Claim Missing Document
Check
Articles

Pola Inkuiri Terbimbing dalam Sistem Pemagangan di Pondok Pesantren Ari Putra; Elwan Stiadi; Citra Dwi Palenti
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v6i2.52593

Abstract

Abstrak: Tujuan dilaksanakannya penelitian ini karena ditemukannya beberapa keunikan model pembelajaran santri Salafiyah pada Pondok Pesantren Al Ittifaq. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara terbuka dan mendalam. Temuan dari penelitian ini adalah pola pemagangan yang digunakan pada pembelajaran mendekati konstruk inkuiri terbimbing. Perpaduan antara pendidikan agama Islam dan usaha pertanian (agribisnis) sesuai dengan kebutuhan santri program Salafiyah di pondok pesantren. Pola inkuiri terbimbing memberikan pengalaman nyata kepada peserta, sehingga nantinya mampu mengelola lahan tidur menjadi area pertanian, peternakan, dan perikanan dalam meningkatkan aset pendapatan kelompok tani yang dibuat. Kehadiran model ini semakin memberikan gambaran bahwa setiap individu dapat mengembangkan kapasitas dirinya sendiri asalkan dilakukan pembimbingan. Kelebihan model ditemukan peningkatan keterampilan peserta dalam melakukan pemecahan masalah dan peserta belajar mampu mengatur diri sendiri untuk belajar. Dampak yang dihasilkan dari hasil pembelajaran ini adalah diperolehnya kompetensi dalam berwirausaha agar mampu menjadi pebisnis muda.A Guided Inquiry in Appertenceship System for The Students at Islamic Boarding SchoolAbstract: This research goal is derived from some uniquenesses found in the learning model used in the Salafiyah program at Al Ittifaq Islamic Boarding School. This research deploys a qualitative method using a case study approach. Data collection techniques were carried out by observation, open and in-depth interviews. The findings of this study are the apprenticeship pattern used in learning with a guided inquiry construct approach. The combination of Islamic religious education and agricultural business (agribusiness) is in accordance with the needs of the students of the salafiyah program in Islamic boarding schools. The guided inquiry pattern provides real experience to participants, so that later they are able to manage unused land into agricultural, livestock and fishery areas in increasing the income assets of the farmer groups created. The presence of this model further illustrates that each individual can develop his or her own capacity during the mentoring. The superiority of the model was found to increase the participants' skills in problem solving and the learning participants were able to organize themselves to learn. The impact resulting from the results of this learning is the acquisition of competence in entrepreneurship in order to be able to become a young entrepreneur.
TRADITIONAL GAME BOYBOYAN: ANAYLISIS OF CHARACTER VALUES AND THE PROCESS OF CHARACTER BUILDING FOR EARLY CHILDHOOD Ari Putra; Elwan Stiadi; Dwi Ismawati; Dayat Hidayat
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 8 No 1 (2023): JANUARI
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jip.8.1.72-85

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukan nilai dan karakter anak usia dini melalui permainan tradisional boyboyan yang diadakan di lembaga pendidikan nonformal ECO Bambu Cipaku Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah peserta kegiatan literasi budaya yang melakukan kunjungan belajar melalui kegiatan rekreasi edukatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi subjek dengan mengklarifikasi informasi pada informan sehingga memperoleh data jenuh dan dijadikan hasil temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai karakter dalam permainan tradisional boyboyan. Berdasarkan temuan, nilai karakter dapat dilihat dari kegiatan bermain yang dilakukan secara spontan dan berulang-ulang oleh para peserta sehingga terjadi pembentukan nilai dari sikap dan tindakan para peserta. Nilai-nilai karakter yang terkandung dalam permainan ini adalah nilai-nilai disiplin, kerja keras, kreatif, kebangsaan, rasa ingin tahu, kejujuran, tanggung jawab, menghargai prestasi, religius, toleransi, kemandirian, demokrasi, bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial. Permainan tradisional bukan hanya permainan sederhana yang dapat memberikan kesenangan bagi pemainnya tetapi tidak kita sadari bahwa kegiatan permainan tradisional memiliki banyak nilai karakter dan memiliki filosofi yang kuat bagi pembentukan jati diri peserta permainan. Penemuan nilai-nilai karakter dalam permainan tradisional boyboyan dapat dijadikan sebagai media dalam pembentukan karakter khususnya untuk kegiatan pembelajaran baik secara formal maupun informal. Keberlanjutan dalam inventarisasi nilai-nilai karakter dalam permainan tradisional harus terus digali sehingga dapat menjadi inovasi dalam pembelajaran dan upaya pelestarian budaya lokal.
Analisis Kesalahan Siswa Terkait Aspek Communication, Mathematising , Dan Representation Pada Unsur Proses Literasi Matematis Pisa Elwan Stiadi; Fitriani Fitriani; Ari Putra
JTMT: Journal Tadris Matematika Vol 4 No 1 (2023): Volume 04 Nomor 1 Juli 2023
Publisher : IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jtmt.v4i1.1755

Abstract

This study aims to analyze student errors related to the components of the PISA mathematical literacy process. This research is a qualitative descriptive study. In this study, the research subjects were students in grades IX 1 and IX 2 at SMP Negeri 4 Bengkulu City in the odd semester of the 2021/2022 academic year. Data collection techniques used in this study, namely test and interview methods. The components of the PISA mathematical literacy process discussed in this study are Communication, Mathematising, Representation.. The results showed that there are 40,85% of students make the error of communication processes. There are 48,59% of students make error of mathematising process. There are 53,41% of students make error of representation process.
Analisis Kesalahan Siswa TerkaitKomponen Proses Literasi Matematika PISA di SMPN 4 Kota Bengkulu Elwan Stiadi; M. Zainudin
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 10, No 2 (2023): July 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v10i2.3014

Abstract

Abstract: This study aims to analyze student errors related to the components of the PISA mathematical literacy process. This research is a qualitative descriptive study. In this study, the research subjects were students in grades IX 1 and IX 2 at SMP Negeri 4 Bengkulu City in the odd semester of the 2021/2022 academic year. Data collection techniques used in this study, namely test and interview methods. The components of the PISA mathematical literacy process discussed in this study are Communication, Mathematising, Representation, Reasoning and arguments, Devising strategies for solving problems, Using symbolic, formal and technical language and operations, and Using mathematics tools.. The results showed that there are 40,85% of students make the error of communication processes. There are 48,59% of students make error of mathematising process. There are 53,41% of students make error of representation process. There are 18,6% of students make the error of the process of reasoning and argument. There are 48,69% of students make the error of devising strategies for solving the problems. There are 50,18% of students make the error of using the symbolic, formal and technical language and operations. There are 80,3% of students make the error of using mathematics tools. Keywords : Errors, The process’s components of PISA mathematical literacy  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa terkait komponen proses literasi matematika PISA. Penelitian ini merupakan  penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian nya adalah siswa kelas IX 1 dan IX 2 SMP Negeri 4 Kota Bengkulu semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, taitu metode tes dan wawancara. Komponen proses literasi matematika PISA yang dibahas pada penelitian ini, yaitu Communication, Mathematising, Representation, Reasoning and argument, Devising strategies for solving problem, Using symbolic, formal and technical language and operation, and Using mathematics tools.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 40,85% siswa  melakukan kesalahan proses communication. Sebanyak 48,59% siswa  melakukan kesalahan proses mathematising. Sebanyak 53,41% siswa  melakukan kesalahan proses representation. Sebanyak 18,6% siswa  melakukan kesalahan proses reasoning and argument. Sebanyak 48,69% siswa  melakukan kesalahan proses devising strategies for solving problems. Sebanyak 50,18% siswa  melakukan kesalahan proses using symbolic,formal and technical language and operation. Sebanyak 80,3% siswa  melakukan kesalahan proses using mathematics tools. Kata kunci : Kesalahan, Komponen Proses Literasi Matematika PISA
PENDAMPINGAN ORANGTUA MELALUI POSKO MITRA KELUARGA RESPONSIF GENDER DI SPNF-SKB BENGKULU TENGAH Ari Putra; Elwan Stiadi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2453-2461

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini merupakan pengabdian berbasis riset. Kajian ini mengangkat isu perlindungan anak, ketidakadilan gender yang marak terjadi di dalam masyarakat bahkan dalam kelompok terkecil masyarakat yaitu keluarga. Pengabdian berbasis riset ini menjadi suplemen bagi orang tua dalam memperoleh pemahaman dan keterampilan melalui posko mitra keluarga responsive gender sehingga pemberian perlindungan kepada anak menjadi optimal. Program pengabdian ini dilakukan dengan tahapan pendampingan, mulai dari identifikasi kebutuhan masalah perlindungan anak responsive gender, analisis masalah, merumuskan solusi, implementasi, dan evaluasi program. Tahap akhir program ini adalah meningkatnya kompetensi orang tua dalam perlindungan anak serta berdampaknya posko mitra keluarga sebagai sarana belajar orang tua untuk belajar dan berbagi praktik baik dalam perlindungan anak. Pengabdian ini diselenggarakan secara intensif, yaitu selama bulan April-Mei. Hasil pengabdian ini ditemukan informasi bahwa berdasarkan identifikasi kasus kekerasan fisik, verbal, psikis, labelling kepada anak masih kerap terjadi, dan perlindungan kepada anak yang responsif gender belum dapat terealisasi sepenuhnya. Orang tua bahkan belum memahami hak dan kebutuhan anak sehingga perkembangan anak menjadi tidak optimal. Kebutuhan akan kelas belajar orang tua dalam rangka mengedukasi konsepsi perlindungan responsive gender terselenggara dengan menerapkan cara belajar dewasa bena. Pemahaman orang tua selama pendampingan intensif mengenai perlindungan responsive gender meningkat. Pengembangan pos mitra keluarga responsive gender menjadi solusi bagi SPNF- SKB Bengkulu Tengah untuk meningkatkan pemahaman orang tua dalam memberikan perlindungan kepada anak yang responsive gender.
Analisis Kesalahan Siswa Terkait Aspek Communication, Mathematising , Dan Representation Pada Unsur Proses Literasi Matematis Pisa Elwan Stiadi; Fitriani Fitriani; Ari Putra
JTMT: Journal Tadris Matematika Vol 4 No 1 (2023): Volume 04 Nomor 1 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jtmt.v4i1.1755

Abstract

This study aims to analyze student errors related to the components of the PISA mathematical literacy process. This research is a qualitative descriptive study. In this study, the research subjects were students in grades IX 1 and IX 2 at SMP Negeri 4 Bengkulu City in the odd semester of the 2021/2022 academic year. Data collection techniques used in this study, namely test and interview methods. The components of the PISA mathematical literacy process discussed in this study are Communication, Mathematising, Representation.. The results showed that there are 40,85% of students make the error of communication processes. There are 48,59% of students make error of mathematising process. There are 53,41% of students make error of representation process.
Pengembangan Instrumen Pendidikan Anti Bias: Membangun Kesetaraan Dalam Proses Belajar Mengajar Di Layanan PAUD SPNF-SKB BENGKULU TENGAH Ari Putra; Yayah Chanfiah; Elwan Stiadi
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 9 No 2 (2024): JULI
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jip.9.2.206-214

Abstract

Dalam era globalisasi yang ditandai dengan keragaman budaya, tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks, terutama dalam mengatasi bias yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Bias dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti rasial, gender, agama, sosial ekonomi, dan kemampuan fisik, dan memiliki dampak signifikan terhadap pengalaman belajar dan pencapaian akademik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pendidikan anti-bias dalam di Satuan PNF layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan fokus pada identifikasi dan eliminasi bias, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adil. Penelitian ini menggunakan mixed method untuk mengevaluasi dan mengembangkan instrumen pendidikan anti bias di layanan PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan instrumen ini mencakup beberapa aspek penting: deteksi bias, peningkatan kesadaran refleksi, integrasi kurikulum yang inklusif, dan pengembangan metode penilaian yang adil. Instrumen ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosional anak, melibatkan orang tua dan komunitas, serta mempromosikan kesejahteraan emosional. Evaluasi terhadap instrumen menunjukkan hasil yang sangat baik dalam aspek kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan tampilan grafika, dengan skor rata-rata di atas 80%. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan dan penerapan instrumen pendidikan anti-bias untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adil, serta mempersiapkan generasi masa depan yang lebih toleran dan empatik. Implementasi instrumen ini diharapkan dapat memperkuat pesan tentang keberagaman dan inklusi dalam pendidikan anak usia dini.
Pengembangan Instrumen Tes Literasi Numerasi Berbasis Hots Berbantuan Aplikasi Kahoot Bagi Guru SD Yusnia, Yusnia; Stiadi, Elwan; Agusdianita, Neza
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um065v4i12024p45-50

Abstract

Abstrak:Pendampingan guru SD dalam mengembangkan instrumen tes literasi numerasi berbasis HOTS berbantuan aplikasi Kahoot bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru SD Negeri 42 Kota Bengkulu dalam mengembangkan instrumen tes literasi numerasi berbasis HOTS berbantuan aplikasi Kahoot. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah metode ceramah, demonstrasi dan pendampingan. Metode ceramah untuk menyampaikan konsep literasi numerasi berbasis HOTS, sedangkan metode demonstrasi dan pendampingan untuk memberikan kesempatan berlatih kepada peserta mengembangkan instrumen tes literasi numerasi berbasis HOTS berbantuan aplikasi Kahoot. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dinilai baik, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta workshop dinilai baik (80persen), ketercapaian tujuan workshop dinilai baik (75persen), ketercapaian target materi yang telah direncanakan dinilai baik (80persen), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi dinilai baik (80persen).
Workshop Penerapan Model Team Games Tournament Berbantuan Aplikasi Kahoot bagi Guru MGMP SMA Bengkulu Stiadi, Elwan; Lestary, Ratnah
Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 2 (2023): Inovasi Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Teknologi d
Publisher : UPP FKIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jacom.v1i2.30089

Abstract

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan. Workshop penerapan model TGT berbantuan aplikasi Kahoot dalam kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru MGMP SMA Bengkulu tentang penerapan model TGT berbantuan aplikasi Kahoot. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah metode ceramah dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menyampaikan model TGT, sedangkan metode demonstrasi untuk memberikan kesempatan berlatih kepada peserta mempraktekkan mulai dari penyusunan RPP hingga pembuatan soal tournament berbantuan aplikasi Kahoot. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dinilai baik, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta workshop dinilai baik (80%), ketercapaian tujuan workshop dinilai baik (75%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan dinilai baik (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi dinilai baik (80%).
Comparison of Problem Based Learning and Guided Discovery Learning in Terms of Students’ Mathematical Problem-Solving Ability Stiadi, Elwan; Yanwar, Amanda Pradhani
EduMa: Mathematics education learning and teaching Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/eduma.v13i1.13723

Abstract

Indonesian students' problem solving abilities are currently still low. One of the reasons is because the learning model applied by the teacher is not student-centered. Several learning models that can be used include the Problem Based Learning (PBL) and Guided Discovery Learning (GDL) models. This study is quasi-experimental research. This study was conducted in the eight grade at SMPN 4 Bengkulu City for the 2021–2022 academic year. Two experimental groups were selected randomly from eight classes. After performing normality and homogeneity tests, a sample of class A was made up of 31 students who received Problem Based Learning (PBL) model treatment and class C was made up of 30 students who received Guided Discovery Learning (GDL) model treatment. In this study, two types of data analyses—descriptive data analysis and inferential analysis—were used. The data on the students’ problem-solving ability before and after treatment were described using descriptive analysis. The t-test of two independent sample means, which compares the means of two separate samples, was used to compare differences in the efficacy of learning models with PBL and GDL on students' ability to solve mathematical problems. The result shows that the ability to solve mathematical problems on average using the PBL model and the GDL approach is equivalent