cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,469 Documents
Cegah stunting dan pemeriksaan kesehatan Supriyatni, Nani; Mansyur, Suryani; Damayanti, Dewi; Ibrahim, Abu Rahmat; Sammongkito, Ritayanti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31162

Abstract

Abstrak Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia,termasuk di daerah Maluku Utara yaitu sebesar 26,1% yang berada di atas prevalensi rata-rata nasional tahun 2022. Meskipun demikian, semua elemen masyarakat memiliki kepedulian bersama atasi stunting. Pemeriksaan kesehatan rutin pada ibu, bayi, balita dan anak-anak mendeteksi masalah kesehatan termasuk stunting dan penyakit kronik yang lain. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan mengadakan  bakti sosial (baksos) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting dan meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan diri. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Kelurahan Mado kecamatan Pulau Hiri Kota Ternate dengan cara  memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan penyakit tidak menular yaitu pengukuran tensi darah, asam urat,  gula darah serta memberikan penyuluhan kesehatan mengenai stunting pada masyarakat kelurahan Mado Pulau Hiri. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang memiliki balita sebanyak 46 peserta, dengan usia rata-rata 19-50 tahun sebanyak 97,8 %. Tahapan selama kegiatan yaitu perencanaan dan penyusunan proposal, observasi dan survey lokasi, sosialisasi dan persiapan kegiatan. Selama kegiatan peserta mengisi kuesioner, mendengarkan penyuluhan mengenai stunting, dan melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat  dengan konsultasi hasil dari pemeriksaan. Hasil survey menunjukkan bahwa untuk tingkat pengetahuan responden baik sebanyak 33 (71,7%) responden, dan yang kurang pengetahuan mengenai stunting sebanyak 13 responden (28,3%). Untuk hasil pemeriksaan tensi darah sebanyak 38,8% responden dengan tensi darah tinggi, gula darah normal sebanyak 88,2%, asam urat tinggi sebanyak 84.6% responden. Pentingnya baksos pada Masyarakat untuk mendeteksi penyakit sejak dini, meningatkan kepedulian Masyarakat terhadap kesehatannya. Serta menyediakan akses konsultasi dan pemeriksaan kesehatan yang diperlukan. Kata kunci: pemeriksaan kesehatan; Pulau Hiri; stunting AbstractStunting is still a public health problem in Indonesia, including in North Maluku, which is 26.1%, which is above the national average prevalence in 2022. However, all elements of society have a shared concern to overcome stunting. Routine health checks on mothers, infants, toddlers and children detect health problems including stunting and other chronic diseases. This community service is carried out by holding social services (baksos) which aim to increase public knowledge about stunting and increase awareness of their own health. Community service activities were carried out in Mado Village, Pulau Hiri District, Ternate City by providing health check services for non-communicable diseases, namely measuring blood pressure, uric acid, blood sugar and providing health education about stunting to the Mado Village community, Pulau Hiri. This activity was attended by 46 mothers who had toddlers, with an average age of 19-50 years as many as 97.8%. The stages during the activity were planning and preparing proposals, observation and location surveys, socialization and preparation of activities. During the activity, participants filled out questionnaires, listened to counseling on stunting, and had blood pressure, blood sugar, and uric acid checked with consultation on the results of the examination. The survey results showed that the level of knowledge of respondents was good, as many as 33 (71.7%) respondents, and those who lacked knowledge about stunting were 13 respondents (28.3%). For the results of blood pressure examinations, 38.8% of respondents had high blood pressure, normal blood sugar as many as 88.2%, high uric acid as many as 84.6% of respondents. The importance of social services in the community to detect diseases early, increase community awareness of their health. As well as providing access to consultations and health checks as needed. Keywords: health check; Hiri Island; stunting
Inovasi minuman cokelat-kopi instan berbasis produk lokal di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Zainuri, Zainuri; Yusuf, Aulia Islamiati; Arsyi, Elmia Kharisma; Rahayu, Novia; Nofrida, Rini; Anggraini, Ines Marisya Dwi; Pertiwi, Made Gendis Putri; Afriansyah, Dilla; Utama, Qabul Dinanta
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30455

Abstract

Abstrak Transformasi komoditas hasil pertanian daerah menjadi berbagai produk pangan olahan dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas tersebut yang secara tidak langsung mendorong kenaikan perekonomian warga. Desa Pakuan, yang berada di Kabupaten Lombok Barat ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah provinsi NTB sebagai upaya pementasan kemiskinan di wilayah NTB. Cokelat dan kopi merupakan hasil pertanian dari Desa Pakuan. Inovasi pengolahan produk pangan berbahan baku cokelat dan kopi perlu dilakukan demi mendukung program Desa Wisata di Desa Pakuan. Tujuan pengabdian ini memberikan pelatihan tentang pengolahan produk berbahan baku cokelat dan kopi. Produk yang akan dihasilkan berupa serbuk minuman instan cokelat kopi. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun lalu dan dihadiri oleh masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Tahapan kegiatan pelatihan terdiri dari tahapan persiapan; pelaksanaan pelatihan; dan terakhir evaluasi. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemberian materi singkat tentang pengolahan produk minuman instan yang akan diproduksi menggunakan bubuk cokelat dan bubuk kopi sebagai bahan utama. Proses pembuatan cukup sederhana yakni dengan menimbang dan mencampurkan bahan-bahan seperti cokelat bubuk, kopi bubuk, susu krimer bubuk, dan perisa vanila. Setelahnya, diberikan juga pengetahuan tentang cara mengemas produk yang sudah dihasilkan. Produk harus dijamin agar tersimpan dalam wadah tertutup supaya tidak menggumpal dan cepat rusak mengingat karakteristik produk yang berkadar air rendah dan kering. Di akhir kegiatan masyarakat memahami cara membuat serbuk minuman instan cokelat kopi dengan mempraktikkannya secara langsung. Masyarakat juga mengetahui cara menyimpan dan mengemas produk yang sudah dihasilkan. Kata kunci: desa wisata; serbuk; kakao; instan Abstract Processing regional agricultural commodities into various processed food products can increase the economic value of these commodities which indirectly encourages an increase in the economy of the community. Pakuan Village, located in West Lombok Regency, was designated as a tourism village by the NTB provincial government as an attempt to alleviate poverty in the NTB region. Chocolate and coffee are agricultural products from Pakuan Village. Product processing innovations made from chocolate and coffee need to be done to support the Tourism Village program in Pakuan Village. The purpose of this service is to provide training on processing food products made from chocolate and coffee. The product to be resulted is coffee chocolate instant drink powder. The activity was carried out in August last year and was attended by people who are members of the Tourism Awareness Group (Pokdarwis). The activities consisted of preparation; training implementation; and evaluation. The implementation of the activity began with providing brief material on the processing of instant beverage products that would be produced using chocolate powder and coffee powder as the main ingredients. The process is quite simple by weighing and mixing ingredients such as chocolate powder, coffee powder, milk creamer powder, and vanilla flavor. Afterwards, they are also given knowledge on how to package the products that have been produced. The product must be guaranteed to be stored in a closed container so that it does not clump and spoil quickly given the characteristics of the product which is low in moisture content and dry. At the end of the activity, the community understood how to make coffee chocolate instant drink powder by practicing it directly. The community also knows how to store and package the products that have been produced. Keywords: tourism village; powder; cocoa; instant
Ibu sebagai komponen penting dalam pemasyarakatan berkendara yang aman: penyuluhan safety riding for MOM (berkendara yang aman) pada Ibu-ibu PKK Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Kota Semarang Al-Janan, Dony Hidayat; Bahatmaka, Aldias; Kriswanto, Kriswanto; Setiadi, Rizki
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30556

Abstract

Abstrak Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ketertiban dalam berkendara berkaitan dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dalam mengendarai kendaraan, dan kesadaran dalam berlalu lintas. Stigma di masyarakat menuduh pengendara yang tidak tertib umumnya adalah wanita terkhusus kaum ibu. Sementara ibu adalah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya maka asumsinya orang tua (ibu) yang baik dalam berkendara maka akan didapatkan pula anak-anak yang baik dalam berkendara. Berdasar latar belakang di atas, maka sebagai wujud tri dharma perguruan tinggi diadakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan Safety Riding for MOM (berkendara yang aman) yang dilakukan oleh beberapa dosen Teknik Mesin UNNES kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Kota Semarang. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktek.  Sebagai simpulan, para peserta sangat antusias dan memahami materi yang disampaikan, ditandakan dengan terjawabnya 73% secara benar posttest dalam game  dan dikategorikan serapan materi cukup baik.   Kata kunci: penyuluhan; safety riding; PKK; Kelurahan Ngijo Abstract Several studies have stated that orderliness in driving is related to the level of education, skills in driving vehicles, and awareness in traffic. Stigma in society accuses unruly drivers are generally women, especially mothers. While mothers are the first and foremost teachers for their children, the assumption is that parents (mothers) who are good at driving will also produce children who are good at driving. Based on the background above, as a manifestation of the tri dharma of higher education, a community service activity was held in the form of counseling on Safety Riding for MOM (safe driving) which was carried out by several UNNES Mechanical Engineering lecturers to PKK mothers in Ngijo Village, Gunungpati, Semarang City. This activity was carried out using lecture and practice methods. In conclusion, the participants were very enthusiastic and understood the material presented, indicated by 73% of the posttest answers being answered correctly in the game and categorized as quite good material understanding. Keywords: counseling; safety riding; PKK; Ngijo Village
Pemanfaatan perpustakaan berbasis digital (iPusnas) dalam upaya penguatan budaya literasi siswa Sekolah Dasar Suryani, Suryani; Syahrianursaifi, Syahrianursaifi; Iqbal, Iqbal; Makhrifah, Diana; Fitra, Safiatuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30288

Abstract

AbstrakSekolah Dasar Negeri 8 Banda Aceh menghadapi keterbatasan sumber daya bacaan yang mempengaruhi budaya literasi siswa. Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memanfaatkan perpustakaan digital (iPusnas) sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah tersebut. Metode yang digunakan meliputi survei awal, pelatihan, dan pendampingan dalam penggunaan iPusnas bagi 1 orang pustakawan, 23 guru, dan 35 siswa. Rangkaian kegiatan pengabdian berlangsung selama 2 minggu yang dilaksanakan di ruang rapat guru dan perpustakaan sekolah. Hasil program menunjukkan adanya peningkatan minat baca siswa dan kemampuan pengelolaan perpustakaan digital di sekolah. Program ini berhasil memberikan akses yang lebih luas terhadap bahan bacaan digital yang sangat penting untuk memperkuat budaya literasi siswa. Hasil dari program kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan digital yaitu iPusnas dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung pendidikan dan meningkatkan literasi siswa di sekolah. Kata kunci: budaya literasi; iPusnas; pemberdayaan masyarakat; perpustakaan digital; sekolah dasar. AbstractSD Negeri 8 Banda Aceh faces limited reading resources, which affects students' literacy culture. This Community Partnership Empowerment program aims to utilize the digital library as an innovative solution to address this issue. The methodology includes initial surveys, training, and mentoring in the use of iPusnas for one librarian, 23 teachers, and 35 students. The series of community service activities took place over a two-week period in the teacher’s meeting room and school library. The program's results show an increase in students' reading interest and the ability to manage the digital library at the school. This program successfully provided broader access to digital reading materials, which is crucial for strengthening the literacy culture. In conclusion, the utilization of a digital library can be an effective tool in supporting education and enhancing student literacy at the school. Keywords: literacy culture; iPusnas; community empowerment; digital library; primary education.
Edukasi pengendalian hama Oryctes rhinoceros Sebagai upaya mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Menampu Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Taufika, Ramadhan; Erawati, Dyah Nuning; Fisdiana, Usken; Hartatie, Dian
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30873

Abstract

Abstrak Produksi kelapa di Indonesia mengalami fluktuasi. Penyebab fluktuasi produksi kelapa yaitu mayoritas petani di Indonesia belum melakukan budidaya tanaman kelapa berbasis Good Agriculture Practice (GAP). Budidaya tanaman kelapa berbasis GAP masih belum optimal diimplementasikan karena petani belum mampu melakukan pemilihan dan seleksi benih, persemaian benih, pembibitan, serta cara pemeliharaan tanaman kelapa. Kecamatan Gumukmas merupakan salah satu daerah dengan penghasil buah kelapa yang rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Jember. Minimnya pengetahuan dan ketrampilan mitra dikarenakan masih minimnya tingkat pendidikan pada anggota mitra. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan mitra yaitu memberikan informasi dan pengetahuan kepada mitra. Tahap kegiatan meliputi koordinasi rencana kegiatan, Go Desa dan Course Day, serta evaluasi dan monitoring. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah pengetahuan mitra mengenai pengendalian hama Oryctes rhinoceros meningkat. Hal ini dilihat dari sesi tanya jawab serta hasil pretest dan post test mitra pada saat pengabdian. Hasil akhir pengabdian ini mitra memiliki motivasi kuat untuk melakukan pengendalian hama O. rhinoceros berbasis GAP. Kata kunci: kelapa; pengendalian; pengetahuan; produksi. Abstract Coconut production in Indonesia fluctuates. The cause of the fluctuation in coconut production is that the majority of farmers in Indonesia have not yet cultivated coconut plants based on Good Agriculture Practice (GAP). GAP-based coconut cultivation has not been optimally implemented because farmers have not been able to select and select seeds, seed nurseries, nurseries, and how to maintain coconut plants. Gumukmas District is one of the areas with low coconut production compared to other areas in Jember Regency. The lack of knowledge and skills of partners is due to the low level of education among partner members. The solution to solving partner problems is to provide information and knowledge to partners. The activity stages include coordination of activity plans, Go Desa and Course Day, as well as evaluation and monitoring. The results of the implementation of community service activities are that partner knowledge regarding Oryctes rhinoceros pest control has increased. This can be seen from the question and answer session and the results of the partner's pretest and posttest during the community service. The final result of this community service is that partners have strong motivation to carry out GAP-based O. rhinoceros pest control. Keywords: coconut; control; knowledge; production.
Pemberdayaan petani kopi melalui branding personality dan kualitas produk untuk meningkatkan pendapatan ekonomi di Desa Deles, Kecamatan. Bawang, Kabupaten Batang Jawa Tengah Afiati, Lely; Annisah, Nenden Nur
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30534

Abstract

AbstrakKegiatan ini dilaksanakan pada petani kopi di Desa Deles, Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Jawa Tengah. Permasalahan yang dihadapi para petani adalah nilai harga jual kopi sangat rendah. Jika harga rendah maka pendapatan juga akan rendah. Hal ini akan berpengaruh terhadap menurunnya perekonomian desa tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu para petani agar bisa meningkatkan nilai harga jual kopi melalui branding personality dan kualitas kopi. Metode kegiatan pengabdian ini adalah worshop dan penguatan kelompok tani. Hasil Kegiatan adalah (1). Para petani kopi mendapatkan pemahaman materi tentang branding personality dan juga tentang kualitas kopi yang bagus, (2). Terbentuknya kelompok tani “ MANDIRI”. Kata kunci: pemberdayaan; branding personality; kualitas produk; pendapatan; petani kopi. AbstrakThis activity was carried out on coffee farmers in Deles Village, Bawang District, Batang Regency, Central Java. The problem faced by farmers is that the selling price of coffee is very low. If the price is low, then the income will also be low. This will affect the decline in the village's economy. The purpose of this community service activity is to help farmers to increase the selling price of coffee through branding personality and coffee quality. The method of this community service activity is a workshop that strengthens farmer groups. The results of the activity are (1). Coffee farmers gain an understanding of the material about branding personality and also about good coffee quality, (2). The formation of the "MANDIRI" farmer group. Keywords: empowerment; branding personality; product quality; income; coffee farmers.
Transformasi minyak jelantah: pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah untuk pemberdayaan masyarakat Desa Bahu Palawa Purba, Abed Nego; Febrianti, Azizah Widyananda; Rizqy, Muhammad Sulthan; Akbar, Muhammad; Fathinah, Salma; Haryono, Nurul Ilma; Majida, Salwa Dwina; Aprianor, Dendi; Nugraha, Yudha; Rizaldi, M. Yusuf; Herianto, Restu; Alif, Muhammad; Nahan, Elmo Alfaliano; Gregorius, Ocratya; Hanasia, Hanasia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30223

Abstract

Abstrak Minyak jelantah termasuk dalam kategori limbah rumah tangga yang sering dibuang tanpa pengelolaan yang tepat. Kebiasaan ini berpotensi mencemari sumber air tanah, kesuburan tanah sehingga berdampak pada lingkungan. Terbatasnya pemahaman yang dimiliki masyarakat terkait pemanfaatan kembali minyak jelantah menjadi produk bernilai jual menjadi tantangan utama dalam pengelolaan limbah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Bahu Palawa tentang kerusakan lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah secara sembarangan serta memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mendaur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sehingga dapat menciptakan peluang usaha. Mitra sasaran dalam kegiatan ini adalah kelompok ibu rumah tangga yang berada di desa Bahu Palawa, dengan total peserta sekitar 20 orang. Pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi yaitu (1) penyuluhan terkait dampak negatif pembuangan minyak jelantah dan cara pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. (2) Pelatihan, berupa demonstrasi bersama masyarakat cara pembuatan lilin dari minyak jelantah. Hasil dari kegiatan ini yaitu, masyarakat memiliki keterampilan dalam membuat lilin. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan bagi masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus mengurangi cemaran terhadap lingkungan.Kata kunci: aroma terapi; lilin; minyak jelantah AbstractUsed cooking oil falls into the category of household waste that is often disposed of without proper management. This habit has the potential to pollute groundwater sources, soil fertility and thus have an impact on the environment. The limited understanding of the community regarding the reuse of used cooking oil into valuable products is a major challenge in waste management. This community service activity aims to educate the Bahu Palawa Village community about environmental damage due to careless disposal of used cooking oil and provide training to the community on how to recycle used cooking oil into aromatherapy candles, so as to create business opportunities. The target partners in this activity were a group of housewives in Bahu Palawa village, with a total of 20 participants. The implementation of this activity is divided into two sessions, namely (1) counselling related to the negative impact of used cooking oil disposal and how to manage used cooking oil waste into aromatherapy candles. (2) Training, in the form of a demonstration with the community how to make candles from used cooking oil. The result of this activity is that the community has skills in making candles. This activity is expected to provide skills for the community in processing waste into economically valuable products while reducing pollution to the environment. Keywords: aroma therapy; candle; used cooking oil
Penyuluhan tentang sains cacing nyale pada guru-guru Sekolah Dasar di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah Bachtiar, Imam; Japa, Lalu; Bahri, Syamsul; Handayani, Baiq Sri; Mawaddah, Usratul; Sopiyani, Nuzula; Budiawan, Budiawan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30773

Abstract

Abstrak Tradisi bau nyale merupakan peristiwa budaya terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Setahun sekali, puluhan ribu masyarakat Lombok pergi menangkap nyale yang lokasinya di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Walaupun tradisi ini sudah berjalan ratusan tahun, sains tentang nyale dan cacing nyale tidak pernah diajarkan di sekolah. Pengajaran tentang nyale di dalam IPA di sekolah dasar hanya membahas tentang legenda Putri Mandalika, bahwa nyale merupakan penjelmaan dari putri yang cantik dan berbudi luhur. Survei terhadap guru IPA SMP dan guru Biologi SMA di Lombok menunjukkan bahwa para guru kekurangan informasi tentang sains atau biologi dari cacing nyale. Penyuluhan terhadap guru-guru SD diperlukan agar para guru dapat menyajikan sains tentang cacing nyale. Metode penyuluhan menggunakan sosialisasi, diskusi, dan demonstrasi. Peserta penyuluhan terdiri dari 22 guru SD di bawah Kelompok Kerja Guru Gugus  10, Kecamatan Pujut. Hasil-hasil penyuluhan menunjukkan bahwa guru-guru SD mengalami peningkatan pengetahuan yang sangat besar (antara 50-90%) dalam 6 (enam) aspek sains dari cacing nyale. Guru peserta penyuluhan juga berpendapat bahwa video pembelajaran dan komik yang dihasilkan oleh tim penelitian Universitas Mataram akan bermanfaat di dalam pengajaran IPA di sekolah mereka. Sebagian guru menyatakan keraguan untuk mengajarkan sains cacing nyale karena khawatir terlibat konflik dengan wali murid yang mempercayai legenda dan mitos Putri Nyale. Kata kunci: sains; bau nyale; cacing; sekolah dasar; penyuluhan AbstractThe “bau nyale” tradition is the largest cultural event in the province of West Nusa Tenggara. Tens of thousands of Lombok people annually go to harvest “nyale”, the epitokes of eunicid worms (Phyllum Polychaeta). Although this tradition has been going on for hundreds of years, the science of nyale and nyale worms has never been taught in schools. The teaching about nyale in elementary school science only discusses the legend of Princess Mandalika (Princess Nyale), that nyale is the embodiment of a beautiful and virtuous princess. Previous surveys on science and biology teachers in Lombok showed that the teachers lacked information about the science or biology of nyale worms. The present university outreach aims to improve knowledge of the elementary school teachers so that they can teach the science of nyale worms in their schools. The  targeted outreach audiences were 22 Elementary School teachers in  the Teacher Working Group X, Kecamatan Pujut. The results of the outreach showed that elementary school teachers experienced a very significant increase (between 50-90%) in knowledge of all six aspects on the science of nyale worms. The teachers participating in the outreach also believed that learning videos and comics, produced by the University of Mataram, will be beneficial in teaching science at their schools. Some teachers expressed hesitation in teaching the science of nyale worms because they were worried about getting into conflict with parents who believed in the legend and myth of Princess Nyale. Keywords: science; harvest nyale; worms; elementary school; outreach
Pelatihan pengembangan pembelajaran dan asesmen berdiferensiasi pada guru bidang studi di SMPN 4 Kuripan Lombok Barat Setiawan, Irma; Sapiin, Sapiin; Sudika, I Nyoman; Chaer, Hasanuddin; Karoluslina, Karoluslina; Martin, Nurhidayat
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30759

Abstract

AbstrakPembelajaran dan asesmen berdiferensiasi pada konteks pendidikan kekinian sangatlah penting, khsususnya untuk mengakomodasi siswa yang memiliki keberagaman secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran berdiferensiasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dengan mempertimbangkan kesiapan, minat, dan gaya belajarnya. Dalam pembelajaran, tentu diperlukan instrumen penilaian yang adaptif, yakni asesmen berdiferensiasi.  Melalui asesmen diagnostik, kelebihan dan kelemahan belajar siswa dapat diketahui secara komprehensif, sehingga dapat memudahkan guru dalam merancang asesmen yang sesuai dengan potensi siswa. Untuk merancang pembelajaran dan asesmen berdiferensiasi ini, diperlukan pelatihan intensif yang berkelanjutan, khususnya bagi guru selaku fasilitator pembelajaran di era Kurikulum Merdeka. Seperti halnya yang akan dilakukan di SMPN 4 Kuripan, Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Lombok Barat, NTB. Permasalahan utama yang dihadapi komite pembelajaran (pengawas bina, kepala sekolah, dan guru) adalah formulasi pembelajaran kurang dapat mengakomodasi kesiapan, minat, dan gaya belajar siswa. Penyebab utama karena para guru bidang studi masih kurang memahami secara komprehensif mengenai implementasi pembelajaran dan asesmen berdiferensiasi. Tujuan pelatihan/kegiatan ini untuk menguatkan pemahaman dan mengaktualisasikan pengembangan pembelajaran dan asesmen berdiferensiasi, sehingga proses dan hasil belajar siswa meningkat. Hasil kegiatan pelatihan meliputi: 1) tahap persiapan, melalui asesmen diagnostik diperoleh potensi dan kelemahan guru mencapai cukup baik; 2) tahap masukan, melakukan pemolaan dan kategorisasi berdasarkan hasil diagnostik, termasuk menemukan strategi terbaik dalam meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran berdiferensiasi yang berkelanjutan mencapai baik; dan 3) tahap proses, melakukan pelatihan berkelanjutan terdiferensiasi mencapai sangat baik. Kata kunci: asesmen; berdiferensiasi; guru; pembelajaran; pengembangan Abstract Differentiated learning and assessment in the contemporary educational context are very important, especially to accommodate students with cognitive, affective, and psychomotor diversity.Differentiated learning is designed to meet students' learning needs by considering their readiness, interests, and learning styles.In learning, adaptive assessment instruments are certainly needed, namely differentiated assessments.Through diagnostic assessments, the strengths and weaknesses of students' learning can be comprehensively identified, making it easier for teachers to design assessments that align with students' potential.To design differentiated learning and assessment, continuous intensive training is required, especially for teachers as learning facilitators in the era of the Merdeka Curriculum.As will be done at SMPN 4 Kuripan, Jagaraga Village, Kuripan District, West Lombok, NTB.The main problem faced by the learning committee (supervisors, principals, and teachers) is that the learning formulation does not adequately accommodate students' readiness, interests, and learning styles.The main reason is that subject teachers still lack a comprehensive understanding of the implementation of differentiated learning and assessment.The purpose of this training/activity is to strengthen understanding and actualize the development of differentiated learning and assessment, so that the process and outcomes of student learning improve.The results of the training activities include: 1) preparation stage, through diagnostic assessment, the potential and weaknesses of teachers were identified, reaching 60% (satisfactory); 2) input stage, modeling and categorization based on diagnostic results, including finding the best strategies to improve teachers' abilities in sustainable differentiated learning, reaching 85% (good); and 3) process stage, conducting continuous differentiated training, reaching 90% (very good). Keywords: esmen; differentiation; teacher; learning; development
Upaya Pencegahan Stunting dengan Pembagian Bibit Bayam Brazil (Alternanthero sissoo) dan Pelatihan Mengolah Dimsum Fortifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Tahu di Desa Timang Gajah Amna, Amna; Kamarudin, Anna Permatasari; Erna, Erna; Harahap, Viana Safrida; Asri, Rahmadi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31448

Abstract

AbstrakTema Pencegahan Stunting telah diusung oleh kampus Universitas Gajah Putih pada KKN-T ke XV pada Awal November sampai akhir Desember 2025. Mahasiswa KKN-T yang bertugas telah melakukan survei. Perencanaan pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tema. Tujuan program ini adalah upaya pencegahan stunting. Kejadian stunting mempunyai dampak yang besar bukan hanya segi fisik tetapi juga mental, pemikiran hingga kesejahteraan seorang anak di masa depan. Maka Mahasiswa KKN-T dan beberapa dosen berkolaborasi dalam melaksanakan program ini. Upaya pencegahan stunting dilakukan dengan melakukan pembagian bibit bayam Brazil dan pelatihan mengolah dimsum fortifikasi ikan nila dan tahu. Menu makanan dan jajanan anak sekarang ini telah mengalami perubahan. Salah satu yang viral adalah dimsum. Dimsum yang diolah sendiri dengan bahan-bahan yang bergizi seperti fillet ikan nila, bayam brazil dan tahu yang semuanya dibalut dengan daun sawi memberikan pilihan menu yang menyehatkan. Ibu dapat membuat dalam jumlah banyak dan disimpan sebagai makanan frozen. Menu ini dapat dihidangkan dengan cepat saat diperlukan. Bahkan produk ini dapat dijadikan bisnis apabila dilakukan dengan serius. Sebanyak 15 orang Mitra hadir pada acara Pengabdian kepada Masyarakat ini, terdiri dari ibu-ibu Kader Posyandu dan ibu-ibu warga Desa Timang Gajah yang baru selesai melakukan pemeriksaan putra-putinya di Posyandu. Hasil Pre Test dan Post Test yang telah dilakukan menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan Mitra. Hasil Evaluasi yang diberikan Mitra terhadap tim Pengabdi juga telah diterima dan dianalisa. Hasil akhir menunjukkan bahwa secara keseluruhan Mitra bersetuju atas program yang telah dilaksanakan. Pernyataan tentang tema, waktu, materi yang runtut dan narasumber mendapat penilaian yang baik.Kata kunci: pencegahan stunting; dimsum; bayam brazil; ikan nila; tahu AbstractThe theme of Stunting Prevention has been carried by the Gajah Putih University campus in the XV KKN-T in early November to the end of December 2025. The KKN-T students on duty have conducted a survey. The planning of the program implementation is carried out in accordance with the theme. The purpose of this program is to prevent stunting. The occurrence of stunting has a major impact not only on the physical but also on the mental, thinking and welfare of a child in the future. So KKN-T students and several lecturers collaborated in implementing this program. Efforts to prevent stunting were carried out by distributing Brazilian spinach seeds and training in processing dim sum fortified with tilapia and tofu. The menu of children's food and snacks has now changed. One that has gone viral is dim sum. Dim sum which is processed by yourself with nutritious ingredients such as tilapia fillets, Brazilian spinach and tofu which are all wrapped in mustard greens provides a healthy menu choice. Mothers can make it in large quantities and store it as frozen food. This menu can be served quickly when needed. Even this product can be used as a business if done seriously. A total of 15 Partners attended this Community Service event, consisting of Posyandu Cadre mothers and mothers from Timang Gajah Village who had just finished checking their children at Posyandu. The results of the Pre-Test and Post-Test that had been carried out showed that there had been an increase in Partner knowledge. The results of the Evaluation given by Partners to the Community Service team have also been received and analyzed. The final results showed that overall Partners agreed with the program that had been implemented. Statements about the theme, time, coherent material and resource persons received good assessments. Keywords: stunting prevention; dimsum; brazillian spinach; tilapia; tofu