Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

CAT STRETCH EXERCISE MAMPU MENURUNKAN NYERI DISMINOREA Rahmasari, Ikrima; Purwati, Purwati; Utomo, Endrat Kartiko; Kartikasari, Annisa Yuli; Budiarti, Dhiani
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2967

Abstract

Menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya dinding rahim bagian dalam yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel telur yang tidak di buahi. Selama periode menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya. Kontraksi ini akibat kemunculan hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan peradangan. Rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah perut yang terjadi saat wanita mengalami siklus menstruasi ini disebut dengan dismenorea. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri pada saat menstruasi yaitu dengan cat stretch exercise. Cat Stretch Exercise merupakan bagian dari Abdominal Stretch Exercise, yang bertujuan menambah kekuatan otot, daya tahan dan fleksibiltas otot, kebugaran tubuh, mengurangi ketegangan otot (kram), mengurangi nyeri otot, mengurangi rasa sakit disaat menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh cat stretch exercise terhadap intensitas dismenore pada siswi. Metode yang digunakan yaitu quasy experiment tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian ini adalah 26 reponden, diambil dengan mengunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan mengunakan Kuesioner Numeric Pain Rating Scale. Hasil Penelitian menunjukan bahwa ada penurunan signifikan dalam tingkat nyeri haid pada remaja putri (p value = 0,0001) setelah diberikan cat stretch excercise. Dapat disimpulkan cat stretch exercise berpengaruh secara signifikan dalam mengurangi intensitas nyeri haid pada siswi.
TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Utomo, Endrat Kartiko; Rahmasari, Ikrima; Soleman, Sitti Rahma; Kurniawan, Hendra Dwi; Pratiwi, Nuri Okta
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3907

Abstract

Latar Belakang: Fokus perawaran penyakit ginjal kronis diarahkan untuk mencegah terjadi gangguan kardiovaskuler. Tekanan darah tinggi dapat menjadi penyulit bagi karena menyebabkan prognosis yang buruk, termasuk terbentuknya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan cepatnya penurunan ginjal. Sedangkan tekanan darah rendah membawa prognosis yang lebih buruk. Tujuan:Menganalisis perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah dilaksanakan terapi hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain Pre-Eksperimen design dengan rancangan One Group Pre-Post Test. Populasi 130 pasien dengan sampel 57 pasien. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan sphygmomanometer yang sudah terkalibrasi. Analisa data dalam penelitian ini mengunakan paired sample t-test. Hasil: Rata-rata pasien berusia 45-64 tahun, berjenis kelamin perempuan dan menjalani hemodialisis lebih dari satu tahun. Tekanan darah sebelum menjalani terapi hemodialisis rata-rata 146,93/93,51 mmHg dan tekanan darah sesudah terapi hemodialisis rata-rata 163,33/100,53 mmHg. Hasil uji paired sample t-test tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai signifikansi (p-value) 0,000. Kesimpulan: Hasil uji analisis didapatkan terdapat perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah terapi hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Kabupaten Sukoharjo, dimana terjadi peningkatan tekanan darah sesudah terapi hemodialisis.
PLAY THERAPY AND ITS EFFECT ON ANXIETY LEVELS IN HOSPITALIZED PEDIATRIC PATIENTS: A LITERATURE REVIEW Wahyudi, Totok; Mustain, Mustain; Rahmasari, Ikrima; Nurmawati, Niya
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2025: Proceeding of the 6th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/1es4pj37

Abstract

Hospitalization in children often leads to stress and anxiety due to separation from parents, unfamiliar environments, and invasive medical procedures. These conditions can negatively impact children’s emotional well-being and recovery. Play therapy has been identified as an effective non-pharmacological intervention to reduce anxiety and support coping mechanisms during hospitalization. This literature review was conducted through a comprehensive search of journal databases including ScienceDirect, PubMed, and Google Scholar, using the keywords Play therapy, Therapeutic play, Anxiety, Child, and Hospitalized. The inclusion criteria were full-text articles published within the last five years, including systematic reviews, randomized controlled trials, clinical trials, and meta-analyses. The reviewed studies consistently show that play therapy effectively reduces anxiety in hospitalized children. Interventions such as coloring, storytelling, role-playing with medical kits, puppet play, and traditional games like snakes and ladders were associated with lower anxiety scores, improved cooperation, and greater comfort during medical procedures. Moreover, parental involvement was highlighted as a crucial factor in optimizing therapeutic outcomes by providing emotional, psychological, and spiritual support to children. Play therapy serves as an effective complementary intervention to alleviate anxiety and enhance cooperation in hospitalized children. Integrating therapeutic play into pediatric care, combined with active parental involvement, not only improves the hospital experience but also promotes holistic child development and emotional resilience.
Pengaruh Terapi Stretching terhadap Nyeri Sendi Penderita Gout Arthritis pada Lansia Kurniawati, Nita; Rahmasari, Ikrima; Yudhianto, Kresna Agung
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3750

Abstract

Gout arthritis adalah penyakit metabolik ditandai adanya pengendapan urat senyawa dalam sendi sehingga dapat menyebabkan peradangan sendi. Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan pengendapan kristal asam urat pada jaringan lunak, terutama di sekitar sendi. Kelebihan kadar senyawa urat di dalam tubuh dapat menyebabkan nyeri gout arthritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi stretching terhadap nyeri sendi penderita gout arthritis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rencana pre experimental pendekatan one group pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampel non-random sampling dengan metode purposive sampling sebanyak 18 responden yang mengalami gout arthritis. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan terapi stretching yang diberikan kepada responden berpengaruh pada penurunan nyeri, yang ditunjukkan melalui uji statistik dengan tingkat signifikan nilai p value=0,000. Kesimpulannya terapi stretching efektif dalam menurunkan nyeri sendi pada lansia penderita gout arthritis.
Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Wahyuningsih, Novi; Rahmasari, Ikrima; Wahyudi, Totok
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3753

Abstract

Pasien pre operasi yang akan menjalani operasi biasanya akan mengalami kecemasan. Kecemasan adalah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang mengganggu sebagai reaksi umum terhadap ketidakmampuan untuk menghadapi masalah atau perasaan yang tidak menyenangkan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan pasien meliputi farmakologi, pendekatan dukungan dan psikoterapi. Teknik utama psikoterapi dalam pengobatan kecemasan adalah melalui relaksasi dan biofeedback. Teknik relaksasi yang digunakan untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi adalah progressive muscle relaxation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh progressive muscle relaxation terhadap kecemasan pada pasien pre operasi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Pre-experimental dengan one group pretest and posttest. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non probability sampling dengan Purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistic Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 (p<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya progressive muscle relaxation efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
Hubungan Religiusitas terhadap Kecemasan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Auliasari, Khoirisma; Utomo, Endrat Kartiko; Rahmasari, Ikrima
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.3849

Abstract

Penyakit ginjal kronis adalah penyakit pada sistem saluran kemih yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan tubuh menjaga keseimbangan metabolisme, cairan, dan elektrolit, salah satu tindakan untuk menangani penyakit ginjal kronis adalah dengan hemodialisis. Hemodialisis merupakan penatalaksanaan terapi penyakit ginjal kronik dengan tujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang mengalami kerusakan, dan dilakukan selama 2-3 kali dalam seminggu dalam kurun waktu 4-5 jam. Saat menjalani hemodialisis tidak sedikit pasien yang mengalami kecemasan. Kecemasan yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk pada kualitas hidup pasien hemodialisis. Tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan religiusitas terhadap kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel yang di gunakan berjumlah 50 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan data di olah menggunakan uji statistik spearman rank. Berdasarkan hasil penelitian di temukan mayoritas pasien berumur 46-55 tahun dengan jumlah 15 responden (30%), mayoritas beragama islam dengan jumlah 50 responden (100%), mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 34 responden (68%). Uji analisis menunjukkan hasil bahwa nilai p value 0,110 maka Ho di terima dan Ha di tolak karena p value 0,110>0,05. Tidak terdapat hubungan signifikan antara religiusitas terhadap kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.
Efektifitas Shaker Exercise terhadap Kemampuan Menelan pada Pasien Stroke Gymnastiar, Firzy Alvian Syafitto; Rahmasari, Ikrima; Marni, Marni
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3867

Abstract

Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi dengan cepat dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan suplai darah ke otak. Kesulitan menelan merupakan salah satu penurunan fungsi yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Stroke yang terjadi di daerah vertebrobasilar yang mengakibatkan terjadinya kesulitan menelan. Adapula latihan yang bisa diberikan untuk pasien yang mengalami kesulitan menelan atau disfagia yaitu dengan memberikan teknik latihan shaker exercise dapat meningktan kemampuan menelan serta dapat mncegah aspirasi dan meningkatkan asupan oral pada pasien stroke dengan disfagia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran efektifitas shaker exercise terhadap kemampuan menelan.Metode pada penelitian ini menggunakan pre experiment dengan rancangan penelitian pretest and posttest group design. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non random sampling dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji wilcoxon hasil dari penelitian berdasarkan uji statistic wilcoxon didapatkan nilai signifikansi yang di peroleh 0,000 (p<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya shaker exercise efektif terhadap kemampuan menelan.
Efektivitas Brisk Walking terhadap Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Wulandari, Ziara Arum; Firdaus, Insanul; Rahmasari, Ikrima
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.4014

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang beresiko fatal yang timbul ketika tubuh gagal memproduksi cukup insulin atau gagal menggunakannya secara efektif, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Penderita Diabetes melitus disarankan untuk berjalan kaki selama 30 menit atau 20 menit dengan Brisk Walking sebagai aktivitas fisik Brisk Walking belum dikenal oleh masyarakat sebagai upaya penurunan kadar gula darah selain itu pada tempat penelitian belum diadakannya prolanis terkhusus untuk pemeriksaan gula darah secara rutin. pemeriksaan yang dilakukan selama ini hanya pengecekan Gula darah sewaktu apabila jumlah stik GDS berlebih. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Brisk Walking terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes tipe II. Penelitian kuantitatif Metode: Quasy Experiment dengan pendekatan one group pretest-posttest. Puskesmas Baki 1 Desa Kadilangu sebanyak 54 orang menderita penyakit Diabetes Mellitus, 14 sampel tersebut atau 25% dari total populasi diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Nilai rata-rata kadar glukosa darah sebelum dilakukan Brisk Walking menunjukkan 310,14 mg/dl sedangkan nilai rata-rata kadar glukosa darah setelah dilakukan Brisk Walking selama 6 kali ( 1 minggu 2 kali) dalam 3 minggu menunjukkan 154,93 mg/dl. Kesimpulan: Nilai P-Value sebesar 0,001 (p˂0,05) pada uji Wilcoxon Signed Ranks Test maka terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kadar gula darah sebelum dan sesudah dilakukan Brisk Walking yang berarti Brisk Walking berpengaruh terhadap penurunan Kadar Glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus.
EFEKTIFAS EDUKASI DALAM PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DI DESA GENENG POLOKARTO SUKOHARJO Rahmasari, Ikrima; AM, Ady Irawan; Luthfiyanti, Niken; Purwaningsih, Iswanti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Citra Delima Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Citra Delima
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/jp.v1i1.369

Abstract

Background: Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic syndrome due to impaired quantity and function of insulin which causes high blood glucose levels (hyperglycemia). Early prevention needs to be done for early detection of chronic diseases such as DM which have good risk factors due to unhealthy lifestyles and heredity. Early detection of DM can be done through screening by checking blood sugar levels at the time. In addition, success in preventing the onset of DM and controlling blood sugar levels in people with DM depends on people's behavior. Changes in behavior towards a healthy lifestyle in the context of correct DM prevention and control will be realized if the community has sufficient knowledge about DM and its prevention. The purpose of this activity is to add health information to the public about education on the prevention of Diabetes Mellitus. The method is carried out by lectures, discussions and questions and answers while the media uses leaflets. The education delivered increases public knowledge about diabetes risk prevention education, so that people can independently prevent the risk of diabetes mellitus which is a degenerative disease and is predicted to increase every year.
EFFECTIVENESS OF SKIN TRACTION ON PREOPERATIVE PAIN SCALE IN INTERTROCHANTERFRACTURE PATIENTS Rahmasari, Ikrima; Widiastuti, Agung; Buyu Prakoso, Adi; Budiati, Dhiani
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2023: Proceeding of the 4th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v4i1.3404

Abstract

Fracture is a condition where the continuity of bone tissue is broken. Intertrochanter fractures are fractures that occur in the pelvic bones with a transverse line from the greater trochanter to the lesser trochanter. Broken bones are a potential or real threat to a person's integrity, so they experience physiological and psychological disorders that can cause reactions in the form of pain. Traumatic pain due to bone fractures that damage healthy tissue. The first treatment is to observe whether there are other accompanying injuries, after that skin traction is applied which is considered effective before performing surgery to reduce pain. Objective: to determine the reduction in pain scale in intertrochanteric fracture patients after skin traction was applied. The method in this research uses a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. Data collection techniques used questionnaire sheets and the Numeric Rating Scale (NRS) pain scale. Data analysis used paired T test. The results showed that the intensity of pain before and after being given skin traction had decreased. The conclusion in the study was that the installation of skin traction before surgery could reduce the pain scale in intertrochanter fracture patients.