Claim Missing Document
Check
Articles

Unfolded protein response in rice (Oryza sativa L.) varieties with different level of salt stress tolerance Galang Rizki Ramadhan; Sholeh Avivi; Bambang Sugiharto; Wahyu Indra Duwi Fanata
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 26, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijbiotech.67039

Abstract

Plants activate the unfolded protein response as part of cellular adaptation, thereby maintaining the endoplasmic reticulum homeostasis during external stresses exposure. In this study, we examined the relationship between the degree of salt tolerance and unfolded protein response-related gene expression in India salt-tolerant Pokkali and INPARI 35 varieties compared to the Indica salt-sensitive counterpart IR64 and INPARI 4 varieties.  Our result showed that the salt tolerance of Pokkali and INPARI 35 had been confirmed by their higher survival rate, higher chlorophyll content, lower electrolyte leakage, and lower H2O2 and malondialdehyde content under salt stress conditions. Furthermore, the expression of unfolded protein response genes was highest in INPARI 35, whereas IR64 and INPARI 4 exhibited low gene induction during endoplasmic reticulum stress conditions. Among the four examined varieties the salt tolerant Pokkali surprisingly showed the lowest induction of all examined unfolded protein response-related genes. These results indicated the possibility that unfolded protein response supports the rice plant for adapting to the saline environment.
Peningkatan Produksi dan Kualitas Benih Okra (Abelmoschus esculantus L. Moench) Menggunakan Aplikasi Fosfor dan GA3 Nisa Budi Arifiana; Sigit Soeparjono; Sholeh Avivi
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i2.360

Abstract

Tanaman Okra menjadi salah satu komoditas yang masih belum besar di Indonesia, namun memiliki jumlah permintaan yang terus bertambah.  Produksi Okra dalam negeri masih fluktuatif sehingga belum memenuhi kebutuhan nasional. Kurangnya produksi polong okra salah satunya disebabkan oleh ketersediaan benih yang masih terbatas. Upaya meningkatkan produksi dan kualitas benih okra melalui aplikasi pupuk fosfor dan GA3. Pupuk fosfor dapat membantu dalam proses metabolisme pertumbuhan tanaman dan sebagai sumber energi untuk pembelahan dan pembesaran sel dalam pembentukan bunga, buah dan biji. Aplikasi GA3 juga mampu meningkatkan sistem metabolisme dan menghasilkan akumulasi fotosistat sehinggamenghasilkan presentase daya tumbuh benih lebih baik.  Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dua faktor yaitu faktor pertama dosis pupuk Fosfor yaitu, P1 (75kg/ha SP-36), P2 (100kg/ha SP-36), P3 (125kg/ha SP-36) dan P4 (150kg/ha SP-36). Faktor kedua konsentrasi GA3 yaitu, G0 (tanpa aplikasi GA3), G1 (50 mg/l), G2 (100mg/l), dan G3 (150mg/l). Sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan ulangan 3 kali. Data dianalisis menggunakan uji lanjut jarak berganda duncan (α,5%) dan uji beda nyata terkecil (α,5%). Hasil penelitian aplikasi GA3 50 mg/l dapat meningkatkan berat biji per polong 3,77 gram, berat biji per tanaman 49,2 gram dan produksi benih 1,98 ton/ha. Kualitas benih pada presentase benih bernas dapat meningkat hingga 96% pada aplikasi konsentrasi GA3 100 mg/l. Pemberian fosfor 75kg/ha SP-36 dan konsentrasi GA3 50mg/l memberikan interaksi pada daya berkecambah benih 90% dan karbohidrat benih 42%.
Identifikasi Gen Sub1A Pada Varietas Tebu Tahan Genangan Ayu Puspita Arum; Sholeh Avivi
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i2.373

Abstract

Tebu dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan yang cukup beragam termasuk pada lahan marginal seperti lahan yang sering tergenang. Lahan tergenang dapat menurunkan produksi tebu cukup signifikan. Tujuan penelitian ini adalah menemukan gen toleran kebasahan yang terdapat pada 8 varietas unggul komersial tebu  yang tahan genangan yaitu PS 881, PS 862, PS 882, Kentung, PSJT 941, Bulu Lawang, PS 865 dan Kidang Kencana serta mengidentifikasi kemiripannya dengan gen Sub1A. Dengan diperolehnya gen toleran kebasahan pada varietas tebu  tahan genangan di harapkan varietas tebu tersebut dapat ditanam di lahan yang sering tergenang dan dapat memberikan tambahan sumbangan produksi gula secara Nasional. Sehingga pada akhirnya dapat mengurangi impor yang secara kontinu dilakukan pemerintah setiap tahun dan sebagai solusi peningkatan produksi pangan berbasis lahan daratan dalam menghadapi perubahan iklim. Tahapan untuk memperoleh dan mengidentifikasi gen toleran kebasahan atau tahan genangan adalah pengkondisian lahan tanaman tebu tergenang, isolasi DNA dari tanaman tebu yang tergenang, penentuan konsentrasi dan kemurnian DNA yang diperoleh, konfirmasi DNA yang diisolasi dengan elektroforesis dan identifikasi gen Sub 1 A pada DNA sampel metode PCR dengan primer Sub 1 A 203 R/F dan kontrol Positif DNA tanaman padi transgenik yang mengandung gen Sub 1 A. Hasil kegiatan penelitian dapat disimpukan bahwa 8 varietas unggul komersial tebu  yaitu PS 881, PS 862, PS 882, Kentung, PSJT 941, Bulu Lawang, PS 865 dan Kidang Kencana semuanya mempunyai gen yang mirip dengan gen Sub 1 A. Dengan varietas PS 881 dan Kentung menghasilkan band sekuens DNA target gen Sub 1 A paling tebal.
Pengaruh Dosis Pupuk KCl dan Berbagai Level Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pre-Nursery Moh. Syahrul Munir; Sholeh Avivi; Sigit Soeparjono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2022): MARCH
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i1.467

Abstract

Saat ini faktor iklim yang semakin tidak menentu mengakibatkan berkurannya ketersediaan air yang berdampak negatif bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk KCl dan berbagai kadar air media tanah dipembibitan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai April hingga September 2021 menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Percobaan dilakukan untuk meneliti pengaruh dosis KCl dan kadar air media terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, dosis pupuk KCl terdiri dari 4 level yaitu 0 g, 0,4 g, 0,6 g dan 0,8 g setiap tanaman, kadar air media tanah terdiri dari 3 level yaitu 100%, 70% dan 50% dari kapasitas lapang dengan 3 ulangan. Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan interaksi dua faktor antara kadar air media dan dosis KCl didapatkan hasil tidak berbeda nyata, demikian juga faktor tunggal dosis KCl tidak berbeda nyata, sedangkan faktor tunggal kadar air media menunjukkan pengaruh berbeda nyata. Level perlakuan kadar air 70% didapatkan hasil berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman sebesar 18,44 cm, parameter jumlah daun sebesar 3,67 helai, parameter diameter bonggol sebesar 5,63 mm dan leaf area index sebesar 1,72. Hasil analisis lebar pori stomata (μm) pada berbagai kondisi kadar air media menunjukkan nilai rata-rata tertinggi pada kadar air media 70% sebesar 11,88 ± 4,96 dan pada berbagai dosis KCl menunjukkan nilai rata-rata tertinggi pada dosis KCl 0,6 g sebesar 10,83 ± 7,90.  
Response of Morphological and Physiological Characteristics of 4 Flood- tolerant Sugarcane (Saccharum Officinarum L.) Cultivars to ZA (Zwavelzuur Ammoniac) fertilizer application in Jember and Bondowoso Sholeh Avivi; Cacuk Purnomo; Ayu Puspita Arum; Sugeng Winarso; Sri Hartatik
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.40173

Abstract

The business expansion of sugarcane can be done using marginal land, such as wet land. This study attempted to get the right doses of ZA fertilizer applied to several sugarcane cultivars, which are tolerant to flooding in two different locations. The research was carried out in Jubung Agrotechnopark garden,  University of Jember and seed gardens of Dewisri Bondowoso, from November 2015 to November 2016. The experiment was arranged in factorial randomized complete block design. The first factor was the doses of ZA fertilizer, consisting of 3 levels of treatment, i.e. 0 kg.ha-1 (without ZA fertilizer), 500 kg.ha-1 and 1000 kg.ha-1. The second factor was 4 sugarcane cultivars,  consisting of flood-tolerant sugarcane cultivars from 2014 screening result, i.e. PSJT 941, Bulu Lawang, PS 865 and Kidang Kencana. The results showed that the application of ZA fertilizer at 1000 kg.ha-1 affected the height of stems, the number of tillers, diameter of the stem and the number of segments. Meanwhile, the application of ZA fertilizer at 500 kg.ha-1 affected the number of leaves, fresh weight of shoots, dry weight of shoots, fresh weight of roots, dry weight of roots, brix content, and the content of sucrose and reducing sugar. Flood-tolerant sugarcane cultivars are shown by the highest brix and sucrose fertilizer, observed in  PS 865, Bulu Lawang, PSJT 941, and Kidang Kencana, sequentially. The highest content of reducing sugar was found in PSJT 941, PS 865, Kidang Kencana, and Bulu Lawang, successively.
Correlation Between Secondary Metabolites of Leaf and the Resistance to Leaf Rust (Hemileia vastatrix) on Several Arabica Coffee Clones Gatot Subroto; Dwi Erwin Kusbianto; Sholeh Avivi; Slameto Slameto; Setiyono Setiyono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.42124

Abstract

Indicator of coffee resistance to leaf rust attack (Hemileia vastatrix) is needed to select superior coffee plants resistant to biotic stress. This study aims to find the relationship between the content of secondary metabolites and the intensity of leaf rust attack, so that it becomes a reference in the selection of future coffee plants. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with several coffee clones as a treatment. This test tested 5 Arabica coffee clones consisting of Komasti, Maragogik, Usda, Andong sari, and HDT clones. Each consists of 3 replications, and each replication consists of 2 sample plants. Observations were made by observing the intensity of the attack, and plant metabolites such as phenolic content, flavonoids and antioxidant activity were observed when the leaves had been attacked by Hemileia vastatrix. Correlation of leaf rust attack levels with phenolic content, flavonoids and antioxidant activity showed a relationship between each observation variable. Flavonoid content in certain conditions can be used as an indicator to get Arabica coffee plants that are resistant to the attack of leaf rust.
Mikropropogasi Pisang Abaca (Musa textlilis Nee) Melalui Teknik Kultur Jaringan Sholeh Avivi; Ikrarwati Ikrarwati
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2004): Desember
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.59949

Abstract

-
Pengaruh hormon 2,4-dichlorophenoxyacetic acid Terhadap Induksi Kalus Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Didik Pudji Restanto; Arya Wiranegara; Parawita Dewanti; Budi Kristanto; Sholeh Avivi
AGRITROP Vol 19, No 1 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v19i1.5463

Abstract

Tanaman sorghum merupakan tanaman pangan serealia yang banyak ditanam selain padi, jagung, kedelai, gandum dan barley. Kendala dalam pengembangan sorgum di Indonesia yaitu minimnya varietas yang ada, sehingga diperlukan induksi kalus yang nantinya memudahkan dalam pengembangan bioteknologi dan menghasilkan varietas unggul yang baru. Kalus didapatkan dengan metode kultur jaringan karena memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Perbanyakan dilakukan dengan menggunakan eksplan spindle leaf tanaman sorgum yang berusia 1 bulan. Eksplan ditanam pada media perlakuan dengan zat pengatur tumbuh 2,4-D dengan perlakuan konsentrasi berbeda. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan hasil berbeda nyata pada setiap variabel pengamatan. Perlakuan terbaik dalam menumbuhkan  kalus yaitu dengan pemberian 2,4-D dengan konsentrasi 2 ppm karena mampu membentuk kalus pada usia 13,2 HST, membentuk persentase kalus sebanyak 96% dibandingkan perlakuan lainnya, serta berwarna putih kekuningan dan bertekstur remah yang menandakan kalus memiliki kualitas yang baik dan selnya aktif membelah.
Pemanfaatan Ampas Tahu, Tulang Ikan Tongkol Dan Azolla Sebagai Pakan Lele Alternatif Abdul Jalil; Sri Hartatik; Sholeh Avivi; Pio Tifar Ananda; Andri Wahyudi; Alvan Maulana Azzini
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 3, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jiwakerta.v3i1.7980

Abstract

Dusun Kerajan Timur Desa Sumberjati Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang memiliki potensi besar sebagai sentra penghasil lele karena rata rata penduduk di dusun Kerajan Timur setip rumah memiliki kola mikan lele dengan ukuran 8x4 meter. Permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat pakan lele cenderung mahal dan harga lele terkadang murah sehingga masyarakat membutuhkan solusi untuk menekan penggunaan pakan lele dengan harga yang relative mahal tersebut. Inisiatif untuk memanfaatkan limbah ampas tahu, tulang ikan dan Azolla sebagai pakan alternative karena bahan bahan tersebut mudah untuk di dapatkan mengingat penduduk dusun Kerajan Tengah merupakan pengrajin tahu dan pedagang ikan. Setelah pelatihan selesai dilakukan akhirnya para pembudidaya lele mulai menggunakan pakan alternatif berbahan dasar ampas tahu, tulang ikan tongkol dan azolla dengan ditambahkan bongkol jagung sebagai pakan selingan yang ekonomis untuk ikan lele yang di budidayakannya sehingga mereka memperoleh keuntungan sosial yakni mengurangi limbah ampastahu dan tulang ikan yang tidak termanfaatkan dan keuntungan ekonomi berupa pengeluaran untuk pakan yang semakin kecil sehingga berpotensi memperoleh penghasilan yang lebih besar. Selain itu dari pelatihan yang sudah dilakukan terbentuk satu kelompok sentra pakan lele alternatif sebagai basis produksi pakan yang bertempat di rumah bapak Purwanto. 
Morphological, Physiological and Molecular Characteristics of Tolerant Sugarcane to Waterlogging Stress Viki Bayu Wibisono; Sholeh Avivi; Mohammad Ubaidillah; Sri Hartatik
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 2 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.434 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i2.40760

Abstract

Waterlogging stress reduced sugarcane yield by 15-45%. This study aimed to determine the morphological, physiological, and molecular response of sugarcane under waterlogging stress. This research was conducted from October 2021 to January 2022 at the Agrotechnology Departement Laboratory, Faculty of Agriculture, Jember University, East Java. The experiment was arranged using a randomized block factorial design. The first factor was the genotype of sugarcane with 6 levels (Bululawang, PS 862, Cening, PS 881, M3, M4). The second factor was the waterlogging period with 3 levels (30 DAT, 60 DAT, and 90 DAT). The third factor was waterlogging treatment (without waterlogging treatment and with waterlogging treatment). Several growth characteristics such as fresh root weight, stem diameter, plant height, leaf area surface, aerenchyma tissue, total chlorophyll, stomata density, H2O2, and antioxidant gene expression were investigated. The results showed that waterlogging stress had an impact on the formation of aerenchyma tissue, plant height, fresh root weight, leaf area, total chlorophyll, stomata density, hydrogen peroxide, and expression of antioxidant gene. Cening genotype showed the best response in terms of low decreasing percentage to morphological, physiological, and high antioxiant gene expression. Keywords: antioxidant, flooding, resistance, reactive oxygen species, Cening
Co-Authors - Asmuni Abdul Jalil Abdul jalil Adam Ramadhan Adhitya Wardhono Adi Prawoto Akbar, Muhammad Mizan Ilham Alvan Maulana Azzini Anang Syamsunihar Andri Wahyudi Anggira, Desi Aprila Iga Mufidah Arum, Ayu Puspita Arya Wiranegara Aurelya, Lalyta Azmi Saleh Azzarah Bakhroini Habriantono Bambang Kusmanadhi Bambang Sugiharto Budi Kristanto Cacuk Purnomo Cahyani, Ardhya Pramisti Regita Choirunnisa, Eviyanti Colleen M. Higgins Colleen M. Higgins, Colleen M. dan Muhammad Chozin Dewi Kusuma Wardani Djoko Soejono Dwi Erwin Kusbianto Dyah Ayu Savitri Elsye L. Sisworo Faesol, Nurul Galang Rizki Ramadhan Gatot Subroto HAJRIAL ASWIDINNOOR Haliza, Nurhayadatul Halwiyah, Lailatul Hartita, Margaretha Putri Hoesain, Mohammad Ikrarwati Ikrarwati Imelda, Laela Vita Intansari, Herlindha Angghelinna Devfi Irfa' Yudayantho Kacung Hariyono Ketut Anom Wijaya Kim, Kyung Min KOMARUDIN IDRIS Laksono Trisnantoro Lenny Widjayanthi Maulidina, Niswah Saffanah Moh. Syahrul Munir Mohammad Nur Khozin Mohammad Ubaidillah Muhammad Ghufron Rosyady Rosyady Muhammad Hazmi Nasir, M Abd Nisa Budi Arifiana Novelia, Eka Putri Parawita Dewanti Pio Tifar Ananda Prabowo, Rachmad Udhi Pradika, Yoga Reno Ayom Prayoga, Mohammad Candra Priyanto Andi Prasetyo Puji Rahayu Puspito, Agung Nugroho Qori’ah, Ciplis Gema Raden Soedradjad Rahmawati Rahmawati Ralf G. Dietzgen Ralf G. Dietzgen, Ralf G. Ratih Apri Utami Reny Fauziah Oetami Restanto, Didik Restanto, Didik Pudji Rusdiana, Riza Yuli Satriyas Ilyas Setiyono Setiyono Setiyono Setiyono Sigit Soeparjono Sitompul, Novrida Yanti Slameto Slameto Slameto Slameto Sobah, Naqiyyah Nada Soetilah Hardjo Soedarmo Sri Hartatik Subroto, Gatot Sudarsono Sudarsono . Sudarsono Sudarsono Sugeng Winarso Sugeng, Santoso Suliswanto, Eko Nur Suud, Hasbi Mubarak Tri Agus Siswoyo TRI HANDOYO Tri Widyastuti Ubaidillah, Mohammad Viki Bayu Wibisono Wahju Q. Mugnisjah Wahyu Indra Duwi Fanata Wulanjari, Distiana Yulianti, Annisa Zahrosa, Dimas Bastara Zakariyya, Fakhrusy Zulfa Maulida