Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

REVIEW: PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK TERHADAP PERFORMA AYAM Rafian, Teguh; Fajri, Fadhli; Bilyaro, Woki; Lase, Jonathan A; Adam, M. Fahri
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v3i1.31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat penggunaan probiotik dalam pakan unggas baik dalam bentuk tambahan pakan atau ditambahkan dalam air konsumsi ayam. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat dikonsumsi ternak untuk meningkatkan kesehatan, mengoptimalkan produktivitas, dan mengefisien konsumsi pakan dengan cara menyeimbangkan mikro-flora dalam saluran pencernaan, yaitu dengan cara menghasilkan senyawa anti-mikroba yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang ada di saluran pencernaan ternak. Pengaruh pemberian probiotik pada ternak adalah memperbaiki komposisi dan ekosistem dari pencernaan sehingga pengaruh dari penambahan probiotik dalam pakan lebih ditekankan pada proses penyerapan nutrisi ataupun kecernaan, dan bukan pada jumlah konsumsi pakan ternak. Probiotik pada pakan menurunkan nilai konversi pakan ayam, meningkatkan persentase karkas, meningkatkan waktu simpan telur, dan pakan air minum meningkatkan persentase karkas dan menurunkan persentase lemak perut, tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase albumin dan yolk telur. Selain itu, pemberian probiotik kurang efektif diberikan pada ayam sudah tua dan melalui air minum. Sehingga Penggunaan probiotik dapat meningkatkan proses penyerapan nutrisi dan kecernaan, menurunkan nilai konversi pakan, meningkatkan persentase karkas, meningkatkan waktu simpan telur, meningkatkan persentase karkas, menurunkan persentase lemak perut, tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase albumin dan yolk telur ayam.
Physical Quality Test Of Rice Bran From Different Milling In Tanah Laut District Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v12i3.p210-219

Abstract

This research aims to determine the physical quality of rice bran from different mills in Tanah Laut Regency. Data were collected in this research by means of observation and interviews at five different mills in Tanah Laut, namely Panyipatan, Bumi Makmur, Takisung, Kurau and Pelaihari Districts. Data collection was continued with analysis of the physical quality of the bran in the laboratory. Data was processed manually and analyzed descriptively. The parameters measured for the physical quality of rice bran are water content, pile density, pile compaction density, pile angle and specific gravity. The results of this research show that the physical quality of rice bran from different mills in Tanah Laut Regency has good criteria in terms of water content, namely: 11.18 – 13.31%; stack density 300.00 - 430.00 gram/cm3;  pile compaction density 395.04 - 693.45 gram/cm33; stack angle 32.09 - 53.85° and specific gravity 0.219 - 0.143 gram/cm3.
OPTIMALISASI BUDIDAYA LARVA BLACK SOLDIER FLY (BSF) SEBAGAI SUMBER BAHAN PAKAN DI DESA TIRTA JAYA Dwi Sandri; Maulana, Fajri; Persada, Anggun Angkasa Bela; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Jannah, Noor
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 06 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Larva atau maggot BSF merupakan salah satu sumber bahan pakan yang sangat potensial untuk dikembangkan saat ini, hal ini dikerenakan kegiatan budidaya BSF dapat meberikan kontribusi yang baik pada lingkungan dalam hal pengelolaan sampah organik. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujan untuk untuk melakukan optimalisasi budidaya maggot BSF sebagai alternatif sumber pakan ternak yang berkelanjutan. Adapun metode yang digunakan pada kegiatan ini ada tiga kegiatan yaitu penyuluhan, bimbingan tata Kelola, dan pelatihan teknis. Hasil dari kegiatan ini berjalan dengan baik, Dimana tiga kegiatan yang diberikan dapat dilaksanakan dan diterima oleh Masyarakat. Sampah organik yang sebelumnya tidak dapat makan sempurna oleh larva, sekarang sudah dapat dimakan sempurna dengan melakukan pengecilan ukuran atau pembuburan sampah organiknya.  Harapan dari kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan baik oleh Masyarakat sehingga kelompok budidaya maggot BERIMAN dapat lebih mengoptimalkan produksi larva BSF yang nantinya akan di manfaatkan sebagai bahan pakan  untuk ternak-ternak yang ada di desa Tirta Jaya.
Peningkatan Nutrisi Sisa Makanan dan Limbah Organik Dapur Pesantren di Kabupaten Tanah Laut Hidayat, Ryan; Khusairi, Ahmad; Zakhiya, Malika; Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Susalam, Malikil Kudus
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 26, No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.26.3.128-137.2024

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kandungan nutrisi sisa makanan dan limbah organik dapur pesantren di Kabupaten Tanah Laut sebagai pakan lokal ternak unggas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor I yaitu jenis mikrorganisme (Bacillus amyloliquefaciens, Neurospora crassa dan Saccharomyces cerevisiae) dan Faktor II yaitu lama fermentasi (lama fermentasi 5, 7 dan 9 hari). Peubah yang diamati adalah kandungan bahan kering (%), protein kasar (%BK), lemak kasar (%BK), serat kasar (%BK) dan total abu (%BK). Hasil penelitian ini menunjukan tidak terjadi interaksi antara jenis mikroorganisme dengan lama fermentasi, namun masing-masing faktor yaitu jenis mikroorganisme (Faktor I) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan fermentasi sisa makanan dan limbah dapur organik fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dengan lama 7 hari diperoleh kandungan nutrisi bahan kering 92,46%, kandungan protein kasar 20,17% BK, kandungan lemak kasar 16,76% BK, serat kasar 5,90% BK dan total abu 7,44 %BK.
Peningkatan Kualitas Nutrisi Dedak Padi dengan Fermentasi Menggunakan Inokulum Cairan Rumen Sapi Bali Jantan Dengan Lama Fermentasi Berbeda Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Hidayat, Ryan
Jurnal Peternakan Vol 21, No 2 (2024): September 2024
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v21i2.30721

Abstract

ABSTRAK. Dedak padi merupakan salah satu bahan yang sangat rentan pemalsuan dengan sekam padi hal ini juga terjadi di Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan kualitas nutrisi dedak padi dengan fermentasi menggunakan inokulum cairan rumen sapi Bali jantan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor A (dosis inokulum cairan rumen sapi Bali jantan)  yaitu: A1 (30 ml), A2 (50 ml), A3 (70 ml dari jumlah substrat) kemudian faktor B (lama fermentasi) yaitu: B1 (7 hari), B2 (14 hari), B3 (21 hari). Peubah yang diamati yaitu: bahan kering %, kandungan protein kasar %, kandungan lemak kasar % dan kandungan serat kasar %. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa terjadi interaksi antara dosis inokulum cairan rumen sapi Bali jantan (faktor A) dan lama fermentasi (faktor B) terhadap bahan kering, protein kasar dan serat kasar, namun tidak terjadi interaksi terhadap lemak kasar. Hasil uji DMRT terlihat bahwa kandungan protein kasar pada perlakuan A3B3 (dosis 70 ml, lama fermentasi 21 hari), A3B2 (dosis 70 ml, lama fermentasi 14 hari), A2B3 (dosis 50 ml, lama fermentasi 21 hari) dan A2B2 (dosis 50 ml, lama fermentasi 14 hari) nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan kualitas nutrisi dedak padi dengan fermentasi menggunakan inokulum cairan rumen sapi Bali jantan diperoleh dosis 50 ml dan lama fermentasi 14 hari paling efisien (optimal) dilihat dari kandungan nutrisi dan lama fermentasi dengan kandungan bahan kering 84,36%, protein kasar  16,89 %, lemak kasar 2,75 % dan serat kasar 13,22 %.Kata kunci: Kualitas, nutrisi, dedak, fermentasi, cairan rumen.Improving the Nutritional Quality of Rice Bran by Fermentation Using Rumen Fluid Inoculum of Male Bali Cows with Different Fermentation TimesABSTRACT. Rice bran is one of the materials that is very vulnerable to adulteration with rice husk, this also occurs in Tanah Laut Regency. This study aims to evaluate the improvement of nutritional quality of rice bran by fermentation using rumen fluid inoculum of Balinese bulls. This study used an experimental method designed with a completely randomized design (CRD) 3x3 factorial pattern with 3 replications. Factor A (dose of rumen fluid inoculum of Bali bulls) are: A1 (30 ml), A2 (50 ml), A3 (70 ml of the total substrate) then factor B (fermentation duration) namely: B1 (7 days), B2 (14 days), B3 (21 days). The observed variables are: dry matter %, crude protein content %, crude fat content % and crude fiber content %. The results of the analysis of variance showed that there was an interaction between the dose of rumen fluid inoculum of Balinese bulls (factor A) and the length of fermentation (factor B) on dry matter, crude protein and crude fiber, but there was no interaction on crude fat. The results of the DMRT test showed that the crude protein content in the treatments A3B3 (70 ml dose, 21 days fermentation duration), A3B2 (70 ml dose, 14 days fermentation duration), A2B3 (50 ml dose, 21 days fermentation duration) and A2B2 (50 ml dose, 14 days fermentation duration) was significantly (P<0.05) higher than the other treatments. The conclusion of this study is the improvement of the nutritional quality of rice bran by fermentation using rumen fluid inoculum of Balinese bulls obtained a dose of 50 ml and the most efficient (optimal) fermentation duration of 14 days seen from the nutrient content and duration of fermentation with dry matter content of 84.36%, crude protein 16.89%, crude fat 2.75% and crude fiber 13.22%.
The POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT Lactobacillus fermentum DIISOLASI DARI IKAN BILIH ( Mystacoleucus padangensis ) DANAU SINGKARAK TERHADAP PERFORMA PRODUKSI DAN PENURUNAN KOLESTROL PUYUH PETELUR Setya Prima, Heppy; Susalam, Malikil Kudus; Fajri, Fadhli; Maulana, Fajri; Yansen, Fatridha
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v3i2.36

Abstract

Bakteri Asam Laktat (BAL) akhir-akhir ini menjadi salah satu bagian dari pokok pembahsan bidang kesehatan, industri makanan, sains,.peternakan, pertanian. Penggunaan beberapa jenis BAL ini diketahui mempunyai manfaat yang  sangat bagus bagi ternak atau pada beberapa bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara dosis dan lama pemberian probiotik asal Ikan Bilih (M. padangensis) Danau Singkarak dalam mempengaruhi performa produksi dan menurunkan kadar kolesterol kuning telur puyuh. Metode yang digunakan adalah pemberian probiotik hasil isolasi kepada puyuh petelur menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial 4 x 4 dengan 3 kali ulangan sesuai faktor A (dosis probiotik) dan faktor B (lama pemberian). Dosis probiotik yang diberikan adalah 0, 1, 2 dan 3 %, sedangkan lama pemberian adalah 10, 20, 30 dan 40 hari. Hasil menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,01) pada masing-masing faktor beserta nilai terbaik dimana pemberian dosis probiotik dan lama pemberian berpengaruh terhadap konversi ransum (17,11gr) pemberian dosis 3% dengan lama pemberian 30 hari, Produksi telur (73,88 %) pemberian dosis 3% dengan lama pemberian 20 hari, Berat telur (13,40 gr) pemberian dosis 3% dengan lama pemberian 20 hari, konversi ransum (2,21) pemberian dosis 3% dengan lama pemberian 30 hari dan kolestrol kuning telur (50,30 mg /dL) pemberian dosis 3% dengan lama pemberian 40 hari. Hasil menunjukkan terdapat interaksi antara dosis probiotik dan lama pemberian terhadap performa produksi dan penurunan kadar kolesterul puyuh petelur.
Evaluasi Penggunaan Bungkil Sawit Fermentasi dalam Ransum Puyuh Petelur Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Susalam, Malikil Kudus; Agasi, Satri Yusasra; Prima, Heppy Setya
Jurnal Peternakan Vol 22, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i1.35353

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil sawit fermentasi (BSF) dengan Lentinus edodes dalam ransum terhadap performa puyuh petelur. Metode yang digunakan adalah experimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah penambahan BSF dalam ransum yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan BSF memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, produsi telur, berat telur, massa telur dan konversi ransum. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan bungkil sawit yang difermentasi dengan Lentinus edodessebagai pakan alternatif hingga level 20% dalam ransum dapat mengurangi penggunaan jagung 20,83%; bungkil kedelai 53,85% dan dedak padi 50,00% yang memberikan performa sama dengan kontrol sehingga bisa dijadikan pakan alternatif untuk mengatasi fluktuatif dan menggurangi cost pakan. Pada penelitian ini diperoleh hasil terbaik yaitu perlakuan E dengan konsumsi ransum 20,17 g/ekor/hari, produksi telur 85,29%, berat telur 10,86 g/butir, massa telur 8,64 g/ekor/hari dan konversi ransum 2,32.Kata kunci: Bungkil sawit, fermentasi, Lentinus edodes, performa puyuhEvaluation of the Use of Fermented Palm Kernel Meal in Laying Quail RationsABSTRACT. This study was conducted to determine the effect of using palm kernel meal fermented with Lentinus edodes in feed rations on the performance of laying quails. The method used was an experimental design with a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments and 4 replications. The treatments were 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% fermented palm kernel meal (FPKM). The parameters measured were feed consumption, daily egg production, egg weight, egg mass and feed conversion. The results showed that the use of FPKM had no significant effect (P>0.05) on feed consumption, egg production, egg weight, egg mass, and feed conversion. The conclusion of this study is that the use of palm kernel meal fermented with Lentinus edodes as an alternative feed up to a level of 20% in the ration can reduce the use of corn by 20.83%, soybean meal by 53.85%, and rice bran by 50.00%, while maintaining performance equivalent to the control. Thus, it can be used as an alternative feed to address fluctuations and reduce feed costs. The best results in this study were obtained from treatment E, with a feed consumption of 20.17 g/bird/day, egg production of 85.29%, egg weight of 10.86 g/egg, egg mass of 8.64 g/bird/day, and a feed conversion ratio of 2.32.Keywords: Palm kernel meal, fermentation, Lentinus edodes, quail performance.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN GELINGGANG (Cassia Alata L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN SALURAN PENCERNAAN UNGGAS Fadhli Fajri; Fajri Maulana; Bunga Putri Febrina; Dwi Sandri; Noor Jannah; Muhammad Rafly
AGRIBIOS Vol 22 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v22i2.5474

Abstract

Tanaman gelinggang (Cassia alata L.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan dari Kalimantan Selatan. Daun gelinggang (Cassia alata L.) mengandung senyawa fitokimia yaitu fenolik, flavonoid, saponin dan tannin yang dapat bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pelarut terbaik dalam ekstraksi daun gelinggang ditinjau dari aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen dalam saluran pencernaan seperti Escherichia coli, Salmonella sp dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, dan rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah : A = Tanpa AGP Sintetis dan Ekstrak Daun Gelinggang (Kontrol Negatif), B = AGP Sintetis (Kontrol Positif), C = Ekstrak Daun Gelinggang dengan Pelarut Air, D = Ekstrak Daun Gelinggang dengan Pelarut Etanol dan E = Ekstrak Daun Gelinggang dengan Pelarut Metanol. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak daun gelinggang dengan pelarut aquades, etanol dan methanol mampu menghambat bakteri patogen saluran pencernaan unggas (Escherichia coli, Salmonella sp, Staphilococcus aureus). Kemampuan zona hambat ekstrak daun gelinggang dengan pelarut aquades, etanol dan metanol terhadap bakteri patogen saluran pencernaan unggas (Escherichia coli, Salmonella sp, Staphilococcus aureus) sama atau tidak berpengaruh nyata dengan kemampuan zona hambat AGP sintetis (kontrol positif), namun memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata dengan perlakuan tanpa AGP sintetis dan ekstrak daun gelinggang (Kontrol Negatif).
PENINGKATAN KUALITAS NUTRISI SISA MAKANAN HOTEL DAN RESTORAN DI BANJARMASIN SEBAGAI PAKAN LOKAL TERNAK UNGGAS Bunga Putri Febrina; Fajri Maulana; Fadhli Fajri; Dwi Sandri; Elliani Cahya Andini; Khaida Putri Cahayati
AGRIBIOS Vol 22 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v22i2.5450

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kandungan nutrisi sisa makanan hotel dan restoran di Banjarmasin sebagai pakan ternak unggas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor A (Jenis Mikroorganisme) yaitu A1= Bacillus amyloliquefaciens, A2= Neurospora crassa, A3 = Saccharomyces cerevisiae dan Faktor B (Lama Fermentasi) yaitu B1= Lama fermentasi 5 hari, B2 = Lama fermentasi 7 hari dan B3 = Lama fermentasi 9 hari. Peubah yang diamati adalah kandungan energi metabolisme (kkal/kg), protein kasar (%), lemak kasar (%) dan serat kasar (%). Hasil penelitian ini antara jenis mikroorganisme dengan lama fermentasi menunjukan interaksi antara sangat nayata (P<0,01) terhadap kandungan energi metabolisme, namun tidak terjadi interaksi terhadap kandungan protein kasar, lemak kasar dan serat kasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan fermentasi sisa makanan restoran dan hotel di bajarmasin dengan Bacillus amyloliquefaciens pada lama fermentasi 7 hari diperoleh kandungan energi metabolisme 3.484,23 kkal/kg, protein kasar 21,41%, lemak kasar 7,69% dan serat kasar 5,90%. Kata kunci: hotel, nutrisi, peningkatan, restoran, sisa makanan,
PENGARUH DOSIS PEREKAT TERHADAP KANDUNGAN NUTRIENT RANSUM AYAM PETELUR BERBENTUK PELET Fadhli Fajri; Fajri Maulana; Bunga Putri Febrina; M. Riswandi
AGRIBIOS Vol 21 No 2 (2023): November
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v21i2.3707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis perekat terhadap kandungan nutrient ransum ayam petelur berbentuk pelet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu: perlakuan A: ransum tanpa perekat tepung tapioka (kontrol), B: ransum + perekat tepung tapioka 1,5%, C : ransum + perekat tepung tapioka 3,0%, D: ransum + perekat tepung tapioka 4,5% dan E: ransum + perekat tepung tapioka 6,0 %. Peubah yang diamati adalah Kadar Air (%), Protein Kasar (%), Lemak Kasar (%) dan Serat Kasar (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dosis perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Kadar Air (%) dan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap kandungan Protein Kasar (%), Lemak Kasar (%) dan Serat Kasar (%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis perekat tapioka terbaik pada pembuatan pelet ransum ayam petelur adukan adalah 3% dengan kandungan kadar air 10,29 %, kandungan protein kasar 16,61%, lemak kasar 3,52% dan serat kasar 5,64%.