. 1) The image pattern of poverty occurred in female characters in Genduk novel by Sundari Mardjuki including:  relative poverty covers the needs of clothes, houses, and foods, and also social image which covers the dependence on others and inability to adapt with environments. Seasonal poverty caused by economical sources. 2) The poverty occurred in women is related to gender construction prevail in each gender. However, Genduk, Yung and Bu As are the characters against the gender construction by existing in public 3)  Roles of female characters in dealing with poverty which happen to them and their environment. The roles is  opening an access to tobacco distributors, carrying out public role for women,  giving education for childrens at Sindoro Valley, creating alternative job vacancy for woman, women involvement in getting decision.
Bentuk Etika Transendensi dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Tegal Lestari, Sri Ayu; Qomariyah, U’um; Sumartini, Sumartini
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transendensi merupakan salah satu aspek yang ada dalam sastra profetik. Sastra profetik merupakan sastra yang menekankan pada sastra keagamaan yang mendalam sebagai wahana bertemunya dimensi sosial dan transendensi yang ada dalam cerita rakyat. Cerita rakyat mengandung bentuk, nilai dan etika transendensi. Tulisan ini mengupas tentang bentuk etika transendensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya etika transendensi. Adapun bentuk etika transendensi adalah raja’, qonaah, syukur, ikhlas, khauf, melakukan upaya mendekatkan diri pada Tuhan (tirakat, taat beribadah), mengakui adanya kekuatan supranatural, mengaitkan perilaku, tindakan, dan kejadian dengan ajaran kitab suci. Adapun faktor yang melatarbelakangi adalah faktor internal yang berhubungan dengan kejiwaan atau kepribadian tokoh. Sementara faktor eksternal yang ada meliputi keluarga, lingkungan, pendidikan, dan kondisi sosial kultural. Transcendence is one of the aspects of prophetic literature. Prophetic literature is a literature that emphasizes deep religious literature as a means of the social dimensions and transcendence meeting that exist in folklore. Folklore contains transcendental forms, values, and ethics. This paper explores the form of transcendental ethics and the factors behind the formation of transcendental ethics. The purpose of this research is to determine the form and factors that underlie the occurrence of transcendental ethics. The forms of transcendent ethics are raja', qonaah, gratitude, sincere, khauf, making efforts to draw closer to God (tirakat, obedient worship), acknowledge the existence of supernatural powers, linking behavior, actions, and events with the teachings of scripture. The underlying factors are internal factors related to the psychological or personality of the figure, while the external factors that include family, environment, education, and cultural social conditions.
KONTRIBUSI PEREMPUAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR: KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS Sumartini, Sumartini; IRP, Maharani Intan Andalas; Laraswati, Sara
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan perempuan selalu menarik perhatian masyarakat. Novel Burung-Burung Manyar menceritakan tokoh perempuan yang bernama Larasati (Atik). Ia anak bangsawan yang menjadi perempuan modern dan mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan negara Indonesia. Permasalahan dalam kajian ini adalah (1) bagaimanakah kontribusi perempuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, (2) faktor apa saja yang melatarbelakangi dialami tokoh perempuan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini, pertama, dalam hal mewujudkan dan mempertahankan bangsa, para perempuan mempunyai kontribusi atau sumbangan yang cukup besar. Kontribusi tersebut tidak hanya berwujud kontribusi fisik tetapi juga nonfisik. Selain itu, kontribusi yang diberikan kaum perempuan berupa kontribusi materi dan nonmateri. Kedua, ada dua faktor yang melatarbelakangi para perempuan berkontribusi dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, yaitu: (1) jiwa nasionalisme, (2) cinta tanah air.   Women's issues always attract people's attention. Novel Manyar tells a female character named Larasati (Atik). He was a nobleman who became a modern woman and devoted his life to the nation and state of Indonesia. The problems in this study are (1) how is the contribution of women maintaining Indonesia's independence, (2) what factors are behind the experience of female leaders in maintaining Indonesia's independence? The method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study, first, in terms of realizing and maintaining the nation, women have a considerable contribution or contribution. The contribution is not only physical but also non-physical. In addition, the contribution made by women in the form of material and nonmaterial contributions. Second, there are two factors underlying the women contributing in fighting for and maintaining independence, namely: (1) the spirit of nationalism, (2) the love of the homeland.
EMOSI TOKOH-TOKOH SENTRAL DALAM NOVEL SUNSET BERSAMA ROSIE KARYA TERE LIYE Rahmawati, Rahmawati; Sumartini, Sumartini; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi emosi, konflik psikologis, dan sikap dalam menghadapi konflik psikologis dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra yaitu telaah karya sastra yang mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah klasifikasi emosi tokoh tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Data penelitian ini adalah penggalan teks yang menunjukkan emosi tokoh-tokoh sentral dan sumber data penelitian ini adalah novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa klasifikasi emosi yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Konflik psikologis yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, dan avoidance-avoidance conflict. Sikap yang ditunjukkan tokoh-tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye dipengaruhi konflik yang dialami. Namun, tidak semua tokoh-tokoh sentral bersikap sama terhadap konflik psikologis yang dialami. Beberapa tokoh-tokoh sentral yang dapat bersikap berkebalikan dari emosi mereka.   This study aims to describe the classification of emotions, psychological conflict, and attitude in the face of psychological conflict in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. The approach was conducted in this research is the psychology literature approach i.e. review literary works that reflect the procesess and activity of psychological abuse. This research uses descriptive qualitative research methods. The target of this research is the classification of the emotions of the character the central character in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. This research data is extract text that shows the emotions the central figures and data source this study is novel Sunset alongside Rosie work off Tere Liye. Data collection techniques using readand write down. Based on the result of the study, pointed out that the classification of emotions experienced by central figures composed of guilt, punish yourself, shame, sorrow, hatred, and love. Psycholigical conficts that plagued central figures composed of approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, and avoidance-avoidance conflict. The attitude shown the central figures in the novel Sunset ALONGSIDE Rosie work of Tere Liye influenced confict is experienced. Howefer, not all central figures in the same attitude toward psychological conflict. Some of the central figures who can be  the opposite of their emotions.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adib Sultan, Adib Afiansah, Bagus Afiansah, Bagus Afriyanti, Rinna Agus Nuryatin Ali Asgar Alifah, Dita Relawati Alifah, Dita Relawati Alvina, Zahriani An-nissa, An-nissa Apriani, Yosephin Ardias, Afriza Yuan Ardias, Afriza Yuan Ardila, Reni Ariani, D Armadani, Novi Asep Dedi Sutrisno Aulia Azka Bakkidu, Nurhinda Basri Basri Bayu Aji Nugroho, Bayu Aji Bhuana, Egi Bhakti Defi, An Naim Etty Susilowati Fitri Ekiwardani, Dyah Ayu Fronthea Swastawati Galih Putri Sudarsono Hapsari, Novia Rizki Hartantie, Kartini Hastuti, Suci Wiherni Dyah Hendri Kurniawan, Hendri Hernawan Hernawan Hilmi Tsania, Najwa Ida Andriati, Ida Ida Ayu Putu Sri Widnyani Juwariyah Juwariyah Kusumaningtyas, Niken Laraswati, Sara Laraswati, Sara Lestari, Sri Ayu Lestari, Sri Ayu Maezuroh, Ria Maulani, Aghitia Mauludya, Fenta Mauludya, Fenta Mawarni, Hasindah Meilya Suzan Triyastuti, Meilya Suzan Mimi Mulyani Muh Doyin Muhamad Ikbal Mulyono Mulyono Nas Haryati Setyaningsih Neina, Qurrota Ayu Neti Budiwati Nirmala Efri Hasibuan, Nirmala Efri Noor, Any Ariani NUR FITRIANI Pamaharyani, Luchiandini Ika Permana, Dhewangga Bayu Pinayani, Ani Pinayani, Ani Prabaningrum, Dyah Priyati, Sri Putri Wening Ratrinia Putri, Solehatin Ika Qomariyah, U’um Rahmad, Abdul Rahmawati, Rahmawati Resti Nurmala Dewi Riska Anisa Yulianti, Riska Anisa Saputra, Eko Novi Sari, Nita Kartika Sari, Nita Kartika Sihombing, Midian Immanuel Sihombing Siregar, Fikri Al Khair Sugiarto, A T Sulastri, Inong Sumandiarsa, I Ketut Suprihati - Suryono, Muh Suryono, Muhamad Swastika, Putu Angga Elano Syavica, Cindy Gea Tri Winarni Agustini Utomo, Arie Lila Utomo, Arie Lila Wagiran Wagiran Wati, Sara Laras Yusanta, Dita Anggrahinita Yusro Edy Nugroho Zharfa, Dinda Ayu Zulfikri, Fahmi