Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan Sapi Perah di Kabupaten Enrekang St. Aisyah R; Asriyanti Syarif; Sitti Khadijah Yahya Hiola
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i3.847

Abstract

This study is to analyze the potential of the area for developing dairy cattle in Enrekang Regency using a descriptive method. Primary data was obtained from direct interviews with dairy farmers and secondary data collected was periodic data over five years, from 2017 to 2021, sourced from the Central Bureau of Statistics of Enrekang Regency. The data analysis used is qualitative analysis and location quotient (LQ). The results show that the areas that become the economic base in the development of the dairy cattle business are Cendana District and Anggeraja District. The obstacles experienced by dairy farmers so far are the availability of cattle breeds, the availability of feed, health services, marketing, and human resources. The dairy farming business in Enrekang Regency can be maximized to be able to be competitive.
PERAN KEMITRAAN PETANI DENGAN PT.SANG HYANG SERI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN Rasdiana Mudatsir; Asriyanti Syarif; Sumarni B
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v11i1.849

Abstract

Sang Hyang Seri collaborates with breeder farmers to produce seeds through a partnership program. Partnership evaluation can be done to see how far the implementation of the partnership between PT. Sang Hyang Seri with partner farmers has been running so that the problems encountered during the implementation of the partnership can be identified. The purpose of this study was to determine the benefits of partnerships between farmers and farmers PT. Sang Hyang Seri, analyze the level of satisfaction of farmers with the partnership program with PT. Sang Hyang Seri, analyze the income level of farmers who are in partnership with PT. Sang Hyang Seri. The results of this study are several of the benefits derived from the farmer partnership with PT. Sang Hyang Seri is through a partnership program, farmers will get assistance with production facilities, market guarantees, the company's purchase price is higher than the prevailing market price, increased farmer skills, better production quality, and increased farmer income. The level of farmer satisfaction with the partnership program with PT. Sang Hyang Seri is with a Customer Satisfaction Index value of 81.12 which is in the range of 0.81-1.00 which indicates that the consumer satisfaction index is on the "very satisfied" criteria, which means that farmers are very satisfied with the partnership program that they have run together. PT. Sang Hyang Seri. The amount of income obtained by farmers is Rp 13,817,592/people. For the partnership program to continue, the company should improve the procedure for paying harvests to farmers, so that there are no more delays in payments. Both parties should better understand the contents of the cooperation agreement contract so that there will be no more problems in the future.
Analisis Efisiensi Usahatani Tebu Rakyat di Desa Kampung Beru Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Fitriani Fitriani; Nailah Nailah; Asriyanti Syarif
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 3, No 1 (2023): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.168 KB) | DOI: 10.26858/societies.v3i1.43685

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi produksi usahatani tebu, dan untuk mengetahui tingkat efisiensi produksi usahatani tebu di Desa Kampung Beru. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik  simple random sampling. Adapun jumlah populasi petani tebu di Desa Kampung Beru Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar adalah 120 orang kemudian ditentukan sampel sebanyak 25% maka sampel yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah 30 orang petani tebu. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis fungsi cobb-douglas dan tingkat efisiensi teknis usahatani tebu di Desa Kampung Beru Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengolahan data melalui uji koefisien determinan menunjukkan bahwa 64.4% variabel luas lahan, bibit, puput, pestisida, tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tebu, kemudian secara uji serempak diketahui variabel luas lahan, bibit, pupuk, pestida, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tebu di Desa Kampung Beru Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Secara uji parsial, variabel bibit dan pestida tidak berpengaruh nyata dan tidak signifikan terhadap produksi usahatani tebu, sedangkan variabel pupuk dan tenaga kerja berpengaruh nyata dan signifikan terhadap produksi usahatani tebu. Dan secara efisiensi teknis menunjukkan bahwa nilai rata rata efisiensi teknis 1.00 nilai rata rata efisiensi teknis sama dengan 1, artinya efisien secara teknis. Keywords: tebu, rakyat, efisiensi, teknis, usahatani.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) LAMPERANGAN KABUPATEN PANGKEP Syamsia Syamsia; Asriyanti Syarif; Rohana Rohana
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 2 MEI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i2.23240

Abstract

Limbah pertanian seperti sekam, jerami dan pupuk kandang di lokasi mitra Kelompok Tani Hutan (KTH) Lamperangan tersedia dalam jumlah banyak dan belum dimanfaatkan. Seksi pupuk organik salah satu divisi dari KTH Lamperangan berkeinginan untuk mengembangkan usaha pupuk organik, namun belum mengetahui teknik pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada anggota KTH Lamperangan dalam memanfaatkan limbah pertanian yang ada di lokasi KTH menjadi pupuk organik yang dapat digunakan sendiri dan untuk kegiatan usaha anggota KTH. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi dalam 4 tahapan yaitu: 1) Penyiapan bahan dan alat; 2) Penyuluhan tentang pupuk organik; 3) Pelatihan/praktek pembuatan pupuk organik; dan 4) Pendampingan pembuatan pupuk organik. Hasil kegiatan ini adalah anggota KTH Lamperangan mendapatkan pengetahuan tentang bahan dan peralatan untuk pembuatan pupuk organik dan anggota KTH Lamperangan mampu membuat pupuk organik menggunakan bahan dan peralatan yang dimiliki oleh KTH. Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah anggota KTH mampu mengolah limbah menjadi pupuk organik dan menjadi salah satu unit usaha dari KTH Lamperangan serta lingkungan menjadi bersih dari tumpukan limbah pertanian. Kata kunci: Jerami, sekam, unit usaha.   ABSTRACT Agricultural waste such as husks, straw and mature at the location the KTH Lamperangan is available in large quantities and has not been utilized. The organic fertilizer Section, one of the divisions of KTH Lamperangan wants to develop an organic fertilizer business, but does not yet know the technique of making organic fertilizer. This activity aims to provide knowledge and skills to members of KTH Lamperangan in utilizing agricultural waste ant the KTH location into organic fertilizer that can be used alone and for the business activities of KTH members. The method of implementing the activities is divided into 4 stages; 1) preparation of materials and tools; 2) counseling on organic fertilizers; 3) training/practice for making organic fertilizers; 4) Assistance in the manufacture of organic fertilizers. The results of this activity are members of KTH Lamperangan gain knowledge about materials and equipment for making organic fertilizers and members of KTH Lamperangan are able to make organic fertilizer using materials dan equipment owned by KTH. The expected impact of this activity is that KTH members are able to process waste into organic fertilizer and become one of the business units of the KTH Lamperangan and the environment becomes clean from piles of waste. Keywords: Straw, husk, business unit.
EFISIENSI EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN PETANI LADA DI DESA MATANO KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR Resky Putri Ramadhani; Asriyanti Syarif; Andi Rahayu Anwar; Naila Naila
Journal TABARO Agriculture Science Vol 7, No 1: MEI 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v7i1.2301

Abstract

Kemampuan sektor pertanian memberikan kontribusi secara langsung terhadap  efisiensi ekonomi, kesejahteraan rumah tangga petani dan tingkat pendapatan usahatani lada, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efisiensi ekonomi dan kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur. Dengan tujuan menganalisis efisiensi ekonomi dan pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan petani lada. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pengambilan sampel pada penelitian ini seluruh petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur sebanyak 130 orang sehingga ditarik sampel 20% dari populasi dan diperoleh sebanyak 32 orang Teknik analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, efisiensi ekonomis dan kesejahateraan. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi ekonomi di Desa Matano nilainya lebih besar dari 1 maka, efisiensi ekonomi di Desa Matano belum efisien secara ekonomis sehingga untuk mencapai diperlukan penambahan faktor faktor produksi seperti luas lahan, pupuk dan obat – obatan sedangkan penggunaan  faktor produksi bibit yang nilainya sama dengan 1 maka, alaokasi penggunaannya sudah efisien secara ekonomis. Analisis pendapatan di Desa Matano dengan rata – rata sebesar Rp 45.822.836/ha dengan penerimaan sebesar Rp 60.256.250/ha dan total biaya  dengan rata – rata  sebesar Rp 14.433.414/ha. Kesejahteraan petani lada yang tediri dari enam indicator kesejahateraan yaitu pendapatan, pengeluaran, pendidikan, keadaan tempat tinggal, status kepemilikan rumah dan fasilitas tempat tinggal, pada enam indikator tersebut memiliki rata – rata skor sebesar 76,9 yang artinya kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur dapat dikatakan sejahtera.
Kemasan dan Pelabelan Sebagai Bentuk Strategi Pemasaran Pada Pelaku UMKM Garam di Desa Bulucindea Asriyanti Syarif; Rahmi Rahmi; Juliani Ibrahim; Syamsia Syamsia; Fitri Indah Yani; Andi Chadijah; Abd. Rakhim Nanda; Nurinsana Salam
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.613

Abstract

Desa Bulucindea merupakan desa yang potensial pengembangan garam di Kabupaten Pangkep. Produksi garam telah menggunakan paket teknologi geomemran yang menghasilkan garam berkualitas, namun yang menjadi kendala kemasan yang digunakan masih tergolong sederhana dan menggunakan sistem tradisional sehingga diperlukan tindakan penyuluhan untuk mengedukasi pelaku UMKM garam menggunakan kemasan yang aman dan estetik sebagai bentuk dari strategi pemasaran dan upaya desa ini, menggerakan ekonomi rakyat dengan memasarkan garam secara nasional dan luar negeri (secara online) dengan memberikan perbaikan pada bentuk dan bahan kemasan serta pelabelan sebagai identitas produk garam yang dihasilkan oleh Desa Bulucindea untuk dipasarkan bagi skala rumah tangga dan industri.
Membangun Motivasi dan Kreatifitas Milenial melalui Talkshow Millenial for Entrepreneur Sartika, Dewi; Syarif, Asriyanti; Patappari Firmansyah, Amanda
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 1 No. 4 (2022): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.428

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai upaya penguatan karakter entrepreneur kreatif pada generasi milenial muda. Kegiatan talkshow menghadirkan pemateri yang kompoten, merupakan millennial enterpreneur yang telah berhasil dibidangnya. Materi disajikan secara atraktif akan membuka pandangan para milenial untuk dapat memasuki dan menguasai simpul-simpul bisnis yang dapat mengantarkan menjadi entrepreneur kreatif dan inovatif. Adapun topik talkshow yang akan disajikan yaitu: Millenial for Entrepreneur (Start your Creativity Start your Own Business). Kegiatan Talkshow diikuti oleh 156 peserta, sebagai tahap awal pelaksanaan pengabdian, pengetahuan dasar mengenai tahapan dalam membangun pola pikir untuk lebih berkembang. Dalam materi talkshow diberikan gambaran cerita orang-orang sukses dunia dengan berbagai proses dan usaha yang ditekuni, gambaran mengenai bagaimana memotivasi diri dan menumbuhkan semangat dalam mencari pengalaman dan pengetahuan baru dalam pengembangan diri menjadi entrepreneur kreatif. Target pada kegiatan talkshow PKM ini tercapai dengan sangat baik, Ketertarikan peserta terhadap penyajian materi ditunjukkan melalui proses diskusi yang atraktif. Pemenuhan target secara keseluruhan dapat dilihat dari hasil survey kepuasan peserta yang menunjukkan bahwa topik yang disajikan menarik dan bermanfaat bagi para peserta sebanyak 70% peserta merespon sangat menarik dan sangat bermanfaat dan 20% merespon menarik dan bermanfaat. Setelah mengikuti talkshow sekitar 80% peserta termotivasi untuk mempersiapkan diri menjadi entrepreneur muda.
Strategi Nafkah Pada Rumah Tangga Pembudidaya Rumput Laut Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Cahyani, Radhyta Putri Diah; Syarif, Asriyanti; Mudatsir, Rasdiana; Nailah, Nailah
MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness Vol 7 No 1 (2024): Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v7i1.5917

Abstract

The research aims to analyze the livelihood strategy of seaweed cultivator households and the applicable livelihood system and to understand the management of livelihood assets. The research was conducted in Laikang Village, Mangarabombang District, Takalar Regency, from January to February 2024. Informants were determined using the Purposive Sampling method. Five households were taken from each hamlet to obtain a total of 30 households in the category of seaweed cultivators, running a seaweed business, and also diversifying their livelihoods. Qualitative descriptive is used to analyze the data. Research shows that the most dominant livelihood strategy used by seaweed cultivators is consolidation, characterized by a greater number of stretches compared to survival, having access to credit institutions, banks and other parties (collecting traders and the private sector). Meanwhile, the livelihood system is more of an on farm – on farm system due to supportive geographical conditions and the low level of knowledge and skills possessed by cultivators, so that people still depend on nature in trying or pursuing work that does not require high skills. Management of livelihood assets for seaweed cultivators involves five capitals, namely natural, human, social, financial and physical capital which is usually referred to as the asset pentagon.
Institutional sustainability strategy of farmers in red onion farming Syarif, Asriyanti; Mudatsir, Rasdiana
Anjoro: International Journal of Agriculture and Business Vol 4 No 1 (2023): Anjoro
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/anjoro.v4i1.2415

Abstract

Farmer participation will continue to be sustainable, so an institutional sustainability strategy is needed to develop agriculture as a support for the Indonesian economy. This study took informants from farmer groups and extension agents which were carried out purposively. Data collection was carried out by conducting in-depth interviews through the FGD (Focus Group Discussion) mechanism. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive manner to answer the institutional goals of support and participation while the sustainability strategy was carried out by adopting a variant of Brinkerhoff's theory of sustainability strategy. Supporting institutions in red onion farming are farmer groups and extension workers who synergize with each other. Participation of group members: decision making and technological innovation by 40%, providing advice and input by 80% and utilizing local wisdom by 100%. The mechanical sustainability strategy follows group procedures based on SOPs and is active in the process. Adaptive strategy by providing knowledge about the impact of climate change. Interactive strategy by providing input on sustainable agriculture such as: the use of organic fertilizers. While the reactive strategy is carried out by using technology from innovation and the adoption process.
Natural sciences and social sciences learning in school garden, Indonesian School of the Haque, Netherlands Syamsia, S.; Tahir, Herman; Abdurofi, Ilman; Rahmi, R.; Syarif, Asriyanti
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 4 No. 3 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v4i3.27793

Abstract

School gardens can be used as a source of student learning for various subjects in an integrated manner to improve student’ academic, personal, awareness, and social abilities. By implementing gardening activities students are trained to design, build and develop agricultural hustles at school through cultivating and harvesting the plants that may be consumed and added economic value. The service activity aims to utilize the school garden as a medium for learning natural science and social Science at the Indonesian school of the Hague. Methods of implementing activities consist of preparing materials tools, preparing seeds, clearing land, planting, caring for plants, observing the students’ behavior toward school gardens, and evaluating students’ understanding of school subject matter based on learning resources in the school garden. Based on students’ responses in answering questions related to science material and social science impacts, it shows that both science and social science learning activities in school gardens may assist in an in-depth understanding of the concept of agriculture skills and behaviors of the students.