Penderita gangguan jiwa berdasarkan analisis dinas kesehatan berjumlah 14 juta orang yang ditandai dengan adanya kecemasan. Terdapat banyak terapi yang dapat diberikan untuk menurunkan kecemasan dan menimbulkan rasa nyaman pada pasien gangguan jiwa salah satunya terapi guided imagery. Terapi guided imagery merupakan terapi keperawatan yang dilakukan dengan cara mengajak partisipan untuk membayangkan hal-hal yang membahagiakan dalam hidupnya, sehingga mendorong alam bawah partisipan agar menimbulkan rasa senang dengan cara menvisualisasikan dalam pikiran partisipan sehingga partisipan dapat melupakan beban pikiran yang dirasakan. Tujuan: Menggali informasi bagaimana pengaruh setelah diberikan terapi guided imagery terhadap pasien gangguan jiwa .Metode Penelitian: Metode peneitian yang digunakan adalah kualitatif, responden hanya berjumlah 2 orang dengan menggunakan wawancara mendalam serta observasi, pemilihan responden menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan mengambil sample proporsi sesuai dengan karakteristik sample yaitu berusia dewasa, kooperatif. HasilĀ Penelitian : berdasarkan wawancara dan observasi peneliti memperoleh beberapa tema yang dapat diperoleh melalui pengkategorian ungkapan partisipan marah karena faktor social dan ekonomi.gangguan jiwa mengakibatkan marah serta berteriak saat marah, guided imagery memberikan perasaan tenang dalam pikiran , merilekskan badan, menurunkan emosi, dan menyenangkan.Kesimpulan : berdasrkan keterangan dari partisipan bahwa sebelum dilakukan terapi guided imagery penyebab marah partisipan ialah faktor social dan ganguan jiwa sehingga partisipan menunjukkan respon emosionalnya denagan cara marah dan berteriak, efek setelah dilakukan terapi guided imagery responden berpendapat bahwa terapi guided imagery menenangkan pikiran, merilekskan badan, menurunkan emosi dan menyenangkan.