Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Supervisi Akademik UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMP Negeri 1 Rembang KABUPATEN PURBALINGGA Eka Budi Setyawan; Noor Miyono; Ngurah Ayu Nyoman Murniati
Dwija Inspira: Jurnal Pendidikan Multi Perspektif Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Studi Pendidikan dan Kreativitas Guru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Academic supervision by the principal is a necessity in order to maintain the quality of education in the school. One school that according to the researchers has a good quality of education is SMP N 1 Rembang Purbalingga. The aims of the study are describe and analyze: planning, implementation, evaluation and follow-up of evaluation results, constraints and impacts of academic supervision.This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection techniques include interviews, observation and documentation. Meanwhile, data analysis is carried out through the process of data reduction, data presentation and conclusion drawing.The results of this study can be concluded as follows: 1) The academic supervision plans are cooperative, creative, comprehensive, flexible and sustainable, 2) Implementation of online academic supervision activities due to the Covid-19 pandemic. Academic supervision can overcome the difficulties of teachers in carrying out the learning process, 3) Evaluation of the results of academic supervision is conveyed directly, personally and followed up by the teacher by improving learning. Schools make an effort to improve pedagogical competence through peer tutors, education and training, guidance and IHT, 4) there are no problems in the implementation of academic supervision, and 5) The implementation of academic supervision can improve teacher pedagogical competence, especially in the use of learning media and understanding the character of students.In order to be more optimal, according to teacher researchers, they should be more proactive and responsive with academic supervision activities in their schools.
GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN SANGGAR BUDAYA SATRIA WONOSOBO Sugino Sugino; Noor Miyono; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i1.1988

Abstract

Dimensi kepemimpinan merupakan interaksi antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya. Interaksi tersebut merupakan interaksi timbal balik karena adanya pengaruh dan harapan. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana implementasi gaya kepemimpinan partisipatif pada Sanggar Satria Wonosobo dan bagaimana implementasi fungsi kepemimpinan yang dijalankan pimpinan sanggar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Kehadiran peneliti bersifat observasi partisipatif. Lokasi penelitian di Sanggar Budaya Satria Kabupaten Wonosobo. Penelitian berlangsung selama 8 (delapan) bulan terhitung April 2016 sampai dengan Nopember 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi bawahan yang dikembangkan oleh pimpinan sanggar berupa partisipasi pemikiran dan gagasan termasuk gagasan kreativitas menciptakan tarian. Partisipasi dilakukan melalui berbagai cara dan berbagai bentuk. Partisipasi yang tinggi dari bawahan dapat terwujud karena pimpinan mampu memberikan motivasi, memberikan pemberdayaan, dan menciptakan komunikasi dua arah. Gaya kepemimpinan partisipatif tersebut dijalankan dalam fungsi-fungsi kepemimpinannya. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa masih terdapat kekurangan atau kelemahan dari fungsi kepemimpinan yang dilakukan pimpinan sanggar. Saran yang diajukan diantaranya agar dilakukan perbaikan pelaksanaan fungsi kepemimpinan dan agar dipelihara keterlibatan para bawahan dalam mengelola organisasi. Implikasi dari penelitian ini antara lain peran pemerintah daerah dalam menumbuhkembangkan kesenian rakyat sangat menentukan bagi perkembangan kelompok seni di suatu daerah dan sinergitas masyarakat, penggiat seni, dan pemerintah daerah mampu memberikan penguatan nilai-nilai karakter generasi muda dan pelestarian budaya setempat.
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD ISLAM TERPADU BUAH HATI KABUPATEN PEMALANG Amarin Amarin; Sunandar Sunandar; Noor Miyono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i1.1924

Abstract

The purpose of this research is to gain an overview of the role of the school committee in the implementation of School Based Management in Elementary School Buah Hati District of Pemalang. The focus of research is the role of the school committee in the implementation of School Based Management with sub focus the role of the school committee as a conduit of consideration, the school committee as a support, the school committee as a controller, the school committee as a mediator in Elementary School Buah Hati District of Pemalang.Results showed the role of communities in School Based Management has a strategic role means that the school committee acts as a conduit of consideration in the form of ideas, input, aspirations, involvement in school programs, serve as a support in terms of funding, supporting school activities, imaging either to the surrounding community, the role of controlling which act as watchdogs of the budget in the form of reports, supervisory activities, acting as a liaison between multiple mediators that school with parents, education authorities and the public. Elementary School Buah Hati has a principle of independence, accountability, transparency, and strong partnerships that school that provides easy access to information to the school community and the public on what is being done with school by utilizing various communication channels. Constraint of the school committee in the implementation of school-based management is the lack of communication between the school and the school committee because of lack of time owned by the school committee. 
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI KABUPATEN PEMALANG Winaryo Winaryo; Noor Miyono; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i3.1939

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah (a) adakah pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah, (b) adakah pengaruh budaya sekolah terhadap efektivitas sekolah, dan (c) adakah pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah, (2) mengetahui besarnya pengaruh budaya sekolah terhadap efektivitas sekolah, dan (3) mengetahui besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah. Populasi penelitian 120 guru SDN di UPPK Petarukan Kabupaten Pemalang. Sampel ditetapkan secara proporsional random sampling sebannyak 89 guru. Pengambilan data melalui kuesioner. Uji validitas, reliabilitas instrument penelitian, uji normalitas data, linearitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, uji regresi tunggal dan regresi ganda menggunakan SPSS for windows 21. Hasil penelitian diperoleh (1) pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah sebesar 39,9% dengan regresi Ŷ= 72,898 + 0,544 X1, (2) pengaruh budaya sekolah terhadap efektivitas sekolah sebesar 74,9 % dengan persamaan regresi Ŷ= 27,092 + 0,112X2, dan (3) pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah sebesar 40,3%, persamaan regresi Ŷ= 64,191 + 0,541 X1 + 0,488 X2.
KOMPETENSI DAN BUDAYA KERJA GURU DALAM MEMBENTUK PROFESIONALISME GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG Noor Miyono; Nur Makhsun
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i3.2009

Abstract

Permasalahan utama penelitian ini adalah tentang kompetensi, budaya kerja dan profesionalisme guru yang masih kurang memuaskan dimata masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui besarnya pengaruh kompetensi guru terhadap profesionalisme guru, (2) mengetahui besarnya pengaruh budaya kerja terhadap profesionalisme guru dan (3) mengetahui besarnya pengaruh kompetensi guru dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap profesionalisme guruPopulasi penelitian ini  106 Kepala Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Temanggung, sSampel ditetapkan sebannyak 80 dengan teknik random sampling.. Uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas dan linearitas data, uji regresi tunggal dan regresi ganda menggunakan SPSS for windows 16.Hasil penelitian menunjukkan (1) korelasi antara variabel kompetensi guru dengan profesionalisme guru  cukup kuat dengan nilai 0,625. Pengaruh kompetensi guru terhadap profesionalisme guru sebesar 39,1% dan sisanya 60,9% profesionlisme guru dipengaruhi oleh variabel lain diluar kompetensi guru. (2) Korelasi antara variabel budaya kerja dengan variabel profesionalisme guru cukup kuat dengan nilai 0,700. Pengaruh budaya kerja guru terhadap profesionalisme guru sebesar 49% dan sisanya 51% profesionalisme guru dipengaruhi oleh variabel lain diluar budaya kerja. (3) Pengaruh kompetensi guru dan dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap profesionalisme guru Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten temanggung sebesar 52,2% dan sisanya 47,8% profesionalisme guru dipengaruhi oleh variabel selain kompetensi guru dan gudaya kerja.Kepala Madrasah terus mengevaluasi dan mengembangkan budaya kerja yang telah dicanangkan oleh kantor Kemenag secara sistematis dan periodic, sehingga lima nilai budaya kerja dapat dipraktekkan dengan baik dan memberikan dampak yang lebih baik terhadap masayarakat khususnya peserta didik. 
IMPLEMENTASI BUDAYA MUTU DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL ISLAM KABUPATEN KUDUS Khotibul Umam; Sudharto Sudharto; Noor Miyono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i2.1999

Abstract

Budaya mutu  bukanlah sesuatu yang bersifat instan dan terjadi begitu saja, tetapi melalui proses perjuangan yang relatif panjang dengan berbagai tantangan dan bahkan resistensi yang dihadapiFokus penelitian ini adalah: (1) bagaimamana implementasi budaya mutu (2) bagaimana evaluasi budaya mutu ; dan (3) bagaimana kendala budaya mutu di SDIT Al Islam Kudus. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah:(1) mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan budaya  mutu; (2) mendeskripsikan dan menganalisis evaluasi budaya  mutu; dan (3) mendeskripsikan dan menganalisis kendala budaya mutu.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Prosedur pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah:  (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, dan (4) penarikan simpulan.Hasil penelitian ini meliputi: (1) implementasi budaya mutu yang mencakupi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; (2) faktor pendukung dan penghambat implementasi budaya mutu; dan (3) dampak implementasi budaya mutu yang mencakupi terciptanya pembelajaran yang menyenangkan; terciptanya kondisi belajar yang menarik dan menambah semangat belajar; meningkatnya nilai-nilai karakter; dan meningkatnya prestasi belajar.Simpulan penelitian ini adalah implementasi budaya mutu memiliki dampak positif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, disarankan: (1) budaya mutu perlu diimplementasikan dalam setiap lingkungan sekolah; (2) implementasinya perlu memperhatikan faktor pendukung dan penghambat; dan (3) bagi pihak terkait hendaknya memberikan dukungan pada implementasi budaya mutu.
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KUDUS Noviyanto Laksana Putra; Sudharto Sudharto; Noor Miyono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i3.2005

Abstract

Pengembangan kurikulum sangat penting untuk mewujudkan kompetensi siswa agar sesuai dengan kompetensi yang berstandar industri. Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pengembengan kurikulum yang terstruktur akan menghasilkan kualitas lulusan. Menjalankan kegiatan sesuai dengan prinsip, pemilihan model yang tepat, serta menjalalankan langkah pengembangan kurikulum yang sesuai, akan mempengaruhi hasil dicapai.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perencanaan pengembangan kurikulum dilaksanakan dengan empat tahap, yaitu: 1) membuat analisis SWOT, 2) merencanakan prosedur, 3) menetapkan landasan yuridis, dan 4) mensosialisasikan. Pola pengorganisasian pengembangan kurikulum dengan mata pelajaran terpadu (integrited curriculum), model yang digunakan adalah metode administratif. Pelaksanaan pengembangan kurikulum melibatkan semua stakeholder, mempersiapkan sumber daya, mempersiapkan perangkat pembelajaran, dan mengitegrasikan kurikulum sekolah dengan kurikulum industri.Evaluasi pengembangan kurikulum menggunakan ruang lingkup pembelajaran dengan konsep supervisi akademik. Penilaian pembelajaran yang berstandar industri dengan cara tes online, dapat meningkatkan kompetensi siswa.
MANAJEMEN BELAJAR TUNTAS DALAM PENGELOLAAN MUTU DI SD NEGERI GUNTUR 1 KABUPATEN DEMAK Rifai Rifai; Suwandi Suwandi; Noor Miyono
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i2.1933

Abstract

The background of this research are: 1) student achievement under Criteria Complete Minimal, 2) The results of test scores of children is low, so it does not match the expectations of parents 3) School achievement is low in the academic race, 4) Not achieving the quality of schools maximum as in the vision, mission and objectives of the school that has been set.The objectives of this study are to know the complete learning management and quality management in schools, so that an upgrading in the quality of teaching and learning activities for teachers and school quality improvement of services for parents met.The results showed that: 1) Planning study completed jointly planned at the beginning of the school year at a school meeting. Extra hours of lessons, teacher consultation with headmaster and teachers plan learning activities prepared for mastery learning successfully. 2) Organizing the responsibility of headmaster with the assignment of guiding low grade and high grade guidance. 3) Learning thoroughly carried out in a systematic and planned starting from the preparation of lesson plans, learning activities, assessment, repairment and enrichment. Student involvement in the implementation of high mastery learning, and specifically the sixth grade required for implementation of the study completed two years using the zero hour of learning. 4) Monitoring by the headmaster include oversight of program implementation and supervision of organizing programs consistently. 5) The quality of school graduates performed with competence development, content standards, process standards, educators and education personnel, school facilities and infrastructure, management standards, and implementation of the assessment system.Based on the research results suggested: 1) The headmaster is able to draw up a work program of the school and the ability to provide service quality to parents, 2) Teachers can improve the quality of teaching and learning activities in the classroom and improve the quality of the use of school infrastructure
Implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 1 Pemalang Kabupaten Pemalang Joko Riyanto Joko Riyanto; Noor Miyono; Ghufron Abdullah
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jcose.v5i1.120

Abstract

Sekolah yang ramah anak dan berbasis hak anak merupakan upaya memenuhi hak-hak anak dan memberi pendidikan yang berkualitas bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 1 Pemalang Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menunjukan Dari hasil penelitian ini terdapat empat faktor dalam implementasi kebijakan yang telah dilakukan oleh SMA Negeri 1 Pemalang , yaitu: Pertama, faktor komunikasi cukup baik, yang mana SMA Negeri 1 Pemalang mengintegrasikan kebijakan ke dalam kurikulum dan kebiasaan sekolah. Selain itu, sosialisasi program dan proyek kebijakan juga disampaikan kepada orang tua siswa, serta kerja sama dari instansi dan lembaga setempat untuk memberikan dukungan berupa pembinaan dan pengawasan terkait pelaksanaan kebijakan sekolah. Kedua, faktor sumber daya adalah tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Pemalang mencukupi dari segi jumlah dan keahlian sesuai dengan komponen dan indikator kebijakan, kemudian dari aspek pengelolaan anggaran kebijakan dikelola secara akuntabel dan transparan. Dari segi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Pemalang telah memenuhi kesesuaian berdasarkan komponen dan indikator kebijakan Sekolah Ramah Anak serta dari aspek kewenangan pelaksanaan kebijakan sekolah berbasis demokrasi, yaitu terdapat konsekuensi logis berdasarkan kesepakatan dan komitmen seluruh warga sekolah. Ketiga, faktor disposisi yang cukup baik terlihat dari sikap staf pengajar di SMA Negeri 1 Pemalang dalam menjalankan tugas dan menerapkan budaya sekolah sesuai dengan konsep kebijakan. Dan keempat, faktor struktur birokrasi yaitu model struktur organisasi sekolah yang digunakan adalah model top downer yang berpotensi menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi dan kesadaran warga sekolah untuk berpartisipasi dan berinovasi dalam membuat atau memperbaiki sistem kebijakan di sekolah.
Pengaruh Peran Kepala Sekolah, Motivasi dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru di SMP Swasta Se-Kota Pekalongan Muhtadin, Muhtadin; Ghufron Abdullah; Noor Miyono
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.259 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i2.1310

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah: (1) mengetahui besarnya pengaruh peran kepala sekolah terhadap kinerja guru, (2) mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja guru, (3) mengetahui besarnya pengaruh iklim kerja terhadap kinerja guru, (4) mengetahui besarnya pengaruh peran kepala sekolah, motivasi dan kinerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMP Swasta se Kota Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Swasta se Kota Pekalongan yang berjumlah 253, jumlah sampelnya 155 dengan teknik proporsional random sampling.  Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.  Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner/angket.  Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji dimensi, uji persyaratan dan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) peran kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru sebesar 46,8%, 2) motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru sebesar 37,7%, 3) iklim kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru sebesar 36,6%, 4) peran kepala sekolah, motivasi dan iklim kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja guru sebesar 53,2%.  Saran yang dapat peneliti sampaikan untuk peningkatan kinerja guru di SMP Swasta se Kota Pekalongan yaitu agar kepala sekolah dapat meningkatkan perannya terutama sebagai educator, guru dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga dengan peningkatan kinerja guru akan meningkatkan kualitas pendidikan.