Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Identifikasi Penentuan Lokasi Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda Kota Pangkalpinang Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2031

Abstract

Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda di Kota Pangkalpinang merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif, khususnya kerajinan tangan khas Bangka Belitung. Gedung ini dirancang sebagai pusat promosi, pameran, dan pemasaran produk kerajinan lokal, sekaligus menjadi simbol identitas budaya daerah. Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan adalah penentuan lokasi yang strategis, dengan mempertimbangkan aksesibilitas, konektivitas, dan potensi pengembangan kawasan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi proses kolaborasi pemangku kepentingan dalam menentukan lokasi pembangunan Gedung Galeri Dekranasda. Metodologi yang digunakan meliputi observasi lapangan, analisis spasial, dan diskusi kelompok terfokus dengan pemerintah daerah, pengrajin, komunitas lokal, serta akademisi. Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil bersifat inklusif, berbasis data, dan berkelanjutan. Hasil kegiatan ini memberikan alternatif lokasi terbaik untuk pembangunan Gedung Galeri Dekranasda berdasarkan kajian teknis dan social yaitu direncanakan pada tiga alternatif lokasi, yaitu Lokasi 1 (Taman Mandara), Lokasi 2 (Tumpuk Pinangpura), dan Lokasi 3 (Tugu Remangok, Jl. Selindung). Ketiga lokasi tersebut telah dikaji berdasarkan berbagai aspek teknis, termasuk aksesibilitas melalui jalan lokal, ketersediaan jaringan air bersih, listrik, telekomunikasi tetap, penerangan jalan, dan kedekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Namun, infrastruktur pemadam kebakaran belum tersedia di ketiga lokasi tersebut.
Pendampingan Teknis Identifikasi Pedagang untuk Proyek Relokasi dan Perluasan Pasar Muntok di Kabupaten Bangka Barat Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2032

Abstract

Pasar Muntok memiliki sejarah panjang sebagai pusat aktivitas ekonomi di Bangka Barat. Namun, peningkatan jumlah pedagang dan kunjungan masyarakat memunculkan berbagai permasalahan, seperti kemacetan, ketidakteraturan tata letak, dan keterbatasan fasilitas pendukung. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat memulai proyek strategis relokasi dan perluasan Pasar Muntok guna menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih modern, tertib, dan nyaman. Proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas pasar, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Salah satu tahap awal yang krusial dalam pelaksanaan proyek ini adalah identifikasi pedagang terdampak. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akomodasi yang sesuai bagi para pedagang berdasarkan kebutuhan dan jenis usaha mereka, sekaligus meminimalkan potensi konflik, meningkatkan transparansi, serta mendorong partisipasi masyarakat. Berdasarkan hasil pendampingan teknis, ditemukan bahwa terdapat setidaknya 55 pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Yos Sudarso, sehingga mengurangi fungsi jalan tersebut sebagai jalur transportasi utama. Para pedagang ini direkomendasikan untuk direlokasi ke lokasi baru yang lebih layak dan mendukung kegiatan jual beli, yaitu di Pasar Muntok.Relokasi ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih tertib, aman, dan nyaman. Selain itu, langkah ini juga bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur pasar, memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat lokal, serta memperlancar arus lalu lintas di kawasan sekitar pasar.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DISTRIBUSI UKURAN BUTIR DAN KETIDAKSERAGAMAN SEDIMEN PADA SUNGAI WAY LUNIK Maini, Miskar; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Susanti, Junita Eka; Saputra, Cahyo Agung
JKTS (Jurnal Kajian Teknik Sipil) Vol 10, No 1 (2025): JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkts.v10i1.8133

Abstract

Karakteristik distribusi ukuran butir dan tingkat ketidakseragaman sedimen memainkan peran krusial dalam memahami dinamika transpor sedimen di suatu sungai. Studi ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik distribusi ukuran butir serta tingkat ketidakseragaman sedimen pada Sungai Way Lunik guna mengidentifikasi pola distribusi dan implikasinya terhadap proses transpor sedimen. Pengambilan sampel dilakukan pada sembilan cross-section sepanjang sungai untuk mencerminkan variasi kondisi hidraulik dan sumber material sedimen. Analisis laboratorium dilakukan dengan metode pengayakan (sieving) untuk fraksi kasar dan analisis hidrometer untuk fraksi halus. Tingkat ketidakseragaman butiran sedimen dianalisis menggunakan empat metode, yaitu Geometric Standard Deviation, Sorting Coefficient, Kramer’s Uniformity Coefficient, dan Sakai Uniformity Coefficient. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen Sungai Way Lunik memiliki variasi ukuran butir yang cukup besar. Uji laboratorium mengungkap bahwa sedimen di bagian hulu didominasi oleh kerikil, bagian tengah oleh pasir sangat besar, dan bagian hilir oleh pasir sedang hingga kasar. Lokasi CSSWL V memiliki tingkat ketidakseragaman tertinggi dengan rentang ukuran butiran mulai dari halus hingga gravel akibat kecepatan aliran yang rendah, sedangkan CSSWL VII menunjukkan tingkat keseragaman tertinggi. Variasi ini berpengaruh terhadap proses transpor sedimen, terutama di CSSWL V yang berisiko mengalami pendangkalan akibat akumulasi material sedimen. Oleh karena itu, tindakan mitigasi seperti pengerukan perlu dipertimbangkan untuk menjaga dinamika aliran dan kestabilan morfologi sungai.
STUDI EKSPERIMENTAL PENINGKATAN NILAI STRENGTH PARAMETRIK TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASI SEMEN MENGGUNAKAN METODE UCS Sitepu, Arif Rahman Hakim; Nurlela, Aiga; Delfinna, R.; Hazizi, S.; Sigalingging, CE.; Shabirah, R.; Salsabila, A.; Saputra, Cahyo Agung; Tiorivaldi, Tiorivaldi
JKTS (Jurnal Kajian Teknik Sipil) Vol 10, No 1 (2025): JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkts.v10i1.8221

Abstract

Tanah lunak memiliki sifat mekanik yang kurang menguntungkan, seperti daya dukung rendah, kompresibilitas tinggi, dan kuat geser kecil, yang menimbulkan tantangan bagi konstruksi, khususnya di wilayah Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pencampuran tanah lunak dengan semen (Ordinary Portland Cement/OPC) terhadap peningkatan kekuatan tekan bebas (Unconfined Compressive Strength/UCS), dengan variasi kadar semen 0%, 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, 18%, 21%, 24%, 27%, dan 30%. Pengujian UCS dilakukan pada tanah asli dan campuran setelah pemadatan menggunakan standar Proctor, dengan data sifat fisik dan mekanik tanah seperti kadar air, batas cair, berat jenis, dan UCS dianalisis untuk mengevaluasi stabilitas tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar semen hingga 9% menghasilkan nilai tegangan dan regangan yang signifikan, sementara kohesi tanah menurun pada kadar 3% hingga 9% dan meningkat setelah persentase melebihi 9%. Penambahan semen lebih dari 9% menunjukkan peningkatan kohesi yang signifikan, menjadikan stabilisasi dengan semen efektif untuk meningkatkan kekuatan tanah lunak, terutama pada kadar tertentu, dan memberikan potensi aplikasi perbaikan tanah dengan karakteristik tanah serupa.
Studi Eksperimental Karakteristik Beton Ringan SCC dengan Penambahan Styrofoam dan Benang Gelasan Fajrul Falah, Muhammad; Solikin, Mochamad; Kholilur Rohman, Rosyid; Muhammad Nuryanto, Fadhil; Ika Hariani, Deby; Putri Yastari, Febi; Agung Saputra, Cahyo
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 22 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v22i1.1736

Abstract

Global sustainability is a big challenge for various industry sectors, including the construction industry. Concrete is a key material in infrastructure development due to its high strength and good durability. However, concrete production has significant environmental impacts, such as the exploitation of natural resources and increased carbon emissions. Therefore, there is a need to innovate materials that are more environmentally friendly without reducing the quality of concrete. This research aims to explore the use of Styrofoam waste and yarn as additives in concrete mixes. Styrofoam was chosen due to its lightweight and biodegradable nature, its use in concrete can reduce environmental pollution. Meanwhile, yarn was added to increase the strength of concrete that had undergone changes due to the addition of Styrofoam. This research was conducted using an experimental method with the addition of 30% Styrofoam from the total fine aggregate as a fixed variable. In addition, variations of yarn were used at 0.5% and 1% of the total concrete mix. Tests were carried out using cylindrical test objects with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm, with a total of 8 samples tested to determine the compressive strength value of the resulting concrete. The test results showed that the highest compressive strength was obtained in the variation of adding 1% yarn, with a value of 15.03 MPa. This shows that the combination of styrofoam and yarn still allows the concrete to have sufficient strength for certain construction applications. From this research, it can be concluded that the use of Styrofoam and yarn in concrete has the potential to be an environmentally friendly material innovation that supports the sustainability of the construction industry. By utilizing this waste, it is expected to reduce environmental impact and open up new opportunities in the development of sustainable construction materials
Pembelajaran Interaktif Konsep Cahaya melalui Media Aplikasi dan Eksperimen di SD Alam Lampung Dwiyana, Putri Ayu; Marina, Bernaditha Catur; Maini, Miskar; Khanza, Ayu Kamila; Ribowo, Anggarani Budi; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Zhafira, Elian; Saputra, Cahyo Agung; Syuhada, Syahidus; Prayogi, Galih Rio; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Susanti, Junita Eka; Tambunan, Hermon Frederik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.139

Abstract

Mahasiswa dan dosen Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema "Cahaya Interaktif" di SD Sekolah Alam Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar terhadap konsep dasar cahaya dan sifat-sifatnya melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi penyampaian materi melalui presentasi interaktif, praktik langsung menggunakan alat peraga Kotak Cahaya, serta simulasi digital berbasis web untuk memperkuat pemahaman visual siswa. Guna mendorong keterlibatan aktif, siswa diberikan sistem poin dan hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi mereka. Sebagai bentuk keberlanjutan program, alat peraga Kotak Cahaya dihibahkan kepada pihak sekolah untuk mendukung proses pembelajaran sains di masa mendatang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap konsep cahaya, yang tercermin dari partisipasi aktif lebih dari 90% siswa dalam eksperimen dan diskusi. Pemanfaatan media peraga dan pendekatan interaktif berbasis teknologi terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kolaboratif, dan bermakna bagi siswa sekolah dasar.
Analysis of Jetty Structure Using the Fixity Point Method and Soil–Structure Interaction via the Spring Model Kurniawan, Rahmat; Aprilia, Ayu Sinta; Grace, Mega; Saputra, Cahyo Agung; Yufrizal, Ahmad Auliadi
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 9 No 3 (2025): G-Tech, Vol. 9 No. 3 July 2025
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/g-tech.v9i3.6863

Abstract

A jetty is an essential element of port infrastructure yet remains vulnerable to lateral forces generated by waves, currents, berthing impact, and earthquakes, all of which can trigger structural failure. This study analyzes jetty performance by comparing two design approaches, soil-structure interaction (SSI) modeled with non-linear springs, and the conventional fixity-point method. A reinforced-concrete deck on steel pipe piles was modeled in SAP2000, with pile diameters of 24, 32, and 40 inches embedded in medium sand. Serviceability and ultimate load combinations followed BS 6349 and ASCE 7-10 provisions. The SSI analysis showed larger structural responses than the fixity-point approach, with peak deflection, bending moment, axial force, and shear force increasing by approximately 35 %, 21 %, 12 %, and 18 %, respectively. These differences arise because the fixity-point method considers soil stiffness only to the calculated fixity depth, potentially underestimating overall lateral demand. Both approaches indicate that a 40-inch pile driven no deeper than 30 m satisfies deflection criteria while limiting drive length, offering a balanced solution between safety and economy. Verifying fixity-point designs with detailed SSI analysis is therefore recommended for robust jetty construction.
PENGGUNAAN PEDOMAN KAPASITAS JALAN INDONESIA 2023 PADA SIMPANG TAK BERSINYAL SERTA SKEMA PERBAIKAN Sallido, Gufron; Prayogi, Galih Rio; Michael, Michael; Saputra, Cahyo Agung; Iduwin, Tommy; Miranda, Evan Febri
Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2025): JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkts.v10i2.8510

Abstract

Simpang merupakan suatu titik di mana jalur menjadi terpisah atau berbelok dari arah yang lurus. Pada simpang tiga tak bersinyal urip sumoharjo dan pahlawan yang merupakan kawasan pemukiman yang kemudian berkembang dengan aktivitas perdagangan dan jasa sering mengalami tundaan dikarenakan banyaknya aktivitas pengendara yang melewati simpang sehingga diperlukannya evaluasi simpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang dan memberikan alternatif perbaikan kinerja. Metode yang digunakan dalam penelitian beracuan dengan PKJI 2023. Simpang tiga tak bersinyal masih layak beroperasi pada tahun 2024 menurut PKJI 2023 karena memiliki nilai derajat kejenuhan kurang dari 0,85. Derajat kejenuhan diprediksi akan mengalami jenuh pada tahun 2025 dengan derajat kejenuhan yang didapatkan sebesar 0,92 di mana derajat kejenuhan ini melebihi ketentuan PKJI 2023 yaitu 0,85 sehingga diperlukan skema perbaikan. Skema yang diberikan pada penelitian ini berupa pelarangan belok kanan terhadap jalan minor dan pelebaran jalan. Skema perbaikan paling optimum merupakan perbaikan dengan menerapkan pelarangan belok kanan terhadap jalan minor dimana skema perbaikan ini memberikan hasil derajat kejenuhan sebesar 0,57 dan tundaan rata-rata simpang sebesar 10,75 det/SMP. Skema perbaikan dengan pelebaran membutuhkan pelebaran jalan terhadap jalan mayor dengan total pelebaran 3 meter dan memberikan hasil derajat kejenuhan sebesar 0,84.