p-Index From 2020 - 2025
7.429
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan JISPO (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) ARISTO Jurnal Administrasi Publik : Public Administration Journal Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Jurnal Dinamika Sosial Budaya Administratio : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Simulacra Academy of Education Journal Ecces: Economics, Social, and Development Studies PERSPEKTIF Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Potret Pemikiran jurnal ilmiah hospitality Jurnal Partisipatoris Diseminasi : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis Strukturasi: Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik Uniqbu Journal of Exact Sciences Jurnal Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, dan Ilmu Komunikasi (JIPIKOM) Jurnal Humaya: Jurnal Hukum, Humaniora, Masyarakat, dan Budaya Kawanua International Journal of Multicultural Studies Media Bina Ilmiah Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Adaptasi Petani Minyak Putih dalam Memanfaatkan Jejaring Sosial dan Pola Makan Menghadapi Pandemi COVID-19 Muhamad Chairul Basrun Umanailo
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v12i1.56015

Abstract

Minyak kayu putih merupakan komoditas unggulan daerah Kabupaten Buru, minyak yang berasal dari tanaman epidemik kayu putih yang memiliki sifat antiseptik, antibakteri dan antijamur. Disaat pandemi COVID-19, banyak industri yang membutuhkan untuk dijadikan bahan dasar obat-obatan. Namun pada kenyataanya, kondisi yang berbeda akan kita temui saat melihat kehidupan keseharian petani minyak kayu putih dimana dengan kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan serta keberadaan lingkungan sosial ekonomi yang tertinggal dibandingkan pekerja pada sektor lain. Penelitian ini berupaya untuk memberikan deskripsi tentang kondisi petani minyak kayu putih selama pandemi COVID-19 serta mengaitkan strategi adaptasi petani minyak kayu putih, jaringan sosial serta kebiasaan makan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup sehari-hari. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan tujuan mempelajari kesadaran masyarakat dalam setting tertentu. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Data yang direkam, catatan, wawancara, tinjauan pustaka, dan partisipasi digunakan untuk menyediakan data. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pandemic telah membatasi kesempatan untuk bekerja sehingga menyebabkan petani minyak kayu putih menjadi “inovator” dengan menjual minyak secara langsung tanpa melalui mekanisme yang telah disepakati Bersama. Pada bagian lain, adanya kemapanan melahirkan pola konformitas bagi petani dimana aksesbilitas yang terbuka dalam memenuhi kebutuhan hidup melalui pekerjaan menyuling daun kayu putih. Struktur sosial yang dibentuk oleh hubungan-hubungan emosi ini cenderung lebih mantap dan permanen dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pola adaptasi petani minyak kayu putih sehingga kebiasaan makan menjadi sebuah perilaku yang dipengaruhi sikap serta norma subjektif pola adaptasi yang dilakukan petani kayu putih dalam menghadapi situasi sulit dimasa pandemi.
DIVERSIFIKASI KONSUMSI MASYARAKAT LOKAL M. Chairul Basrun Umanailo
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 18 NO 01 2019 (MARCH)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.143 KB) | DOI: 10.31186/jagrisep.18.1.61-74

Abstract

The research was conducted in Waimangit Village of Buru Regency with the objectives to analyze community food security planning, make projections for diversification of local food consumption and food security in Waimangit Village. The approach used is qualitative with the basic method of descriptive analysis. The results showed that, Local food consumption is still low with the level of diversification of food consumption is also still low, factors that affect the level of diversification of food consumption is; expertise in processing, number of household members and social interaction, There is no shift of rice consumption pattern to local food, local food consumption condition only occurs at certain age segmentation, Food security level generally belong to food vulnerable where household is long term plant based farmer.
Strategi Adaptasi Petani Minyak Kayu Putih Sebagai Dampak Pandemi Covid-19 Muhamad Chairul Umanailo
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 21, No 3 (2023): July 2023
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.21.3.515-521

Abstract

Eucalyptus oil is a superior regional commodity in Buru Regency. In addition to the relatively high selling price, oil derived from the eucalyptus plant is needed by various industrial sectors to be used as an essential ingredient for medicine. However, when we examine the daily lives of eucalyptus oil farmers, we will find that the economic situation is quite worrying, and the socio-economic environment lags behind the workers in other sectors. If natural resources are abundant, eucalyptus oil workers should be able to have a decent life, especially amid the Covid-19 pandemic, which severely limits the social and economic space of workers. This study uses a phenomenological approach, the determination of informants using a purposive sampling technique based on predetermined criteria and determined based on the research objectives. Field findings show that farmers use physical adaptation strategies to meet production targets, negatively impacting labor and land sustainability. Excessive time and work patterns result in the emergence of physical insecurity among farmers, as well as land degradation, which endangers the survival of farmers. We propose that intensive and constant rehabilitation of production can reduce the detrimental impact of the physical approach of eucalyptus oil farmers during the pandemic, ensuring the sustainability of farmers and land.Keywords: Adaptation; Land, Farmers; Strategy
EDITORIAL: TALCOT PARSON YANG BERHARAP PADA REALISME ANALITIS Muhamad Chairul Basrun Umanailo
Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Vol. 1 No. 03 (2023): Sosiologis
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sikap kritis yang sama, Parsons menolak formulasi ekstrim positivis radikal, yang cenderung untuk melihat dunia sosial dalam hal hubungan sebab-akibat antara diamati fenomena fisik. Dengan demikian, ia merasa, mereka mengabaikan functionings simbolis yang kompleks dari pikiran manusia.Selanjutnya, Parsons melihat penekanan pada hubungan sebab-akibat yang dapat diamati karena terlalu mudah mendorong urutan reduksionisme tak terbatas: kelompok dikurangi menjadi hubungan kausal anggota masing-masing; individu yang direduksi menjadi hubungan sebab-akibat dari proses fisiologis mereka; ini adalah direduksi menjadi hubungan fisika-kimia, dan seterusnya, sampai ke hubungan sebab-akibat yang paling dasar di antara partikel materi fisik. Namun demikian, meskipun ekstrem ini, positivisme radikal menarik perhatian pada parameter fisik kehidupan sosial dan dampak deterministik parameter ini pada banyak tapi tentu saja tidak semua organisasi sosial.
EDITORIAL: KANDUNGAN FUNGSI KETERATURAN DALAM STRUKTURAL FUNGSIONAL ROBERT KING MERTON Muhamad Chairul Basrun Umanailo
Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Vol. 1 No. 04 (2023): Sosiologis
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan kearah keseimbangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang. Perubahan sosial mengganggu keseimbangan masyarakat yang stabil, namun tidak lama kemudian terjadi keseimbangan baru. Nilai atau kejadian pada suatu waktu atau tempat dapat menjadi fungsional atau disfungsional pada saat dan tempat yang berbeda.Bila suatu perubahan sosial tertentu mempromosikan suatu keseimbangan yang serasi, hal tersebut dianggap fungsional bila perubahan sosial tersebut menganngu keseimbangan, hal tersebut merupakan gangguan fungsional, bila perubahan sosial tidak membawa pengaruh, maka hal tersebut tidak fungsional. Gagasan mengenai fungsi berguna agar kita terus mengamati apa yang disumbangkan oleh suatu bagian dari struktur terhadap sistem yang dianalisis atau lebih tepatnya, apa fungsi yang dijalankan dalam sistem itu. Masyarakat adalah orgisme yang tidak berdiri sendiri, melainkan bergabung dengan kelompoknya dalam sistem pembagian tugas, yang dalam kenyataanya berkaitan dengan jenis-jenis norma atau peraturan sosial yang mengikat individu pada keadaan sosialnya.
EDITORIAL: RASIONAL DAN IRASIONAL DALAM TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER Muhamad Chairul Basrun Umanailo
Sosiologis: Kajian Sosiologi Klasik, Modern dan Kontemporer Vol. 1 No. 05 (2023): Sosiologis
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paradigma ini dilandasi analisa Weber tentang tindakan sosial (social action). Analisa Weber dengan Durkheim sangat terlihat jelas, jika Durkheim memisahkan struktur dan institusi sosial, sebaliknya Weber melihat ini menjadi satu kesatuan yang membentuk tindakan manusia yang penuh arti atau makna. Tindakan sosial yang dimaksud Max Weber dapat berupa tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain, dapat juga tindakan yang bersifat membatin atau bersifat subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu. atau merupakan tindakan perulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa. Atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu. Bertolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial itu, Max Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian Sosiologi, yaitu: Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang subyektif. Ini meliputi berbagai tindakan nyata; Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif; Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan diam-diam; Tindakan itu diarahkan pada seseorang atau pada beberapa individu; Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain
The Strategy to Increase Farmers Income and Production of Coffee Cultivation Marketing in Buton Wa Ode Al Zarliani; Muhamad Chairul Basrun Umanailo
AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis Vol 5, No 2 (2023): AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis JULI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrisains.v5i2.2363

Abstract

The aim of this study is to determine the effect of land area, seeds, labor, fertilizers, pesticides and on coffee productivity. The population were all farmers who worked on coffee production, approximately around 470 people. Determination of the sample is done by simple random sampling method by taking 10% of the population, in order to obtain a total sample of 47 respondents. Furthermore, the data were tabulated and analyzed using multiple linear regression analysis techniques. The results showed that there is an effect of production factors simultaneously on productivity of coffee with an effect of 75.9% and the remaining 24.1%% is influenced by other factors. Land significance value (X1) = 0.009, seeds (X2) = 0.040, Total labor (X3) = 0.981, Fertilizer (X4) = 0.013, pesticides X5 = 0.000. From these results, labor does not have a significant effect while land area, seeds, fertilizers, and pesticides have a significant effect on coffee productivity with the Regression equation Y= 1370.989 -802.119 X1 + 11.107 X2 -101 X3 + 1.010 X4 + 519.958 X5 + e. The market of the coffee industry in Kaongkeongkea district consists of two types of trade flow, first, farmers to collectors to wholesalers then to exporters.  Second, farmers directly to wholesalers and then to exporters.
Pergeseran Entitas Kuliner Madura: Adaptasi Budaya, dan Tradisi Kuliner Lokal Menjadi Komersialisasi Hetti Mulyaningsih; Bangun Sentosa Dwi Haryanto; Muhamad Chairul Basrun Umanailo; Bagus Irawan
PERSPEKTIF Vol. 12 No. 3 (2023): PERSPEKTIF, July
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v12i3.9122

Abstract

This research aims to describe the changes resulting from culinary modernization in Madura, encompassing the regions of Bangkalan, Sampang, Pamekasan, and Sumenep. The method used is descriptive qualitative research with four stages: pre-research, data collection, data analysis, and presentation of the analysis results. Research informants were selected based on information from various sources, with the criteria of at least two generations of selling traditional food and the establishment of food stalls or eateries. The findings of the research reveal the relationship between culinary as cultural heritage and socio-cultural adaptation through the phenomenological processes of acculturation and assimilation. The analysis shows a shift in culinary flavors by eliminating some fundamental principles in the dishes, altering culinary habits and traditions. For example, the rujak (fruit salad) has transformed from salty and spicy to sweet and spicy, even changing the color from red to black. The adaptation of sweetness in rujak is influenced by the migration of Javanese people to Madura, bringing Javanese sugar and black shrimp paste, which have affected the flavor and contributed to the changes. Furthermore, Tajin Sobik, which was previously only found during the Idul Fitri celebration, is now easily obtainable in shops and food stalls on regular days. This shift is influenced by commercial needs that seize the economic opportunities of tourism. These changes are also influenced by economic, cultural, political, and traditional factors inherent in culinary entities. Culinary practitioners in Madura, who should preserve the culture, become agents of culinary change and contribute to the transformation of flavors, culinary culture, and traditions in Madura.
Kearifan Lokal Mecula Haroano Laa dan Mewuhia Limano Bhisa sebagai Perwujudan Kohesi Sosial Syahrun Syahrun; Muhamad Chairul Basrun Umanailo; Halim Halim; Alias Alias
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v12i3.66633

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kearifan lokal mecula haroa ano laa dan mewuhia limano bhisa sebagai perwujudan sosial kohesi komunitas petani jambu mete untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Buton Utara. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, di mana peneliti melakukan pemilihan secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Informan berjumlah 36 orang yang tersebar pada 10 Desa  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan pengamatan partisipatif. Hasil penelitian ini menunjukkan mecula haroa ano laa dan mewuhia limano bhisa telah menjadi praktik tradisi pertanian serta memiliki daya dukung yang kuat untuk memperkokoh kohesi sosial antar sesama anggota komunitas petani jambu mete. Praktek ini mencerminkan semangat solidaritas, gotong royong, dan saling menghormati lingkungan. Komunitas petani jambu mete terlibat aktif dalam pelaksanaan mecula haroa ano laa dan mewuhia limano bhisa sebagai bentuk partisipasi dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk pemahaman pentingnya kearifan lokal dalam membangun kohesi sosial dan jaringan sosial dalam masyarakat. Implikasi penelitian meliputi perencanaan berkelanjutan dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan pertanian di Kabupaten Buton Utara.
Kohesi dan Jaringan Sosial dalam Tradisi Kai Wait Komunitas Pertanian di Kabupaten Buru Hamiru Hamiru; Muhamad Chairul Basrun Umanailo; Idrus Hentihu
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v12i3.66636

Abstract

Persediaan lahan dan tenaga kerja untuk pertanian semakin terbatas bahkan cenderung berkurang sebagai konsekuensi perkembangan daerah serta dinamika kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang akan menimbulkan masalah krusial terkait pengembangan dan keberlanjutan pertanian yang berimbas pada masalah kemiskinan. Keberadaan tradisi Kai Wait sebagai ruang komunikasi yang d idalamnya terdapat kohesi dan jaringan sosial menyebabkan potensi komunitas pertanian untuk selalu bisa berkembang, namun faktanya Kai Wait hanya sekedar masih berada pada kondisi yang cukup memprihatinkan.  Penelitian ini disetting untuk mengeksplorasi sumberdaya komunitas pertanian berupa jaringan sosial dan kohesi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, di mana peneliti melakukan pemilihan secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Informan berjumlah 86 orang yang tersebar pada 10 Desa. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan empat langkah. Langkah pertama adalah melakukan reduksi data. Reduksi data digunakan untuk mengetahui pola perubahan untuk memetakan data yang diperoleh secara efisien. Langkah kedua adalah proses menampilkan data. Penyajian data dilakukan dengan memilah data dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu proses pemahaman data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi Kai Wait memiliki kandungan kohesi yang kuat dimana rasa percaya sesama warga menjadi kekuatan dalam menghadapi persoalan yang mereka hadapi begitu juga jaringan sosial yang mereka miliki mampu mendukung usaha mereka dalam memenuhi nafkah sehari-hari.
Co-Authors A Yusdianti T A Yusdianti Tenriawali A. Yusdianti Tenriawali A. Yusdianti Tenriawali Abd Radjak, Darwin Abdi Wael Abdi Wael Abdul Latif Wabula Abdul Rasyid Rumata Abdussabar Polanunu Adyla Mita Lestari Afdah, Umi Alias Alias Andi Meriam Aries Prasetyo Bagus Irawan Bambang Wiyono Banatil Mufidah Bangun Sentosa Dwi Haryanto Belinda Sam Bugis, Riki Chamidah, Dina Daimul Abror Darwin Rukua Devi Ismawati Dina Chamidah Djohar Djohar, Djohar Djunaidi, Firman Gazali Edy Said Ningkeula Fatimah Fatimah Feni Feni Ayu Lestari Firman Gazali Djunaidi Halim Halim Hamiru Hamiru Hamiru Hamiru, Hamiru Harun, Harsya Hasanudin Tinggapy Hayati Hehamahua Hayati Hehamahua Heny Irnayanti Umagapy Hetti Mulyaningsih Husin Husin Ibnu Hajar Ibnu Hajar Idrus Hentihu Idrus Hentihu Imam Fachruddin Indrayani, Nanik Iskandar Hamid Iskandar Hamid, Iskandar Ivana Ivana, Ivana Kartanto, Kartanto Khoirurrosyidin, Khoirurrosyidin Krisna Martha Ramadhan La Eko Lapandewa La Jati Buton Laeko Lapandewa Lapandewa, Laeko Lionardo, Andries Lisaholit, Syafa M Rusdi M. Rusdi Malik, Sofian Mansyur Nawawi Mansyur Nawawi Mansyur Nawawi Mirja Ohiobor Mita, Adyla Muhammad Mukaddar Nanik Handayani Nanik Indrayani Nawawi, Mansyur Ningkeula, Edy Said Nirwana AR Noch Fernando Jelira Nursyifa, Aulia Ohoibor, Mirja Pardamean Daulay Prafitriani, Siami R.S. Masna Hatuwe Rahma Satya Masna Hatuwe Rahmad Nuthihar Rahmawati, Mariana Fitria Ringgi Qomaria Bugis Rosita Umanailo Rudi Kurniawan Rudi Kurniawan Rudy Kurniawan Rudy Kurniawan Rudy Kurniawan Rumkel, Lutfi Saidna Zulfiqar Bin-Tahir, Saidna Zulfiqar Salma Yusuf Sam, Belinda Samsia Umasugi Samsia Umasugi Siami Prafitriani Siti Hajar Loilatu Sofian Malik Sukainap Pulhehe Suryani Suryani Susiati Susiati Suwarno Suwarno Syahrun, Syahrun Syaiful Rachman Teguh Pramono Umanailo, Rosita Umanialo, Rosita Vivi Hentihu Vivi Rahim Hentihu Wa Ode Al Zarliani Wabula, Abdul Latif Wilda Fesanrey Wilda Fesanrey Yusran Zakaria Yusuf Adam Hilman, Yusuf Adam Yusuf, Salma Zakaria, Yusran Zakariah, Muhammad Ikbal Zarliani, Wa Ode Al