Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERKEMBANGAN TUMBUH TANAMAN KALIANDRA MERAH (Calliandra calothyrsus) DI AREAL PASCA TAMBANG TARJUN KOTABARU Nurmala Siti Fatimah; Yudi Firmanul Arifin; Dina Naemah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 6 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 6 Edisi Desember 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i6.11038

Abstract

The purpose of this research is to analyse the physical and chemical properties of soil in clay and laterite areas, and to analyse the average growth of diameter and height of red calliandra plants each year. The parameters used are red calliandra consisting of diameter and height, soil chemistry such as N, P, K, Mg, Fe, CEC, pH, and soil physical properties namely bulk density and sand, dust, clay. The results of soil physical properties of the volume weight of the clay area have a large bulk denstity so that the soil is denser than the laterite area. The soil texture of the clay area is dominated by clay according to the soil texture class, namely dusty clay while the laterite area is dominated by dust. Soil chemical parameters of N elements have very low criteria, P is very low-medium, K and Fe are moderate, Mg is very low and pH is slightly alkalis. The average growth of diameter and height of red calliandra in the clay area is 0.32 cm/year and 1.06 m/year which has a greater value than the laterite area.Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis sifat fisik dan kimia tanah pada areal clay dan laterit, menganalisis rata-rata pertumbuhan diameter dan tinggi tanaman kaliandra merah setiap tahunnya. Parameter yang digunakan yaitu kaliandra merah terdiri dari diameter dan tinggi, kimia tanah seperti N, P, K, Mg, Fe, KTK, pH, serta fisik tanah yaitu bulk density dan pasir, debu, liat. Hasil sifat fisik tanah berat volume areal clay memiliki bulk denstity  besar sehingga tanah lebih padat dibandingkan areal laterit. Tekstur tanah areal clay  didominasi oleh liat sesuai kelas tekstur tanah yaitu liat berdebu sedangkan areal laterit didominasi debu. Parameter kimia tanah unsur N memiliki kriteria sangat rendah, P sangat rendah-sedang, K dan Fe sedang, Mg sangat rendah dan pH bersifat agak alkalis. Pertumbuhan rata-rata diameter dan tinggi kaliandra merah areal clay yaitu 0,32 cm/tahun dan 1,06 m/tahun memiliki nilai lebih besar dibandingkan areal laterit.
ANALISIS POTENSI KELAKAI (Stenochlaena palustris) DAN ASOSIASINYA DENGAN KOMPOSISI JENIS DOMINAN PADA AREAL LAHAN RAWA GAMBUT DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU Futri Lestari; Ahmad Yamani; Yudi Firmanul Arifin
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i1.11729

Abstract

Cempaka sub-district, Banjarbaru City has potential peat swamp land, where there are many other plants, including the kelakai plant. This research attempts to analyze the potency of the female plant (Stenochlaena palustris) in Cempaka sub-district, Banjarbaru City and analyze the composition of the dominant species associated with the plant (Stenochlaena palustris). The method used is to make observation lines, then make square plots using raffia rope measuring 5m x 5m in 5 plots. The potency of the female plant (Stenochlaena palustris) in shrubland, Cempaka sub-district, Banjarbaru City, has an average moisture content of 74.91%, this indicates that the plant potential in Cempaka sub-district, Banjarbaru City, has the potential as a functional food ingredient and the composition of the dominant species associated with kelakai based on the Ochiai Index (IO) test, namely laladingan rhizoma (Piperas sp).Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru mempunyai lahan rawa gambut yang potensial, dimana di situ terdapat banyak tanaman – tanaman lain termasuk tanaman kelakai. Peneltian ini beruipaya Menganalisis potensi tumbuhan kelakai (Stenochlaena palustris) di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru dan Menganalisis komposisi jenis yang dominan yang berasosiasi dengan kelakai (Stenochlaena palustris). Metode yang diguinakan yaitui membuat jalur pengamatan, kemudian membuat petak bujur sangkar menggunakan tali rafia berukuran 5m x 5m sebanyak 5 Plot. Potensi tumbuhan kelakai (Stenochlaena palustris) dilahan semak belukar Kecamatan Cempaka Kabupaten Banjar memiliki rata-rata kadar air sebesar 74,91%, hal ini menandakan potensi kelakai di Kecamatan Cempaka Kabupaten      Banjar memiliki potensi sebagai bahan pangan fungsional dan Komposisi jenis yang dominan yang berasosiasi dengan kelakai berdasarkan uji Indeks Ochiai (IO) yaitu rhizoma laladingan (Piperas sp).
STUDI PAKAN LEBAH MADU KELULUT (Heterotrigona itama) DI PESANTREN MIFTAHUL ULUM DESA BANGKILING RAYA KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Bambang Sulistiyo; Yudi Firmanul Arifin; Damaris Payung
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 3 Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i3.8713

Abstract

Serangga sosial yang mempunyai banyak manfaat dikarenakan madu yang dihasilkan berkhasiat untuk merupakan yaitu lebah madu. Produksi madu sangat dipengaruhi oleh tersedianya pakan, sehingga perlu informasi tentang tanaman yang berpotensi untuk produksi madu yang dihasilkan serta keberlangsungan dan keberhasilan pengelolaan lebah yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu survei jenis pakan lebah madu kelulut (Heterotrigna itama) dan menganalisis habitus pakan lebah madu kelulut di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Tabalong. Data yang dikumpulkan yaitu data primer yang didapat secara wawancara dan observasi langsung dalam radius 500 m dari stup, serta data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Analisa data menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui jenis tumbuhan pakan sebagai pakan lebah madu kelulut. Hasil dari penelitian adalah jenis pakan yang berpotensi berbunga sepanjang tahun  sebagai pakan lebah meliputi Jambu biji, Jeruk kuwit, Kaliandra, Putri Malu Air Mata Pengantin, dan Kelapa, serta kelompok habitus pakan lebah di area pondok pesantren miftahul ulum tabalong berasal dari tanaman jenis pohon 47,62%, jenis tanaman perdu 23,81%, jenis tanaman terna 19,05%, jenis tanaman liana 4,76% dan jenis tanaman herba 4,76%.
Improving learning outcomes through problem-based learning: A literature review Pratami, Noor Hidayah; Putra, Aminuddin Prahatama; Arifin, Yudi Firmanul
Practice of The Science of Teaching Journal: Jurnal Praktisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2024): August
Publisher : HAFECS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58362/hafecspost.v3i2.87

Abstract

As the times change, science and technology also change, and the educational system must adapt to these developments. Among them is the need that students possess the six Cs of 21st-century skills: communication, character, citizenship, critical thinking, and creativity. Critical thinking abilities for problem-solving are the abilities being developed at the moment. Students are supposed to be able to handle difficulties in their everyday lives using these abilities, which will eventually affect their learning results. Since many instructors still employ teacher-centered learning in the real world, pupils' critical thinking skills are underdeveloped. Problem-based learning is one kind of instruction that may be utilized to enhance critical thinking abilities. This research described how problem-based learning affects student learning outcomes using a systematic literature review that used the PRISMA diagram. Searching for "learning outcomes and problem-based learning," Google Scholar yielded the source. 20 articles were collected and subsequently evaluated. The analysis's findings indicate that problem-based learning may enhance students' learning outcomes. Abstrak. Dinamika zaman yang kian kompleks, ditandai dengan kemajuan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mengharuskan sistem pendidikan untuk secara proaktif melakukan penyesuaian. Salah satu respons terhadap tuntutan zaman adalah pengembangan kompetensi abad ke-21 pada peserta didik. Keenam kompetensi tersebut, yakni komunikasi, karakter, kewarganegaraan, berpikir kritis, dan kreativitas, menjadi modal esensial bagi individu untuk menghadapi tantangan masa depan. Kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah adalah kemampuan yang sedang dikembangkan saat ini. Praktik pembelajaran yang masih berpusat pada guru seringkali menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis masalah hadir sebagai sebuah solusi yang menjanjikan, dengan mendorong peserta didik untuk secara aktif mengembangkan kemampuan kognitif mereka dalam memecahkan masalah, sehingga berdampak positif pada prestasi belajar mereka. Penelitian ini menggunakan diagram PRISMA untuk melakukan tinjauan literatur yang sistematis dengan tujuan untuk menggambarkan bagaimana pembelajaran berbasis masalah mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebagai upaya untuk mengidentifikasi literatur relevan, penelitian ini memanfaatkan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci "hasil belajar" dan "pembelajaran berbasis masalah". Dari proses pencarian tersebut, diperoleh 20 artikel ilmiah yang kemudian dianalisis secara mendalam. Hasil kajian menunjukkan adanya korelasi positif antara penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan peningkatan prestasi akademik siswa.
Optimizing biology learning outcomes: Uncovering the impact of the student project-based learning model Yuliandari; Putra, Aminuddin Prahatama; Yudi Firmanul Arifin
Practice of The Science of Teaching Journal: Jurnal Praktisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2024): August
Publisher : HAFECS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58362/hafecspost.v3i2.88

Abstract

Project-Based Learning (PjBL) is a learning model that actively engages students in educational activities, particularly those emphasizing creativity aimed at developing both products and conceptual understanding. This approach focuses on designing and implementing projects to solve problems while enhancing students' learning outcomes. The purpose of this study is to explore the impact of project-based biology learning (PjBL) on students' academic performance. The research method involves analyzing data sourced from Google Scholar over the past five years. A number of relevant articles were identified and used as reference materials, with 10 articles selected for further analysis. These articles were examined based on the skills developed and their influence on students' learning outcomes in project-based biology education. The findings from the review of these articles conclude that the PjBL model has a positive impact on improving students' academic performance in both high schools and vocational education institutions. Abstrak. Project Based Learning (PjBL) merupakan model dalam pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan suatu kreatifitas yang berorientasi pada perolehan produk dan konsep baik dalam merancang maupun membuat proyek yang bertujuan untuk pemecahan masalah dan peningkatan hasil belajar pesertaa didik dalam pembelajaran. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengungkapkan dampak pembelajaran biologi berbasis proyek (PjBL) terhadap hasil belajar peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan analisis  hasil pencarian dari data Google Scholar dengan rentang waktu 5 tahun terakhir. Berdasarkan hasil pencarian diperoleh banyak artikel relevan yang dipergunakan sebagai bahan studi rujukan dalam penelitian. 10 jumlah artikel di data, kemudian dianalisis berdasarkan kemampuan yang dikembangkan dari hasil penelitian pada hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi berbasis proyek. Hasil dari analisis telaah dalam review artikel dapat disimpulkan bahwa temuan model pembelajaran PjBL berdampak baik untuk meninkatkan hasil belajar peserta didik baik pada satuan pendidikan di SMA maupun SMK.
ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM AGROFORESTRI LAHAN GAMBUT DI KELURANGAN KALAMPANGAN Nurlyanti, Arief; Arifin, Yudi Firmanul; Kissinger, Kissinger
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 4 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 4 Edisi Desember 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i4.21443

Abstract

Destruction of forests and peat swamp lands in Indonesia is currently continuing, while restoration efforts have not yet produced real and satisfactory results. The rate of recovery of the peat ecosystem has still not been able to catch up with the rate of damage, which is increasingly worrying, especially due to fires that occur almost every dry season. This condition also occurs in Central Kalimantan Province, where peat ecosystem degradation has reached more than 35%. This research was conducted in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangkaraya City, Central Kalimantan Province which is included in the Kahayan-Sebangau Peat Hydrological Unity (KHG) area. The methods used in this research were field observations, sampling in the field, making measuring plots (PU), interviews, key informants, research reports, journals, maps from the Central Kalimantan Provincial Forestry Service, data from the Central Statistics Agency. The results of the research are that the agroforestry system developed by farmers in Kalampangan Subdistrict can be classified into 6 (six) categories, namely: (1) agrisilviculture, with 4 (four) planting patterns; (2) agrosilvofishery, with 3 (three) planting patterns; (3) silvopasteur, with 3 (three) planting patterns; (4) agrofishery, with 1 (one) cultivation pattern; (5) apiculture, with 2 (two) cultivation patterns; and (6) Agropasturasilvofishery. One of the important components of the agroforestry system that has been developed by farmers in all peatland physiographies is fruit plants. The types of fruit plants that farmers have cultivated in each peatland physiography can be combined with experiences from other peat areas.
POTENSIAL HAMA PREDATOR PADA PETERNAKAN LEBAH KELULUT (Trigona itama) DI DESA BERUNTUNG JAYA KECAMATAN CEMPAKA Anarki, Herpan; Arifin, Yudi Firmanul; Rachmawati, Normela
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 5 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 5 Edisi Oktober 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i5.9437

Abstract

Penelitian mengenai hewan dan orgamisme yang berpotensi sebagai hama dan predator bagi lebah kelulut belum banyak ditemui. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan produksi peternakan kelulut maka perlu di lakukan observasi mengenai predator dan hama yag ditemukan di peternakan kelulut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis hewan yang berpotensi sebagai predator dan hama pada peternakan lebah kelulut. Metode yang digunakan dalam mengambil data lapangan yaitu  metode jelajah (Rapid Asessment)  dengan radius 100 meter atau setara dengan 31.400 m2. Pengamatan dilakukan selama 7 hari dibagi kedalam 3 periode per harinya terdiri dari pagi pukul 08:00–09:00 WITA, siang pukul 12:00–13:00 WITA dan sore pukul 16:00– 17:00 WITA. Hasil penelitian ini yaitu hewan predator kelulut kelas aves ditemukan 9 jenis yaitu burung bubut besar, cabai bunga api, cabai jawa, cabai kelapa, cendet, ciung air coreng, kutilang, ranjak dan sisikat. sedangkan dari kelas Herpetofauna terdapat 5 jenis hewan yaitu bunglon jambul, cicak rumah, cicak tembok, kadal terbang, dan kongkang gading. Sedangkan dari kelas Insekta terdapat 15 jenis yaitu capung helikopter, capung badak, capung lebah garis kuning, capung sawah, capung sayap merah, jangkrik rumput, kutu pembunuh, laba-laba cyclosa, laba-laba kayu, laba-laba leucauge, laba-laba loncat, laba-laba nephilengys, laba-laba pemburu, laba-laba tetragnatha dan semut pheidole. Hewan yang teridentifikasi sebagai hama di peternakan kelulut, dari kelas aves terdapat 2 jenis yaitu burung madu kelapa dan burung madu sriganti, sedangkan dari kelas Insekta terdapat 4 jenis hewan yaitu kumbang gelap, rayap tanah, semut firaun dan semut gula.
Peranan Sistem Swampy Forest Pada Pengolahan Air Asam Tambang Dari Kegiatan Pertambangan Batubara Noor, Ihsan; Arifin, Yudi Firmanul
Jurnal Teknologi Berkelanjutan Vol 13 No 2 (2024): Vol 13 No. 02
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtb.v13i2.277

Abstract

Most coal mining activities in South Kalimantan apply the open pit method, which has the potential to produce acid mine drainage. As wastewater from coal mining activities, acid mine water has high acidity and metal content. Mitigation of the handling of acid mine drainage can be grouped into two processing techniques: active processing using conventional methods by neutralizing the acidity by applying quicklime. Still, in the end, this processing is considered very expensive, and passive processing is relatively cheaper but has limited processing capacity, so development with the Swampy Forest system is required. The acid mine drainage that has occurred and which has been collected in the post-mining lake is then channeled to the Swampy Forest system processing pond, which has been given organic material, and the specified types of hyperaccumulator grass and trees have been planted to change the water quality which does not meet the quality standard values to meet it. quality standard values under applicable regulations. The Swampy Forest system is proven to significantly improve water quality to meet applicable regulatory compliance requirements with a cheaper and environmentally friendly process.
Induction of in Vitro Germination of Tandui (Mangifera rufocostata Kostrem.): Effect of Antioxidants and 2,4-dichlorophenoxyacetic Acid Fitriani, Adistina; Arifin, Yudi Firmanul; Hatta, Gusti Muhammad; Wahdah, Raihani
Biota Vol 11 No 1 (2025): Jurna Biota 2025
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/biota.v11i1.22190

Abstract

The bark of tandui (Mangifera rufocostata Kostrem.) is commonly used as a medicine for diabetes. Regeneration of this plant is difficult, and continuous harvesting of the bark leads to a decrease in the plant population. The purpose of this research is to apply tissue culture techniques for the propagation of tandui. Different antioxidants (KNO3, polyvinylpyrrolidone (PVP), Murashige and Skoog (MS) media + PVP, and MS + ascorbic acid) and varying concentrations of 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) (0.8, 1.0, 1.2, and 1.4 mg L–1) were tested for embryogenic tandui. The application of KNO3 and PVP suppressed the formation of browning in the media and explant of tandui. Soaking the explants in KNO3 and PVP reduce browning to 35% and 20%, respectively. The results also showed that increasing the concentration of 2,4-D enhanced the percentage of embryogenic tandui. Supplementing the media with 1.4 mg L–1 2,4-D resulted in 90% of embryogenic tandui. This study demonstrates that pre-soaking explants in antioxidants significantly reduces media browning, and supplementation of MS media with 2,4-D enhance embryogenic process. Thus, micropropagation of tandui could be achieved on a commercial basis.
KEEFEKTIFAN MODUL AJAR IPA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH Kartika, Kartika; Winarti, Atiek; Arifin, Yudi Firmanul; Suyidno, Suyidno
Journal of Banua Science Education Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbse.v5i1.331

Abstract

Salah satu tahapan penting seseorang dalam mengikuti pendidikan adalah pada saat di sekolah dasar (SD). Pada tahapan tersebut peserta didik dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa yang konkrit dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia sekolah dasar adalah pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul IPA yang layak untuk melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik ditinjau berdasarkan keefektifan. Jenis penelitian merupakan educational design reasecrh menggunakan model Tessmer. Setelah melewati tahapan evaluasi diri, uji pakar, uji perorangan, penelitian dilanjutkan pada uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Subjek penelitian yang digunakan terdiri atas 7 peserta didik untuk uji kelompok kecil, dan 17 peserta didik untuk uji lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul IPA hasil pengembangan dinyatakan efektif karena hasil kemampuan berpikir kritis peserta didik mendapat nilai rata n-gain sebesar 0,4 dengan kriteria sedang. Berdasarkan hasil tersebut, modul IPA hasil pengembangan dinyatakan layak digunakan untuk melatihkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Co-Authors Abdi Fithria Abdul Hadi Adistina Fitriani Ahmad Maulidan Ahmad Maulidan Ahmad Yamani Akhmad Maulidani Akhmad Rizalli Saidy Amalia Rezeki Amalia Rezeki Aminuddin Prahatama Putra Aminuddin Prahatama Putra Aminuddin Prahatama Putra Aminuddin Prahatama Putra Anarki, Herpan Asyari, Mufidah Atiek Winarti Atiek Winarti Atiek Winarti Atiek Winarti Aulia Rahmah Badaruddin Badaruddin Bambang Sulistiyo Basir Basir Catur Cahyadi Chitania Millianton Damaris Payung Danang Biyatmoko Daniel Itta Desyandri Desyandri Dharmono Dharmono Dharmono, Dharmono Dina Naemah Dita Sifa Febriyanti Eny Dwi Pujawati Eny Dwi Pujawati Erma Agusliani Erni Widiyawati Eva Prihatiningtyas Fachri Rahmadani Pratama Fakhrur Razie Fakhrur Razie Fandi Oktiawan Febrian Ignatius Oliver Fitriansyah, M Fonny Rianawati Futri Lestari Gt. Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Muhammad Hatta Gusti Seransyah Rudy Hadi, Wirawan Noor Hardiansyah Hardiansyah Harmoko Harmoko Hatta Gani Idiannor Mahyudin Ihsan Noor Kamaliah Kamaliah, Kamaliah Kartika Kartika Kissinger Kissinger Luthfia Noorannisa M Fitriansyah M. Faisal Ramadhani Machfudz Siddiq Maria Ulfah Mayang Triana Megawati - Megawati Megawati Moehansyah Moehansyah Muchtar Effendy Muhamad Hidayatulah Muhammad Aqla Muhammad Muchtar Effendy Muhammad Rizali Fikri Muhammad Zaini Noor, Ihsan Noorhasanah Noorhasanah Normela Rachmawati Nurlita Nurlita Nurlyanti, Arief Nurmala Siti Fatimah Nurul Sofa Nurul Wahdatun Nufus Pratami, Noor Hidayah Putri Pratami Rahmiati Raihani Wahdah Ramadhani Ramadhani Ruhena Ruhena Setia Budi Peran Siti Hamidah Siti Hamidah Siti Hamidah Siti Hamidah Siti Rabiatul Adawiah Sulaiman Bakri Susilawati Susilawati Suyidno Suyidno Teguh Iman Basoeki Wahyu Gilang Nugraha Wahyuda Wahyuda Wahyuni Ilham Wira Amirina Wirawan Noor Hadi Yulian Firmana Arifin Yuliandari Yunisa Dela Yunita, Rizmi Yunita, Rizmi Zainal Abidin Zainudin Zainudin