Kegiatan pengabdian ini melibatkan kerja sama antara tim dengan mitra, yaitu SDN 42 Kota Ternate. Rangkaian kegiatan ini meliputi; persiapan, sosialisai awal, lokakarya, dilanjutkan dengan praktik langsung storytelling kepada siswa, sebagai bentuk percontohan kepada guru, dan terakhir evaluasi. Kendala utama yang dihadapi adalah perubahan jadwal yang sering terjadi, tetapi koordinasi antara mitra, narasumber, dan tim pengabdian membantu mengatasi masalah ini. Kegiatan pengabdian ini berhasil dan mendapat respons positif dari pihak sekolah sebagai mitra dan siswa. Untuk selanjutnya, disarankan agar kegiatan ini tidak berhenti. Sekolah sebaiknya mendukung dewan guru untuk melanjutkan storytelling sebagai bagian dari proses pembelajaran. Guru juga dapat mengembangkan storytelling dengan berbagai model dan metode pembelajaran yang sesuai. Dengan demikian, kesadaran lingkungan dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan siswa.