Abstract Learning process, as schools serve as a microcosm of society. This study aims to develop and implement an inclusive Islamic religious education learning model to instill a sense of religious moderation in students at SMPN 8 Tebing Tinggi. The method used is Research and Development (R&D) following the Borg & Gall model, starting from preliminary studies and data collection, formulating an inclusive learning model, expert validation and revision of product implementation, and field testing. Then the learning model is poured into the Merdeka Curriculum learning module with learning techniques that support inclusivity such as Student Teams Achievement (STAD), Problem-Based Learning (PBL), and Project-Based Learning (PjBL). After the model is formed, expert validation is carried out, followed by an initial trial on a number of students to identify potential improvements and adjustments. At the development stage, the learning model is perfected. The results of this study prove that the inclusive learning model can instill a sense of religious moderation in students. Keywords: Islamic Religious Education, Inclusive Model, Religious Moderation Abstrak Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama, terutama melalui proses pembelajaran, karena sekolah berfungsi sebagai miniatur dari kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplemen tasikan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis keberagamaan inklusif guna menanamkan sikap moderasi beragama bagi siswa di SMPN 8 Tebing Tinggi. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan mengikuti tahapan Borg & Gall, dimulai dari studi pendahuluan dan pengumpulan data, merumuskan model pembelajaran inklusif, uji validasi ahli dan revisi implementasi produk serta uji lapangan. Kemudian model pembelajaran dituangkan pada modul ajar Kurikulum Merdeka dengan teknik pembelajaran yang mendukung inklusivitas seperti Student Teams Achievement (STAD), Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL). Setelah model terbentuk, dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan uji coba awal terhadap sejumlah siswa untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan penyesuaian. Pada tahap pengembangan, model pembelajaran disempurnakan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran inklusif dapat menanamkan sikap moderasi beragama bagi siswa. Kata Kunci: Pembelajaran PAI, Model Inklusif, Moderasi beragama.