Articles
Sekolah siaga Covid-19: Metode 3T+3M-3K sebagai upaya pencegahan Covid-19 di sekolah Kelurahan Tobek Godang
Herlina Herlina;
Reni Zulfitri;
Agrina Agrina;
Arneli Arneli;
Didi Kurniawan
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 4 (2022): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31258/unricsce.4.157-163
Covid-19 is an infectious disease that causes respiratory problems and pneumonia. These symptoms can affect anyone, including school-age children. The need for prevention efforts by implementing health protocols with 3T (Test, Trace, and Treat); do the 3M (wear a mask, keep your distance, wash your hands); and avoid 3K (close contact, crowds, and closed rooms/spaces) as an effort not to be infected with covid 19. The purpose of this service is the establishment of a Covid 19 alert school as an effort to increase knowledge and behavior of students, teachers and the community in implementing health protocols for the prevention of covid 19 at school. The method used is the formation of Covid -19 cadres, education, training about covid-19 and prevention of covid-19 with the 3T + 3M - 3K Method. The result of this activity is the formation of a covid 19 alert school, cadres (students and teachers) who are trained in implementing and becoming role models for students and teachers as well as the community in the application of 3T + 3M - 3K with post-test results increasing by 80% in each activity and activity. outside the house residents use 3M, avoid 3K.
Pengalaman Ibu Multipara Saat Melahirkan di Masa Pandemi Covid-19 di Kota Pekanbaru
Nurul Izzah Hesyana;
Yulia Irvani Dewi;
Reni Zulfitri
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (320.94 KB)
|
DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1273
Latar Belakang: Melahirkan dimasa pandemi COVID-19 merupakan pengalaman baru yang dirasakan oleh beberapa ibu termasuk ibu multipara. Penelitian ini bertujuan untuk menggali fenomena pengalaman ibu multipara saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 6 orang partisipan. Hasil: Hasil yang didapatkan dilakukan analisa data tematik dengan metode colaizzi. Hasil penelitian ini mendapatkan lima tema, yaitu: (1) Alasan menentukan tempat persalinan yang aman dimasa pandemi COVID-19 (2) Penerapan protokol kesehatan pada saat proses persalinan dimasa pandemi COVID-19 (3) Perasaan ibu saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19 (4) Dukungan yang diterima saat proses persalinan dimasa pandemi COVID-19 (5) Harapan ibu saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19. Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pengetahuan dan informasi mengenai pengalaman ibu multipara saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19.Latar Belakang: Melahirkan dimasa pandemi COVID-19 merupakan pengalaman baru yang dirasakan oleh beberapa ibu termasuk ibu multipara. Penelitian ini bertujuan untuk menggali fenomena pengalaman ibu multipara saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 6 orang partisipan. Hasil: Hasil yang didapatkan dilakukan analisa data tematik dengan metode colaizzi. Hasil penelitian ini mendapatkan lima tema, yaitu: (1) Alasan menentukan tempat persalinan yang aman dimasa pandemi COVID-19 (2) Penerapan protokol kesehatan pada saat proses persalinan dimasa pandemi COVID-19 (3) Perasaan ibu saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19 (4) Dukungan yang diterima saat proses persalinan dimasa pandemi COVID-19 (5) Harapan ibu saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19. Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pengetahuan dan informasi mengenai pengalaman ibu multipara saat melahirkan dimasa pandemi COVID-19.
Hubungan Kondisi Kesehatan Psikososial Lansia Yang Mengalami Hipertensi Dengan Perilaku Dalam Mencegah Covid 19
Annisa Amelia Putri;
Reni Zulfitri;
Ririn Muthia Zukhra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1144
Lansia hipertensi merupakan kondisi yang sangat rentan terhadap Covid-19. Hal tersebut akan berdampak pada kondisi psikososial lansia yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan penularan COVID-19 pada lansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi kesehatan psikososial lansia yang mengalami hipertensi dengan perilaku dalam pencegahan Covid-19. Menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Sampel penelitian berjumlah 89 responden hipertensi dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner psikososial lansia hipertensi dan kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan yang valid dan reliabel, serta dianalisis dengan analisis univariat. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Berdasarkan perilaku (0,014) dan pengetahuan (0,020) ada hubungan dengan kondisi kesehatan psikososial lansia hipertensi. Berdasarkan sikap (0,865) dan tindakan (0,460) tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan psikososial lansia hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden hipertensi mengalami kondisi psikososial negatif sebanyak 46 responden (51,7%) dan lansia yang berperilaku positif sebanyak 46 responden (51,7%). Uji Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p (0,014) < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status psikososial pada lansia hipertensi dengan perilaku pencegahan Covid-19.
HUBUNGAN PENERAPAN PERILAKU CERDIK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19
Tasya Darmatatya;
Wan Nishfa;
Reni Zulfitri
Jurnal Ners Indonesia Vol 14 No 1 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31258/jni.14.1.1-7
CERDIK behaviour has an essential role in lowering blood pressure values. CERDIK consists of routine health checks, cigarette smoking cessation, diligent physical activity, a balanced diet, adequate rest, and managing stress. This study aims to determine the relationship between CERDIK behaviour and the degree of hypertension in hypertensive patients during the COVID-19 pandemic. This study uses a descriptive correlation design and a cross-sectional approach. The research sample was 98 respondents, selected based on inclusion criteria using a purposive sampling technique. CERDIK behaviour was assessed using a questionnaire developed by the researcher, and the degree of hypertension was measured using a digital sphygmomanometer. The statistical test used is Spearman Rho Test. Demographic data shows that most respondents are in the late elderly age at 41.8%, gender in the female category at 72.4%, last education is high school at 68.4%, housewife work at 62.2%, and hypertension <5 years at 78.6%. Statistical test results found a relationship with a p-value of 0.000 <0.05. CERDIK behaviour has a significant role in controlling hypertension. Health workers need to use a CERDIK behaviour approach to people with hypertension to prevent further problems. Keywords: CERDIK behavior, degree of hypertension, COVID-19 Pandemic.
Differences in the Spiritual Welfare Levels of the Elderly Who Have Spouses and Without Spouses
Melvanriz Fahlevi;
Reni Zulfitri;
Riri Novayelinda
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57235/jetish.v2i2.870
Introduction: Most of the elderly who have spouses have a high level of spiritual well-being, but some also have moderate and low levels of spiritual well-being. This is also experienced by the elderly who do not have a life partner, some have moderate and low levels of spiritual well-being, but some also have high levels of high spiritual well-being. Purpose: this study aims to determine the difference in the spiritual well-being of the elderly who have a spouse and without a spouse. Place of Research: Rejosari Health Center Working Area. Methods: This study used a quantitative design using a comparative study method. The approach used was cross sectional. Results: There is no difference in the level of spiritual well-being of the elderly who have a spouse and without a spouse (Sig. (2-tailed) = 0.228, 0.05). Conclusion: There is no difference in the level of spiritual well-being of the elderly who have spouses and those without spouses. Suggestion: Future researchers can examine the factors that affect the spiritual well-being of the elderly with or without a spouse.
Hubungan Karakteristik Nyeri dengan Kualitas Tidur Lansia Gout Arthritis
Erlin Youlandari;
Reni Zulfitri;
Aminatul Fitri
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v7i2.16281
Nyeri pada gout arthritis memiliki karakteristik yang khas dibandingkan nyeri akibat penyakit lain. Nyeri menyebabkan terganggunya aktivitas seseorang, termasuk kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan karakteristik nyeri dengan kualitas tidur lansia gout arthritis di Puskesmas Rejosari. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 63 responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan 63 responden yang merasakan intensitas sedang sebanyak 35 orang (55.6%), waktu muncul nyeri pada pagi hari 28 orang (44.4%), frekuensi munculnya nyeri sering sebanyak 27 orang (42.9) dan responden dengan kualitas tidur yang baik sebanyak 38 orang (69.3%). Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara intensitas nyeri dan kualitas tidur lansia gout arthritis dengan p value (0.005) < ? (0.05). Kemudian ditemukan adanya hubungan antara waktu timbul nyeri dan kualitas tidur lansia gout arthritis dengan p value (0.003) < ? (0.05). Selanjutnya ditemukan adanya hubungan antara frekuensi munculnya nyeri dan kualitas tidur lansia gout arthritis dengan p value (0.001) < ? (0.05). Kualitas tidur lansia gout arthritis memiliki korelasi dengan karakteristik nyeri yang dirasakan.
Hubungan Persepsi Lansia Tentang Kematian Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Kematian
Fauziah Irwan;
Reni Zulfitri;
Jumaini Jumaini
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 1 No 1 (2022): JUKEJ
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55784/jkj.Vol1.Iss1.130
Older people often focus their attention on death because they experience various declines, especially deterioration of health. Older people tend to experience anxiety, one of which is anxiety about death. The anxiety you feel depends on how a person perceives death itself. These perceptions can be either positive or negative. The purpose of this study is to investigate the relationship between the perception of death and anxiety about death of the elderly in the workplace of the Payung Sekaki health center. Methods: This study uses a correlation design approach in cross-section. The sampling technique in this study was ascheme targeting cluster sampling 98 respondents. A questionnaire adapted from the questionnaire used for perception of death is the Collet Lester-Fear of Death Scale and the Death Anxiety ScaleAnxiety About Death for. Results: The number of respondents with negative perception was 55 (56.1%), 5 had low death anxiety (9.1%), 42 people (76.4%) had moderate anxiety about death, and 8 people had low anxiety about death. people ( 14.5%) had high levels of anxiety about death. 43 people (43.9%) had a positive perception, 10 people (23.3%) said they had low anxiety about death, and 33 people (76.7%) had normal anxiety about death. Conclusion: The perception of death is significantly related to the anxiety about death in the elderly.
Perbedaan Persepsi Diri Terhadap Proses Penuaan Antara Lansia Di Daerah Rural Dan Urban
Jhodi Ibrahim;
Reni Zulfitri;
Jumaini Jumaini
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 1 No 2 (2022): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57218/jkj.Vol1.Iss2.279
Setiap lansia mempunyai persepsi yang bervariasi terhadap proses penuaan yang dialaminya baik lansia di rural maupun di urban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi diri terhadap proses penuaan antara lansia didaerah rural dan urban. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel penelitian adalah 94 lansia di rural dan 98 lansia di urban dengan teknik purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu uji T Indepent Test dan uji Manova. Hasil analisis univariat menunjukkan mayoritas lansia elderly di rural (90.4%) dan urban (87.8%). Jenis kelamin di rural laki-laki (52.1%) dan di urban perempuan (55.1%). Mayoritas lansia tinggal bersama keluarga di rural (86.2%) dan urban (87.8%). Mayoritas pekerjaan di rural sebagai petani (47.9%) dan di urban sebagai IRT (36.7%). Persepsi diri terhadap proses penuaan lebih dari separuh lansia di rural memiliki persepsi negatif (52.1%) dan di urban memiliki persepsi positif (54.1%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat perbedaan persepsi diri antara lansia di daerah rural dan urban (p values 0,000 ≤ alpha 0,005). Kesimpulan: Lansia di urban memiliki persepsi yang lebih positif daripada lansia di rural. Diharapkan kepada perawat komunitas dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia.
Gambaran Motivasi Lansia Hipertensi Mengunjungi Posyandu Lansia
Anro Sayidi;
Reni Zulfitri;
Aminatul Fitri
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 2 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang cenderung terjadi pada lansia yang bersifat silent killer. Oleh karena itu pentingnya bagi lansia untuk memeriksakan kesehatan di posyandu lansia. Metode: penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Sampel penelitian 90 responden menggunakan non probability sampel dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang telah valid dan reabilitas. Hasil: hasil penelitian mayoritas usia responden di usia 60-69 tahun (72,2%), jenis kelamin responden perempuan (67,8%), pekerjaan responden tidak bekerja (58,9), tingkat pendidikan sebagian besar SMP (52,2%), status perkawinan responden menikah (68,9%), tekanan darah Sebagian besar responden tekanan darah grade II (58,9%), lama menderita hipertensi <5 tahun (67,8%). Gambaran hasil motivasi lansia mengunjungi posyandu lansia adalah rendah yaitu sebanyak 51 orang (56,9%). Kesimpulan: lansia yang menderita penyakit kronis cenderung motivasi yang rendah dalam mengujungi pelayanan kesehatan salah satunya di posyandu lansia.
Analisis Gaya Hidup Lansia Hipertensi Di Wilayah Lahan Basah
Muhammad Farhan Aswan;
Reni Zulfitri;
Masrina Munawarah Tampubolon
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 2 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tingginya angka populasi lansia dapat berisiko meningkatnya masalah kesehatan lansia secara holistik, baik masalah fisiologis, psikologis, biologis, sosial dan spiritual. Penyakit yang banyak terjadi pada populasi lansia adalah hipertensi. Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko, yaitu faktor yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol. Salah satu faktor yang dapat dikontrol adalah gaya hidup. Pengendalian hipertensi dapat dilakukan dengan cara memodifikasi gaya hidup. Pada masyarakat pesisir terdapat gaya hidup yang tidak disadari menjadi faktor risiko hipertensi. Masyarakat Pesisir cenderung memiliki kebiasaan mengkonsumsi natrium dengan jumlah yang tinggi dan mengawetkan hasil laut dengan cara diasinkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya hidup lansia hipertensi di wilayah lahan basah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitan ini sebanyak 120 responden diambil dengan teknik total sampling. Hasil: Hasil penelitian ini berdasarkan analisis univariat dari 100 responden didapatkan bahwa aktivitas fisik yang paling banyak adalah sedang yaitu 74 orang (74%), pola makan dan minum baik sebanyak 62 orang (62%), perilaku merokok tidak merokok sebanyak 60 orang (60%), dan pengelolaan stress baik sebanyak 59 orang (59%). Kesimpulan: Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran gaya hidup lansia hipertensi di wilayah lahan basah.