Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

FAKTOR KEJADIAN STUNTING BALITA BERUSIA 6-23 BULAN DI PROVINSI LAMPUNG Cristin Angelina Febriani; Agung Aji Perdana; Humairoh Humairoh
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v7i3.507

Abstract

Prevalensi stunting secara nasional pada 2010 (35,6%), dan 2013 37.2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan sebelumnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab kejadianstunting balita berusia 6-23 bulan di Provinsi Lampung 2017. Data yang digunakan adalah data Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016.Sampel 164. Data dianasis dengan chi square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil univariat didapatkan prevalensi kejadian stunting sebesar 20,1% dan normal 79,9%. Prevalensi perempuan 50.6%, sedangkan berjenis kelamin laki-laki 49,4%. jumlah anggota rumah tangga <=4 yaitu 78%, sedangkan jumlah anggota rumah tangga >4 sebanyak 22%, inisiasi menyusu dini 54,9%, sedangkan responden yang tidak melakukan IMD sebanyak 45.1%, tidak ASI Eksklusif sebanyak 57,3%, sedangkan responden yang memberikan ASI eksklusif 42.7%. Hasil analisis bivariat diperoleh danya hubungan jenis kelamin (p value= 0,043 OR= 2,441), IMD (p value= 0,010 OR= 3,308), dan ASI ekslusif (p value= 0,028 OR= 2,808) dengan kejadian stunting. Tidakada hubungan yang bermakna antara jumlah anggota rumah tangga dengan kejadian stunting dengan nilai p value = 0,197 OR=0,247). Dapat disimpulkan jenis kelamin, Inisiasi Menyusui Dini, ASI eksklusif berhubungan dengan kejadian stunting balita usia 6-23 bulan, dan jumlah anggota rumah tangga tidak berhungannya. Perlu meningkatkan upaya promotif dan preventif mengenai IMD dan ASI eksklusif agar dapat meningkatkan angka sesuai target yang telah ditetapkan agar kejadianstunting pada balita dapat dicegah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA DURIAN KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN Agung Aji Perdana; Khoidar Amirus; Prayoga Yushananta
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i4.499

Abstract

Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial ekonomi.Salah satu Desa dengan jumlah kasus malaria tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Padang Cermin Kabupaten Pesawaran terdapat di Desa Durian dengan 175 kasus pada tahun 2016.Tujuan penelitian yaitu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kepala keluarga dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Durian Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Durian sebesar 580 kepala keluarga, besar sampel 182 orang dan pengambilan sampel proporsional random sampling.Analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapat distribusi frekuensi pengetahuan kepala keluarga dalam pencegahan penyakit malaria lebih tinggi pada kategori kurang baik sebesar 143 orang (78.6%), sikap lebih tinggi pada kategori negatif sebesar 122 orang (67.0%), pendidikan kepala keluarga lebih tinggi pada kategori rendah sebesar 132 orang (72.5%), perilaku pencegahan penyakit malaria lebih tinggi pada kategori kurang baik sebesar 126 orang (69,2%). Hasil uji chi square ada hubungan pengetahuan p value = 0,031, ada hubungan sikap p value = 0,039 dan ada hubungan pendidikan p value = 0,010 dengan perilaku kepala keluarga dalam pencegahan penyakit malaria. Disarankan bagi petugas kesehatan Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Kabupaten Pesawaran untuk dapat meningkatkan sosialisasi informasi tentang pencegahan penyakit malaria dengan menggunakan bahasa yang mudah difahami dan menggunakan media yang menarik
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Christin Angelina Febriani; Agung Aji Perdana; Tati Diana sari
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 3 No 1 (2021): Februari 2021, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v3i1.367

Abstract

Hampir tiga perempat dari semua kematian penyakit tidak menular dan 82% dari 16 juta orang yang meninggal sebelum mencapai usia 70 tahun, terjadi pada penduduk berpenghasilan rendah dan menengah. Munculnya PTM disebabkan empat faktor risiko utama: penggunaan tembakau, aktivitas fisik, konsumsi alkohol dan diet yang tidak sehat. Tujuan penelitian diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sumber penelitian ini masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tegineneng Kabupaten Pesawaran sebanyak 27.208 Jiwa, sampel sebanyak 385 pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan realibilitas pada penelitian sebelumnya, analisis data secara univariat untuk mendapatkan gambaran umum tentang tiap variabel, bivariat dengan uji chi square dan multivariat menggunakan analisis regresi linier logistik berganda. Hasil penelitian di dapatkan bahwa tidak ada hubungan ekonomi, tingkat pendidikan dengan pemanfaatan posbindu dan ada hubungan persepsi, sikap, peran petugas kesehatan, dukungan keluarga dan akses dengan pemanfaatan posbindu. Sikap merupakan faktor yang paling dominan dalam pemanfaatan posbindu jika dibandingkan faktor yang lainnya karena Exp (B) paling besar yaitu nilai OR 4,060.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung Tahun 2021 Zelda Duwieka Restu; Vera Yulyani; Agung Aji Perdana
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 9, No 4 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v9i4.4104

Abstract

Masalah kepemilikan jamban sehat masih menjadi sorotan bagi sebagian besar masyarakat. Sekitar 4,5 miliar orang di dunia tidak memiliki toilet yang sehat. Pencapaian akses jamban sehat untuk Indonesia baru mencapai 81,04%, Provinsi Lampung 90,64%, Kota Bandar Lampung 96,01%, Kecamatan Teluk Betung Selatan 87,55% dan Kelurahan Pesawahan baru 87,82%. Wilayah yang berada di pesisir sungai memicu masyarakat tidak memiliki septic tank sebagai penampungan tinja (110 KK). Tujuan penelitian ini untuk diketahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban sehat di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi sebanyak 2521 KK, jumlah sampel 207 KK dari 3 RT dengan teknik pengambilan data menggunakan Purposive Sampling dan analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pengetahuan (p value = 0,004) status ekonomi (p value = 0,018) dengan kepemilikan jamban sehat. Tidak ada hubungan peran tenaga kesehatan dengan kepemilikan jamban sehat (p value = 0,648). Kesimpulan ada hubungan pengetahuan dan status ekonomi dengan kepemilikan jamban sehat dan tidak ada hubungan peran tenaga kesehatan dengan kepemilikan jamban sehat, oleh karna itu masyarakat, tokoh masyarakat, serta tenaga kesehatan berkomitmen untuk menyelenggarakan arisan jamban sehat guna membangun jamban komunal.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Christin Angelina Febriani; Agung Aji Perdana; Tati Diana sari
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 3 No 1 (2021): Februari 2021, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v3i1.367

Abstract

Hampir tiga perempat dari semua kematian penyakit tidak menular dan 82% dari 16 juta orang yang meninggal sebelum mencapai usia 70 tahun, terjadi pada penduduk berpenghasilan rendah dan menengah. Munculnya PTM disebabkan empat faktor risiko utama: penggunaan tembakau, aktivitas fisik, konsumsi alkohol dan diet yang tidak sehat. Tujuan penelitian diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sumber penelitian ini masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tegineneng Kabupaten Pesawaran sebanyak 27.208 Jiwa, sampel sebanyak 385 pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan realibilitas pada penelitian sebelumnya, analisis data secara univariat untuk mendapatkan gambaran umum tentang tiap variabel, bivariat dengan uji chi square dan multivariat menggunakan analisis regresi linier logistik berganda. Hasil penelitian di dapatkan bahwa tidak ada hubungan ekonomi, tingkat pendidikan dengan pemanfaatan posbindu dan ada hubungan persepsi, sikap, peran petugas kesehatan, dukungan keluarga dan akses dengan pemanfaatan posbindu. Sikap merupakan faktor yang paling dominan dalam pemanfaatan posbindu jika dibandingkan faktor yang lainnya karena Exp (B) paling besar yaitu nilai OR 4,060.
The Relationship Factors of Peers and the Role of Parents in Adolescent Smoking Behavior Renna Oktavia Rudi; Wayan Aryawati; Agung Aji Perdana; Samino Samino
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3630

Abstract

One of the problems that often occur in adolescents is smoking-related problems. Smoking, seen from any point of view, is very harmful, both for oneself and those around one. Peer factors and the role of parents can influence adolescent smoking behavior. This study aimed to determine the relationship between peer factors and the part of parents and teenage smoking behavior at SMPN 3 Menggala, Tulang Bawang Regency, in 2023. The type of research in this research is quantitative, using analytic methods with a cross-sectional approach. The population in this study were all male students at SMPN 3 Menggala, Tulang Bawang Regency, in 2023, with a total of 127 students. The sampling technique used is total sampling. This research instrument uses a questionnaire. Data analysis used univariate and bivariate (chi-square). The results of this study indicate that 80 (63%) of respondents have positive behavior, 84 (66.1%) of respondents get support from peers, and 86 (67.7%) of respondents have a parental role. The chi-square test results found a relationship between peer factors (p-value 0.011 and OR = 2.875) and the part of parents (p-value 0.036 and OR = 2.423) with adolescent smoking behavior at SMPN 3 Menggala, Tulang Bawang Regency in 2023. Suggestions need to be supervised by strict regulations by the school regarding students' smoking habits and the provision of severe sanctions for those who are caught smoking.
Prevention Behavior of Dengue Hemorrhagic Fever in Community Leaders in the Work Area of the Hajimena Health Center, South Lampung Regency Aulyya Rahmah; Lolita Sary; Agung Aji Perdana; Riyanti Riyanti
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 7 (2023): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i7.3741

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is a disease that causes the hajimena health center to be included in the top 9 health centers with dengue endemic areas. In 2021, the Incidence rate (IR) is 45.29 per 100,000 residents. One of the causes of this disease is due to the lack of role of community leaders in preventing DHF. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes, motivation and information sources of community leaders on DHF prevention behavior. This type of research is quantitative research with an analytic research design and a cross sectional approach. The sample is 67 community leaders with 7 hamlet heads and 60 RTs taken using total sampling technique. With analysis using the Chi – square test. This research was conducted in October–March 2023. The results of the univariate analysis showed good knowledge of 61.19%, positive attitude of 58.21%, high motivation of 53.73%. Verbal information sources at 56.72% and non-verbal information sources at 43.28%. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge, attitudes, and motivation with DHF prevention behavior with p-values ​​(0.00), (0.00), and (0.00). There is no relationship between information sources and DHF prevention behavior (0.90). The need for the role of health workers to form a community or group of community leaders who are named or term "Tomato DHF" (community leaders prevent DHF) and activate counseling activities regarding DHF prevention with 3M Plus
Pemberdayaan Masyarakat dengan Sistem Informasi Laporan Imunisasi (SILIMUN) Bayi dan Balita di Posyandu Way Layap Desa Hajimena Nurul Aryastuti; Agung Aji Perdana; Nurul Isnaini; Bernadeta Ramah Antika; Febrianti Harum Ningtyas
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12587

Abstract

ABSTRAK Penyakit menular seperti penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) masih menjadi masalah di Indonesia. Daerah yang beresiko mengalamai penyakit PD3I adalah daerah dengan pelayanana kesehatan yang kurang memadai dan beresiko mengakibatkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Imunisasi diberikan sebagai upaya pemeliharaan kesehatan agar anak tersebut terhindar dari penyakit PD3I. Permasalahan yang masih terjadi pada pelaksanaan program imunisasi adalah pada tahap penyelenggaran imunisasi yaitu terkait kualitas pencatatan dan pelaporan di tingkat Posyandu.  Kegiatan Utama Posyandu mencakup Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Imunisasi, Gizi. Pencatatan dan pelaporan register kohort bayi dan anak balita di Posyandu masih dilakukan menggunakan buku register yang rentan hilang, tidak lengkap dan sering terjadi kesalahan penulisan. Oleh sebab itu tujuan utama dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah membantu Posyandu untuk menghasilkan data yang tepat dan lengkap agar informasi yang dihasilkan valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode pelaksanaan kegiatan pemberdayaan berbasis Masyarakat dengan membuat Sistem Informasi Laporan Imunisasi (SILIMUN) Bayi dan Balita dengan menggunakan makro pada aplikasi excel, sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan aplikasi SILIMUN serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Sistem Informasi tersebut di aplikasikan di Posyandu Way Layap Desa Hajimena. Kader dilatih bagaimana cara penggunaan Sistem Informasi tersebut dan juga dilakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi pada kader dan seluruh masyarakat yang datang di lokasi mitra. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat ini didapatkan peningkatan pengetahuan kader terkait imunisasi berdasarakan nilai pre-test dan post-test, kedua adanya peningkatan keterampilan kader dalam penggunaan aplikasi SILIMUN.Kesimpulan aplikasi SILIMUN dapat dijadikan salah satu alternatif dalam perbaikan pencatatan dan pelaporan data di Posyandu. Kata Kunci: SILIMUN, Imunisasi, PD3I  ABSTRACT Infectious diseases that can be prevented by immunization (PD3I) remain a problem in Indonesia. High-risk areas for PD3I diseases are those with inadequate healthcare services and are at risk of causing outbreaks. Immunization is given as a health maintenance effort to protect children from PD3I diseases. The issue that still exists in the implementation of the immunization program is related to the quality of recording and reporting at the Posyandu level. Posyandu's main activities include Maternal and Child Health, Family Planning, Immunization, and Nutrition. Recording and reporting of baby and toddler cohort registers at Posyandu are still done using paper registers that are susceptible to loss, incomplete, and often have writing errors. Therefore, the main objective of this community empowerment activity is to assist Posyandu in generating accurate and complete data so that the resulting information is valid and accountable. The implementation method of the empowerment activity is based on Community by creating the Immunization Report Information System (SILIMUN) for Babies and Toddlers using macros in the Excel application, socialization and education, SILIMUN application training, and monitoring and evaluation of activities. This information system will be applied at Posyandu Way Layap in Hajimena Village. Cadres will be trained on how to use the Information System, and there will also be education on the importance of immunization for cadres and all community members who visit the partner location. Posyandu Way Layap will serve as the pilot project for this activity, and if effective, it will be replicated in other Posyandu in Hajimena Village. Keywords: SILIMUN, Immunization, PD3I
Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerimaan Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19 Dosis Ke-3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Setia Mekar Kabupaten Bekasi Tahun 2023 Frida Puspitasari; Christin Angelina F; Agung Aji Perdana
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.19184

Abstract

Indonesia masih dalam kondisi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada saat ini. Upaya untuk menurunkan lonjakan kasus akibat Covid-19 selain menerapkan protokol kesehatan yaitu vaksinasi. Vaksinasi Covid-19 merupakan terobosan pemerintah untuk melawan dan menangani Covid-19 khususnya di Indonesia. Tujuan penelitian mengetahui faktor yang berhubungan dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 dosis ke-3 di Wilayah kerja puskesmas Setia mekar Kabupaten Bekasi Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi berjumlah 467 jiwa dengan teknik non probability sampling dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden yang Meneriman vaksin covid-19 dosis 3 (90%), memiliki persepsi tinngi (70,9%)dan rendah (29,1%), keparahan tinggi (10,9%) dan rendah (89,1%), manfaat tinggi (65,6%) dan rendah (34,4%), hambatan tinggi (49,7) dan rendah (50,3%), isyarat bertindak tinggi (65,0%) dan rendah (35,0%), Terdapat hubungan antara Persepsi Kerentanan Tertular Covid-19 (p-value 0,000), Manfaat (p-value 0,000), Hambatan (p-value 0,02), Isyarta bertindak (p-value 0,000) dan tidak ada hubungan Keparahan (p-value 0,55) dengan persepsi kerentanan tertular covid-19 di puskesmas Setiamekar Kabupaten Bekasi. Varibel yang lebih dominan yaitu kerentanan tertular terhadap Covid-19 dosis ke-3 dengan nilai OR 7,4. Disarankan untuk menggencarkan web khusus vaksin yang mudah diakses, pusat bantuan vaksin yang siap sedia untuk mengedukasi masyarakat tentang vaksin. Kata Kunci: Covid-19, persepsi, keparahan, manfaat, kerentanan
Pengaruh Status Gizi, Keterpaparan Rokok Dan Riwayat Kontak Serumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Alwa Ayu Azzahra; Achmad Farich; Khoidar Amirus; Nurhalina Sari; Agung Aji Perdana
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 2 (2024): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i2.719

Abstract

Abstrak TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Status gizi, keterpaparan asap rokok, dan riwayat kontak serumah merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena TB. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan status gizi, mencegah keterpaparan asap rokok, dan mengurangi riwayat kontak serumah dengan penderita TB dapat membantu menurunkan angka kejadian TB. Puskesmas kedaton menduduki urutan pertama dengan kasus tuberkulosis paru se Kota Bandar Lampung pada tahun 2020-2022. Pada tahun 2022 puskesmas kedaton memiliki jumlah kasus terbanyak dengan jumlah 90 (77%) kasus. Pada tahun 2023 dari bulan januari sampai juni kasus tuberkulosis paru sebanyak 112 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi, keterpaparan rokok dan riwayat kontak serumah dengan kejadian tuberkulosis paru pada pasien tuberkuloasis paru di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan case control. Teknik untuk pengambilan jumlah sampel yaitu Purposive sampling, dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 132 orang. Analisa data menggunakan uji chi square dan analisa multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Didapatkan sebagian besar responden memiliki status gizi cukup sebanyak 93 orang (70.5%), keterpaparan rokok sebanyak 81 orang (61.4%), riwayat kontak sebanyak 78 orang (59.1%). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian (p–value = 0,000), keterpaparan (p–value = 0,001), riwayat kontak (p–value = 0,000) dengan kejadian tuberkulosis paru. Riwayat kontak merupakan faktor dominan (p-value= 0,002) yang dapat mempengaruhi kejadian tuberkulosis paru sehingga masyarakat di himbau agar dapat menghindari kontak secara langsung dengan pasien tuberkulosis paru tanpa menggunakan pelindung diri seperti masker dikarnakan tuberkulosis paru menyebar melalui percikan dahak yang dikeluarkan pasien ketika batuk ataupun bersin. Kata kunci: Status gizi, keterpaparan rokok, riwayat kontak serumah, kejadian tuberkulosis paru