Keragaman budaya di Indonesia, terutama di wilayah Sulawesi Selatan, memperlihatkan kompleksitas hubungan antara kesehatan dan tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mendalam mengenai persepsi masyarakat terhadap Adat Je'ne-Je'ne Ri Bungung Salapang di Desa Bontorappo. Melalui pendekatan kualitatif dan etnografi, penelitian ini menemukan bahwa Bungung Salapang tidak hanya berfungsi sebagai sumber air, tetapi juga memiliki makna spiritual, historis, dan sosial yang mendalam bagi masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan adanya kompleksitas persepsi masyarakat terhadap adat ini. Sebagian besar masyarakat melihat Bungung Salapang sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Mereka percaya bahwa praktik mandi di sumur ini memiliki manfaat kesehatan dan spiritual. Namun, terdapat pula kelompok masyarakat yang lebih kritis dan skeptis terhadap klaim-klaim tersebut. Wawancara dengan tokoh agama memberikan perspektif yang menarik. Tokoh agama tersebut menyatakan bahwa praktik ini dapat diterima dalam konteks al-urf (adat istiadat) Islam selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama. Namun, beliau juga menekankan pentingnya berpikir kritis dan tidak mudah percaya pada hal-hal yang tidak memiliki dasar yang jelas. Penelitian ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara mempertahankan tradisi budaya dengan menjaga akidah agama. Adat Je'ne-Je'ne Ri Bungung Salapang dapat menjadi contoh bagaimana nilai-nilai budaya dan agama dapat saling melengkapi. Namun, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam dan bijaksana agar praktik ini dapat terus berlangsung secara harmonis.