Introduction: Pneumothoraks adalah keadaan di mana terdapat ruang di dalam kantong pleura. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah pada pernapasan, pasokan oksigen, atau kedua-duanya. Gejala yang dialami dengan kesulitan untuk bernapas, kulit yang berubah menjadi kebiruan, pernapasan yang cepat, keterbatasan dalam bergerak, serta nyeri di dada yang berasal dari paru-paru akibat adanya udara di ruang pleura. Pneumotoraks terjadi akibat infeksi tuberculosis (TB) pada paru-paru dan pleura serta berdampak pada sekitar 1,5% dari semua pasien. Teknik Pursed Lip Breathing dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah pembersihan saluran pernapasan yang tidak efektif pada pasien pneumotoraks. Latihan Ekspansi Toraks, baik yang dilakukan secara aktif maupun pasif, dapat membantu memperbaiki kondisi dinding dada, dan pijatan lembut dapat digunakan untuk merelaksasi otot-otot pernapasan yang tegang.Case Presentation: Pasien berusia 34 tahun dengan keluhan batuk, sesak, dan saat menarik napas terasa dada sebelah kanan terasa berat dan tidak full mengembang saat menarik napas. Nilai sesak dengan borg scale didapatkan skor 5, heart rate 84x/menit, respiratory rate 24x/menit, mMRC dengan skor 2. Ekspansi thoraks pada axilla 1,5 cm, ICS 4 didapati 1,5 cm, processus xipoid 2 cm.Management and Outcome: Setelah pemberian intervensi Pursed Lip Breathing, Thoracic Expansion Exercise dan Gentle Massage selama 3 hari dan dilakukan evaluasi, didapati penurunan derajak sesak dari 5 menjadi 3, peningkatan kemampuan fungsional dengan mMRC dari 2 menjadi 1, dan peningkatan ekspansi sangkar thoraks pada ICS 2, ICS 4 dan prosesus xiphoideus.Discussion: Rehabilitasi paru-paru memiliki manfaat yang signifikan dalam mengurangi gejala sesak napas, serta meningkatkan kekuatan dan stamina otot. PLB dan TEE sering dilakukan dalam program rehabilitasi paru-paru dan selama aktivitas kehidupan sehari-hari karena mengurangi laju pernapasan saat istirahat, meningkatkan saturasi oksigen dan volume tidal. Begitu juga dengan Gentle Massage efektif pada peningkatan aliran darah dan suhu kulit, serta pengaktifan sistem limfatik.Conclusion: Manajemen fisioterapi untuk pasien yang mengalami Pneumothoraks menunjukkan hasil yang baik dalam mengurangi kesulitan bernapas, meningkatkan ekspansi dada, dan memperbaiki kemampuan fungsional paru-paru, sehingga secara keseluruhan pasien menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.