Claim Missing Document
Check
Articles

ASSOCIATION OF SKINKS WITH CRABS IN THE MANGROVE ECOSYSTEM OF TABONGO VILLAGE, DULUPI SUB-DISTRICT, BOALEMO DISTRICT Mustapa, Vinarti; K. Baderan, Dewi Wahyuni; Hamidun, Marini Susanti; Katili, Abubakar Sidik; Lamangantjo, Chairunnisah J; Aydalina, Regina Valentine
Indonesian Journal of Chemistry and Environment Vol. 7 No. 1 (2024): JUNE 2024
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ijoce.v7i1.70423

Abstract

Mangroves are plants that grow along the coast and have supporting roots. Mangrove ecosystems in addition to protecting the coast from waves and wind are also suitable areas for marine fauna life. One of the fauna found in mangrove ecosystems is the spadefish. Skinks often shelter near the bodies of crabs in order to make it easier for the fish to find food and stay protected from predators. The attachment relationship between these two species growing in the same environment is called association. This study aims to determine the association of silverfish with crabs in the mangrove ecosystem of Tabongo Village, Dulupi District, Boalemo Regency. The study showed that there were 2 species of silverfish and 3 species of crabs, namely Periopthalmus argentilineatus, Periopthalmus malaccensis, Scylla paramamosain, Uca perplexa, and Uca sp. There are 2 types of associations, namely positive associations and negative associations. Positive association with the highest value was found in the pair Periopthalmus argentilineatus with Uca perplexa with a value of 0.37. While the negative association with the lowest value is found in the pair Peripthalmus malaccensis with Uca.
KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA AIR PADA PERAIRAN KANAL TAMALATE KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Halimu, Nining; Lamangantjo, Chairunnisah J.; Katili, Abubakar Sidik; Zakaria, Zuliyanto
ZOO INDONESIA Vol 33, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v33i1.4614

Abstract

Serangga air merupakan salah satu organisme akuatik yang peka terhadap keadaan lingkungannya. Serangga air merupakan salah satu organisme indikator yang sangat bergantung terhadap kondisi lingkungannya dengan cara mendeteksi suatu perairan yang sudah tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi serangga air pada kanal Tamalate dan untuk mengetahui keanekaragaman dan kekayaan spesies serangga air pada kanal Tamalate. Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun dan masing-masing stasiun ditentukan tiga titik pengambilan sampel. Sampel yang diperoleh diawetkan dengan alkohol 70%, kemudian diidentifikasi. Dari tiga stasiun, serangga air yang ditemukan di kanal Tamalate meliputi enam spesies dari dua ordo, yaitu Ordo Hemiptera terdiri dari spesies Gerridae sp.1 (49 individu) dan Gerridae sp.2 (47 individu) serta Ordo Odonata yang terdiri dari Pseudagrion sp.1 (23 individu), Pseudagrion pilidorsum (11 individu), Pseudagrion sp. 2 (24 individu) dan Ischnura senegalensis (39 individu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman serangga air di kanal Tamalate sebesar 1,684 dan termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Indeks kekayaan jenis serangga air di kanal Tamalate tertinggi, yaitu pada spesies Pseudagrion sp.1 (2,00) dan terendah pada spesies Gerridae sp. 1 (1,28).
KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA AIR PADA PERAIRAN KANAL TAMALATE KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Halimu, Nining; Lamangantjo, Chairunnisah J.; Katili, Abubakar Sidik; Zakaria, Zuliyanto
ZOO INDONESIA Vol 33, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v33i1.4614

Abstract

Serangga air merupakan salah satu organisme akuatik yang peka terhadap keadaan lingkungannya. Serangga air merupakan salah satu organisme indikator yang sangat bergantung terhadap kondisi lingkungannya dengan cara mendeteksi suatu perairan yang sudah tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi serangga air pada kanal Tamalate dan untuk mengetahui keanekaragaman dan kekayaan spesies serangga air pada kanal Tamalate. Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun dan masing-masing stasiun ditentukan tiga titik pengambilan sampel. Sampel yang diperoleh diawetkan dengan alkohol 70%, kemudian diidentifikasi. Dari tiga stasiun, serangga air yang ditemukan di kanal Tamalate meliputi enam spesies dari dua ordo, yaitu Ordo Hemiptera terdiri dari spesies Gerridae sp.1 (49 individu) dan Gerridae sp.2 (47 individu) serta Ordo Odonata yang terdiri dari Pseudagrion sp.1 (23 individu), Pseudagrion pilidorsum (11 individu), Pseudagrion sp. 2 (24 individu) dan Ischnura senegalensis (39 individu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman serangga air di kanal Tamalate sebesar 1,684 dan termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Indeks kekayaan jenis serangga air di kanal Tamalate tertinggi, yaitu pada spesies Pseudagrion sp.1 (2,00) dan terendah pada spesies Gerridae sp. 1 (1,28).
Analysis of heavy metal (Cd, Hg, Fe) contamination in canal water as an environmental challenge Suma, Fani; Lamangantjo, Chairunnisah J.; Aydalina, Regina Valentina; Zakaria, Zuliyanto; Kumaji, Syam S.
EcoVision: Journal of Environmental Solutions Vol. 2 No. 1: (February) 2025
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/evojes.v2i1.2025.1722

Abstract

Background: This study aims to determine the quality of water channels close to rice fields and houses that produce domestic and agricultural waste based on heavy metal contamination. Method: Water sampling was carried out directly at the research location and tested at the UPTD Regional Health Laboratory of Gorontalo Province. The sampling points amounted to three points, namely station I, station II, and station III. The water quality parameters analyzed included heavy metals (Cd, Hg, Fe), pH, dissolved oxygen (DO), biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), and temperature. Results: The results of Cd heavy metal concentrations at each point were station I (0 mg/L), station II (0 mg/L), and station III (0 mg/L). Heavy metal Hg was recorded at station I (0.0038 mg/L), station II (0.00185 mg/L), and station III (0 mg/L). Fe heavy metal concentrations were station I (1.20685 mg/L), station II (1.0082 mg/L), and station III (0.4 mg/L). The pH value in Tamalate canal water remained stable at around 7, with station I (7.3), station II (7.4), and station III (7.3). The DO values were station I (82.7 mg/L), station II (85.1 mg/L), and station III (81.7 mg/L). The BOD values were station I (55.35 mg/L), station II (51.85 mg/L), and station III (57.05 mg/L). The COD values were station I (110.5 mg/L), station II (109.5 mg/L), and station III (119.5 mg/L). The temperature measurements were station I (30.95℃), station II (29.35℃), and station III (30.2℃). Conclusion: The distribution of heavy metals in canal water is quite varied due to the influence of environmental conditions and activities around the Tamalate canal, resulting in uneven distribution. Novelty/Originality of this article: This study provides a detailed assessment of heavy metal contamination using multiple water quality indicators. It highlights the influence of surrounding land use, including domestic and agricultural activities, on metal distribution and overall water quality.
Analisis Pola Penyebaran Gurita (Octopus sp) di Area Penangkapan Perairan Torosiaje Sirvani Tahir; Ramli Utina; Chairunnisah J. lamangantjo; Dewi Wahyuni K. Baderan; Zuliyanto Zakaria
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 6: Oktober 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i6.5257

Abstract

Gurita adalah salah satu hewan laut yang penting karena kandungan gizinya yang tinggi dan harganya yang cukup mahal, serta memainkan peran penting di antara hewan laut lainnya. Penelitian tentang pola penyebaran gurita di lakukan di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato pada bulan Februari 2024. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pola penyebaran gurita (Octopus sp) di area penangkapan Perairan Torosiaje. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling, dengan memilih 6 area penangkapan yang sudah ditentukan sebagai titik pengamatan yakni area penangkapan I di Pulau Torosiaje Besar, area penangkapan II di Pulau Torosiaje Kecil, area penangkapan III Reef Lana Besar Batuna, area penangkapan IV di Reef Sapa Karanganan, area penangkapan V Reef Sapa Dua Bunginan Darat dan area penangkapan VI Reef Sapa Dua Bunginan Laut. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat tangkap khusus gurita, serta prosedur penelitian meliputi observasi, pengambilan sampel di lokasi penelitian, identifikasi melalui literatur ilmiah buku dan jurnal serta wawancara informal bersama nelayan lokal. Analisis data menggunakan perhitungan Indeks dispersi morisita (Id), perhitungan keseragaman (Mu) dan pengelompokan (Mc) dan perhitungan standar derajat morisita (Ip). Hasil penelitian yang diperoleh yakni hanya terdapat satu spesies individu gurita yaitu Octopus cyanea, dengan hasil analisis data memperoleh nilai indeks dispersi morisita pada titik pengamatan I yakni Ip = 0,3922, titik pengamatan II Ip = 0,42, titik pengamatan III Ip=0,4, titik pengamatan IV Ip=0,42, titik pengamatan V Ip = 0,3473, dan titik pengamatan VI Ip = 0,3573. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pola penyebaran gurita (Octopus cyanea) di area penangkapan Perairan Torosiaje adalah acak.
Struktur Komunitas Gastropoda Di Kawasan Mangrove Desa Persatuan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Nurfadila Potutu; Abubakar Sidik Katili; Chairunnisah J. Lamangantjo; Marini S Hamidun; Regina Valentine Aydalina
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 6: Oktober 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i6.5386

Abstract

Gastropoda merupakan biota perairan yang hidup dalam ekosistem mangrove yang mempunyai peran ekologis dalam rantai makanan pada ekosistem mangrove dan menjadi bioindikator lingkungan karena hidupnya yang relatif tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas Gastropoda di kawasan mangrove Desa Persatuan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, metode pengambilan data menggunakan metode survey dan penentuan stasiun pengamatan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun yakni stasiun 1 tipe substrat pasir berlumpur, stasiun 2 tipe substrat berlumpur dan stasiun 3 kawasan tambak. Berdasarkan data Gastropoda yang di peroleh pada kawasan mangrove Desa Persatuan terdapat 15 spesies Gastropoda yang terdiri dari 9 family dan 12 genus dengan total individu 7.090. Keanekaragaman Gastropoda pada stasiun 1 diperoleh nilai H’ = 2.20 dengan indeks keseragaman E = 0.86, stasiun 2 dengan niali H’= 1.66 dengan indeks keseragaman E = 0.80, dan stasiun 3 dengan nilai H’ = 0.70 dan indeks keseragaman E = 0.64. Dominansi pada stasiun 1 dan stasiun 2 memiliki kategori yang rendah, sedangkan stasiun 3 memiliki kategori tinggi. Tingginya nilai indeks dominansi di stasiun 3 menandakan adanya spesies yang mendominansi, yaitu spesies Telespocium telespocium. Spesies Telespocium telespocium memiliki kemelimpahan tertinggi di setiap stasiun dengan nilai indeks kemelimpahan 0.38%. Kemudian diikuti oleh spesies Telescopium mauritsi dengan nilai 0.19%. Pola penyebaran Gastropoda di setiap stasiun memiliki nilai > 0 yang menandakan penyebaran mengelompok.
Keanekaragaman Dan Kelimpahan Makrozoobentos Di Ekosistem Mangrove Desa Persatuan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Sintia Kadu; Marini S. Hamidun; Chairunnisah J. Lamangantjo; Ramli Utina; Zuliyanto Zakaria; Regina Valintine Aydalina
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 6: Oktober 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i6.5500

Abstract

Macrozoobenthos is an animal species that lives on the bottom of the waters and has various roles in the ecosystem, such as its role as a biological indicator that reacts to the condition of water quality so that its existence can be used as an indicator of water quality. This study aims to determine the diversity and abundance of macrozoobenthos in the mangrove ecosystem of Persatuan Village, Pohuwato Regency. This type of research is quantitative descriptive, the data collection method uses a survey method and the determination of observation stations uses a purposive sampling technique. Sampling was carried out at 2 stations, namely station 1 muddy substrate type and station 2 sandy mud. Based on the Macrozoobenthos data obtained in the mangrove ecosystem of Persatuan Village, there are 22 species consisting of 15 families and 22 genera with a total of 5,363 individuals. The diversity of Macrozoobenthos at station 1 obtained a value of H '= 2.42 and station 2 with a value of H '= 1.51. The abundance at stations 1 and 2 has a high category. The high value of the Abundance index at station 1 and station 2 indicates the presence of a dominant species, namely the Telescopium mauritsi species. The Telescopium mauritsi species has the highest abundance at each station with an index value of Di = 0.311.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Microsite Materi Perubahan Dan Pelestarian Lingkungan Hidup (Penelitian Di SMA Negeri 1 Paguyaman): (Development of Microsite-Based Learning Media Materials Change And Preservation of The Environment (Research In SMA Negeri 1 Paguyaman)) Ibrahim, Darwin; Lamangantjo, Chairunnisah J.; Ibrahim, Mustamin; Latjompoh, Masra; Baderan, Dewi Wahyuni K.; Mardin, Herinda
BIODIK Vol. 11 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v11i1.41071

Abstract

This study aims to describe 1). Validity of microsite learning media. 2). The practicality of microsite learning media, and 3) analyzing student learning outcomes. The research used a limited test on 20 respondents in class X.E in the even semester of SMA Negeri 1 Paguyaman for the 2024/2025 school year. The type of development research uses the ADDIE model. The results of the research showed that the validity of the media was 92.41% (very valid), the validity of the material was 89.47% (very valid), and the validity of the questions was 91.42% (very valid). The practicality test consisted of a teacher response of 95.5% (very practical) and a student response of 92.76% (very practical). The student learning outcome test was obtained from the results of the pretest and posttest evaluation, which was then analyzed using N-Gain, obtaining an average score of 0.41 (moderate). Based on the results of the description of all the percentage values, it shows that "the development of microsite-based learning media for research on environmental change and conservation at SMA Negeri 1 Paguyaman" has met the criteria for being suitable for use in learning biology of environmental change and conservation materials. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1). Validitas media pembelajaran  microsite. 2). Kepraktisan media pembelajaran microsite, dan 3) menganalisis hasil belajar peserta didik. Penelitian menggunakan uji terbatas pada 20 responden kelas X.E semester genap SMA Negeri 1 Paguyaman tahun ajaran 2024/2025. Jenis penelitian pengembangan menggunakan model ADDIE. Hasil penelitian, validitas media  92,41% (sangat valid), validitas materi 89,47% (sangat valid) dan validitas soal 91,42% (sangat valid). Uji kepraktisan terdiri dari respon guru 95,5% (sangat praktis), dan respon siswa 92,76% (sangat praktis). Tes hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi pretest dan postest yang kemudian dianalisis menggunakan N-Gain, memperoleh nilai rata-rata 0,41 (sedang). Berdasarkan hasil uraian seluruh nilai presentase tersebut, maka menunjukkan bahwa “pengembangan media pembelajaran berbasis microsite materi perubahan dan pelestarian lingkungan hidup penelitian di SMA Negeri 1 Paguyaman” telah memenuhi kriteria layak digunakan pada pembelajaran biologi materi perubahan dan pelestarian lingkungan hidup.
Keanekaragaman Dan Kelimpahan Serangga Pada Tanaman Jagung (Zea mays) yang Diberi Pupuk Organik Cair Gulma Siam (Chromolaena odorta) Danial, Mohamad Ikbal Riski A.; Ahmad, Jusna; Ibrahim, Mustamin; Lamangantjo, Chairunnisah J.
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Agricultural Technology Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v11i1.4430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga pada tanaman jagung (Zea mays) yang diberi pupuk organik cair gulma siam (Chromolaena odorata) dan kelimpahan serangga pada tanaman jagung (Zea mays) yang diberi pupuk organik cair gulma siam (Chromolaena odorata). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan percobaan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari empat perlakuan yaitu perlakuan A: 0% pupuk organik cair gulma siam, perlakuan B: 40% pupuk organik cair gulma siam, perlakuan C: 60% pupuk organik cair gulma siam dan perlakuan D: 80%. Variabel yang diamati adalah keanekaragaman dan kelimpahan serangga yang diberi pupuk organik cair gulma siam dan yang tidak diberi pupuk organik cair gulma siam. Hasil penelitan dideskripsikan keadaan serangga pada tanaman jagung baik itu indeks keanekaragaman dan kelimpahan serangga pada tanaman jagung. Insecta (serangga) yang ditemukan terdiri dari 6 ordo, 11 family, dan 13 spesies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair gulma siam berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman dan nilai kelimpahan serangga pada tanaman jagung. Nilai indeks keanekaragaman serangga (H’) pada tanaman jagung yaitu perlakuan A (H’) = 2.46, perlakuan B (H’) = 2.44, perlakuan C (H’) = 2.23, dan perlakuan D (H’) = 2.15. kelimpahan serangga pada tanaman jagung tergolong dalam kategori kurang berlimpah, berlimpah dan sangat berlimpah.
Effect of Problem-Based Learning Model on Improving Student Learning Outcomes in the Classification of Living Things Material Sari, Amelia; Lamangantjo, Chairunnisah J.; Supartin, Supartin; Paramata, Dewi Diana; Yusuf, Frida Maryati; Hermanto, I Made
Jurnal Pijar Mipa Vol. 20 No. 4 (2025): Special Issue
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v20i4.9141

Abstract

Learning outcomes are very important as a benchmark for success in the learning process. This study aims to determine the effect of the Problem-Based Learning (PBL) model on improving student learning outcomes in the material of classification of living things at SMP Negeri 1 Suwawa. The method used is Quasi-experimental with a pretest-posttest control group design. The sample consisted of two classes, namely class VII A as the experimental class and class VII C as the control class, which were selected by random sampling. The instrument used was a multiple-choice test of 15 questions. The pretest results showed an average learning outcome of students in the experimental class of 49.8 and the control class of 50.2. After learning, the posttest results increased to 84.3 for the experimental class and 72.1 for the control class. The N-gain value of the experimental class was in the medium-high category with an average of 0.68, while the control class was in the medium category with an average of 0.44. The t-test results showed t-table, namely 5.62 ˃ 2.00 (at a significance level of 0.05), which means that there is a significant difference between the learning outcomes of students using the PBL model and those using the Discovery Learning model. Thus, it can be concluded that the PBL model-based learning has a positive and significant influence on student learning outcomes in the material on the classification of living things.
Co-Authors Abdul, Aryati Abubakar Sidik Katili Abubakar Sidik Katili Akbar, Muh Nur Al Ilham Bin Salim Amelia Sari, Amelia Amir, Fadila Amir Aryati Abdul Buhungo, Trisnawaty Junus Bulilingo, Mohamad Rivaldi Citron S Payu Demanto, Fingki Aritsya Devi Bunga Pagalla Dewi Diana Paramata Dewi Wahyuni K. Baderan Dina Sulistiani Makalunsenge Elya Nusantari Febriyanti Frida Maryati Yusuf Gubali, Hayati Ningsih Halimu, Nining Hayatiningsih Gubali Herinda Mardin Hikmawati Hikmawati Husain, Ilyas H. I Made Hermanto Ibrahim, Darwin Ilyas Husain Irsan, Mohamad Jusna Ahmad Jusran Jusran Liberty Lodjo Lilan Dama Margaretha Solang Marini Susanti Hamidun Maruni, Mulyadi Masaguni, Alpinawati N. Masra Latjompoh Masrid Pikoli Mohamad Ikbal Riski Danial Muh. Nur Akbar Muhammad isman Jusuf Muhammad Yusuf Muhlis Muhlis Mursali, Intan Zulfatadila Mursalin . Musa, Sri Novita Mustamin Ibrahim Mustapa, Vinarti Mustaqimah, Nur Najmah, Najmah Nancy Katili Noer Fahnessa Dako Nur’Ain Lahaya Nurfadhlia Djafar Nurfadila Potutu Nurhayati Nurhayati Pakaya, Lifna Agustianingsih Pingki Pitria R. Makmur Podungge, Sandra Putra, Andika Wijaya Putri, Restiyani Widia Rahim, Srinurningsi K. Ramli Utina Regina Eka Cahyani Mooduto Regina Valentine Aydalina Rulan U. Mustapa S. Ahmad, Sintia Salam, Nurfadila Sidik Katili , Abubakar Sidiki, Sri Amelia A. Sija, Patta Sintia Kadu Sirvani Tahir Sri Delviyanti Lihawa Sukma, Suryawijaya Suma, Fani Sunarto Kadir Supartin, Supartin Syam S. Kumaji Syapril, Syapril Tirtawaty Abdjul Tomu, Putri Ayu Wirnangsi D. Uno Yasin, Citra Ningrum Yuliana Retnowati Zuliyanto Zakaria Zulyanto Zakaria