Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA Suri, Nurma; Salsabila, Lyansaputri; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Oktafany, Oktafany
Medula Vol 14 No 8 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i8.1165

Abstract

In the treatment of schizophrenia, antipsychotics as the main therapy are generally combined with additional therapy. Combination therapy has a risk of drug interactions. The aim of the study was to describe the potential factors that influence drug interactions. The study was conducted using observational quantitative analytic methods with a retrospective cross-sectional approach. The sample was selected by total sampling method in the medical records of inpatients at the Lampung Mental Hospital from January-December 2022. The Lexicomp software was used to identify potential drug interactions. In the 265 samples, 344 treatment profiles were obtained with a total of 1349 drugs used. Then, 1786 potential drug interactions were classified as level of risk A (0%), B (0.8%), C (80.2%), D (19%), and X (0%). There was a significant relationship between gender, length of stay, and number of drugs (p<0.05) on potential drug interaction level D (major). Multivariate analysis showed the number of drugs had the strongest relationship (p=0.000 OR=8.233) to potential drug interactions. There was a significant relationship between gender, length of stay, and number of drugs with potential drug interactions level D. The number of drugs had the strongest with potential drug interactions.
INOVASI MP-ASI: PENDAMPINGAN PEMBUATAN SUSU BIJI DURIAN DI DESA KARANG ANYAR Femmy Andrifianie; Suryani Agustina Daulay; Terza Aflika Happy; Syazili Mustofa; Linda Septiani; Sutarto, Sutarto; Andi Nafisah Tendri Adjeng
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang masih menjadi tantangan utama di berbagai daerah, termasuk di Desa Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan. Upaya pencegahan stunting memerlukan intervensi edukatif yang efektif serta inovasi pemanfaatan pangan lokal sebagai alternatif sumber nutrisi. Biji durian (Durio zibethinus Murr), yang selama ini kurang dimanfaatkan, memiliki potensi sebagai bahan dasar susu MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu) karena kandungan gizinya yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait stunting dan pemanfaatan biji durian sebagai MP-ASI melalui pendekatan edukatif. Metode yang digunakan adalah pretest dan posttest pada 30 peserta dengan sepuluh pertanyaan yang sama sebelum dan sesudah edukasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada seluruh indikator pemahaman setelah edukasi, dengan rata-rata jumlah peserta yang menjawab benar meningkat dari 10–16 orang menjadi 25–30 orang (p < 0,0001). Edukasi juga efektif dalam memperkenalkan konsep baru terkait nilai gizi dan cara pengolahan biji durian. Kesimpulannya, edukasi berbasis pangan lokal dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat secara signifikan dan berpotensi mendukung upaya pencegahan stunting di tingkat desa. Temuan ini menunjukkan pentingnya integrasi edukasi gizi dan inovasi pangan lokal dalam strategi intervensi kesehatan masyarakat
Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Daun Mangrove Spesies Rhizopora Mucronata terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka Bakar Ringan Derajat II pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Situmorang, Ephraim Matthew Sebastian; Kurniawaty, Evi; Islamy, Nurul; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng
Jurnal Farmasetis Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Farmasetis: Mei 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v14i2.3839

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang dapat disebabkan oleh panas, trauma yang merusak dan mempengaruhi berbagai sistem tubuh, terutama pada kulit. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi luka bakar ialah pengobatan herbal seperti tanaman mangrove. Ekstrak daun Rhizophora mucronata mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tannin yang mempunyai khasiat terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan posttest control group. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 24 mencit putih galur DDY yang di pelihara di Animal House Fakultas Kedokteran Unila Tahun 2022. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling di Animal House Fakultas Kedokteran Unila. Mencit diinduksikan luka bakar pada punggungnya dengan lempengan besi yang dipanaskan. Lama proses penyembuhan diamati secara makroskopis dengan melihat penyembuhan luka dengan melihat berapa lama kulit yang terinduksi luka bakar kembali terlihat seperti normal sebelum diinduksikan. Analisis data menggunakan uji One Way ANNOVA yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil analisis statistik bivariat berupa pemberian salep ekstrak mangrove dan lama proses penyembuhan luka bakar menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian salep ekstrak daun mangrove dengan lama proses penyembuhan luka bakar derajat IIA pada punggung mencit dengan nilai p 0,000. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun mangrove spesies Rhizopora mucronata terhadap lama proses penyembuhan luka bakar ringan derajat II pada punggung mencit jantan (Mus musculus).
Ethnopharmacy Study of Medicinal Plants Lampung Tribe in Pekon Tabuan Island, District Cukuh Balak, Tanggamus Regency, Lampung Province Oktoba, Zulpakor; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Romulya, Ari Irawan
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v9i1.286

Abstract

People in the Indonesian archipelago have long used medicinal plants as an alternative disease treatment. Tabuan Island is an area in Cukuh Balak District, Tanggamus Regency, Lampung Province, where most people are Lampung Peminggir /Pesisir tribe who still practice empirical medicine with local wisdom. Ethnopharmacy studies on Tabuan Island in the Lampung tribe have never been conducted and published. The study aimed to explore the knowledge of local communities regarding the types of medicinal plants for the search and development of new medicines. This research method includes area studies and descriptive studies in the form of ethnopharmacognosy-ethnopharmacology approaches in the Tabuan island community in 4 (four) villages or Pekon namely Pekon Sawang Balang, Pekon Suka Banjar, Pekon Kuta Kakhang, and Pekon Karang Buah used participatory observation methods and open interviews. The results showed that the Lampung Peminggir ethnic group on Tabuan Island still maintains ethnopharmaceutical traditions by utilizing plants used as medicine in 36 families of 76 species to treat diseases used singly or as a concoction accompanied by jampi. The most widely used plant families are Fabaceae, Zingiberaceae, Malvaceae, Meliaceae, and Poaceae. These medicinal plants in the Fabaceae family are most widely used to remedy mouth ulcers and skin problems such as tinea versicolor, ringworm, itching, acne, dandruff, diarrhea, and diabetes. Leaves are the most widely used plant parts, as much as 49.52%, and the least used plant parts are herbs, thallus, and fungi, while most of these plants are obtained in the garden. The most common way of processing medicinal plants is by stewing.
Edukasi Optimalisasi Pemanfaatan Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Rosc) sebagai Nutraceutical Gummy Candy Berkhasiat Kesehatan dan Anti-Emeticum di Pekon Kedaung Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Andrifianie, Femmy; Syafiz, Kamadie Sumanda; Ramadhani, Untia Kartika Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12879

Abstract

ABSTRAK Rimpang Jahe gajah (Zingiber officinale Rosc) merupakan tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan dengan kandungan nutrisi vitamin A, B1, B3, dan C, mineral, besi, fosfor, serta kalsium yang baik untuk tubuh. Kandungan minyak atsiri gingerol dalam jahe berperan dalam mencegah infeksi bakteri penyebab radang gusi dan masalah pada saluran pernapasan. Selain itu, senyawa minyak atsiri tersebut dapat membantu mengurangi mual dan mabuk perjalanan serta sifat diaforetik yaitu dapat menstimulus aktifnya kelenjar keringat yang berperan dalam pengobatan kondisi demam termasuk pilek dan flu. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan, nilai ekonomi, dan tingkat acceptable rimpang Jahe dapat dibuat produk yang bersifat sebagai nutraceutical (makanan yang dapat memberikan manfaat kesehatan) salah satunya adalah Gummy Candy. Salah satu daerah di Provinsi Lampung yang giat dalam budi daya tanaman Rimpang Jahe Gajah adalah Desa (Pekon) Kedaung yang merupakan daerah transmigran yang berlokasi di Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu. Pemanfaatan secara optimal dan peningkatan nilai ekonomi Rimpang Jahe gajah menjadi produk nutraceutical belum dilakukan. Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat berperan dalam membantu Kelompok Tani dan masyarakat setempat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan Rimpang Jahe Gajah menjadi produk nutraceutical Gummy Candy. Diharapkan ini mampu mengoptimalkan pemanfaatan Rimpang Jahe Gajah baik dari segi nilai ekonomi maupun manfaat kesehatan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu memberi penyuluhan dan edukasi berupa ceramah dan tanya jawab mengenai manfaat dan kandungan Rimpang Jahe Gajah serta potensi pengembangan sebagai produk nutraceutical, serta pendampingan dalam pengolahan Rimpang Jahe Gajah menjadi Gummy Candy sehingga dicapai peningkatan pengetahuan, kesehatan, perekonomian masyarakat Pekon Kedaung. Kata Kunci: Jahe Gajah (Zingiber officinale Rosc), Nutraceutical, Gummy Candy, Pekon Kedaung.   ABSTRACT The rhizome of elephant ginger (Zingiber officinale Rosc) is a plant that is efficacious in medicine with nutrients containing vitamins A, B1, B3 and C, minerals, iron, phosphorus and calcium which are good for the body. The gingerol essential oil content in ginger plays a role in preventing bacterial infections that cause gingivitis and respiratory tract problems. Apart from that, these essential oil compounds can help reduce nausea and motion sickness and have diaphoretic properties, namely they can stimulate the activity of the sweat glands which play a role in treating febrile conditions including colds and flu. To optimize the utilization, economic value and level of acceptance of ginger rhizomes, nutraceutical products (foods that can provide health benefits) can be made, one of which is Gummy Candy. One of the areas in Lampung Province that is active in the cultivation of Elephant Ginger Rhizome plants is Kedaung Village (Pekon) which is a transmigrant area located in Pardasuka District, Pringsewu Regency. Optimal utilization and increasing the economic value of ginger rhizomes into nutraceutical product elephants have not been carried out. Community Service with the Community Partnership Empowerment scheme plays a role in helping Farmer Groups and local communities increase their knowledge and skills in utilizing Elephant Ginger Rhizomes into Gummy Candy nutraceutical products. It is hoped that this will optimize the use of Gajah Ginger Rhizomes both in terms of economic value and health benefits. The method applied in community service activities is providing counseling and education in the form of lectures and questions and answers regarding the benefits and contents of Gajah Ginger Rhizome as well as the potential for development as a nutraceutical product, as well as assistance in processing Gajah Ginger Rhizome into Gummy Candy so as to achieve increased knowledge, health and economy. Pekon Kedaung community. Keywords: Gajah Ginger (Zingiber officinale Rosc), Nutraceutical, Gummy Candy, Pekon Kedaung.
Deteksi Dini Ulkus Kornea yang Mengancam Penglihatan dan Menurunkan Kualitas Hidup Masyarakat Pekon Kedaung Pringsewu Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Himayani, Rani; Graharti, Risti; Adrifianie, Femmy; Oktoba, Zulpakor
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.12529

Abstract

ABSTRAK Ulkus kornea memiliki dampak serius pada kualitas hidup, termasuk gangguan penglihatan, nyeri, sensitivitas cahaya, dan dampak sosial. Pengobatan dan manajemen yang tepat penting untuk mengurangi dampak negatif. Edukasi dan sosialisasi tentang ulkus kornea memiliki manfaat besar dalam mencegah komplikasi serius dengan meningkatkan pemahaman risiko terkait mata, serta mendukung kesadaran masyarakat dan deteksi dini ulkus kornea. Selain itu, dapat mengurangi biaya perawatan jangka panjang akibat komplikasi. Pengabdian masyarakat terhadap edukasi ini memiliki dampak positif yang luas, tidak hanya pada individu yang terkena dampaknya, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang kondisi ini, insiden ulkus kornea dapat dikurangi, dan kualitas hidup dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam program ini melibatkan edukasi melalui ceramah, Penggunaan kuesioner dan keterlibatan profesional adalah metode yang digunakan secara komprehensif untuk memastikan pesan tentang ulkus kornea disampaikan dengan efektif. Sebelum sesi edukasi dimulai, peserta diminta mengisi kuesioner awal (Pre-Test) untuk mengukur tingkat pengetahuan awal mereka tentang ulkus kornea. Setelah edukasi selesai, peserta diminta untuk mengisi kuesioner kedua (Post-Test) yang identik dengan yang pertama. Hal ini membantu tim pengabdian mengevaluasi sejauh mana pengetahuan peserta telah meningkat setelah menerima edukasi. Hasil: Hasil pre-test menunjukkan pemahaman peserta terbatas tentang kornea dan ulkus kornea. Hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan tentang tindakan yang perlu dilakukan dalam menghadapi ulkus kornea, menghindari tindakan yang salah, memahami bahaya dan penyebabnya, serta mengenali ciri-cirinya. Perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test, menegaskan bahwa pendekatan edukasi berdampak besar pada pengetahuan masyarakat Pekon Kedaung Pringsewu tentang ulkus kornea. Kata Kunci: Ulkus Kornea, Edukasi dan Sosialisasi, Pengabdian Masyarakat, Pekon Kedaung Pringsewu  ABSTRACT Corneal ulcers significantly impact the quality of life, including visual disturbances, pain, light sensitivity, and social consequences. Proper treatment and management are essential to reduce the negative effects. Education and socialization about corneal ulcers have significant benefits in preventing serious complications by increasing understanding of eye-related risks and supporting public awareness and early detection of corneal ulcers. Additionally, it can reduce long-term treatment costs due to complications. Community engagement in this education has a broad positive impact on affected individuals and the community as a whole. Enhancing understanding and awareness of this condition can reduce the incidence of corneal ulcers, improving overall quality of life. The methods used in this program involve educational lectures, the use of questionnaires, and professional involvement, all comprehensively used to ensure the effective dissemination of information about corneal ulcers. Before the educational sessions commence, participants are required to complete an initial questionnaire (Pre-Test) to assess their baseline knowledge of corneal ulcers. After the education is completed, participants are asked to complete a second questionnaire (Post-Test) identical to the first one. This helps the outreach team evaluate the extent to which participants' knowledge has improved after receiving the education. The pre-test results indicate limited understanding among participants regarding the cornea and corneal ulcers. The post-test results show a significant improvement in understanding what actions to take when dealing with corneal ulcers, avoiding incorrect actions, understanding their dangers and causes, and recognizing their characteristics. The significant difference between the pre-test and post-test, confirms that the educational approach has a substantial impact on the knowledge of the community in Pekon Kedaung Pringsewu regarding corneal ulcers. Keywords: Corneal Ulcers, Education and Socialization, Community Engagement, Pre-Test, Post-Test, Community Knowledge, Pekon Kedaung Pringsewu
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Obat Rasional pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Metode CBIA (Community Based Interactive Approach) di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Oktarlina, Rasmi Zakiah; Ramdini, Dwi Aulia; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Zunando, Mirza; Silalahi, Pius Ave Rafael; Humaira, Nayarani
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3026

Abstract

Penggunaan obat bebas secara tidak tepat, tanpa informasi yang akurat dan memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan baru. Luasnya informasi mengenai obat dan kemudahan memperolehnya menyebabkan masyarakat melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi) khususnya di tengah pandemi covid-19 saat ini. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mencanangkanGerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Gema Cermat dicanangkan sebagai upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangkamewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakatdalam menggunakan obat secara tepat dan benar. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakatsehingga mampu menjelaskan penggunaan obat secara rasional dan pengelolaan serta pengobatan untuk diri sendiri dan orang sekitar. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhanlangsung kepada masyarakat dan juga dengan metode Community Based Interactive Approach (CBIA) dan hasil evaluasi dianalisis menggunakan uji statistik paired t-test. Terdapat pengaruh metode CBIA terhadap pengetahuan masyarakat di Desa Cipadang tentang penggunaan obat rasional. Perbedaan tingkat pengetahuan ini diambil dari nilai selisih pre-test dan post-test yang memperoleh nilai p< 0,05yaitu 0,000.Kata kunci: CBIA, COVID-19, obat bebas, obat rasional, swamedikasi.
Pendampingan Pembuatan Sediaan Teh Melalui Pemanfaatan Rambut Jagung (Zea mays) Sebagai Minuman Herbal Antioksidan pada Petani Jagung di Desa Batanghari Ogan Kabupaten Pesawaran Oktarlina, Rasmi Zakiah; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Triyandi, Ramadhan
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i2.3043

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam mendukung kesehatan yaitu melindungi tubuh akibat efek radikal bebas yang menyebabkan menurunnya sistem imun, kanker, dan penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung. Salah satu sumber antioksidan alami adalah rambut jagung (Zea mays) namun pemanfaatannya belum optimal dan masih sering dianggap sebagai limbah. Daerah yang banyak membudidayakan tanaman jagung (Zea mays) adalah Desa Batanghari Ogan, Kabupaten Pesawaran. Pemanfaatan limbah rambut jagung belum optimal dikarenakan masyarakat tersebut belum memahami kandungan serta manfaat yang bisa diperoleh dari rambut jagung. Salah satu bentuk untuk mengoptimalkan penggunaan rambut jagung sebagai sumber antioksidan adalah dengan memanfaatkannya menjadi produk sediaan teh. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Binaan (PKMDB) ini masyarakat Desa Batanghari Ogan dibimbing untuk meningkatkan pemanfaatan rambut jagung melalui bimbingan teknik berupa pengolahan pascapanen, penyiapan bahan baku, penyiapan sampel rambut jagung, pembuatan minuman sediaan teh hingga pengemasan produk berdasarkan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Melalui PKMDB ini diharapkan pihak masyarakat memilikipengetahuan mengenai manfaat, pemanfaatan dan teknologi pembuatan sediaan teh antioksidan dari rambut jagung sehingga mampu  mengembangkan usahanya yang selama ini secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa memberi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), pelatihan dan pendampingan produksi. Kata kunci: antioksidan, Desa Batanghari, rambut jagung, Zea mays.
Manfaat Kunyit (Curcuma domestica Val) Sebagai Hepatoprotektor Pada Hepatitis: Tinjauan Pustaka Sulthan Alam Yasyfa; Susianti Susianti; Andi Nafisah Tendri Adjeng
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hepatitis merupakan salah satu dari penyakit yang menjadi ancaman kesehatan utama dunia, namun hepatitis sering diabaikan sebagai prioritas kesehatan. Hepatitis virus diperkirakan menyebabkan 1,4 juta kematian per tahun di dunia. Sekitar 47% disebabkan virus hepatitis B, 48% virus hepatitis C dan sisanya virus hepatitis A dan E. Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi hepatitis B, menduduki kedua terbesar di negara Asia Tenggara setelah Myanmar. Vaksin hepatitis merupakan cara pencegahan yang efektif untuk menekan angka kejadian hepatitis. Selain dengan pengobatan medis, bisa dilakukan melalui pengobatan tradisional. Kunyit merupakan tanaman obat yang mengandung komponen aktif kurkumin sebagai antioksidan yang dapat melindungi hati dari kerusakan (hepatoprotektor).Kata Kunci: Kunyit, Hepatoprotektor, Hepatitis.
Efektivitas Olahraga sebagai Terapi Tambahan pada Pasien Skizofrenia Lyansaputri Salsabila; Andi Nafisah Tendri Adjeng; Nurmasuri Nurmasuri
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia adalah penyakit neuropsikiatri berat yang berhubungan dengan perubahan neurobiologis di banyak daerah otak dan organ perifer. Gejala negatif dan gejala kognitif muncul pada sekitar separuh pasien dan sulit untuk diobati, sehingga menyebabkan hasil fungsional yang tidak baik serta kecacatan jangka panjang. Terapi olahraga telah diusulkan sebagaipilihan terapi adjuvan atau primer. Olahraga yang terstruktur dan rutin diketahui memiliki pengaruh dalam memperbaiki gejala positif, negatif, kognitif pada pasien skizofrenia. Berdasarkan hal tersebut, artikel bertujuan untuk mengetahui efektivitas olahraga sebagai terapi tambahan pada pasien skizofrenia serta untuk mengetahui bagaimana olahraga dapat meringankan gejala pada penderita skizofrenia. Penelusuran pustaka dilakukan dengan penelusuran literatur secara onlinedengan menggunakan basis data elektronik yaitu PubMed NCBI dan Google Scholar dengan rentang penerbitan artikel 10 tahun terakhir (2013-2022). Hasil tinjauan pustaka didapatkan bahwa olahraga dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak serta mekanisme molekuler pada pasien skizofrenia yang berhubungan dengan fungsi motorik dan koneksi saraf yang terkait. Terapi tambahan olahraga terbukti efektif dalam meringankan gejala negatif, umum, kognisi, fungsi global, danmeningkatkan kualitas hidup pada pasien skizofrenia. Secara keseluruhan olahraga menjadi intervensi nonfarmakologis yang menarik, aman, relatif mudah dan murah, serta menjanjikan untuk memperbaiki gejala pada penderita skizofrenia.Kata Kunci: Olahraga, skizofrenia, terapi tambahan
Co-Authors Adrifianie, Femmy Afna Nur Afni Palogan Ali, Nur Fitriana Muhammad Andi Eka Purnama Putri Andrifianie, Femmy Arba, Muhammad Ari Sartinah, Ari Armadany, Fery Indradewi Armadany, Fery Indradewi Asep Sukohar Asep Sukohar Asniar Pascayantri Athallah, Muhammad Muzhafar Athallah, Muhammad Muzhaffar Ciptaningrum, Sekar Rahmasari Ratna Citra Yuliyanda Pardilawati Dzulhijjah Dzulhijjah Ety Apriliana Febriyanti, Triana Femmy Andrifianie Fifi Nirmala Fitrawan, La Ode Muhammad Fitrawan, La Ode Muhammad Fitriani, Rezky Dwi Fiyana, Ayu Sasta Hairah, Sania Herman, Syahlan Humaira, Nayarani Husnaeni, Husnaeni Indradewi Armadhani Juswita, Endeng Kasmawati, Henny Kurniawaty, Evi Lakasa, Rahiswari Pramudita Linda Septiani Lyansaputri Salsabila Madjid, Waode Istiqamah Mardikasari, Sandra Aulia Mutiara Nauli Br. Sitinjak Nabila Saraswati Hendra Novi Novi NUR AFRIYANI Nur Illiyin Akib, Nur Illiyin Nur Illiyyin Akib Nur Illiyyin Akib Nurhasana, N Nurmasuri Nurmasuri Nurul Islamy Oktafany, Oktafany Oktoba, Zulpakor Pardilawati, Citra Yuliyanda Pascayantri, Asniar Purba, Gemi Sabrina Rahmasari, Sekar Ramadhani, Untia Kartika Sari Ramdini, Dwi Aulia Rani Himayani Rasmi Zakiah Oktarlina Ratna Dewi Puspita Sari Rifal, Aofan Rifa’atul Mahmudah Ringgi Tantra Setiawan Rini Hamsidi Risti Graharti Ritonga, Halimahtussaddiyah Romulya, Ari Irawan Ruslin Ruslin Ruslin, R Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin, S Salsabila, Lyansaputri Sayoeti, Muhammad Fitra Wardana Silalahi, Pius Ave Rafael Situmorang, Ephraim Matthew Sebastian Sulthan Alam Yasyfa Sunandar Ihsan Suri, Nurma Suryani Agustina Daulay Suryani Suryani Susianti Susianti Sutarto Sutarto Syafiz, Kamadie Sumanda Syazili Mustofa Taalami, La Ode Terza Aflika Happy Tri Umiana Soleha Triyandi, Ramadhan Widodo, Alya Rahmah Yamin, Y Yuliana Muslimin Zubaydah, Wa Ode Sitti Zunando, Mirza