Claim Missing Document
Check
Articles

KRITIK HARALD MOTZKI TERHADAP TEORI ISNAD HADIS JOSEPH SCHACHT Jannah, Shofiatul
RIWAYAH Vol 6, No 2 (2020): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v6i2.8086

Abstract

Selama ini kajian hadis orientalis selalu menghadirkan skeptisisme terhadap kesahihan hadis untuk bisa disandarkan kepada Nabi, terutama Joseph Schacht yang menjadi rujukan kajian hadis mereka. Tetapi, diskursus perkembangan kajian orientalis tersebut ternyata tidak selamanya menghasilkan pakar skeptis, sebagaimana yang ditunjukkan dalam pemikiran hadis Harald Motzki. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas kritik Motzki terhadap teori-teori isnad Joseph Schacht dengan argumen-argumennya yang cukup menarik. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik untuk mengkaji lebih detail teori backward projection, common link, e silenteo dari Josepht Schacht, dan argumen-argumen bantahan dari Harald Motzki. Hasil penelitian ini adalah sebagaimana yang diungkapkan Harald Motzki bahwa tidak ada pemalsuan terhadap hadis yang dilakukan oleh ulama hadis seperti yang dikatakan oleh Schacht, karena hadis mulai eksis sejak abad pertama hijriah. Untuk menganalisa common link tidak cukup dengan mengkaji aspek sanad sebuah hadis. Di samping itu juga dibutuhkan kajian terhadap matan hadis, karena dari kajian dua aspek tersebut, sumber sejarah pembentukan sebuah hadis dapat diketahui. Demikian pula, jika ada sebuah hadis tidak ditemukan di masa tertentu, bisa saja disebabkan karena mereka tidak mengetahuinya, dan bukan berarti hadis tersebut tidak eksis di masanya. [Harald Motzki's Critic toward Joseph Schacht's Isnad Hadith Theory. So far, the study of orientalist hadiths has always presented skepticism about the validity of the hadiths to rely on the Prophet, especially Joseph Schacht, who was the reference for their hadith study. However, the discourse on the development of orientalist studies did not always produce skeptical experts, as shown in the hadith thought of Harald Motzki. This study aims to review Motzki’s critique of Joseph Schacht’s isnad theories with his interesting arguments. Meanwhile, the research method used in this research is descriptive-analytic to examine in more detail Joseph Schacht’s backward projection, common link, e silentio theories, and Harald Motzki’s arguments. The results of this study are as expressed by Harald Motzki that there is no forgery of hadiths carried out by hadith scholars as stated by Schacht because hadiths began to exist since the first century of Hijri. To analyze common links, it is not enough to study the sanad aspects of hadith. In addition, a study of the hadith’s observations is also needed, because, from the study of these two aspects, the historical source of the formation of hadith can be known. Likewise, if a hadith was not found at a certain time, it could be because they did not know it, and it does not mean that the hadith did not exist at that time.]
HADIS QATL AL-MURTAD WA MAWAQIF AL-ULAMA' MINHU Jannah, Shofiatul
RIWAYAH Vol 8, No 1 (2022): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v8i1.11520

Abstract

The Hadith of Killing Apostates and The Attitude of Scholars Toward it. This study discusses the hadith "Whoever leaves religion, kill him". The punishment for apostates mentioned in this hadith is the main basis among scholars in taking legal istinbath for apostates. Literally, this hadith commands the killing of apostates. This means that if a person who is Muslim leaves his religion, the punishment for him in this world is to be killed. Therefore, the issue of leaving religion is a problem that causes controversy among Islamic scholars. Some of them see that hadith is contrary to the meaning of the al-Qur'an, the Sunnah of the Prophet, and is contrary to freedom of religion. Therefore, the issue of apostasy is considered as one of the topics that raises complex problems and requires deep thought. This study aims to determine the attitude of scholars towards this hadith This study uses a descriptive analytical method by collecting information related to this hadith as well as collecting data about scholars’ attitudes on this hadith, then uses appropriate analysis tools. The results of this study are: The classical scholars agreed that anyone who apostatized from Islam without coercion should be killed, but they differed in opinion about repentance and its duration. They have different opinions about apostate women. However, contemporary scholars present several opinions, trying to provide a new understanding of this hadith. This hadith cannot be a general rule that applies to all situations and conditions.[Hadis Membunuh Orang Murtad dan Sikap Ulama terhadapnya. Kajian ini membahas hadis “Barang siapa keluar dari agama maka bunuhlah dia”. Hukuman bagi orang murtad yang disebutkan dalam hadis ini menjadi dasar utama dikalangan ulama dalam mengambil istimbath hukum bagi orang murtad. Secara harfiah, hadis ini memerintahkan membunuh orang murtad. Artinya jika seseorang yang beragama Islam meninggalkan agamanya maka hukuman kepadanya di dunia adalah bunuh. Oleh Karena itu, masalah keluar dari agama merupakan sebuah masalah yang meninmbulkan kontroversi di kalangan ulama Islam. Beberapa diantara mereka melihat bahwa hadis ini bertentangan dengan makna dhahir al-Qur’an, Sunnah Nabi, dan bertentangan dengan kebebasan beragama. Oleh karena itu, isu kemurtadan dianggap sebagai salah satu topik yang menimbulkan masalah yang komplek dan membutuhkan pemikiran yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuisikap ulama terhadap hadis ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan hadis ini dan mengumpulkan data tentang sikap ulama terhadap hadis ini, kemudian menggunakan alat analisis yang sesuai. Adapun hasil penelitian ini yaitu para ulama klasik sepakat bahwa siapa pun yang murtad dari Islam tanpa paksaan harus dibunuh, tetapi mereka berbeda pendapat tentang taubat dan durasinya.Dan mereka juga berbeda pendapat tentang wanita yang murtad. Akan tetapi, ulama kontemporer menyampaikan beberapa pendapat, dan mencoba memberikan pemahaman baru tentang hadis ini. Bahwa hadis ini tidak bisa menjadi patokan umum yang berlaku untuk semua situasi dan kondisi.]
Deconstructing Sharia: A Critical Study of Abdullah Al-Naim's Thought on Naskh Jannah, Shofiatul; Hairus Saleh
Alhurriyah Vol 9 No 1 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/alhurriyah.v9i1.7973

Abstract

This paper explains how Abdullah al-Naim's sharia formulation serves as a problem-solving solution for numerous issues facing the ummah in recent times. Abdullah al-Naim is a Muslim intellectual who is concerned with reforming Sharia to make it relevant to human rights. This reformation comes from the assumption that the sharia formulation in certain aspects is considered to be irrelevant to modern life. It is even considered to be contrary to universal human rights. So, a demand to build a Sharia model with modern public standards arises, especially in relation to human rights. Using a descriptive-analytic method, this paper concludes that the sharia deconstruction he proposes can be seen as a new approach that is extremely intolerant of the rigidity and uniformity of texts, necessitating the destruction of the text's real meaning. Thus, he introduced a method known as the evolution of Sharia (nasakh), which is seen as a modern ijtihad method. This method for the evolution of Sharia provides a model for creating modern Sharia. The concept of al-Naim’s naskh cannot be taken as it is because rational and scientific validity are used as measures of determining truth, and human values are used as goals by putting aside divine values.
PENUNDAAN PERKAWINAN DITENGAH WABAH COVID-19 Shofiatul Jannah
JAS : Jurnal Ahwal Syakhshiyyah Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS)
Publisher : Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jas.v2i1.6840

Abstract

Perkawinan merupakan sebuah impian yang menjadi target pada masa tertentu bagi seseorang, akan tetapi tidak semua individu mendamkan perkawinan karena beberapa alasan yang mereka anggap sebagai suatu hal yang membebani setelah perkawinan. Lalu bagaimana dengan penundaan perkawinan yang telah direncanakan karena adanya penyebaran wabah pada suatu negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengunakan metode deskriptif analitis dengan menumpulkan data-data yang bersifat konseptual dan dianalisa dengan metode miler dan huberman. Tulisan ini mendiskripsikan tentang penundaan pernikahan dalam masyarakat Islam yang selama ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang konsep pernikahan dalam islam, serta penundaan perkawinan yang bukan karena alasan takut menikah tetapi karena wabah yang menyebar dan membahayakan jiwa manusia. Hasilnya adalah menunda pernikahan karena alasan yang negatif sangat tidak dianjurkan karena akan menjerumuskan kepada hal yang mengarah pada kemaksiatan, sedangkan menunda perkawinan karena menyelamatkan banyak jiwa manusia adalah perbuatan yang mulia.Kata kunci, Penundaan, Perkawinan, wabah covid-19
ANALISIS EFEKTIVITAS PERATURAN MA NO 1 TAHUN 2016 TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA GORONTALO DAN PENGADILAN AGAMA SUWAWA Abdur Rahman Adi Saputera; Umar Jaya M; Annisa Podungge; Shofiatul Jannah
JAS : Jurnal Ahwal Syakhshiyyah Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS)
Publisher : Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jas.v3i2.10325

Abstract

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research), di mana penulis mengamati secara langsung objek penelitian dalam usaha mengumpulkan data dan informasi. Menggunakan pendekatan sosiologis empiris. Penelitian sosiologis empiris terdiri dari penelitian identifikasi terhadap hukum dan efektivitas hukum. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan bahwa Pengadilan Agama Gorontalo dan Pengadilan Agama Suwawa secara umum telah menerapkan PERMA ini dalam prosedur mediasi, hanya saja terkait batas waktu 30 hari terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi tidak diberlakukan secara general dalam semua perkara. Pengadilan Pengadilan Agama Gorontalo dan Pengadilan Agama Suwawa hanya memberikan batas waktu 2 (dua) minggu untuk mediasi terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi. Hal ini bersifat kondisional. Untuk efektivitas PERMA ini terhadap tingkat keberhasilan mediasi belum begitu efektif. Sepanjang tahun 2019 sampai Juni 2020, Pengadilan Agama Gorontalo hanya memiliki tingkat keberhasilan mediasi sebanyak 6% dari jumlah perkara yang masuk. Ini disebabkan kurangnya minat para pihak dalam melakukan mediasi, juga minimnya jumlah hakim yang bersertifikat mediator. Sedangkan Pengadilan Agama Suwawa memilki tingkat keberhasilan mediasi sebanyak 9% dari jumlah perkara yang masuk. 
Counseling on Early Marriage Prevention Through Digital Literacy-Based Self-Awareness Jannah, Shofiatul; Muslim, Moh; Irrohmah, Himmatul Aulia
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.4893

Abstract

Fenomena pernikahan dini selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas dalam kehidupan masyarakat Indonesia, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kehidupan remaja. Di Indonesia, angka pernikahan dini meningkat karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, adat istiadat, serta pengaruh media sosial. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri remaja dalam menghindari pernikahan dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup ceramah dan diskusi interaktif, di mana materi mengenai faktor-faktor penyebab dan dampak pernikahan dini disampaikan kepada santri di Pondok Pesantren Al-Hikam Darussalikin Wonosobo. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan menerapkan metode pre-test dan post-test, yang terbukti efektif dalam mengukur perubahan pemahaman santri sebelum dan setelah intervensi. Selain itu, sesi diskusi turut menyempurnakan pemahaman para peserta. Berdasarkan hasil kegiatan, upaya penanggulangan pernikahan dini melalui peningkatan kesadaran diri yang berbasis literasi digital menunjukkan adanya peningkatan pemahaman santri tentang pentingnya pendidikan dan penggunaan media digital secara bijak untuk mencegah pernikahan dini.
Towards an Aware Society: Counseling on the Prevention of Unregistered Marriages for Students at Muqorrobin Islamic Middle School, Malang: Menuju Masyarakat Sadar: Penyuluhan Pencegahan Pernikahan Siri bagi Peserta Didik SMP Islam Muqorrobin Malang Shofiatul Jannah; Moh. Muslim; Sholihatin Khofsah
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i4.20084

Abstract

Analysis of the partner situation illustrates phenomena in society that many do not understand the legal consequences of serial marriages, including regarding the inheritance and legal status of children from serial marriages. The problem that arises is when there are still residents who carry out serial marriages (not recorded), and then issues arise regarding inheritance rights when the husband dies, as well as joint property rights when there is a divorce. The approach to solving partner problems is the lecture and question-and-answer method. The evaluation results showed that community understanding increased significantly after being given socialization, with evaluation accuracy reaching 98%. The purpose of this socialization is to increase the understanding of the community of SMP Islam Muqorrobin Malang regarding the legal consequences of serial marriage.
Strategy to Strengthen the Sakinah Family through Fiqh Education on Gender Equality for Students of the Islamic Science University Malaysia (USIM): Strategi Penguatan Keluarga Sakinah melalui Edukasi Fiqih Kesetaraan Gender bagi Mahasiswa University Sains Islam Malaysia (USIM) Khoirul Asfiyak; Shofiatul Jannah; Moh Muslim; Niken Ayuni Lestari
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.21824

Abstract

Students of the Faculty of Syariah and Law at Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) hold a strategic position as pioneers of social change in various aspects of life. Social issues that advocate for justice, welfare, and equal rights present significant challenges for these students. This is particularly true in matters of gender equality and justice, which have become widely discussed topics over the past two decades across all sectors. Indeed, social justice and quality of life stem from a prosperous family, known as a sakinah family. Through mentoring and education on gender equality fiqh, USIM students are encouraged to have the same platform, knowledge, and experience in responding to various social inequalities caused by gender-biased values. Based on data analysis, there has been a significant change among USIM students, who initially doubted the importance of gender equality approaches in resolving various family issues, becoming more open and determined to plan actions to introduce the concept of a sakinah family based on gender equality fiqh within their families and communities.
The Rising Trend of Divorce Cases: Social and Psychological Implications in Modern Society Wafi, Abdul; Jannah, Shofiatul
Jurnal Ius Constituendum Vol. 9 No. 1 (2024): FEBRUARY
Publisher : Magister Hukum Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jic.v9i1.8157

Abstract

The purpose of this study is to explore the social and psychological impacts of the high divorce rate in Malang caused by economic problems. Because the high divorce rate in Malang City shows a complex problem in marriage relationships, The main factor that causes this high divorce rate is the continuous disputes between couples. This dispute, in the end, can be traced back to the economic problems experienced by couples who file for divorce. With this problem, it is important to do further research to find solutions to problems that occur in society. The research method used was qualitative analysis by conducting in-depth interviews with judges who directly handled divorce cases at the Malang City religious court. The results showed that the high divorce rate in Malang City can be attributed to factors such as prolonged disputes between couples as well as increased economic pressure. Constant bickering can damage the emotional bond and communication between couples, triggering the decision to end the marriage through legal proceedings. The social implications include family breakups that can impact children and close relatives, while the psychological impact includes stress, depression, and emotional instability for all parties involved. A deep understanding of these impacts is important for developing prevention and social support efforts that can help reduce divorce rates and provide assistance to those involved in divorce proceedings.
Pengaruh Inventory Intensity, Capital Intensity, Concentrated Ownership, dan Institutional Ownership terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Manufaktur BEI 2021-2023 Adrian Maulana, Moch; Anggraini Aripratiwi, Ratna; Shofiatul Jannah, Binti; Aristantia, Selvia Eka
Akuntansi & Ekonomika Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Akuntansi dan Ekonomika
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jae.v15i1.8297

Abstract

This study aims to analyze the effect of inventory intensity, capital intensity, concentrated ownership, and institutional ownership on tax avoidance. The reason is due to the phenomenon of a very significant decrease in tax revenue from the manufacturing sector in the past year. Quantitative type, the population studied was IDX manufacturing companies in 2021-2023. The sample was determined through purposive sampling and amounted to 258 samples. Using multiple linear regression with the SPSS 25 application. The research resulted in a positive effect of inventory intensity, capital intensity, and concentrated ownership on tax avoidance. While institutional ownership does not affect tax avoidance. The results of this study can be utilized by companies and governments in addressing tax avoidance in their respective perspectives.
Co-Authors A. Malthuf Siroj, A. Malthuf Abdul Rahman Haq al Alif Abdul Wafi, Abdul Abdur Rahman Adi Saputera Ach. Faisol Adrian Maulana, Moch Ahmad Fauzan Mubarok Ahmad Subekti Alamzah, Wahyu Aliyyah Bilqis Ramadhianti Almukri, M. Safari Anggraini Aripratiwi, Ratna Anggraini, Dwi Puspita Annisa Podungge Aristantia, Selvia Eka Asyhari, Syahrullah Bahroin Budiya Bramastia, Lutfia Sefta Brilliant , Inda Damayanti, Dini Sri Dewantoro, Andik Dwi Ari Kurniawati Dwi Hidayatul Firdaus, Dwi Hidayatul Dzulfikar Rodafi Efanda, Eric Eko Setiawan Eko Setiawan Fadil, Fadil Fitrah Sugiarto Gabriell, Muhammad Georgo Winaktu Hairus Saleh Hidayah, Diyan Zaidah Muhimmatul Hidayah, Farihatul Hidayatullah, Muhammad Baharudin Yusuf Hidayatullah HUMAIDI DIPLAL Ibnu Jazari Indrawati, Iin Irrohmah, Himmatul Aulia Jazari Khairunnisa Khairunnisa Khofifah, Nahla Ayu Khofsah, Sholihatin Khoirul Asfiyak Lailatul Maghfiroh Lidia Sandy Kartika M. Ridoi Mahfudzoh, Fiki Nurul Mahrus Ali Margianto Margianto Marwan, Sehat Marwinata, Pepy Masruhan Zamil Mega, Kisah Irawan Moh. Muslim Mohammad Afifulloh Mohammad Muhibbin Mufaiz, M. Thohar Mufidah CH Muhammad Agus Salim Muhammad Amrul Afifi Muhammad Ihsan Fathoni Muslim, Moh mustaufir mustaufir Najmuddin, Muhammad Kholid Niken Ayuni Lestari Noer Aini Nurul Umi Ati Pratama, Fandi Rakan Surya Putri, Meryna Rachmi Rahayu, Hesti Dwi Rodafi, Dzulfikar Roibin Roibin Safitri M, Rina Sholeh, Itsnaini Firdausi Nuzulah Sholihatin Khofsah Silvi Chumairotun Nadiyah Siti Masruchah Solichah, Zumrotus Suhermanto, Arie Yudhistira Suwandi Suwandi Tri Wahyuni , Nindya Tutik Hamidah Umar Jaya M Vina Tarsyihul Ulfah Warsito - Widayanto, Damai Dewangga Yuniawati, Alifia Zaenul Mahmudi