Fenomena sekarang menunjukkan ketenagakerjaan di sektor pertanian umumnya berpendidikan rendah dan usianya di atas 40 tahun. Tenaga kerja usia muda di pedesaan cenderung lebih tertarik bekerja di luar sektor pertanian. Permasalahan serupa terjadi di Kabupaten Purbalingga. BPS tahun 2020 mencatat tenaga kerja usia muda sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga menempati posisi paling akhir di antara eks Karesidenan Banyumas yaitu sebesar 32.686 orang. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis persepsi pemuda dalam usaha di sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu: Kecamatan Karangreja, Kecamatan Kutasari, Kecamatan Kaligondang, dan Kecamatan Kejobong, atas dasar pertimbangan dua kecamatan terletah jauh dari pusat kota dan dua kecamatan dekat dengan pusat kota. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penentuan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan diperoleh 100 responden pemuda berusia antara 19 hingga 39 tahun. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi pemuda dalam usaha di sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga adalah baik. Dimensi yang paling dominan membentuk persepsi pemuda dalam kegiatan usaha on-farm adalah faktor eksternal, dengan rata-rata skor paling tinggi pada indikator produk pertanian bernilai ekonomi tinggi sebesar 3,273. Dimensi yang paling dominan membentuk persepsi pemuda dalam kegiatan usaha off-farm adalah faktor eksternal, dengan rata-rata skor paling tinggi pada indikator kemudahan akses pasar sebesar 3,343.