Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Risk Factors for HIV and AIDS at the Harapan Health Center, East Sentani District, Jayapura Regency in 2023-2024: HIV/AIDS Almung, Winsi; Hasmi, Hasmi; Pariaribo, Konstantina M.; Bouway, Dolfinus Y.; Tuturop, Katarina L.; Nurdin, Muhammad Akbar
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v4i1.13102

Abstract

This study aims to determine the risk factors for HIV and AIDS incidence at the Harapan Health Center. Observational analytical research with a case control approach. The sampling technique uses purposive sampling. The population, namely all those who are tested for HIV and AIDS at the 2023-2024 Harapan Health Center, is 965 people with a sample size of 64 additional control cases. The results of bivariate analysis showed a significant relationship between the number of sexual partners (p-v=0.001, OR=21,211, 2,565-175,404) and STI history (p-v=0.000, OR=8,273, 2,622-26,100) with the incidence of HIV and AIDS. Meanwhile, it did not show a significant relationship between age variables (p-v=0.708, OR=1.970, 0.390 - 8.220), gender (p-v=0.439, OR=1.711, 0.616 - 4.769), educational history (p-v=1.000, OR=0.802, 0.218-2.954), marital status (p-v=0.799, OR=1.296, 0.477-3.524), employment status (p-v=0.075, OR=0.345, 0.122-0.974), and the incidence of HIV and AIDS at the Harapan Health Center.
Malaria Screening in Kayo Batu Village: Malaria Prevention Efforts in Endemic Areas Konstantina Pariaribo; Hasmi; Dolfinus Y Bouway; Inriyanti Assa; Katarina L. Tuturop; Asriati; Natalia Paskawati Adimuntja; Muhammad Akbar Nurdin
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v7i2.4536

Abstract

Jayapura City is a malaria-endemic area, with Kayo Batu Village as one of the villages in Jayapura City, which has an endemic level III or API > 100%. The highest of APIs are influenced by an imbalance of host, agent, and environmental factors, such as low levels of malaria prevention behavior and lack of environmental control. This service activity aims to carry out early detection of malaria, which is expected to be a step in preventing malaria transmission to reduce morbidity and death rates due to malaria. The activity method was carried out by mass blood examination (Mass Blood Survey) using the Rapid Diagnostic Test (RDT) on 164 residents in three RT Kampung Kayo Batu. Inspections are carried by door to door. There were three people (1.8%) who tested positive for malaria with the Plasmodium falciparum parasite type. Of the three people who tested positive for malaria, two people were children aged 6-11 years, and one person was an adult. There is a need to increase the knowledge, skills, and awareness of the people of Kampung Kayu Batu regarding preventing malaria by routinely eradicating mosquito nests around the house to reduce the number of malaria infections. It is hoped that all parties will increase awareness of malaria and encourage behavioral changes toward malaria prevention and environmental control.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Batu Ginjal Pada Pasien Rawat Jalan Di Poli Urologi RSUD Jayapura Nurmalisa Gita Savitri; Semuel Piter Irab; Yacob Ruru; Dolfinus Yufu Bouway; Sarce Makaba; Muhammad Akbar Nurdin
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.264

Abstract

Pendahuluan: Batu ginjal merupakan kondisi di mana terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kaliks ginjal. Di Kota Jayapura, kasus baru batu ginjal meningkat dari 140 kasus pada tahun 2023 menjadi 220 kasus pada tahun 2024 (RSUD Jayapura). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang memengaruhi kejadian batu ginjal pada pasien rawat jalan di Poli Urologi RSUD Jayapura. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain case control yang dilaksanakan pada Maret 2025. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling untuk kelompok kasus dan consecutive sampling untuk kelompok kontrol. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari rekam medis. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi-square, serta multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Sebanyak 25 responden kasus dan 50 responden kontrol terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis bivariat menunjukkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian batu ginjal, yaitu indeks massa tubuh (IMT) (p=0,048; OR=2,66), riwayat keluarga batu ginjal (p=0,001; OR=8,81), riwayat asam urat (p=0,000; OR=9,33), konsumsi air putih (p=0,01; OR=6,52), konsumsi kopi/teh (p=0,041; OR=3,1), konsumsi minuman bersoda (p=0,001; OR=7,67), konsumsi makanan olahan (p=0,001; OR=7,67), dan konsumsi makanan asin (p=0,001; OR=5,6). Berdasarkan analisis multivariat, konsumsi makanan olahan merupakan faktor risiko paling dominan terhadap kejadian batu ginjal (p=0,001; OR=153,55). Kesimpulan: Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian batu ginjal adalah konsumsi makanan olahan. Upaya pencegahan perlu difokuskan pada perubahan pola konsumsi makanan untuk menurunkan angka kejadian batu ginjal.
KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI DI PUSKESMAS WAENA Ellen Vinardya Sude; Dolfinus Yufu Bouway; Agustina Regina Yufuai; Hasmi Hasmi; Mina Blandina Ayomi; Muhammad Akbar Nurdin
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 2 (2024): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i2.22048

Abstract

Human Immunodeficiency Virus, Sifilis dan Hepatitis B dikenal sebagai penyakit yang ditularkan lewat darah atau cairan tubuh lainnya. Infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak 90% tertular dari ibunya. Dalam mengatasi penularan Infeksi Menular Seksual pada ibu hamil, WHO mengusulkan eliminasi penularan penyakit infeksi dari ibu ke anak. Penyakit yang jadi fokus eliminasi yakni HIV, Sifilis, dan Hepatitis B. Eliminasi yang dicanangkan oleh WHO tersebut kemudian diadopsi oleh Kementerian Kesehatan disebut sebagai 3E (Triple Eliminasi). Tujuan studi ini ialah guna mencari tahu faktor  yang berkaitan pada kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan Triple Eliminasi di Puskesmas Waena. Metode yang dipakai ialah epidemiologi analitik melalui pendekatan Cross Sectional dengan responden ibu hamil yakni 60 orang. Hasil studi menunjukkan  responden yang patuh dalam pemeriksaan Triple Eliminasi yakni 73,3% sedangkan responden yang tidak patuh yakni 26,7%. Hasil analisis bivariat memperlihatkan ada korelasi sikap (P-value = 0,005) dengan kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan Triple Eliminasi, ada korelasi dukungan keluarga (P-value = 0,028) dengan kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan Triple Eliminasi, peran tenaga kesehatan (P-value = 0,001) dengan kepatuhan ibu hamil pada pemeriksaan Triple Eliminasi. Kesimpulannya ada korelasi sikap, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan ibu hamil pada pemeriksaan Triple Eliminasi.
Peer Conformity Towards Adolescents Alcohol Consumption Behaviour in Jayapura City Violita, Fajrin; Asriati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Andimuntja, Natalia Paskawati; Izaac, Fransina Alfonsina; Nurdin, Muhammad Akbar
Miracle Journal of Public Health Vol 8 No 1 (2025): Miracle Journal of Public Health (MJPH)
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph.v8i1.408

Abstract

Adolescent alcohol consumption is an important and complex issue as it not only impacts health but also fuels risky sex, violence, and drug use. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and peer conformity on alcohol consumption behavior among adolescents in Jayapura City. This type of research uses quantitative methods with a Cross-Sectional Study design. The total population was 2552 male students in 5 junior high schools and five high schools in Jayapura City, and the sample calculation obtained 343 respondents. The sampling technique used proportional stratified random sampling and primary data collection using a questionnaire. Statistical analysis using the Spearman Correlation Test. The results of the analysis were obtained from 343 adolescents; most respondents had knowledge in the good category, namely 200 respondents (58.3%), and as many as 273 respondents (79.6%) in the category of peer conformity, the majority of which were in the moderate category. The correlation test results of the relationship between knowledge factors and alcohol-drinking behavior in adolescents obtained a p-value of 0.032 with a value of r = 0.116. So, it means that there is a relationship between knowledge and adolescent drinking behavior, but the strength of the relationship is very weak, with a negative correlation. As for the peer conformity variable, the p-value is 0.227, meaning that there is no significant relationship between peer conformity and adolescent drinking behavior. Health agencies are advised to strengthen the PIK-R program in schools to prevent adolescent alcohol consumption.
Determinan Perilaku Merokok Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Jayapura Maidin, Wahyuti; Violita, Fajrin; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Yufuai, Agustina Regina; Nurdin, Muhammad Akbar
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 2 (2025): April 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i2.1817

Abstract

Masalah rokok semakin mengkhawatirkan karena mulai banyak menyerang usia anak-anak. Salah satu riset di Indonesia pada tahun 2021 menemukan bahwa 28,6% anak usia 10-12 tahun mulai merokok dan dilaporkan usia pertama kali merokok adalah 10 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku merokok pada anak SD di Kabupaten Jayapura. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 363 siswa-siswi SD kelas 3-6 dikumpulkan secara purposive sampling.Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diisi secara mandiri oleh responden. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menemukan proporsi anak SD yang pernah merokok sebesar 13.2%., dimana sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (61.4%), sikap yang negatif (51.2%), paparan iklan rokok yang kurang (79.3%), pengaruh orant tua mayoritas dalam kategori cukup (89.3%) dan kategori kurang dalam faktor pengaruh dari guru (75.5%). Hasil analisis bivariat terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku merokok anak SD di Kabupaten Jayapura yaitu paparan iklan (p=0,007) dan pengaruh keluarga (p=0,038). Saran agar Perda Kabupaten Jayapura Nomor 4 Tahun 2024 tentang KTR dapat ditegakkan
Hubungan Perilaku Higiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Adimuntja, Natalia Paskawati; Mamoribo, Sherly Novita; Nabuasa, Christin Debora; Asriati, Asriati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Violita, Fajrin; Nurdin, Muhammad Akbar; Maturbongs, Margaretha Rosari
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1840

Abstract

Stunting berisiko menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan mental, peningkatan risiko penyakit dan masalah kesehatan jangka panjang. Tujuan penelitian mengetahui hubungan perilaku higiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura. Jenis penelitian menggunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sumber data dalam penelitian adalah data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah seluruh balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Mandala Kota Jayapura dengan jumlah sampel 100 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yakni analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diketahui balita yang stunting sebanyak 14 orang (14,0%) dan tidak stunting 86 orang (86,0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa perilaku higiene (p-value = 0,001) dan sanitasi lingkungan (p-value = 0,000) signifikan bermakna dengan kejadian stunting. Kesimpulan penelitian yaitu perilaku higiene dan sanitasi lingkungan signifikan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura.
Determinan Sosial Manajemen Kebersihan Menstruasi pada Remaja Pinggiran Kota Jayapura Madu Pamangin, Lisda Oktavia; Asriati, Asriati; Violita, Fajrin; Izaac, Fransina Alfonsina; Nurdin, Muhammad Akbar; Adimuntja, Natalia Paskawati
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1842

Abstract

Rendahnya praktik Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan infeksi saluran reproduksi pada remaja. praktik MKM pada remaja. Manajemen Kebersihan Menstruasi pada remaja masih mengalami beberapa hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan social, persepsi remaja tentang mitos terkait menstruasi, dan sumber dengan praktik MKM. Desain penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan di 3 sekolah di wilayah pinggiran Kota Jayapura. Populasi dalam penelitian ini yaitu remaja usia sekolah menengah yang telah menstruasi. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik Total Sampling, dan ukuran sampel sebesar 263 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, sedangkan analisis data secara secara komputerisasi menggunakan SPSS 25, dengan uji Korelasi Spearman (CI 95%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara skor dukungan social (p=0.000, r=0.574), skor persepsi (p=0.001, r=0.212), dan skor sumber informasi (p=0.000, r=246) dengan skor Manajemen Kebersihan Menstruasi. Penelitian menemukan bahwa Manajemen Kebersihan Menstruasi berhubungan secara signifikan dengan dukungan social, persepsi remaja tentang mitos terkait menstruasi, dan sumber informasi yang diperoleh remaja. Kata kunci : Manajemen kebersihan menstruasi, dukungan social, persepsi, sumber informasi
Pengaruh Media Sosial terhadap Asupan Gula Berlebih pada Remaha Sekolah Menengah Pertama di Kota Jayapura Asriati, Asriati; Pariaribo, Konstantina Marthina; Adimuntja, Natalia Paskawati; Nurdin, Muhammad Akbar; Nabuasa, Christin Debora; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Violita, Fajrin
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1845

Abstract

Promosi minuman tinggi gula secara masif di media sosial meningkatkan konsumsi tinggi gula masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan media sosial dengan potensi asupan tinggi gula pada anak SMP di Kota Jayapura. Penelitian survey cross sectional study dilaksanakan April-Agustus 2024 dengan sampel 371 siswa SMP usia 12-15 tahun di Kota Jayapura. Teknik Sampling menggunakan Multistage random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square Sebagian besar responden memiliki frekuensi konsumsi minuman tinggi gula dalam kategori jarang (57,1%). dan tingkat pengaruh media sosial pada kategori tinggi (79,8%). Faktor media sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat asupan minuman tinggi gula pada anak SMP (p value<0,05). Simpulan penelitian ini terdapat potensi peningkatan asupan tinggi gula anak SMP akibat pengaruh media sosial. Diperlukan peningkatan peran sekolah dan orang tua dalam mengendalikan asupan tinggi gula anak.
EDUKASI PERENCANAAN USIA MENIKAH DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PEDESAAN MELALUI MEDIA FILM Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Juniasti, Helen Try; Asriati, Asriati; Nurdin, Muhammad Akbar; Nabuasa, Christin Debora; Pamangin, Wilda Wijayani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30139

Abstract

Abstrak: Pernikahan dini dan kehamilan pada remaja dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti nilai social budaya yang masih sangat kuat, serta pengetahuan dan persepsi yang masih kurang tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan edukasi kepada remaja tentang perencanaan usia menikah dan kesehatan reproduksi, sehingga terjadi peningkatan pemahaman kepada remaja pedesaan. Pemberian edukasi dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan media film. Sasaran dalam kegiatan ini yakni remaja di MAN Jayapura sebanyak 30 orang. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pengukuran pengetahuan dan persepsi tentang kesehatan reproduksi remaja, sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan kuesioner. Indikator keberhasilan kegiatan terlihat dari peningkatan nilai rata-rata skor pengetahuan dan persepsi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa media film mampu meningkatkan skor pengetahuan menjadi 79.8% dari skor total dan skor persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi menjadi 88.9% dari skor total.Abstract: Early marriage and pregnancy in adolescents can occur due to various factors, such as socio-cultural values that are still very strong, as well as knowledge and perceptions that are still lacking about reproductive health. This community service activity aims to provide education to adolescents about planning for marriage age and reproductive health, so that there is an increase in understanding for rural adolescents. Education is provided in the form of counseling using film media. The target of this activity is adolescents at MAN Jayapura as many as 30 people. Evaluation of the activity is carried out by measuring knowledge and perceptions about adolescent reproductive health, before and after counseling using a questionnaire. The indicator of the success of the activity can be seen from the increase in the average score of knowledge and perception. The results of this activity show that film media is able to increase the knowledge score to 79.8% of the total score and the adolescent perception score about reproductive health to 88.9% of the total score.