Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Implementasi Kebijakan Konservasi Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Kuningan: Studi Kasus Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Ciremai Nana Diana; Bambang Heru Purwanto; Ipik Permana
ijd-demos Volume 4 Issue 1 (2022)
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v4i1.228

Abstract

AbstractThe conservation of Gunung Ciremai National Park is based on Law Number 5 of 1990 concerning the Conservation of Biological Natural Resources and Their Ecosystems. In practice, many conflicts occur between local governments, local communities and the management of TNGC. This is generally due to restrictions on local community access to the area and the lack of fair use of natural resources in the area. This research aims to analyze the problems and obstacles in the implementation of biodiversity conservation policies in the utilization zone in Gunung Ciremai National Park. The research method used is a mix method with a concurrent embedding strategy. Collecting data using survey methods, interviews, documentation, and questionnaires as supporting data. The research uses the MSN-Approach Kadji theory with data analysis using the Miles and Huberman approach. The implementation strategy is formulated using SWOT analysis. From the results of the research, it can be concluded that the implementation of conservation policies has not been effective due to several factors: policy implementers have not implemented policies in a fair and balanced manner and the central government's role in management is still dominant. For this reason, several implementation strategies are formulated to overcome the existing problems.Keywords: Strategy, Policy Implementation, Conservation. AbstrakKonservasi Taman Nasional Gunung Ciremai didasarkan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dalam praktiknya, banyak terjadi konflik antara pemerintah daerah, masyarakat lokal dan pengelola TNGC. Hal ini umumnya disebabkan oleh terbatasnya akses masyarakat lokal ke kawasan tersebut dan kurangnya pemanfaatan sumber daya alam di kawasan tersebut secara adil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan dan hambatan dalam implementasi kebijakan konservasi keanekaragaman hayati pada zona pemanfaatan di Taman Nasional Gunung Ciremai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran dengan strategi embedding konkuren. Pengumpulan data menggunakan metode survei, wawancara, dokumentasi, dan angket sebagai data pendukung. Penelitian ini menggunakan teori MSN-Approach Kadji dengan analisis data menggunakan pendekatan Miles dan Huberman. Strategi implementasi dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan konservasi belum efektif karena beberapa faktor: pelaksana kebijakan belum menerapkan kebijakan secara adil dan seimbang dan peran pemerintah pusat dalam pengelolaan masih dominan. Untuk itu, beberapa strategi implementasi dirumuskan untuk mengatasi permasalahan yang ada.Kata Kunci: Strategi, Implementasi Kebijakan, Konservasi.
Collaborative Governance dalam Rangka Optimalisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) Kota Cirebon Nanang Sulaeman; Ipik Permana; Moh. Taufik Hidayat
ijd-demos Volume 4 Issue 1 (2022)
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v4i1.204

Abstract

AbstractThis study aims to analyze collaborative governance in the context of optimizing Motor Vehicle Tax receipts at SAMSAT Cirebon City, supporting and inhibiting factors in collaborative governance in order to optimize Motor Vehicle Tax receipts at SAMSAT Cirebon City, and the efforts made to improve collaborative governance. in the context of optimizing the receipt of Motor Vehicle Taxes at the Cirebon City SAMSAT. The research was conducted using qualitative methods. Data was collected by using literature study techniques, documentation studies, interviews and observations. Data analysis was carried out by reducing data, displaying data, as well as verifying and drawing conclusions, while testing the validity of the data was carried out using triangulation techniques. Of the 28 collaborative governance indicators, 21 (75%) indicators are in an effective condition and 7 (25%) indicators are in an ineffective condition. Therefore, overall collaborative governance has not been effective in optimizing the receipt of Motor Vehicle Taxes at SAMSAT Cirebon City.Keywords: Collaboration, Collaborative Governance, Motor Vehicle Tax. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis collaborative governance dalam rangka optimalisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Kota Cirebon, faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam collaborative governance dalam rangka optimalisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Kota Cirebon, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan collaborative governance dalam rangka optimalisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Kota Cirebon. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi literatur, studi dokumentasi, wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan cara melakukan reduksi data, display data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan, sedangkan pengujian keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Dari 28 indikator collaborative governance, sebanyak 21 (75%) indikator dalam kondisi efektif dan 7 (25%) indikator dalam kondisi tidak efektif. Oleh karenanya, secara keseluruhan collaborative governance belum efektif dalam rangka optimalisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Kota Cirebon.Kata Kunci: Kolaborasi, Collaborative Governance, Pajak Kendaraan Bermotor.
PELESTARIAN ADAT DAN BUDAYA DI KABUPATEN BUNGO Hamiru Hamiru; Darmanto Darmanto; Joko Snaryo; Poiran Poiran; Nanang Al Hidayat; Nova Elsyra; Ipik Permana; Widya Pratiwi
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 6: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.349 KB)

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh minimnya para generasi muda yang terlibat dalam pelestarian budaya bungo diantaranya adalah prosesi bapak angkat dalam perkawinan serta tidak ada proses pewarisan tongkat estafet dari proses budaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan budaya serta adat istiadat yang ada di kabupaten Bungo dimana langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengumpulkan ketua adat untuk meng invetalisir budaya apa saja yang akan di ajarkan melalui pelatihan kepada generasi muda bungo, kemudian diadakan festival kebudayaan dan dengan bantuan dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Bungo dapat memasukan muatan lokal dalam kurikulum pembelajaran. serta pembuatan situs tentang budaya bungo serta disebarkan melalui media sosial. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode studi kasus dan eksploratif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara dengan informan 15 orang. Proses pewarisan budaya dan adat istiadat kabupaten Bungo melalui experience culture dan knowledge culture yakni dengan pelatihan kepada generasi muda yang diberikan oleh Ninik mamak melalui LAM (Lembaga Adat Melayu) serta peranan pemerintah daerah terutama Dinas pendidikan dan Kebudayaan dalam memasukan muatan lokal tentang adat istiadat serta budaya dalam kurikulum di persekolahan.
SEBUAH FILOSOPI ADAT PERKAWINAN BEUSIK SIRIH BERGURAU PINANG DALAM SEBUAH PENDAMPINGAN PELESTARIAN BUDAYA BAGI GENERASI MUDA BUNGO Hamirul Hamirul; Ariyanto M; Sasmita Rusnaini; Ipik Permana; Zulkifli Zulkifli; Syahwami Syahwami; Nanang Al Hidayat; Syah Amin Albadry
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 6: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.863 KB)

Abstract

Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan kami sebagai dosen serta warga bungo yang melihat semakin tersingkirnya budaya Bungo yang sebetulnya banyak sekali manfaatnya dan dapat dilestarikan oleh generasi muda sebagai pedoman nilai dari kearifan lokal, dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta pengumpulan data dengan menggunakan FGD serta pelatihan dengan prosedur serta tata cara yang sudah ditetapkan, maka hasil dari pengabdian ini Filosopi Beusik sirih begurau pinang adalah sebuah kearifan yang keberadaannya harus dilestarikan oleh generasi muda karena didalamnya ada sebuah nilai baik yang dapat diamalkan untuk kehidupan sebelum sebuah pernikahan terjadi dan peran ninik mamak tuo tengganai serta LAM membantu mentransformasi budaya tersebut kedalam bentuk pelestarian melalui knowledge culture dan experience culture.
PESUGIHAN ALA NYI BLORONG MASA KINI (STUDI PADA GROUP TELEGRAM DUKUN PESUGIHAN TANPA TUMBAL) Hamirul Hamirul; Nanang Al Hidayat; Nova Elsyra; Joko Sunaryo; Ipik Permana; Widya Pratiwi
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 1 No. 8: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi saat ini tentang pesugihan yang dilakukan di era digitalisasi saat ini dengan menggunakan studi fenomenologi dengan pendekatan kualitatif serta pengumpulan data menggunakan hasil percakapan di group telegram Dukun pesugihan tanpa tumbal. Perkembangan Media sosial saat ini terutama telegram menjadi salah satu media dalam penyampain informasi termasuk salah satunya adalah grup pesugihan tanpa tumbal yang dijadikan obyek mencari korban untuk melakukan ritual pesugihan dan tak sedikit dari anggota grup menjadi korban dari praktek pesugihan sehingga diperlukan mental yang sehat untuk tidak tertipu dan menjadi korban dari salah satu praktek pesugihan karena hal tersebut tidak real dan hanya mimpi dan angan-angan dari orang yangg tidak mau berproses dan bekerja keras dalam mencapai kekayaan maunya serba instan sehingga dengan mudahnya tergiur dengan janji-jani manis dukun pesugihan dan diperlukannya mental yang sehat agar tidak tertipu pada hal-hal yang tidak masuk akal.
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU (PATEN) DI KECAMATAN KARANGSEMBUNG KABUPATEN CIREBON Permana, Ipik; Hardiawan, Iwan Ridwan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.313 KB)

Abstract

Penelitian ini berawal dari masalah yaitu pelayanan umum di Kec.Karangsembung Kab. Cirebon kurang maksimal, hal tersebut diduga akibat belumoptimalnya implementasi kebijakan Paten. Metode penelitian yang penelitiangunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan/menjelaskanimplementasi kebijakan Paten di Kec. Karangsembung Kab. Cirebon dengandukungan data yang diperoleh melalui wawancara dengan para narasumber.Paten merupakan kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka mengoptimalkanpelaksanaan pelyanan umum di wilayah kewenngan Kecamatan. Paten diterapkandengan maksud untuk menghilangkan rantai pelayanan, dimana pelayanan umumcukup sampai tahap kecamatan dan tidak perlu sampai pada tingkat Kabupaten.Namun dalam perkembangannya beberapa pelayanan umum (seperti KTP) masihdilakukan di tingkat Kabupaten (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil).Kebijakan Paten di Kec. Karangsembung sudah diimplementasikan namun masihbelum optimal, hal tersebut masih belum optimal seperti pada sumber daya,komunikasi, kecenderungan-kecenderungan (Disposisi), serta struktur birokrasi.Belum optimalnya implementasi kebijakan Paten di Kec. Karangsembungdikarenakan masih adanya beberapa faktor penghambat yaitu Pemda Cirebonsebagai aktor pendukung dilihat dari dukungan finansial dan peralatan sertakewenangan yang diberikan. Akan tetapi Pemerintah Kabupaten juga sekaligussebagai aktor penghambat, karena belum adanya ketegasan perihal kewenanganpelayanan KTP. Disatu sisi menurut Paten pelayanan umum (termasuk KTP)dilaksanakan dilevel kecamatan, sebab Paten merupakan upaya penghilanganrantai pelayanan dari warga ke Pemerintah Kabupaten. Artinya bahwa pelayananumum berhenti sampai pada tingkat kecamatan. Akan tetapi kenyataannyapelayanan KTP sampai dengan sekarang (hingga diberlakukannya Paten)pelayanan KTP dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Halini merupakan dualisme mekanisme pelayanan umum yang tidak segeradiselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.Kata Kunci : Implementasi Kebijakan Paten
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KUWU DESA TEGALSARI KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON Permana, Ipik; Jaya, Tosa Median
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.249 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa kepuasan masyarakat yangmempengaruhinya adalah pelayanan administrasi. Maka penulis ingin mengetahuipengaruh pelayanan administrasi terhadap kepuasan masyarakat di kantor kuwudesa Tegalsari Kecamatan Plered. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian iniadalah pelayanan administrasi tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan),responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (empati)berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat di kantor kuwu DesaTegalsari Kecamatan Plered. Penelitian ini menggunakan desain penelitiandeskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif atau hubungan. Teknikpengumpulan data melalui angket atau kuesioner, dan observasi. Jumlah sampelpenelitian 43 orang Desa Tegalsari yang mendapatkan pelayanan di kantor kuwuDesa Tegalsari Kecamatan Plered dengan menggunakan rumus slovin dan teknikpengambilan sampel secara proposional. Dari hasil analisis skor variabel bebas(pelayanan administrasi) terhadap variabel terikat (kepuasan masyarakat)diperoleh nilai rata-rata dengan kategori sedang, dengan hasil uji statistikmenunjukan bahwa terdapat pengaruh pelayanan administrasi terhadap kepuasanmasyarakat sebesar 49,65% yang terdiri atas pengaruh tangibles (bukti langsung)sebesar 10,32%, pengaruh reliability (keandalan) sebesar 5,89%, pengaruhresponsiveness (daya tanggap) sebesar 9,39%, pengaruh assurance (jaminan)sebesar 10,66%, pengaruh emphaty (empati) sebesar 13,39%. Sedangkan pengaruhvariabel lain sebesar 50,35%. Semua pengaruh bersifat positif artinya semakinbaik pelayanan administrasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, makaakan semakin meningkatkan kepuasan masyarakat.Kata Kunci : Pelayanan Administrasi, Kepuasan Masyarakat.
Evaluasi Program Kampung Keluarga Berkualitas dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat (Studi Kasus Pada Kampung Keluarga Berkualitas Kunir Sejahtera di Desa Kedungjaya Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon) Yuliana Yuliana; Ipik Permana; Moh. Taufik Hidayat
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.54 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i3.6534

Abstract

Kampung keluarga berkualitas adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sector terkait yang akan dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program kampung keluarga berkualitas, mengevaluasi pelaksanaan program kampung keluarga berkualitas dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan program kampung keluarga berkualitas. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Penyuluh Keluarga Berencana, Pengurus Kampung Keluarga berkualitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa program kampung keluarga berkualitas Kunir Sejahtera di Desa Kedungjaya Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon belum sepenuhnya berjalan optimal. Berdasarkan pedoman pengelolaan kampung keluarga berencana, ada beberapa indikator kurang terlaksananya kegiatan di Kampung Keluarga Berkualitas dengan baik. Hasil evaluasi berdasarkan kebijakan William N. Dunn dengan menggunakan 6 indikator yaitu : 1).efektivitas, 2).efisiensi, 3).kecukupan, 4).perataan, 5). responsivitas, 6).ketepatan menunjukkan program kampung keluarga berkualitas belum optimal. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pencapaian tujuan yaitu antara lain: 1).sosialisasi dan pembinaan dari dinas terkait, 2). pemanfaatan potensi yang ada di sekitar kampung keluarga berkualitas, 3).monitoring dan evaluasi program dilakukan untuk mengetahui perkembangan pengelolaan kampung, 4).peran aktif dari tenaga lini lapangan dalam perumusan program, 5).melakukan komunikasi secara aktif dengan semua elemen masyarakat agar dapat secara terbuka menyampaikan informasi secara jelas dan terperinci, 6).pembinaan dari dinas terkait tentang peningkatan ketrampilan dan juga pemahaman tentang program kampung keluarga berkualitas.
Policy Evaluation Implementation of Risk-Based Business Licensing in Kuningan District Agus Susanto; Diah Nurjanah; Yanto Sugianto; Yanto Suharyanto; Ipik Permana; Nursahidin Nursahidin
Jurnal Syntax Transformation Vol 5 No 7 (2024): Jurnal Syntax Transformation
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jst.v5i7.984

Abstract

The policy performance of implementing Risk-Based Business Licensing through the Online Single Submission-Risk Based Approach (OSS-RBA) system in Kuningan Regency is still experiencing obstacles because Kuningan Regency does not yet have a Detailed Spatial Plan (RDTR) which has an impact on hampering the process of basic requirements in the form of Conformity of Space Utilization Activities (KKPR), Environmental Approval and Building Construction Approval (PBG). Therefore, it is necessary to evaluate the business licensing policy so that the aim of the policy, namely improving the investment ecosystem through issuing business permits more effectively and simply, can be achieved. This research uses qualitative methods with data collection and analysis techniques through observation, interviews with service officers and the community as well as documentation studies. Based on the results of research using William N Dunn's evaluation theory with 6 main criteria, it was concluded that the implementation of risk-based business licensing policies in Kuningan Regency has not met effectiveness, efficiency, adequacy, alignment and accuracy in encouraging ease of business licensing even though the responsiveness is quite good with the increasing number of permits. Micro and Small Enterprises (IUMK) in Kuningan Regency. To increase the effectiveness of implementing this policy, the Kuningan Regency government issued a regional policy so that the business licensing public service process in Kuningan Regency continues to run well.
Analysis and Study of the Use of Digital National Identity Card Services in Generation Z Zahlimar; Abu Bakar; Ipik Permana; Mukarto Siswoyo; Hamirul
Open Access Indonesia Journal of Social Sciences Vol. 6 No. 5 (2023): Open Access Indonesia Journal of Social Sciences
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/oaijss.v6i5.172

Abstract

One of the latest innovations that has caught the attention of generation Z is the introduction of the digital identity card. As a substitute for physical ID cards that have been around for a long time, digital ID cards offer various benefits and attractive potential for generation Z. In this approach, a digital ID cards are a digital version of a person's identity that is stored electronically, with personal information such as name, address, and number identity. However, a digital ID card is not just a substitute for a physical ID card but a tool that enables generation Z to make wider use of information technology. This study aimed to explore the use of digital national identity cards in generation Z. This research is qualitative research that explores and describes in detail a situation or phenomenon of the research object being researched by developing concepts and gathering existing facts. Raw data is analyzed and organized by data collection date, data source, data type, data description, and data nature. All data must be read in order to find out what data has been obtained, the source of the data, and its meaning. Overall, generation Z has a positive opinion of digital ID card services. They see it as convenience and convenience to access their identity electronically, avoiding the need to carry physical documents all the time and speeding up administrative processes. Generation Z also appreciates the administrative efficiency offered by digital Identity Card services, enabling them to process ID card extensions or personal data changes more easily and quickly. Apart from that, generation Z also appreciates the integration of digital ID card services with other digital platforms. They can integrate their identity with banking services, e-commerce, or online ordering platforms, enabling them to make transactions easily and quickly. Generation Z is also aware of the positive impact of using digital ID cards on the environment by reducing the use of physical documents and contributing to sustainability.
Co-Authors A, M. Nasir A. Yusuf Rifa'i Abdurrazaq, Muhammad Nurkholis Abu Bakar Aghnia Dian Lestari Agus Susanto Alisah, Siti Amalia, Hikmatul Aminulloh, Ali Andre Herdiansyah Ariyanto M Awaludin, Jeni Azzahra, Septiyani Badriah, Elis Bambang Heru Purwanto Bambang Heru Purwanto Chaerunisa, Gusti Najwa Cornelia, Ayu Darmanto Darmanto Darmawan, Arif Budy Deden Deden, Deden Dewi Muliasari Diah Nurjanah Dinar Tisnawati Elis Badriah Elsyra, Nova Endang Sutrisno Feni Yuliyanti Fitria, Dwi Meilisa Fitriandini, Nadiah Dwi Gumanti, Lulu Hamiru Hamiru Hamirul Hamirul Hamirul Hamirul, H Hardiawan, Iwan Ridwan Haryo Bharoto, R. Mahendra Herdiansyah, Andre Hery Nariyah Heryanto, Yanto Hidayat, Moh Taufik Hidayat, Moh. Taufik Hidayat, Moh.Taufik Hidayat, Nanang Al Iis Susiawati Irvan, Maulana Istinaroh, Titin Jaya, Tosa Median Joko Snaryo Joko Sunaryo Khoirunnisa, Anis Khotimah, Aas Nur lia yulia Lia Yulia Linda Afriani Lulu Gumanti M. Nasir A M. Taufik Hidayat Mahendra Haryo Bharoto Ma’rifat , Ifa Elmu Mila Kemaladewi Moh Sutarjo Moh Sutarjo Moh Taufik Hidayat Moh Taufik Hidayat Moh. Taufik Hidayat Moh. Taufik Hidayat Moh. Taufik Hidayat Moh. Taufik Hidayat Mukarto Siswoyo Mulyadi, Hendi Nana Diana Nanang Supriyanto Nova Elsyra Nur Badriah, Irna Nursahidin . Nurwulan, Rahma Poiran Poiran Poiran, P Prayitno, Arief Priyonggo, Wahyu Sakti Purnama Sari Puspita Ningrum, Setia Devi Putri, Amelia Regita Cahyani R. Mahendra Haryo Bharoto Ratinah Ratinah Ratinah, Ratinah Reinaldi, Muhamad Fariz Restita, Dede RR. Ella Evrita Hestiandari Rurry Wiharsetyanti Saepurrohman, Saepurrohman Safi'i, Muhammad syamsul Saputra, Nicholas Bintang Sasmita Rusnaini Setia Devi Puspita Ningrum Setianingsih, Wiwin Siti Anisah Siti Khumayah Suhenda, Enda Susi Susilawati Sutarjo, Moh Syah Amin Albadry Syahwami, Syahwami Triono Triono Tyas Ayuning Putri Vina Nushrotul Jannah Wahyu Sakti Priyonggo Warsudi Warsudi Warsudi, Warsudi Widya Pratiwi Wijayanti, Nurrul Fahmi Maulida Wiwin Setianingsih Yanto Sugianto Yanto Suharyanto Yuliana Yuliana Yuliyanti, Feni Yulyani, Nani Z, Zahlimar Zulkifli Zulkifli