Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi pada keluarga Sari, Lisa Depita; Elliya, Rahma; Djunizar Djamaludin
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 1 (2023): Penanganan Kecemasan Pasien Menjelang Operasi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i1.341

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease, both in the world and in Indonesia, hypertension is still a very serious problem. Hypertension is one of the causes of death in the world or the equivalent of 40 million deaths each year. Hypertension is also the main cause of cardiovascular disease which is known to be the number 1 cause of death in Indonesia and even 1 in 10 causes of death in the world. Hypertension is a condition with blood pressure above 140/90 mmHg. Hypertension is a condition with blood pressure above 140/90 mmHg.Risk factors for hypertension can be age, gender, smoking habits, obesity, stress, exercise habits, coffee consumption, high sodium diet, alcohol consumption. Purpose: To describe comprehensive nursing care using finger grip relaxation therapy and deep breathing to reduce blood pressure in hypertensive patients in families at Villa Pinang Jaya, Kemiling District, Bandar Lampung. Method: The research design uses descriptive research methods in the form of case studies with the Nursing Care approach, which includes assessment, nursing diagnoses, planning, implementation, and evaluation. This study uses a type of quantitative research and queasy experiment method. The research design used a one group pretest - posttest design without a control group where the research design was included in the pre - experimental research. Results: The results of the study for 3 days of intervention showed that finger grip therapy and deep breathing reduced blood pressure by 10-20 mmHg. Conclusion: finger grip therapy intervention and deep breathing for 30 minutes, morning and evening, for 3 consecutive days. Then systolic blood pressure fell 10 mm Hg and diastolic blood pressure fell 20 mm Hg. So finger holding therapy and deep breathing can lower blood pressure.  Keywords: Hypertension; Blood Pressure Drop; Relaxation Therapy; Handheld Finger; Deep Breath  Pendahuluan: Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM), Baik di dunia maupun di Indonesia, Hipertensi masih menjadi masalah yang sangat serius. Penyakit Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian di dunia atau setara 40 juta kematian setiap tahunnya. Hipertensi juga menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskuler yang diketahui menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia bahkan 1 dari 10 penyakit penyebab kematian didunia. Hipertensi adalah suatu keadaan dengan tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Hipertensi adalah suatu keadaan dengan tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Faktor resiko terjadinya Hipertensi dapat berupa faktor usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, obesitas, stress, kebiassan berolahraga, mengkonsumsi kopi, diet tinggi natrium, konsumsi alkohol. Tujuan: Untuk Menggambarkan asuhan keperawatan komprehensif dengan menggunakan Terapi Relaksasi Genggam Jari Dan Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Pada Keluarga Di Villa Pinang Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan metode quasy experiment. Desain penelitian ini menggunakan one group pre test - post test desain tanpa kelompok control dimana desain penelitian ini termasuk dalam penelitian pre – eksperimental. Hasil: Hasil penelitian selama 3 hari Intervensi menunjukkan bahwa terapi genggam  jari dan apa dalam menurunkan tekanan darah adalah 10-20 mmHg. Simpulan: intervensi terapi genggam jari dan pernapasan dalam selama 30 menit, pagi dan sore, selama 3 hari berturut-turut. Kemudian tekanan darah sistolik turun 10 mmHg dan tekanan darah diastolik turun 20 mm Hg. Maka terapi menggenggam jari dan pernapasan dalam bisa menurunkan tekanan darah.
Efektivitas spiritual emotional freedom technique (SEFT) terhadap perilaku merokok pada remaja di Kelurahan Sidosari Yuniati, Yuniati; Furqoni, Prima Dian; Elliya, Rahma
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 1 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i1.405

Abstract

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. Adolescence experiences a process of growth and development to achieve maturity, both mentally, emotionally, socially and physically. Currently, Indonesia is facing a serious threat due to the increasing number of smokers. The prevalence of male smoking in Indonesia is the highest in the world and it is estimated that more than 97 million Indonesians are exposed to cigarette smoke. The smoking habit is caused by many factors, it can come from internal or external factors. Some smokers said that at first they just tried it, they said they were gentle with teenage smokers and various other factors such as the influence of friends, parents, advertising and so on. Purpose: To determine nursing care for adolescent smokers using spiritual emotional freedom technique (SEFT) therapy. Method: The type of research uses a case study approach that focuses on the application of spiritual emotional freedom technique (SEFT) therapy, mental nursing care is carried out to reduce smoking habits or intensity in adolescents. This research was conducted in Sidosari Village, Natar District, South Lampung on May 17-19, 2024 involving two clients who had smoked since elementary school. Results: After SEFT therapy was carried out for 3 meetings, there was a decrease in An. I from a score of 110 to 79 and An. D from a score of 94 to 68. Conclusion: The SEFT therapy that was carried out was proven to be successful in reducing the level of smoking behavior in both clients. Suggestion: This case study is expected to be useful and provide information on the application of SEFT therapy in psychiatric nursing care to reduce smoking habits or intensity in adolescents, so that it can later improve the quality of service in accordance with existing standard operating procedures.   Keywords: Adolescences; Smokers; Spiritual Emotional Freedom Technique Therapy (SEFT).   Pendahuluan: Masa remaja adalah suatu periode peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, masa remaja mengalami proses tumbuh dan berkembang untuk mencapai kematangan, baik mental, emosional, sosial, dan fisik. Saat ini Indonesia menghadapi ancaman serius akibat meningkatnya jumlah perokok, prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok. Kebiasaan merokok disebabkan oleh banyak faktor yang dapat berasal faktor internal maupun eksternal. Sebagian perokok mengatakan awalnya hanya untuk coba-coba, agar dikatakan gentle pada perokok usia remaja dan berbagai faktor lainnya seperti pengaruh teman, orangtua, iklan dan sebagainya. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada remaja perokok menggunakan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT). Metode: Jenis penelitian menggunakan pendekatan studi kasus yang difokuskan pada penerapan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT), asuhan keperawatan jiwa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan atau intensitas merokok pada remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sidosari Kecamatan Natar Lampung Selatan pada tanggal 17-19 Mei 2024 melibatkan dua klien yang telah merokok sejak SD. Hasil: Setelah dilakukan terapi SEFT selama 3 kali pertemuan terdapat penurunan pada An. I dari skor 110 ke 79 dan An. D dari skor 94 ke 68. Simpulan: Terapi SEFT yang telah dilakukan menunjukkan adanya keberhasilan dalam mengurangi tingkat perilaku merokok pada kedua klien. Saran: Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi penerapan terapi SEFT asuhan keperawatan jiwa untuk mengurangi kebiasaan atau intensitas merokok pada remaja, sehingga nantinya dapat meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan SOP yang telah ada dan didapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan.   Kata Kunci: Remaja; Perokok; Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
SOSIALISASI PENERAPAN METODE RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI DESA SUMBER AGUNG LAMPUNG TENGAH Adelta, Yosi; Keswara, Umi Romayati; Rilyani, Rilyani; Trismiyana, Eka; Elliya, Rahma; Wandini, Riska; Triyoso, Triyoso
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.13146

Abstract

Menstruasi atau haid ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Dan pada masa remaja ini tak jarang mengalami gangguan menstruai seperti dismenorea. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita - wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan (Winkjosastro, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Angka kejadian nyeri menstruasi di seluruh dunia masih sangat banyak, persentase kejadian nyeri menstruasi di dunia rata-rata lebih dari 50% atau berkisar sebesar 15,8-89,5% wanita di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. (Widiatami, 2018). Di Indonesia, angka kejadian dismenorhea 64,25 % terdiri dari 54,89 % dismenorhea primer dan 9,36 % dismenorhea sekunder. Selama 50 tahun terakhir tercatat 75 % perempuan mengalami nyeri haid. Biasanya gejala dismenorhea primer terjadi pada perempuan usia produktif dan perempuan yang belum pernah hamil. Dismenorhea sering terjadi pada perempuan yang berusia antara 20 tahun atau pada usia sebelum 25 tahun. Sebanyak 61 % terjadi pada perempuan yang belum menikah (Syamsurita., Ikawati, 2022)  Hasil prasurvey yang dilakukan di Desa Sumber Agung Lampung Tengah dengan jumlah keseluruhan remaja putri sejumlah 10 didapat jumlah remaja putri sebanyak 8 orang yang mengalami nyeri haid di hari pertama. Penggunaan latihan relaksasi progresif merupakan salah satu metode non farmaklogi yang bisa  digunakan untuk penatalaksanaan nyeri. Kata Kunci : Nyeri Menstruasi, Metode Relaksasi Otot Progresif 
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM PROLANIS PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UPTD PSLU TRESNA WERDA NATAR LAMPUNG SELATAN Keswara, Umi Romayati; Rilyani, Rilyani; Trismiyana, Eka; Wardiyah, Aryanti; Andoko, Andoko; Slivia, Eka; Elliya, Rahma
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i1.14752

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia atau lansia. Hal ini terjadi karena lansia mengalami perubahan fisik dan penurunan fungsi  tubuh, hipertensi pada  lansia  apabila tidak ditangani dengan tepat dan dibiarkan begitu saja dapat menimbukan komplikasi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah. Untuk memberikan terapi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup yang optimal pada penderita hipertensi. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah Memberikan penyuluhan dan Selanjutnya dilaksanakan kegiatan senam prolanis secara bersama-sama. Hasil terjadi peningkatan pengetahuan lansia sebesar 55%. Kesimpulan Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan bahwa 45 responden memiliki riwayat hipertensi. Mayoritas responden di UPTD PSLU Tresna Werdha sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan, terutama kegiatan terapi senam prolanis untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Namun beberapa responden mengalami kesulitan untuk bergerak dikarenakan keterbatasan responden dalam melakukan aktivitas. Saran bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit hipertensi untuk dapat melakukan senam prolanis dengan rutin sehingga dapat menurunkan dan mengontrol tekanan darah.
Asuhan Keperawatan Penerapan Tekhnik Relaksasi Otot Progresif untuk menurunkan Kecemasan Pada Remaja Hidayah, Alisah Rahmah; Elliya, Rahma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15681

Abstract

ABSTRAK Kesehatan mental merupakan hal yang sering terjadi pada usia remaja salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan dapat ditimbulkan dari berbagai faktor salah satunya faktor predisposisi dan presipitasi yang dapat menimbulkan berbagai macam persoalan remaja bahkan ke tahap yang paling serius seperti bunuh diri. Oleh karenanya kecemasan harus segera ditangi agar tidak menimbulkan berbagai macam kejadian serius yang menimpa kehidupan remaja. Penatalaksanaan kecemasan ada berbagai macam seperti farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan non farmakologis yaitu teknik relaksasi nafaas dalam tujuannya adalah untuk melemaskan otot-otot tubuh sehingga kecemasan dapat dikurangi. Dapat mengetahui hasil dari penerapan Asuhan keperawatan penerapan tekhnik relaksasi otot progresif untuk menurunkan kecemasan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuanantitatif dengan metode one group pretest-postest untuk mengetahui hasil penerapan intervensi relaksasi otot progresif sebelum dilakukan tindakan, selama dilakukan tindakan dan setlah dilakukan tindakan dengan pasien kelolaan yang akan di rekrut sejumlah 2 orang yang memenuhi kriteria inklusi. penelitian Hasil setelah dilakukan intervensi pada pasien Nn. B tingkat kecemasan 33 (kecemasan berat) menjadi 27 ( kecemasan sedang) dengan kriteria penurunan tekanan darah, nadi menurun, akral terasa hangat, pasien mulai dapat berfokus pada saat diberikan terapi dan mengikutinya, sakit kepala menurun, tidak tampak gemetar, sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan serta pada pasien Nn. R didapatkan hasil dari tingkat kecemasan 27 (kecemasan sedang) menjadi 20 (kecemasan ringan) dengan kriteria terjadi penuruunan tekanan darah, nadi mulai turun, akral teraba hangat, pasien mengatakan sudah mulai merasa tenang dan tidur nyenyak, pasien tampak membaik dan mulai interaktif. Adanya penurunan kecemasan pada remaja Setelah dilakukan intervensi relaksasi otot progresif selama 4x dalam seminggu. Kata Kunci: Relaksasi Otot Progresif, Kecemasan, Remaja  ABSTRACT Mental health is something that often occurs in adolescents, one of which is anxiety. Anxiety can be caused by various factors, one of which is predisposing and precipitating factors which can cause various kinds of adolescent problems, even to the most serious stages such as suicide. Therefore, anxiety must be addressed immediately so as not to cause various kinds of serious incidents that befall teenagers' lives. There are various types of anxiety management, such as pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological management, namely breathing relaxation techniques, aims to relax the body's muscles so that anxiety can be reduced. Can find out the results of applying Immune Care Principles of progressive muscle relaxation techniques to reduce anxiety. This research uses a quantitative type of research with a one group pretest-posttest method to determine the results of applying progressive muscle relaxation interventions before carrying out the procedure, during the procedure and after the procedure is carried out with managed patients who will recruit 2 people who meet the inclusion criteria. research results after intervention on patient Ms. B anxiety level 33 (severe anxiety) to 27 (moderate anxiety) with the criteria of decreased blood pressure, decreased pulse, acral feeling warm, the patient began to be able to focus when given therapy and so on, headaches decreased, did not appear shaky, has begun to adapt to environment as well as in patients Ms. R results obtained from an anxiety level of 27 (moderate anxiety) to 20 (mild anxiety) with the criteria of a decrease in blood pressure, the pulse began to fall, the acral felt warm, the patient said he had begun to feel calm and sleep soundly, the patient appeared to be improving and was starting to be interactive. There was a decrease in anxiety in adolescents after progressive muscle relaxation intervention was carried out 4 times a week. Keywords: Progressive Muscle Relaxation, Anxiety, Adolescents
Penerapan terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi pada keluarga Sari, Lisa Depita; Elliya, Rahma; Djunizar Djamaludin
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 1 (2023): July Edition 2023: Penanganan Kecemasan Pasien Menjelang Operasi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i1.341

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease, both in the world and in Indonesia, hypertension is still a very serious problem. Hypertension is one of the causes of death in the world or the equivalent of 40 million deaths each year. Hypertension is also the main cause of cardiovascular disease which is known to be the number 1 cause of death in Indonesia and even 1 in 10 causes of death in the world. Hypertension is a condition with blood pressure above 140/90 mmHg. Hypertension is a condition with blood pressure above 140/90 mmHg.Risk factors for hypertension can be age, gender, smoking habits, obesity, stress, exercise habits, coffee consumption, high sodium diet, alcohol consumption. Purpose: To describe comprehensive nursing care using finger grip relaxation therapy and deep breathing to reduce blood pressure in hypertensive patients in families at Villa Pinang Jaya, Kemiling District, Bandar Lampung. Method: The research design uses descriptive research methods in the form of case studies with the Nursing Care approach, which includes assessment, nursing diagnoses, planning, implementation, and evaluation. This study uses a type of quantitative research and queasy experiment method. The research design used a one group pretest - posttest design without a control group where the research design was included in the pre - experimental research. Results: The results of the study for 3 days of intervention showed that finger grip therapy and deep breathing reduced blood pressure by 10-20 mmHg. Conclusion: finger grip therapy intervention and deep breathing for 30 minutes, morning and evening, for 3 consecutive days. Then systolic blood pressure fell 10 mm Hg and diastolic blood pressure fell 20 mm Hg. So finger holding therapy and deep breathing can lower blood pressure.  Keywords: Hypertension; Blood Pressure Drop; Relaxation Therapy; Handheld Finger; Deep Breath  Pendahuluan: Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM), Baik di dunia maupun di Indonesia, Hipertensi masih menjadi masalah yang sangat serius. Penyakit Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian di dunia atau setara 40 juta kematian setiap tahunnya. Hipertensi juga menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskuler yang diketahui menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia bahkan 1 dari 10 penyakit penyebab kematian didunia. Hipertensi adalah suatu keadaan dengan tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Hipertensi adalah suatu keadaan dengan tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Faktor resiko terjadinya Hipertensi dapat berupa faktor usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, obesitas, stress, kebiassan berolahraga, mengkonsumsi kopi, diet tinggi natrium, konsumsi alkohol. Tujuan: Untuk Menggambarkan asuhan keperawatan komprehensif dengan menggunakan Terapi Relaksasi Genggam Jari Dan Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Pada Keluarga Di Villa Pinang Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan metode quasy experiment. Desain penelitian ini menggunakan one group pre test - post test desain tanpa kelompok control dimana desain penelitian ini termasuk dalam penelitian pre – eksperimental. Hasil: Hasil penelitian selama 3 hari Intervensi menunjukkan bahwa terapi genggam  jari dan apa dalam menurunkan tekanan darah adalah 10-20 mmHg. Simpulan: intervensi terapi genggam jari dan pernapasan dalam selama 30 menit, pagi dan sore, selama 3 hari berturut-turut. Kemudian tekanan darah sistolik turun 10 mmHg dan tekanan darah diastolik turun 20 mm Hg. Maka terapi menggenggam jari dan pernapasan dalam bisa menurunkan tekanan darah.
Efektivitas spiritual emotional freedom technique (SEFT) terhadap perilaku merokok pada remaja di Kelurahan Sidosari Yuniati, Yuniati; Furqoni, Prima Dian; Elliya, Rahma
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 1 (2024): July Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i1.405

Abstract

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. Adolescence experiences a process of growth and development to achieve maturity, both mentally, emotionally, socially and physically. Currently, Indonesia is facing a serious threat due to the increasing number of smokers. The prevalence of male smoking in Indonesia is the highest in the world and it is estimated that more than 97 million Indonesians are exposed to cigarette smoke. The smoking habit is caused by many factors, it can come from internal or external factors. Some smokers said that at first they just tried it, they said they were gentle with teenage smokers and various other factors such as the influence of friends, parents, advertising and so on. Purpose: To determine nursing care for adolescent smokers using spiritual emotional freedom technique (SEFT) therapy. Method: The type of research uses a case study approach that focuses on the application of spiritual emotional freedom technique (SEFT) therapy, mental nursing care is carried out to reduce smoking habits or intensity in adolescents. This research was conducted in Sidosari Village, Natar District, South Lampung on May 17-19, 2024 involving two clients who had smoked since elementary school. Results: After SEFT therapy was carried out for 3 meetings, there was a decrease in An. I from a score of 110 to 79 and An. D from a score of 94 to 68. Conclusion: The SEFT therapy that was carried out was proven to be successful in reducing the level of smoking behavior in both clients. Suggestion: This case study is expected to be useful and provide information on the application of SEFT therapy in psychiatric nursing care to reduce smoking habits or intensity in adolescents, so that it can later improve the quality of service in accordance with existing standard operating procedures.   Keywords: Adolescences; Smokers; Spiritual Emotional Freedom Technique Therapy (SEFT).   Pendahuluan: Masa remaja adalah suatu periode peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, masa remaja mengalami proses tumbuh dan berkembang untuk mencapai kematangan, baik mental, emosional, sosial, dan fisik. Saat ini Indonesia menghadapi ancaman serius akibat meningkatnya jumlah perokok, prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok. Kebiasaan merokok disebabkan oleh banyak faktor yang dapat berasal faktor internal maupun eksternal. Sebagian perokok mengatakan awalnya hanya untuk coba-coba, agar dikatakan gentle pada perokok usia remaja dan berbagai faktor lainnya seperti pengaruh teman, orangtua, iklan dan sebagainya. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada remaja perokok menggunakan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT). Metode: Jenis penelitian menggunakan pendekatan studi kasus yang difokuskan pada penerapan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT), asuhan keperawatan jiwa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan atau intensitas merokok pada remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sidosari Kecamatan Natar Lampung Selatan pada tanggal 17-19 Mei 2024 melibatkan dua klien yang telah merokok sejak SD. Hasil: Setelah dilakukan terapi SEFT selama 3 kali pertemuan terdapat penurunan pada An. I dari skor 110 ke 79 dan An. D dari skor 94 ke 68. Simpulan: Terapi SEFT yang telah dilakukan menunjukkan adanya keberhasilan dalam mengurangi tingkat perilaku merokok pada kedua klien. Saran: Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi penerapan terapi SEFT asuhan keperawatan jiwa untuk mengurangi kebiasaan atau intensitas merokok pada remaja, sehingga nantinya dapat meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan SOP yang telah ada dan didapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan.   Kata Kunci: Remaja; Perokok; Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
Efektivitas terapi benson untuk mengatasi gangguan pola tidur pada lansia Mardani, Mardani; Elliya, Rahma; Furqoni, Prima Dian
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 2 (2024): December Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i2.413

Abstract

Background: Elderly is the closing period of a person's life span in which gradual physical and psychological decline occurs. One of the main aspects of improving the health of the elderly is maintaining sleep. The impact that occurs if someone is unable to get enough sleep is a change in personality and behavior. One of the non-pharmacological therapies that can be done is Benson relaxation therapy. Purpose: To determine the effectiveness of Benson therapy to treat sleep pattern disorders in the elderly. Method: Qualitative descriptive research using the case study method and using a Quasi Experimental approach with a One Group Pretest-Posttest Design. The nursing care approach was carried out on 2 patients in Sukajaya Lempasing Village, Teluk Pandan District, Pesawaran Regency, Lampung Province in 2024. This research will be carried out using the Benson relaxation therapy method to overcome sleep pattern disorders in the elderly. The instruments used are the Benson relaxation therapy SOP to overcome sleep pattern disorders in the elderly and observation sheets. Results: Sleep pattern disturbance before Benson therapy was obtained by Mrs. M=17 (Poor) and Mrs. Score. C=16 (Bad). However, after doing Benson relaxation therapy, Mrs. M=7 (Good) and Mrs. score. C=6 (Good). Conclusion: The results of the evaluation show that Benson relaxation therapy has proven to be effective in treating sleep pattern disorders in the elderly.   Keywords: Elderly; Benson Relaxation Therapy; Sleep Pattern Disorders.   Pendahuluan: Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang yang terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap. Salah satu aspek utama dari peningkatan kesehatan lansia ialah pemeliharaan tidur. Dampak yang terjadi apabila seseorang tidak mampu mencukupi kebutuhan tidurnya adalah perubahan kepribadian dan perilaku. terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan salah satunya adalah terapi relaksasi Benson. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas terapi benson untuk mengatasi gangguan pola tidur pada lansia. Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus dan menggunakan pendekatan Quasi Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Pendekatan asuhan keperawatan dilakukan kepada 2 pasien di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Tahun 2024. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode terapi relaksasi benson untuk mengatasi gangguan pola tidur pada lansia. Instrumen yang digunakan yaitu SOP terapi relaksasi Benson untuk mengatasi gangguan pola tidur pada lansia dan lembar observasi. Hasil: Gangguan pola tidur sebelum dilakukan terapi benson diperoleh skor Ny. M=17 (Buruk) dan Skor Ny. C=16 (Buruk). Namun setelah dilakukan terapi relaksasi benson diperoleh skor Ny. M=7 (Baik) dan skor Ny. C=6 (Baik). Simpulan: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tindakan terapi relaksasi benson terbukti efektif dalam mengatasi gangguan pola tidur pada lansia.   Kata Kunci: Lansia; Gangguan Pola Tidur; Terapi Relaksasi Benson.
Penggunaan Teknik 5 Jari Untuk Mengatasi Kecemasan Di SMA Al-Azhar Rahma Elliya; Muhammad Rafli; Ilham Agung Sakti; Anggun Istawala; Endah Fajrianti; Mahda Rizka F.R; Niluh Sumo
Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal Vol. 2 No. 4 (2024): Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/compromisejournal.v2i4.485

Abstract

Anxiety is related to fear and manifests as a mood state. Anxiety can be caused by several factors such as biological factors and psychosocial factors. anxiety can affect mood, cognitive, motor activity. Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. In this phase, adolescents experience several major changes such as growth in body size, physical abilities, and physiological changes. Emotional turmoil, which occurs rapidly in early adolescence is known as a period of storm and stress. One therapy to reduce anxiety is 5 finger therapy. in this study, counseling was conducted on the use of the 5 finger technique to overcome anxiety at AL-AZHAR High School. this therapy method is carried out for ± 10 minutes with concentration and relaxation. this method causes a relaxation effect so that it reduces tension, stress and anxiety.
Hubungan Perilaku Bullying dengan Kecemasan pada Siswa SMP Negeri 26 Bandar Lampung Istawala, Anggun; Trismiyana, Eka; Furqoni, Prima Dian; Elliya, Rahma
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.17027

Abstract

ABSTRACT Bullying refers to behaviors in which individuals use violence to harm, insult, coerce, mentally embarrass, or exert control over others, leading to the victim being subjected to intimidating actions. According to data from the Women's Empowerment and Child Protection Service (PPPA) of Bandar Lampung City, the incidence of violence among junior high school students is ranked second, with a proportion of 36.2% or 122 children. At SMP Negeri 26 Bandar Lampung, there was a reported maximum of 11 instances of bullying behavior, with 7 of these cases associated with severe anxiety. Anxiety is an emotional state characterized by discomfort arising from uncertainty and feelings of helplessness due to unclear situations. This study aims to examine the relationship between bullying behavior and anxiety among students at SMP Negeri 26 Bandar Lampung. This research employs a quantitative approach with an analytical survey design and a cross-sectional method. The sample comprised 140 respondents, selected using stratified random sampling.The majority of participants were adolescents aged 13 years. Statistical analysis yielded a p-value of 0.000 (<0.05), indicating a significant relationship between bullying behavior and anxiety. Sugesstion It is recommended that students become more actively involved in extracurricular activities at school. Engagement in positive activities is anticipated to mitigate the prevalence of bullying and reduce anxiety levels. Keywords : Bullying, Anxiety, Students  ABSTRAK Bullying merupakan suatu tindakan dimana seseorang menggunakan kekerasan untuk menyakiti, menghina, menekan mempermalukan mental, dan mengontrol orang lain, sehingga korbannya menerima perlakuan dalam bentuk perilaku intimidasi. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung menempati urutan ke-2 dengan kasus kekerasan terbanyak. pada siswa Sekolah Menengah Pertama dengan proporsi 36,2 % atau 122 anak dan di SMP Negeri 26 Bandar Lampung menunjukkan hasil perilaku bullying terbanyak 11 orang dengan kecemasan berat 7 orang.Kecemasan merupakan suatu keadaan emosi yang timbul akibat ketidaknyamanan yang dirasakan seseorang. pengalaman ketidakpastian yang disertai perasaan tidak berdaya disebabkan oleh sesuatu yang belum jelas.Diketahui hubungan Perilaku Bullying dengan kecemasan pada siswa di SMP Negeri 26 Bandar Lampung.Jenis penelitian kuantitatif Desain Survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 140 responden,Teknik sampel menggunakan Stratified random sampling Penelitian ini mayoritas perempuan usia madya (13 tahun)  dan hasil analisis p-value 0,000 (<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Bullying dengan Kecemasan. Saran kepada Siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolah diharapkan jika siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, maka dengan adanya kegiatan yang positif diharapkan akan mengurangi tingkat kejadian perundungan disekolah. Kata Kunci : Bullying, Kecemasan, Siswa
Co-Authors Adelta, Yosi Adhani, Neisa Ainur Rahma Andi Rahmadi Andoko Andoko Andoko Andoko, Andoko Anggun Istawala Anjani, Ni Wayan Oktavia Aprina Aprina Aryanti Aryanti Aryanti Wardiah Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah, Aryanti Ayu Martiana Budiarti Chelda Ernita Chrisanto, Eka Yudha Cindy Desmonika Desi Risnarita Desmonika, Cindy Diah Wahyuni Dila, Ratu Ratna Djunizar Djamaludin Eka Novita Sari Eka Novita Sari, Eka Novita Eka Trismiana Eka Trismiyana Endah Fajrianti Erlianti, Febi Ernita, Chelda Erpiyana, Refsi Evi Marta Fadhlie Ibrahim Febi Erlianti Febri Dwi Widyawati Febri Yogi Munanda Fradini Wandira Fransisca Melyana Furqoni, Prima Dian Gunawan, M. Ricko Helmawati Helmawati Heni Kartika Sari Hermawan, Dessy Hidayah, Alisah Rahmah Hilmiah Hilmiah Ilham Agung Sakti Imam Farid Farian Husada Indra Maulana Ismi Mu&#039;alifah Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Istawala, Anggun K, Umi Rohmayati Keswara, Umi Romayati Leni Haryanti M. Arifki Zainaro Mahda Rizka F.R Mardani Mardani Mariyam, Siti Herlina Marlena Marliyana Marliyana Maya Maya Mega Haryanti Meliana Hidayati Muhammad Johan Bastomi Muhammad Rafli Mutiara Arini Ariska Najamuddin Dalimunthe Niluh Sumo Nopriani Novikasari, Linawati Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Rika Juana Rilyani Rilyani Rilyani, Rilyani Riska Wandini, Riska Rizka, Mahda Saputra, Dian Angen Sari, Lisa Depita Sastria Handayani Satria Baharuddin Sekardhyta Ayuning Tias Setiawati Setiawati Setiawati Setiawati Silvia, Eka Siti Nursondang Slivia, Eka Sri Haryani Sumo, Ni Luh Susi Anisia Laila Teguh Pribadi Teguh Pribadi Trismiana, Eka Trismiyana, Eka Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso, Triyoso Wahid Tri Wahyudi Widia Afira Wijayanti Wijayanti Winarno , Rudi Yanti Fitria Yopita Sari Yulendasari, Rika Yulianto Yulianto Yulina Yulina Yuniati Yuniati Yunidha Puspita Sari