Articles
The Extract of Tristania Sumatrana Miq. to Lower Primary, Secondary and Tertiary Follicles in Swiss Webster Mice
Syamsurizal Syamsurizal;
Arief Muttaqiin
Bioscience Vol 1, No 2 (2017): Biology
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (503.954 KB)
|
DOI: 10.24036/02017128063-0-00
The use of traditional medicinal plants is generally based on empirical experience; therefore, a scientific approach is needed to bring traditional medicine into the practice of medicine and formal health services. Tristania sumatrana Miq. is one of the traditional medicinal plants that are often used as contraceptives for women in the villages of Lembah Bawan and Kampung Dalam (West Sumatra). The extract of Tristania sumatrana Miq. can extend the estrus cycle of Mus musculus into eleven days. The purpose of this research is to know the effect of Tristania sumatrana Miq. extract to the fertility of female mice. The experiments were conducted with a randomized 5x2 group design. Five dosage groups: untreated control, placebo, treatment with doses 600, 900 and 1200 mg/kgbw and two treatment groups: 10 and 20 days. The fertility parameters studied were ovarian weight, number of primary, secondary, tertiary follicles. The results prove the extract of Tristania sumatrana Miq. causing a very significant decrease in ovarian weight (treatment of 900 mg/kg bb for 10 days), number of primary and secondary follicles (1200 mg / kg bb for 10 days), and tertiary (600 mg / kg bb for 20 days). The extract of Tristania sumatrana Miq. causing a decline in Mus musculus fertility.
Clasroom Classroom Based Assessment Development for Improving Science Teacher’s Competency in Secondary School at Koto Tangah District
Ardi Ardi;
Syam Syamsurizal;
Arief Muttaqiin
Pelita Eksakta Vol 1 No 1 (2018): Pelita Eksakta Vol. 1 No. 1
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/pelitaeksakta/vol1-iss1/24
The aims of developing classroom based assessment for science teacher at secondary school in Koto Tangah district are enhancing the science teacher’s competency and strengthening the principle of developing classroom based assessment. Participants are consisted of 35 junior high school science teacher in Koto Tangah district. Training and workshop method were used in this program to accomplish the goals. Before implementing the program, participants were given a prior knowledge about the basic rules of classroom based assessment. In addition, participants were given the instruction sheets to arrange the classroom based assessment and exercising to develop it with instructor’s guidance.
Deskripsi Pelatihan Pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Discovery Learning di Kota Padang Panjang
Arief Muttaqiin
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 2 No 2 (2019): Science Education Journal
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang penting dan dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran. Oleh karena itu, keterampilan pembuatan LKPD perlu dimiliki oleh guru untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas. Artikel ini akan mendeskripsikan kegiatan pelatihan pembuatan LKPD berbasis Discovery Learning (pembelajaran penemuan) yang diselenggarakan bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (MGMP IPA) SMP di Kota Padang Panjang. Setelah kegiatan dilaksanakan, diberikan angket yang bertujuan untuk menjaring informasi terkait kegiatan yang dilaksanakan. Selain itu, data mengenai pemahan peserta terkait hasil pelatihan dibedah melalui beberapa produk peserta. Dalam kegiatan ini, peserta mengikuti acara dengan antusias dan menunjukkan keingintahuan yang tinggi.
Hubungan Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek Kelancaran (Fluency) antara Jawaban Essay dan Pembuatan Poster pada Pembelajaran Berbantuan Media Animasi
Arief Muttaqiin
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1056.988 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kemampuan berpikir kreatif siswa aspek kelancaran (fluency) yang diukur dengan soal essay dan tugas pembuatan poster. Data dijaring dari 33 siswa di salah satu SMA di Kota Cimahi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh informasi bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa aspek kelancaran (fluency) yang diukur dengan soal essay dan tugas pembuatan poster. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan yang baik dalam menjawab soal-soal berpikir kreatif tidak membuat siswa baik juga dalam membuat poster
Profil Kreatifitas dan Minat Calon Guru IPA pada Mata Kuliah IPA Terpadu Kelas 7
Arief Muttaqiin
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/semesta.v1i2.26
Kreatifitas merupakan salah satu jenis keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik sebagai bekal untuk diterapkan di dunia kerja. Selain itu, minat peserta didik dalam belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, termasuk kreatifitas. Penelitian ini mengungkapkan profil kreatifitas dan minat calon guru IPA pada mata kuliah IPA Terpadu Kelas 7. Sebanyak 35 peserta didik yang merupakan calon guru IPA digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Nilai kreatifitas yang dijaring melalui poster memiliki rata-rata kelas sebesar 77,08, sementara minat belajar peserta didik pada topik penelitian ini berada pada nilai 83,81. Dilakukan uji korelasi non parametrik yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dan kreatifitas calon guru IPA. Kreatifitas merupakan keterampilan yang perlu dilatihkan secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu caranya adalah dengan melatih peserta didik dengan berbagai kegiatan pembelajaran yang merangsang minat belajar peserta didik.
Urgensi Buku Digital pada Konten IPA Terpadu
Arief Muttaqiin
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 2 No 1 (2019): Science Education Journal
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (619.032 KB)
|
DOI: 10.24036/semesta.v2i1.41
Buku digital sudah dikembangkan sejak lama, namun konten yang ada saat ini masih berupa e-book yang hanya berisikan teks dan gambar-gambar statis. Padahal dalam pembelajaran IPA, materi akan lebih mudah dipelajari jika bentuk penyajian materi disajikan secara beragam dimana materi disajikan dalam bentuk yang lebih dinamis, misalnya dengan memasukkan video pembelajaran ke dalam buku digital. Namun, dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, diperlukan kajian untuk mengetahui urgensi dari buku digital yang akan digunakan oleh mahasiswa calon guru IPA. Sebanyak 28 orang dilibatkan dalam survey terkait urgensi buku digital. Sebagian besar responden menganggap bahwa buku digital masih sangat diperlukan, khususnya pada konten IPA Terpadu.
Respon Guru dalam Workshop Peningkatan Kemampuan Guru IPA SMP/ MTs Se-Kabupaten Pasaman dalam Pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik dengan Pendekatan Saintifik untuk Mendukung Kegiatan Praktikum di Laboratorium
Arief Muttaqiin
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/semesta.v1i2.27
Respon guru merupakan salah satu aspek penting setelah suatu kegiatan berupa pelatihan selesai dilaksanakan, karena akan mempengaruhi hasil atau output. Sampel yang diambil adalah sebanyak 17 orang guru IPA se-kabupaten Pasaman dan kegiatan diadakan di SMP Negeri 1 Lubuk Sikaping, Sumatera Barat. Berdasarkan data yang telah berhasil kita himpun, respon guru terhadap kegiatan ini sangat beragam. Respon tertinggi yang diberikan pada kategori baik (efektifitas penggunaan waktu pelatihan), sedangkan kategori sangat baik tertinggi berada di aspek penguasaan materi pelatihan. Dengan adanya data berupa respon guru ini, diharapkan akan memperbaiki kualitas pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat selanjutnya.
Pembuatan Kit Penyaringan Air Sederhana Bagi Siswa SMP Kota Padang Untuk Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Ketersediaan Air Bersih Bagi Masyarakat
Monica Prima Sari;
Arief Muttaqiin;
Rahmah Evita Putri;
Rani Oktavia
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 2 No 2 (2019): Science Education Journal
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1347.513 KB)
Salah satu tujuan dari pembelajaran IPA adalah untuk mengenali gejala alam agar dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa kendala berarti. Krisis air bersih adalah salah satu tanda bahwa ada ketidakcocokan antara gaya hidup manusia dengan kondisi alam. Bererapa daerah di Indonesia telah mulai mengalami krisis air bersih, akibat musim kemarau yang berlangsung lama. Meski Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi laut, dampak perubahan iklim dan bencana kebakaran hutan dan lahan yang meningkat dalam lima tahun terakhir turut menjadi faktor dibalik krisis air bersih. Khusus untuk wilayah kota Padang, sebagai salah satu wilayah yang rentan terhadap bencana gempa, banjir, dan tsunami, pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi masalah air bersih merupakan keharusan untuk dimiliki setiap warga. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu cara memperoleh air bersih dengan membuat kit penyaringan air konvensional menggunakan alat dan bahan yang murah dan mudah diperoleh di sekitar lingkungan tempat tinggal. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta lebih siap menghadapi berbagai situasi dimana air bersih sulit didapat dan mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh untuk membantu masyarakat di lingkungan sekitar. Selain itu, melalui pelatihan ini juga diharapkan kesadaran peserta akan pentingnya menjaga kualitas air melalui mencgah terjadinya pencemaran juga meningkat.
Deskripsi Kemampuan Guru-guru IPA SMP Kecamatan Koto Tangah dalam Membuat Lembar Kerja Peserta Didik Praktikum IPA Terpadu Berbasis Tematik
Arief Muttaqiin
SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Pendidikan IPA, FMIPA, UNP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/semesta.v1i2.25
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diadakan untuk melatih para guru IPA SMP cukup mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Secara deskriptif, diperoleh hasil analisis mengenai kemampuan guru-guru IPA SMP se-Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang dalam membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Terpadu berbasis tematik setalah kegiatan dilaksanakan. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru kurang optimal. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, beberapa diantaranya adalah waktu kegiatan yang relatif pendek.
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN KEGIATAN MEMBACA KRITIS TERHADAP PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN
Mesy Afriza Utari;
Arief Muttaqiin
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 1 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/inkuiri.v10i1.44189
Penelitian ini untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan kegiatan membaca kritis. Keterampilan berpikir kritis di Indonesia masih kategori sangat rendah. Pada abad 21 peserta didik dituntut untuk terampil dalam berpikir secara kritis. Berpikir kritis sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena dapat membantu peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir lebih kritis dalam menerima informasi disekitarnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian Quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest posttest control design. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SMP N 3 Pariaman dengan kelas sampel VII.1 kelas kontrol dengan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan kegiatan membaca kritis dan kelas VII.3 kelas eksperimen, dengan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan kegiatan membaca biasa dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk soal tes kemampuan berpikir kritis terdapat soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dan soal essai sebanyak 5 soal yang akan diberikan kepada peserta didik pada saat pretest dan posttest. Hasil penelitian dengan uji statistik menggunakan uji U-Mann Whitney menunjukan sig. 0,000 (N-gain) yang artinya terdapat perbedaan peningkatan berpikir kritis peserta didik dengan kegiatan membaca kritis dan peserta didik dengan membaca biasa.This study is to determine the improvement of students' critical thinking by using the Make A Match type cooperative learning model with critical reading activities. Critical thinking skills in Indonesia are still very low category. In the 21st century, students are required to be skilled in critical thinking. Critical thinking is very necessary in the learning process because it can help students to have the ability to think more critically in receiving information around them. This research is an experimental study with a quasi-experimental type of research with a pretest posttest control design. The population in this study were students of SMP N 3 Pariaman with a sample class of VII.1 the control class with cooperative learning treatment of Make A Match type with critical reading activities and class VII.3 experimental class, with cooperative learning treatment of Make A Match type with reading activities. and sampling using purposive sampling technique. The instrument used for the critical thinking ability test includes 20 multiple choice questions and 5 essay questions that will be given to students at the pretest and posttest. The results of the study with statistical tests using the U-Mann Whitney test showed sig. 0.000 (N-gain) which means that there is a difference in the improvement of students' critical thinking with critical reading activities and students with ordinary reading.