Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran penting yang berperan dalam menanamkan nilai kebangsaan dan membentuk karakter peserta didik. Namun, pembelajaran Pendidikan Pancasila di sekolah dasar sering kurang diminati karena belum mengintegrasikan kearifan lokal yang dekat dengan kehidupan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kearifan lokal Sasak pada materi “Menghargai Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia” untuk kelas IV SDN 1 Mataram. Metode yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data diperoleh melalui validasi ahli, penilaian guru, dan angket respon siswa, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan LKPD yang dikembangkan termasuk kategori sangat layak, dengan validasi guru lebih dari 90% dan respon siswa berada pada kategori “sangat baik”. Uji coba menghasilkan persentase 95,8% (skala kecil, 6 siswa) dan 98,9% (skala besar, 12 siswa). Integrasi budaya Sasak seperti rumah adat, pakaian, makanan, dan kesenian membuat pembelajaran lebih menarik, kontekstual, serta meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa. Dengan demikian, LKPD ini layak digunakan sebagai bahan ajar alternatif Pendidikan Pancasila sekaligus sarana menanamkan nilai nasionalisme.