Claim Missing Document
Check
Articles

Program Kemitraan Masyarakat: Literasi Kelompok Tani Jamur Pringgarata Tentang kondisi Ideal Tumbuh Kembang Jamur Hulyadi, Hulyadi; Muhali, Muhali; Bilad, Muhammad Roil; Gargazi, Gargazi; Mirawati, Baiq; Samsuri, Taufik; Asy’ari, Muhammad; Azmi, Irham
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1535

Abstract

Jamur merang merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil. Tidak adanya klorofil menyebabkan jamur tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Kondisi ini menyebabkan jamur sangat bergantung pada media tumbuhnya sehingga baik tidaknya pertumbuhan jamur merang tergantung nutrisi yang terkandung pada media tanamnya. Selain media tanam tumbuh kembang jamur merang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kontaminan yang dapat berasal dari media tanam atau lingkungan tumbuh kembang jamur merang. Begitu banyak kompetensi yang harus dimiliki oleh petani jamur merang untuk menjaga produksi tetap stabil. Literasi tentang tumbuh kembang jamur menjadi sangat penting dikuasai petani untuk menjaga produksi tetap stabil. Pelatihan tenologi budidaya jamur merang ini dilaksanakan di kumbung jamur merang Dusun Repok Tunjang Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata. Metode pelaaklanaan yang digunakan adalah gelar teknologi. Proses kegiatan selanjutnya dievaluasi menggunakan pertanyaan langsung yang diberikan kepada petani jamur merang dan perbandingan produksi sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Hasil wawancara dengan petani jamur menunjukkan adanya beberapa hal yang mendasar yang belum dikuasai oleh petani jamur. Hal mendasar tersebut seperti teknik pengomposan dan sterilisasi. Petani jamur merang belum bisa membedakan secara fisik kondisi kompos media tanam yang sudah matang dan belum. Lama pengomposan tergantung kondisi bahan-bahan yang dikomposkan. Jerami yang masih baru atau baru diangkut dari sawah memerlukan waktu 2-3 hari lebih lama dalam proses pengomposan. Kompos yang belum matang menyebabkan jamur tidak dapat tumbuh optimal. Literasi petani tentang kondisi bahan yang digunakan penting untuk dikuasai. Pelatihan ini cukup efektik dalam meningkatkan literasi petani terbukti dari produksi jamur yang meningkat 20% lebih tinggi jika dibandingkan produksi jamur sebelumnya.
Program Kemitraan Masyarakat: Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Keluarga Masyarakat Desa Bengkaung Bayani, Faizul; Muhali, Muhali; Hulyadi; Bilad, Muhammad Roil; Samsuri, Taufik; Fitriani, Herdiyana
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i2.2032

Abstract

Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) di lingkungan pekarangan kantor desa menjadi strategi terencana untuk menggabungkan pengetahuan lokal dengan upaya meningkatkan literasi masyarakat tentang tanaman obat di Desa Bengkaung, Kecamatan Batu Layar. penanaman TOGA tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam upaya preventif dan promosi kesehatan yang berkelanjutan. Desa Bengkaung, sebagai daerah kaya sumber daya alam dengan warisan tradisional penggunaan tanaman obat, menunjukkan potensi pendekatan partisipatif efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan obat kimia menjadi dasar masyrakat mulai beralih keobat herbal. Budidaya tanaman obat penting keluarga penting untuk dilakukan untuk menjadi benteng pertahanan masyrakat ditengah meningkatnya penyakit yang menyerang imun tubuh. Program kemitraan masyrakat ini dilaksnakan dengan teknik PRA (Participatori Rural Appraisal) dimana dalam pelaksanaannya melibatkan masyarakat sekitar dalam seluruh kegiatan dan stakeholder setempat. Penggunaan teknik ini bertujuan agar masyarakat dapat saling berbagi dan meningkatkan pengetahaun mereka tentang kondisi dan kehidupan masyarakat, membuat rencana dan bertindak. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan setelah penaman selama 1 bulan tanaman obat tumbuh dengan baik. Bukti ini menunjukkan proses pengomposan dan metedo penanaman berjalan sesuai dengan harapan. Literasi masyrakat tentang obat juga meningkat ini tercermin dari rasa ingin tahu dan variasi tanaman obat yang terus bertambah ditaman obat Desa bengkaung. Community Partnership Program: Training on Cultivating Family Medicinal Plants for the Residents of Bengkaung Village Abstract The utilization of family medicinal plants (TOGA) in the village office yard is a planned strategy to combine local knowledge with efforts to enhance community literacy about medicinal plants in Bengkaung Village, Batu Layar District. The cultivation of TOGA not only contributes to environmental sustainability but also empowers the community in sustainable preventive and health promotion efforts. Bengkaung Village, rich in natural resources with a traditional heritage of medicinal plant use, demonstrates the potential of an effective participatory approach to improving public health. The negative impacts of chemical medicines have prompted the community to shift towards herbal remedies. Cultivating essential family medicinal plants is crucial to fortify the community amidst the rise of diseases that compromise immune health. This community partnership program is implemented using the PRA (Participatory Rural Appraisal) technique, involving the local community and stakeholders in all activities. The use of this technique aims to facilitate knowledge sharing among community members about their conditions and lifestyles, enabling them to plan and take action. Based on the activity evaluation results, one month after planting, the medicinal plants have grown well. This evidence indicates that the composting process and planting methods met expectations. Community literacy about medicinal plants has also increased, as reflected in the growing curiosity and variety of medicinal plants in Bengkaung Village's medicinal garden.
Validitas Bahan Ajar Hidrokarbon Berbasis Model Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Sabri, Muhammad; Muhali, Muhali; Hulyadi, Hulyadi; Asy'ari, Muhammad
Journal of Authentic Research Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v1i1.635

Abstract

Ketersediaan bahan ajar hidrokarbon yang secara eksplisit membelajarkan kemampuan berpikir kritis masih jarang ditemukan. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Penelitian ini bertujuan mengembangkan prototipe berupa bahan ajar model inkuiri dengan strategi konflik kognitif yang valid dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dari validitas dan keefektifan bahan ajar berbasis inkuiri dengan strategi konflik kognitif yang merupakan hasil pengembangan dengan rancangan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Dua validator ahli, satu validator praktisi dan lima mahasiswa dilibatkan pada evaluasi validitas dan keterbacaan bahan ajar. Data penelitian dianalisis secara deskriptif-kuantitatif menggunakan persamaan N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan (1) valid (rerata= 90,31) dengan keterbacaan sangat baik (rerata= 90,22); dan (2) efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa (pretest= 31,3 dan posttest= 61,3) dengan peningkatan medium (n-gain= 0,4). Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis inkuiri dengan strategi konflik kognitif dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. The Validity of the Hydrocarbon Teaching Materials based on Inquiry Learning Model with Cognitive Conflict Strategies to Improve Critical Thinking Ability Abstract The availability of instructional materials explicitly teaching critical thinking skills is still rare. This condition leads to a low level of critical thinking ability among prospective teachers. This research aims to develop a prototype in the form of an inquiry-based instructional material with cognitive conflict strategy that valid and effective to enhance prospective teachers’ critical thinking ability. This study is a quantitative descriptive research on the validity and effectiveness of inquiry-based instructional materials with cognitive conflict strategy, developed using the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Two expert validators, one practitioner validator, and five students were involved in evaluating the validity and readability of the instructional material. The research data were analyzed descriptively and quantitatively using the N-gain equation. The results of the study indicate that the developed instructional material is (1) valid (mean=90.31) with excellent readability (mean=90.22), and (2) effective in improving students' critical thinking ability (pretest=31.3 and posttest=61.3) with a medium level of improvement (n-gain=0.4). Based on these findings, it can be concluded that inquiry-based instructional materials with cognitive conflict strategy can be used in teaching to enhance prospective teachers' critical thinking ability.
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kesadaran Metakognisi Siswa pada Materi Struktur Atom Melalui Pemodelan Musahidin, Musahidin; Muhali, Muhali; Asy’ari, Muhammad; Sukaisih, Roniati
Journal of Authentic Research Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v1i1.637

Abstract

Pemahaman konsep siswa pada materi struktur atom tergolong rendah sehingga menyebabkan kesulitan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan baru. Siswa bahkan tidak dapat menangkap konsep inti dari keseluruhan konsep yang dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kesadaran metakognisi siswa pada materi struktur atom. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dan melibatkan 30 siswa kelas X IPA SMAN 2 Pujut dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Tes pemahaman konsep berupa lima butir soal uraian dan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) diadmisnistrasikan pada setiap siklus penelitian untuk mengidentifikasi pemahaman konsep dan kesadaran metakognisi siswa. Data penelitian dianalisis secara deskriptif melalui penentuan skor dengan skala 100. Peningkatan pemahaman konsep dan kesadaran metakognisi siswa juga dianalisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman konsep siswa mencapai rata-rata 65,20 (siklus I) dan 75,47 (siklus II), dengan persentase ketuntasan sebesar 73,33% (siklus I) dan 86,67 (siklus II). Pemahaman konsep siswa juga ditemukan mengalami peningkatan setelah pembelajaran dengan kategori medium (n-gain= 0,30). Di pihak lain, kesadaran metakognisi siswa juga mengalami peningkatan dengan kategori medium (n-gain= 0,35) dengan rata-rata 63,02 (siklus I) dan 76,25 (siklus II). Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran pemodelan dengan alat peraga kimia sederhana dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kesadaran metakognitif siswa kelas X IPA SMAN 2 Pujut pada materi struktur atom. Enhancing Conceptual Understanding and Metacognitive Awareness of Students on Atomic Structure through Modeling Abstract Understanding of the concept among students in atomic structure is considered low, resulting in difficulties for students in constructing new knowledge. Students are unable to grasp the core concept of the overall concepts being taught. This research aims to improve students' understanding of the concept and metacognitive awareness in the topic of atomic structure. A classroom action research was conducted in two cycles, involving 30 students from the 10th grade of Science Program at SMAN 2 Pujut, to achieve the research objectives. A concept comprehension test consisting of five essay questions and the Metacognitive Awareness Inventory (MAI) were administered in each research cycle to identify students' concept understanding and metacognitive awareness. The research data were analyzed descriptively by scoring with a scale of 100. The improvement in students' concept understanding and metacognitive awareness was also analyzed in this research using the n-gain equation. The results of the study indicate that students' concept understanding reached an average score of 65.20 (cycle I) and 75.47 (cycle II), with a mastery percentage of 73.33% (cycle I) and 86.67% (cycle II). Students' concept understanding also showed an improvement after the instruction with a medium level of improvement (n-gain = 0.30). On the other hand, students' metacognitive awareness also experienced an improvement with a medium level of improvement (n-gain = 0.35), with an average score of 63.02 (cycle I) and 76.25 (cycle II). These findings indicate that the application of modeling learning with simple chemical models can enhance students' concept understanding and metacognitive awareness in the topic of atomic structure among 10th-grade students at SMAN 2 Pujut.
Dampak Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Fisika Prayogi, Saiful; Sukaisih, Roniati; Muhali, Muhali; Asy'ari, Muhammad
Journal of Authentic Research Vol. 3 No. 2 (2024): July
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v3i2.2126

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap keterampilan kolaborasi dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika di tingkat sekolah menengah. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, yang melibatkan 21 siswa kelas X MAN 3 Lombok Tengah. Pada Siklus I, hasil belajar kognitif menunjukkan bahwa hanya 38% siswa yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 57,43. Namun, setelah penerapan model STAD pada Siklus II, terjadi peningkatan signifikan dengan 86% siswa mencapai ketuntasan dan nilai rata-rata meningkat menjadi 89,62. Selain itu, keterampilan kolaborasi siswa meningkat dari 56% pada Siklus I menjadi 74% pada Siklus II. Hasil ini menunjukkan bahwa model STAD efektif dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi dan pemahaman konsep fisika yang kompleks. Penelitian ini menegaskan pentingnya pembelajaran kooperatif dalam pendidikan fisika, serta peran guru sebagai fasilitator dalam menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan mendukung. The Impact of the STAD Cooperative Learning Model on Students' Collaboration Skills and Academic Achievement in Physics Abstract This study examines the impact of implementing the Student Teams-Achievement Divisions (STAD) cooperative learning model on students' collaboration skills and learning outcomes in high school physics. The research was conducted over two cycles, involving 21 tenth-grade science students at MAN 3 Center Lombok. In Cycle I, cognitive learning outcomes showed that only 38% of students achieved mastery with an average score of 57.43. However, after applying the STAD model in Cycle II, there was a significant improvement, with 86% of students achieving mastery and the average score increasing to 89.62. Additionally, students' collaboration skills improved from 56% in Cycle I to 74% in Cycle II. These results indicate that the STAD model is effective in enhancing both collaboration skills and the understanding of complex physics concepts. This study underscores the importance of cooperative learning in physics education and the role of teachers as facilitators in creating a collaborative and supportive learning environment.
Perbedaan Kesadaran Metakognitif Berdasarkan Gender di SMA Negeri 1 Gunungsari Retnasari, Baiq Ayu; Asy'ari, Muhammad; Prayogi, Saiful; Muhali, Muhali
Journal of Authentic Research Vol. 2 No. 1 (2023): January
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v2i1.2134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kesadaran metakognitif antara siswa laki-laki dan perempuan di SMA Negeri 1 Gunungsari. Kesadaran metakognitif, yang mencakup kemampuan untuk memantau, mengontrol, dan mengevaluasi proses berpikir, merupakan faktor penting dalam keberhasilan akademik. Penelitian deskriptif ini melibatkan 100 siswa kelas XI IPA, dengan 52 siswa laki-laki dan 48 siswa perempuan yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui angket metakognitif berbasis skala Likert dengan empat pilihan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki kesadaran metakognitif yang lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki pada hampir semua indikator yang diukur. Rata-rata nilai kesadaran metakognitif siswa perempuan adalah 2,65 (SD = 0,57), sementara rata-rata nilai siswa laki-laki adalah 2,58 (SD = 0,55). Perbedaan paling signifikan terlihat pada indikator perencanaan, dengan nilai rata-rata siswa perempuan sebesar 2,76 (SD = 0,58) dibandingkan dengan 2,61 (SD = 0,60) pada siswa laki-laki. Berdasarkan hasil ini, direkomendasikan agar strategi pembelajaran yang lebih responsif terhadap gender diterapkan, termasuk pendekatan yang lebih personal dan integrasi teknologi untuk mendukung pengembangan kesadaran metakognitif. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi lebih lanjut pengaruh faktor lain, seperti lingkungan belajar dan dukungan sosial, terhadap kesadaran metakognitif. Gender Differences in Metacognitive Awareness at SMA Negeri 1 Gunungsari Abstract This study aims to analyze the differences in metacognitive awareness between male and female students at SMA Negeri 1 Gunungsari. Metacognitive awareness, encompassing the ability to monitor, control, and evaluate cognitive processes, is a critical factor in academic success. This descriptive study involved 100 randomly selected 11th-grade science students, consisting of 52 male and 48 female students. Data were collected using a Likert-scale-based metacognitive questionnaire with four response options. The results indicated that female students had higher metacognitive awareness than male students across most measured indicators. The average metacognitive awareness score for female students was 2.65 (SD = 0.57), compared to 2.58 (SD = 0.55) for male students. The most significant difference was observed in the planning indicator, with female students scoring an average of 2.76 (SD = 0.58) compared to 2.61 (SD = 0.60) for male students. Based on these findings, it is recommended that more gender-responsive learning strategies be implemented, including personalized approaches and the integration of technology to support the development of metacognitive awareness. Further research is needed to explore the influence of other factors, such as learning environments and social support, on metacognitive awareness.
Pengolahan Pangan Fungsional dari Ekstrak Kayu Secang untuk Kesehatan: Optimalisasi Program MBKM Proyek Independen Kimia Pangan Febriani, Nadia; Kurnia, Nova; Muhali, Muhali; Mirawati, Baiq; Ali, Nur Aini Abdurrahman; Sumarlin, Muhamad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 3, No 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.3.2.47-56

Abstract

Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) menjadi salah satu tanaman yang banyak tumbuh di hutan Sumbawa Barat. Kayu secang mengandung berbagai senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk pangan fungsional. Perguruan tinggi memiliki peran untuk melakukan hilirasasi keilmuan dan hasil risetnya, salah satunya melalui program proyek independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan pangan fungsional dari ekstrak kayu secang melalui optimalisasi program proyek independen MBKM. Kegiatan PkM menggunakan metode pemberian informasi dan praktik langsung pembuatan produk pangan fungsional dari ekstrak kayu secang di Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan PkM telah mampu menghasilkan produk pangan fungsional dalam bentuk permen jelly dari ekstrak kayu secang. Masyarakat sangat antusias dan merespon baik kegiatan PkM ini melalui partisipasinya dalam proses pengolahan langsung. Produk permen jelly ekstrak kayu secang ini juga disukai oleh kalangan anak-anak.Secang wood (Caesalpinia sappan L.) is one of the plants that grow abundantly in the forests of West Sumbawa. Secang wood contains various bioactive compounds that are beneficial to health, thus having the potential to be developed into functional food products. Higher education institutions have a role in advancing scientific knowledge and research results, one of which is through the independent project program, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Community service aims to develop functional foods based on secang wood  through the optimization of the MBKM independent project program. The community service activities utilize methods of providing information and direct practice in the production of functional food products from secang wood extract in Tamekan Village, West Sumbawa Regency. The community service activities have successfully produced functional food products in the form of secang wood extract-based jelly candies. The community has shown great enthusiasm and responded positively to these community service activities by actively participating in the product-making process. The secang wood extract jelly candies are also well-liked by children.
Exploration of Student Thinking Systems Through STEM-PjBL Project Based Learning in the Science Field Sukarma, I Ketut; Hulyadi, Hulyadi; Muhali, Muhali; Azmi, Irham
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 3 (2024): June-July 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i3.12273

Abstract

The complexity of science concepts which are interrelated with each other requires the competence to think systematically. Complex thinking which is the basis for critical, analytical, creative and metacognitive thinking is very important to master in responding to the challenges of the 21st century. The aim of this research is to explore students' thinking systems taught using the STEM-PjBL model. This research is quantitative descriptive research. The variables studied are students' thinking systems based on the ability to determine components that influence each other in the bioethanol synthesis and dehydrator processes. The population in the study was 17 students. Students are distributed in two semesters, namely semesters II and IV. The research uses pre-test and post-test systematic thinking ability tests as data collection techniques and tools. The test consists of 5 essay questions that assess students' systematic thinking competence, and the test used is analyzed for validity, discrimination power, and level of difficulty before use. This test was developed based on indicators of systematic thinking competency. Tests were given to students before and after carrying out project activities for making and dehydrating bioethanol. After carrying out the project, students strengthen their competence through computational simulations related to the project being carried out. The data obtained is then presented in a communicative graph. The research results showed that 35.2% had high system thinking, 29% medium, 35.6% low. These results show that the application of the STEM-PjBL model is able to foster students' systematic thinking competency.
Review of Secondary Metabolites From Melandean Bark Extract (Bridellia Micrantha): Bioactive Potential and Applications in Health Bayani, Faizul; Muhali, Muhali; Yuliana, Devi; Hulyadi, Hulyadi; Gargazi, Gargazi
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 3 (2024): June-July 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i3.11956

Abstract

Abstract The emergence of various diseases affecting the immune system, such as COVID-19 and Hand, Foot, and Mouth Disease, demands serious attention. Current climate changes occurring in almost all parts of the world can lead to the emergence of various viruses and bacteria that cause multiple diseases. Exploring medicinal plants that can enhance the immune system is crucial to be continued. This study aims to identify secondary metabolite compounds contained in Bridellia Micrantha plants using chemical reagents and gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) instruments. This research is an experimental laboratory study. The variable studied is the content of secondary metabolite compounds. Data were collected using chemical reagents and instruments. The obtained data are described in informative tables and graphs. Based on the identification results using instruments, positive results were found for organic compound groups such as flavonoids, alkaloids, and tannins. GC-MS test results showed that the organic compounds  contained in Bridellia Micrantha extract are 43.05% hexadecanoic acid, 21.46% oleic acid, 16% docos-13-enoic acid, 3.89% octadecanal, 1.85% propanediol, and 0.91% trans-phytol. Literature reviews indicate that the organic acids in Bridellia micrantha extract have clinical activities as antioxidants and anti-inflammatory agents, while organic compounds containing hydroxyl groups have clinical activities as anti-cancer agents. Based on these findings, Bridellia micrantha extract has the potential as a medicine that can enhance the body's immunity.  
Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Media Interaktif Berbasis Canva Dewi, Citra Ayu; Kurniasih, Yeti; Muhali, Muhali; Ahmadi, Ahmadi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2317

Abstract

Sekolah SMKN 3 Mataram berada di wilayah Mataram. Lokasi sekolah terletak di Kecamatan Mataram, Kabupaten Mataram. Sekolah ini memiliki cukup banyak torehan prestasi di skala kabupaten maupun nasional. Namun, sebagian besar para guru jarang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Sebagai dampaknya pengetahuan dan pemahaman para guru di sekolah ini masih kurang terkait dengan pembuatan media pembelajaran interaktif ataupun inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran lainnya. Tujuan pelaksanaan program PKM ini adalah: a) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang pembuatan media interaktif berbasis canva, b) melatih guru membuat media interaktif berbasis canva, c) melatih dan mendampingi cara penggunaan media interaktif berbasis canva dalam pembelajaran kimia di kelas. Metode pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan menggadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat tahap yaitu: 1) tahap perencanaan program dengan membentuk kelompok guru berdasarkan mata pelajaran, 2) tahap tindakan dengan memberikan pelatihan pembuatan media interaktif berbasis canva serta melatih dan mendampingi cara penggunaan media interaktif berbasis canva dalam pembelajaran kimia di kelas, 3) tahap observasi dan evaluasi yakni observasi dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan yang muncul dalam proses pembuatan dan penggunaan media interaktif berbasis canva dalam pembelajaran kimia di kelas, sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan produk yang dihasilkan, 4) tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi dari kegiatan pelatihan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa 20 peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan hanya 15 media interaktif yang dihasilkan sedangkan sisanya 5 media interaktif masih dilakukan proses perbaikan sesuai dengan saran dari tim pengabdi. Pemahaman dan keterampilan peserta setelah kegiatan praktik dan pendampingan langsung dalam pembuatan media pembelajaran interaktif sangat bagus yakni sebesar 100% pseserta sudah mengetahui media canva dan 90% peserta sudah mencoba menggunakan media canva dalam membuat media pembelajaran interaktif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini memberikan kebermanfaatan bagi peserta pelatihan baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan dalam menghasilkan media interaktif sehingga secara tidak langsung mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Teacher Competency Improvement Through Canva-Based Interactive Media Creation Training  Abstract SMKN 3 Mataram School is located in the Mataram area. The location of the school is located in Mataram District, Mataram Regency. This school has quite some achievements at the district and national scale. However, most teachers are rarely involved in scientific activities carried out by universities. As a result, the knowledge and understanding of teachers in this school are still not related to creating interactive learning media or other learning activity innovations. The objectives of this PKM program are: a) improving teachers' knowledge and skills about making Canva-based interactive media, b) training teachers to make Canva-based interactive media and c) training and assisting how to use Canva-based interactive media in chemistry learning in the classroom. The method of implementing the activities that will be carried out adopts the pattern of implementing action research includes four stages, namely: 1) the program planning stage by forming teacher groups based on subjects, 2) the action stage by providing training on making Canva-based interactive media and training and assisting how to use Canva-based interactive media in chemistry learning in the classroom, 3) the observation and evaluation stage, namely observations are carried out to find out Obstacles, shortcomings, and weaknesses that arise in the process of making and using Canva-based interactive media in chemistry learning in the classroom, while the evaluation is carried out to find out the extent of the success of the product produced, 4) the reflection stage is carried out to find out the activities that have been carried out. Based on the results of the evaluation of the training activities that have been carried out, it shows that of the 20 participants who took part in the training activities only 15 interactive media were produced while the remaining 5 interactive media are still in the process of being improved according to the advice of the service team. The understanding and skills of participants after practical activities and direct assistance in making interactive learning media are very good, namely 100% of participants already know Canva media and 90% of participants have tried using Canva media in making interactive learning media. Thus, it can be concluded that this PKM activity provides benefits for trainees both in terms of knowledge and skills in producing interactive media so that it is indirectly able to create an interesting and fun learning atmosphere for students.
Co-Authors - Khaeruman Abdul Rais Nur Abdul Sakban Agus Muliadi AHMADI Ahmadi Ahmadi Ali, Nur Aini Abdurrahman Aminullah Aminullah Andriani, Mery Andriani, Reni Anita Fibonacci Aprilian, Malisa Asy’ari, Muhammad Azmi, Irham Baiq Mirawati Bayani, Faizul Bilad, Muhammad Roil Binar Kurnia Prahani Citra Ayu Dewi Dedi Sumarsono Delila Idsa Amara Raymanda Devi Yuliana, Devi Diah Lukitasari Duwi Purwati Febriani, Nadia Firdaus, Laras Fitriani, Herdiyana Gargazi Gargazi Gollu, Angelia Apliana Hambarwati, Sri Handayani, Anak Agung Ayu Trisna Helmi Rahmawati Hendrawani Hendrawani Herdina Fitriani Heswandi Heswandi Heswandi, Heswandi Hulyadi, Hulyadi Hunaepi, Hunaepi Husni Mubarok Husni Mubarok I Wayan Karmana Irma Utu Nganji Ismuliani, Ismuliani Istin Fitriana Aziza Iwan Doddy Dharmawibawa Joselevich, María Kerihi, Eka Citra Gayatri KETUT SUKARMA . Khaeruman Kurnia, Nova Laras Firdaus Laras Firdaus Laras Firdaus Laras Firdaus Linda Rahmawulan Malisa Aprilian Masiah Masiah Mery Andriani Mirawati, Baiq Muhamad Ikhsan Muhammad Asy'ari Muhammad Fuaddunazmi Muhammad Roil Bilad Muhammad Roil Bilad Muhammad Sabri Musahidin, Musahidin Ni Nyoman Sri Putu Verawati Nova Kurnia Nur, Abdul Rais Pahriah, Pahriah Prayogi, Saiful Raehanah Raehanah Raehanah Raehanah Rahma, Arinda Yusfika Rahmawulan, Linda Ratna Azizah Mashami Raymanda, Delila Idsa Amara Reni Andriani Rensani Taloin Retnasari, Baiq Ayu Rizal, Saipul Roniati Sukaisih Roniati Sukaisih Roniati Sukaisih Samsun Hidayat Samsun Hidayat Samsun Hidayat Sri Yuliani Astuti Sukaisih, Roniati Sukaisih, Roniati Sumarlin, Muhamad Suryati Suryati Suryati Suryati Taufik Samsuri Ulfanita, Mila Yeti Kurniasih Yuliana, Depi Yusran Khery Yusran Khery, Yusran Yusril Anwar