Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

REVIEW: PEMANFAATAN BIJI KARET SEBAGAI PAKAN UNGGAS Agasi, Satri Yusasra; Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Setya Prima, Heppy; Susalam, Malikil Kudus; Amran , Muhammad
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v4i1.47

Abstract

Pemanfaatan biji karet (Hevea brasiliensis) sebagai bahan pakan unggas merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pakan konvensional seperti jagung dan bungkil kedelai. Biji karet memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, dengan protein kasar sebesar 18–25%, lemak kasar 40–50%, serta asam amino esensial seperti lisin dan metionin. Namun, kandungan senyawa toksik berupa asam sianida (HCN) pada biji karet mentah menjadi kendala utama dalam penggunaannya. Penelitian menunjukkan bahwa pengolahan melalui fermentasi, terutama dengan mikroba seperti Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae, mampu menurunkan kadar HCN hingga lebih dari 90%, sekaligus meningkatkan kecernaan dan kestabilan nutrisi. Penggunaan biji karet fermentasi dalam ransum unggas pada level 5–15% terbukti tidak menurunkan performa produksi, tidak menimbulkan efek toksik pada organ, dan tidak memengaruhi kualitas produk ternak. Dari sisi ekonomi, biji karet fermentasi berpotensi menurunkan biaya pakan secara signifikan. Oleh karena itu, biji karet yang telah diolah secara tepat dapat menjadi alternatif pakan lokal unggas yang aman, bergizi, dan ekonomis, terutama bagi peternakan rakyat di daerah penghasil karet. Dukungan teknologi dan kebijakan diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya secara luas dan berkelanjutan.
PENGARUH DOSIS PEREKAT TERHADAP KUALITAS FISIK RANSUM AYAM PETELUR BERBENTUK PELET Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Rido, Muhammad
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.19583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis perekat terhadap kualitas fisik ransum ayam petelur berbentuk pelet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu: perlakuan A: ransum tanpa perekat tepung tapioka (kontrol), B: ransum + perekat tepung tapioka 1,5%, C : ransum + perekat tepung tapioka 3,0%, D: ransum + perekat tepung tapioka 4,5%  dan E: ransum + perekat tepung tapioka 6,0 %. Peubah yang diamati adalah kadar air, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dosis perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar air pelet, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis perekat tapioka terbaik pada pembuatan pelet ransum ayam petelur adukan adalah 3% dengan kandungan kadar air 10,29 %, kerapatan tumpukan 554,70 kg/m3, kerapatan pemadatan tumpukan 623,26 kg/m3 dan sudut tumpukan 39,43o
SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PERTANIAN SIRKULAR DI PESANTREN AN-NAJAH CINDAI ALUS PUTRA KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN Maulana, Fajri; Febrina, Bunga Putri; Yardani, Jesi; Agasi, Satri Yusasra; Fajri, Fadhli; Yaman, Hafiz Ibnu; Naim, Dimas Amin; Adnan, Muhammad
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2729

Abstract

Unmanaged food waste generated by students and the high cost of agricultural production due to dependence on chemical fertilizers are two major problems faced by Pesantren An-Najah Cindai Alus Putra, Tanah Laut Regency, South Kalimantan. This community service activity aimed to increase the awareness and knowledge of students at Pesantren An-Najah Cindai Alus Putra regarding the use of organic waste as part of a circular agriculture system. Socialization was carried out for 45 students using interactive lectures and educational media, such as PowerPoint presentations, leaflets, and infographics. The materials covered the concept of circular agriculture, the use of food waste as fermented feed for quails, and the utilization of quail feces as raw material for organic fertilizer. Evaluation was conducted through pre-tests and post-tests to assess changes in participants' understanding. The results showed a significant increase in understanding, with an average score improvement of more than 75% in each assessed aspect. These findings demonstrate that contextual and participatory socialization is effective as an initial step in developing an integrated waste management system within the pesantren environment. This activity serves as a vital foundation for the development of sustainable circular agriculture. Going forward, technical training and continuous mentoring are needed to enable pesantren to implement this concept independently and consistently over the long term.
PENGARUH DOSIS PEREKAT TERHADAP KUALITAS FISIK RANSUM AYAM PETELUR BERBENTUK PELET Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Rido, Muhammad
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.19583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis perekat terhadap kualitas fisik ransum ayam petelur berbentuk pelet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu: perlakuan A: ransum tanpa perekat tepung tapioka (kontrol), B: ransum + perekat tepung tapioka 1,5%, C : ransum + perekat tepung tapioka 3,0%, D: ransum + perekat tepung tapioka 4,5%  dan E: ransum + perekat tepung tapioka 6,0 %. Peubah yang diamati adalah kadar air, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dosis perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P0.01) terhadap kadar air pelet, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis perekat tapioka terbaik pada pembuatan pelet ransum ayam petelur adukan adalah 3% dengan kandungan kadar air 10,29 %, kerapatan tumpukan 554,70 kg/m3, kerapatan pemadatan tumpukan 623,26 kg/m3 dan sudut tumpukan 39,43o
Pengaruh Marinasi Ekstrak Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Variasi Konsentrasi dan Lama Perendaman terhadap Karakteristik Fisik Daging Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Jannah, Hidayatul; Pratama, Yudha Endra; Syahminan, Auli Two Putra; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v4i1.50

Abstract

Marinasi merupakan salah satu metode pengolahan daging yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, memperbaiki tekstur, dan mempertahankan kualitas daging. Bunga kecombrang (Etlingera elatior) diketahui memiliki senyawa bioaktif seperti flavonoid, fenol, dan antosianin yang berpotensi memperbaiki kualitas fisik daging melalui mekanisme peningkatan kapasitas ikat air dan penghambatan oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi ekstrak kecombrang dan lama perendaman terhadap karakteristik fisik daging puyuh (Coturnix coturnix japonica), meliputi pH, cooking loss, warna (L*, a*, b*), dan tekstur (shear force). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3×3 dengan dua faktor, yaitu konsentrasi ekstrak kecombrang (0%, 10%, dan 20%) dan lama perendaman (30, 60, dan 120 menit), masing-masing diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kecombrang dan lama perendaman berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Peningkatan konsentrasi ekstrak dan waktu marinasi menurunkan nilai pH dan cooking loss, serta meningkatkan nilai a(kemerahan), b(kekuningan), dan keempukan daging (shear force). Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 20% dengan lama perendaman 120 menit yang menghasilkan pH 6,18, cooking loss 26,50%, nilai a 10,90, b 7,70, dan shear force 25,40 N. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kecombrang dapat digunakan sebagai bahan marinasi alami yang efektif dalam meningkatkan kualitas fisik daging puyuh. Temuan ini memberikan peluang pengembangan teknologi pengolahan daging unggas yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Peningkatan Nutrisi Sisa Makanan dan Limbah Organik Dapur Pesantren di Kabupaten Tanah Laut Hidayat, Ryan; Khusairi, Ahmad; Zakhiya, Malika; Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Susalam, Malikil Kudus
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 26 No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.26.3.128-137.2024

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kandungan nutrisi sisa makanan dan limbah organik dapur pesantren di Kabupaten Tanah Laut sebagai pakan lokal ternak unggas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor I yaitu jenis mikrorganisme (Bacillus amyloliquefaciens, Neurospora crassa dan Saccharomyces cerevisiae) dan Faktor II yaitu lama fermentasi (lama fermentasi 5, 7 dan 9 hari). Peubah yang diamati adalah kandungan bahan kering (%), protein kasar (%BK), lemak kasar (%BK), serat kasar (%BK) dan total abu (%BK). Hasil penelitian ini menunjukan tidak terjadi interaksi antara jenis mikroorganisme dengan lama fermentasi, namun masing-masing faktor yaitu jenis mikroorganisme (Faktor I) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan fermentasi sisa makanan dan limbah dapur organik fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dengan lama 7 hari diperoleh kandungan nutrisi bahan kering 92,46%, kandungan protein kasar 20,17% BK, kandungan lemak kasar 16,76% BK, serat kasar 5,90% BK dan total abu 7,44 %BK.