Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Penguatan Kompetensi Profesional Guru MGMP Kimia: Pengembangan Instrumen Evaluasi Diagnostik Multi–tier Arif Sholahuddin; Rizki Nur Analita; Syahmani Syahmani; Atiek Winarti; Abdul Hamid; Bambang Suharto; Iriani Bakti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i2.2809

Abstract

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran merupakan salah satu kompetensi profesional guru yang penting untuk mengukur kualitas hasil belajar siswa. Pada mata pelajaran kimia, evaluasi pembelajaran tersebut perlu dilakukan secara detil hingga diketahui sejauh mana pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Salah satu instrumen evaluasi pembelajaran yang dapat digunakan adalah tes diagnostik bentuk bertingkat atau multi–tier. Beberapa penelitian di Indonesia melaporkan bahwa guru cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen evaluasi yang berbasis diagnostic multi–tier. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berikut bertujuan untuk membantu guru menjadi terampil dalam mengembangkan instrumen evaluasi diagnostik multi–tier. Peserta kegiatan adalah seluruh guru kimia dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Kimia Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kegiatan PkM dilaksanakan sebanyak dua kali secara daring. Metode kegiatan meliputi: (1) Penyampaian materi oleh narasumber; (2) Diskusi dan tanya–jawab antara narasumber dengan peserta; (3) Penugasan kepada peserta; dan (4) Evaluasi hasil penugasan. Instrumen evaluasi diagnostik multi–tier yang telah dikembangkan oleh peserta kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan dapat menguatkan kompetensi profesional guru Kimia Implementation of learning evaluation is one of the teacher's professional competence that is important to survey students' quality of learning outcomes. The evaluation in chemistry subject needs to be done detailly in determining how students understand the concepts. One of the learning evaluation instruments that can be used is multi-tier diagnostic. Several studies in Indonesia reported that teachers experience difficulties developing evaluation instruments based on multi-tier diagnostic. The following community service activities aimed to help teachers become skilled in developing multi-tier diagnostic evaluation instruments. Participants in the activity were all chemistry teachers from the MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) of Barito Kuala Regency, South Kalimantan. The activity was carried out twice online. Methods of activity included: (1) Delivering material by the speakers; (2) Discussions between speakers and participants; (3) Assigning participants; and (4) Evaluating the assignment's result. There was expected that the multi-tier diagnostic evaluation instruments developed by participants of community service could strengthen their professional competence.
Sosialisasi Model Scientific Critical Thinking (SCT) untuk Pembelajaran Daring Era Pandemi Iriani Bakti; Atiek Winarti; Muhammad Kusasi; Baseran Nor; Gunawan Sabilillah; Ahmad Baihaki; Rima Yanti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7930

Abstract

Adanya guru-guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan pembelajaran daring karena kurang memahami model-model pembelajaran yang digunakan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap penerapan Model Scientific Critical Thinking (SCT) di era daring dalam upaya meningkatkan self-regulation, berpikir kritis, dan self-efficacy bagi peserta didik. Adapun jumlah peserta kegiatan pengabdian sebanyak 77 orang yang terdiri atas guru-guru tingkat SMA dan SMK se-Kalimantan Selatan dan mahasiswa FKIP ULM. Kegiatan pengabdian menggunakan aplikasi zoom cloud meeting pada bulan Oktober-Desember 2021. Tahap persiapan dimulai dengan melakukan diskusi dengan guru-guru terkait permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran daring, penyusunan panduan dan materi sosialisasi. Tahap pelaksanaan berupa penyampaian materi tentang Model SCT dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Tahap evaluasi dengan membagikan kuesioner dalam upaya mengukur pemahaman dan antusias peserta terhadap Model SCT. Adapun hasil yang diperoleh adalah guru-guru lebih memahami Model SCT beserta kelebihan dan kekurangannya dalam proses pembelajaran serta antusias untuk menerapkannya di sekolah sebagai usaha untuk meningkatkan self-regulation, berpikir kritis, dan self-efficacy bagi peserta didik.Some teachers experience problems managing online learning because they do not understand the learning models. This service aims to increase teachers' understanding of applying the Scientific Critical Thinking (SCT) Model in the online era to increase students' self-regulation, critical thinking, and self-efficacy. The number of participants in the community service activity was 77 high school and vocational school teachers from South Kalimantan and ULM FKIP students. Community service activities use the zoom cloud meeting application in October - December 2021. The first step in the planning stage is to discuss with teachers the difficulties of online learning. Next comes the creation of guidelines and outreach materials. Delivering information on the SCT Model and students' critical thinking abilities is part of the implementation step. During the evaluation stage, questionnaires were distributed to participants to gauge their knowledge of and excitement for the SCT Model. The results are that teachers better understand the SCT Model and its advantages and disadvantages in learning. They are enthusiastic about implementing it in schools to increase student self-regulation, critical thinking, and self-efficacy.
Workshop on Strengthening and Implementing STEM-Based Coding with ARTEC Japan-WOW Singapore - PPSTEMI: School Dissemination Syahmani, Syahmani; Mahardika, Andi Ichsan; Winarti, Atiek; Khairunnisa, Yasmine; Prasetyo, Yogo Dwi; Wiranda, Nurruddin; Dewantara, Dewi; Rusmansyah, Rusmansyah; Wati, Mustika; Putra, Aminuddin Prahatama; Purba, Harja Santana; Salam, Abdul; Fajriah, Noor; Saputra, Novan Alkaf Bahraini; Pamuji, Rizky; Khair, Muhammad Sa’duddien; Febriyanti, Emma Rosana; Alfianti, Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v7i1.12520

Abstract

Based on initial questionnaire data filled out by Mathematics and Natural Sciences teachers in Barito Kuala (Batola) Regency and Banjarmasin City, it was found that understanding and application of STEM Coding in schools is still low, so it is necessary to hold a STEM Coding community service workshop. This community service project aims to help participants develop critical thinking, creative, collaborative, and STEM literacy (4C) skills. The four stages of the community service method are planning, implementation, observation, and evaluation. A total of 127 teachers participated in the workshops. Speakers from PPSTEMI, Artec Japan, and WOW Singapore presented in the hybrid format event. The material consists of three modules: STEM-based learning, STEM Coding programming with Arduino Basic (Stop and Go), and Intermediate (Controlling a Motorized Car). Activities were evaluated using a response questionnaire, to which 127 people responded. The findings revealed that, on average, 95.47% of participants thought favorably of this STEM Coding exercise.Critical thinking, creativity, collaboration, and STEM literacy are among the skills that workshop attendees can acquire—wrapped up this STEM Coding workshop to help them become more STEM literate. Based on initial questionnaire data filled out by Mathematics and Natural Sciences teachers in Barito Kuala (Batola) Regency and Banjarmasin City, it was found that understanding and application of STEM Coding in schools is still low, so it is necessary to hold a STEM Coding community service workshop. This community service project aims to help participants develop critical thinking, creative, collaborative, and STEM literacy (4C) skills. The four stages of the community service method are planning, implementation, observation, and evaluation. A total of 127 teachers participated in the workshops. Speakers from PPSTEMI, Artec Japan, and WOW Singapore presented in the hybrid format event. The material consists of three modules: STEM-based learning, STEM Coding programming with Arduino Basic (Stop and Go), and Intermediate (Controlling a Motorized Car). Activities were evaluated using a response questionnaire, to which 127 people responded. The findings revealed that, on average, 95.47% of participants thought favorably of this STEM Coding exercise.Critical thinking, creativity, collaboration, and STEM literacy are among the skills that workshop attendees can acquire—wrapped up this STEM Coding workshop to help them become more STEM literate. 
Co-Authors Abdul Hamid Abdul Hamid Abdul Hamid Abrori, Fadlan Muchlas Aditya Saputra, Muhammad Ahmad Baihaki Ahmad Fauji Almubarak Almubarak Almubarak Almubarak Almubarak, Almubarak Aminuddin Prahatama Putra Andi Ichsan Mahardika Ani Rahmini Arif Sholahuddin Aulia Kasih Badruzsaufari Badruzsaufari Bakti, Iriani Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Sumardjoko Baseran Nor Bety Anitasari Butakor, Paul Kwame Danang Biyatmoko Danang Biyatmoko, Danang Dasim Budimansyah Devi Novita Sari Dewi Alfianti Dewi Dewantara, Dewi Ella Zuliana Safitri Emma Rosana Febriyanti Fahlevi, Muhammad Mirza Fikriatun Nisa Fitri, Muhammad Awaluddin Gunawan Sabilillah Gunawan Sabillilah Hairullah Aminudin Hasbie, Muhammad Hening Pertiwi Hery Widijanto Ikhwan Khairu Sadiqin Iriani*, Rilia Irwandi Irwandi Karenina, Tasya Kartika Kartika Khair, Muhammad Sa'duddien Laila Safitri Leny Leny Leny Leny, Leny Leny Yuanita Linda Ellisa Mahdian Mahdian Maya Istyadji Meiliawati, Ruli Mochamad Arief Soendjoto Mochamad Arief Soendjoto Moh. Yamin Mohamad Nor Aufa Mubarak, Al Muhamad Nur Muhammad Kusasi Muhammad Kusasi, Muhammad Muhammad Nur Muhammad Nur Muhammad Zaini Muhsinah Annisa Mupid Hidayat Mustika Wati Mustika Wati, Mustika Nanda Naila Nasdianur Irawan Nasrina Wadhhah Noor Fajriah, Noor Norlaila Norlaila Norma Mulia S. Novi Sardadevi NUR FITRIANI Nzuza, Zakhele Pamuji, Rizky Parham Saadi Parham Saadi, Parham Rahimah Rahimah Rilia Iriani Rima Yanti Risna Risna Riza Zulfahnur Rizki Nur Analita Rusmansyah Rusmansyah Rusmansyah Rusmansyah, Rusmansyah Sabillilah, Gunawan Santana Purba, Harja Saputra, Muhammad Nanang Saputra, Novan Alkaf Bahraini Sarbaini Sarbaini Shinta Uky Septiyani Sri Amintarti Sri Winda Sugeng, Santoso Suyidno Suyidno Syahmani Syahmani syarpin, syarpin Teguh Prasetio Titi Sundari Ulfa Veronika Ulpah, Nurul Wadhhah, Nasrina Wahyunah Wahyunah Wiranda, Nurruddin Wulandari, Tsabita Raysiffa Yasmine Khairunnisa Yogo Dwi Prasetyo Yudi Firmanul Arifin