Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

MULTIMEDIA WEB LEARNING BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA Rudi Ihwono; Andi Mariono; Utari Dewi
Jurnal Education and Development Vol 11 No 2 (2023): Vol.11 No.2.2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.377 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i2.4566

Abstract

Kebebasan belajar berarti pebelajar dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar dan aktivitas belajar, diantaranya yaitu siswa dapat mencari sumber baca untuk dirinya belajar sendiri, belajar kelompok, dialog komputer, dan aktivitas surat menyurat atau yang dikenal dengan istilah korespondensi. Siswa pun bisa mandiri dalam belajar dan kemandirian belajar siswa ini dapat dikembangkan menggunakan paradigma discovery learning dan multimedia online atau network learning. Sehingga, artikel ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan hasil rancangan pembelajaran web berbasis model discovery learning pada mata pelajaran Informatika kelas X materi sistem komputer SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pengembangan web learning berbasis model discovery learning. Metode penelitian mengacu pada rancangan model penelitian dan pengembangan (Research and development) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik, dan metode angket digunakan untuk mengetahui jawaban siswa terhadap materi sistem komputer pembelajaran web. Berdasarkan temuan penelitian, ditetapkan bahwa hasil desain dan implementasi pembelajaran berbasis web yang dikembangkan efektif diterapkan berdasarkan beberapa uji coba yang dilakukan. Hasil angket menunjukkan skor rata-rata 4,18 termasuk kategori sangat baik untuk kelayakan media dan skor rata-rata 4,27 untuk model pembelajaran. Secara umum pembelajaran multimedia berbasis web dengan model discovery learning memberikan hasil yang positif. Pengetahuan berbasis penemuan dapat mendorong kemandirian siswa dalam memahami dan mengidentifikasi sumber belajar. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk melatih kemandirian siswa
Instructional Video Media Development in the Islamic Cultural History Subjects to Improve Junior High School Students' Comprehension and Academic Achievement Makmunah, Jamilatul L.; Mariono, Andi; Dewi, Utari
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 10 No 1 (2022): Islamic Educational Studies
Publisher : Graduate Program, Darussalam Institut for Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36667/jppi.v10i1.1135

Abstract

This study aims to test the effectiveness of one learning media, learning videos, on the subject of Islamic Cultural History (SKI). This research uses the research and development (R&D) method with ADDIE pretest-posttest control group design. The experimental subjects in this study were 58 class VIII SMP Al-Huda students, divided into an experimental class and a control class. The results showed that the media that had been developed was suitable for use in learning. Other findings from this study indicate an effect of using instructional videos on students' level of understanding. The mean score in the experimental group was much higher than in the control group. It proves that there is a difference in value between the experimental group and the control group. Learning video media in this subject has a positive impact on students, making students more enthusiastic and enthusiastic about learning.
Pengembangan Media Video pada Pembelajaran Tematik Kelas V di Lingkungan Inklusif SD Lenterahati Islamic Boarding School Islami, Jundu Muhammad Mufakkirul; Arianto, Fajar; Dewi, Utari; Mustaji, Mustaji; Habibi, Muazar
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.2105

Abstract

Pendidikan formal di Indonesia terus bertransformasi dengan adopsi Kurikulum Merdeka sebagai yang terbaru, meskipun beberapa sekolah masih menggunakan Kurikulum 2013, terutama dalam pendekatan saintifik dan pembelajaran tematik-terpadu. Penelitian ini memfokuskan pada penerapan pendekatan tersebut pada kelas lima di SD Lenterahati Islamic Boarding School NTB, sebuah sekolah inklusif di Pulau Lombok. Dalam konteks pembelajaran inklusif, pengembangan media pembelajaran menjadi penting, terutama media video berbasis inklusi, untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengakomodasi kebutuhan siswa ABK. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media video berbasis inklusi untuk pembelajaran tematik tema 2 kelas lima, sebagai langkah menuju pembelajaran inklusif yang lebih holistik dan berkeadilan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE untuk mengembangkan media video pembelajaran tematik kelas V di SD Lenterahati Islamic Boarding School. Model ADDIE memberikan kerangka kerja terstruktur dan dinamis untuk proses pengembangan yang sistematis. Evaluasi kelayakan media dilakukan melalui uji coba lapangan dan asesmen formatif dan sumatif. Hasilnya, media video terbukti efektif dengan hasil uji t 16,541 > 2,208 serta uji kelayakan materi 90% dan uji kelayakan media 95% dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pernapasan manusia, sesuai dengan standar pembelajaran. Dengan demikian, pengembangan ini berhasil mendukung proses pembelajaran.
Standardization in Digital Teaching and Learning in Higher Education: Indonesia Evidence Kristanto, Andi; Aisyah, Siti; Febrianti, Farida; Dewi, Utari; Pujiriyanto; Hidayati, Abna; Budi, UL; Susarno, Lamijan Hadi
Journal of Education Technology Vol. 8 No. 2 (2024): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jet.v8i2.70548

Abstract

This research is motivated by the existence of new learning trends in the form of digital learning such as blended learning, online learning, MOOC, e-learning and various new learning trends that emerged in the era of the industrial revolution, but more effective digital learning standards have not yet been established. So this research aims to produce digital learning standards that are appropriate to the Indonesian context with diverse demographic and geographical conditions so that it is hoped that they can become guidelines for implementing digital learning in Indonesia, especially at the higher education level. This article specifically carries out the needs analysis process. This type of research is R & D using the 4D development method (define, design, development and dissemination) with research subjects of 50 students taken from 3 universities. The instruments used were questionnaires, observation and interview guidelines and were processed using a mixed method (a mix of qualitative and quantitative). Based on the results of the needs analysis, it is known that technological developments have been utilized by various levels of education to facilitate learning and overcome learning gaps evenly. There are also many case studies that prove that the presence of technology in learning makes learning much more optimal. However, there are no specific standards set to make the digital learning process more effective. Therefore, innovation is needed to produce digital learning standards.
E-learning Innovation for Generation Z in Higher Education Susarno, Lamijan Hadi; Dewi, Utari; Khotimah , Khusnul; Sumarno, Alim; Kristanto, Andi; Pramana, Atan; Pradana, Hirnanda Dimas
Journal of Education Technology Vol. 8 No. 2 (2024): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jet.v8i2.70759

Abstract

Research into the development of online learning for the OBE Photo Media Development course to support the implementation of independent campus learning, which the Indonesian Minister of Education and Culture has proclaimed. The purpose of this research is to develop online teaching materials for RPS-based OBE photo media development courses. This development uses the ADDIE development model. Development stages include Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. This development produces Online Teaching Materials for the Photo Media Development course that meet the rules and regulations of OBE lesson plan-based teaching materials. The subject of this research is a student of the Education Technology study program of Universitas Negeri Surabaya. Data analysis using interview and questionnaire methods. From the results of the product, validation was carried out by learning design experts, material experts, and media experts to determine the suitability of OBE lesson plan online teaching materials. The results of this research show that after carrying out a feasibility test, the test results obtained by media experts were 91.67% and material experts were 100%. The results of subject tests on Curriculum and Educational Technology students were taken from individual and small group trials. Three students in personal practices and small group trials by six students obtained respective results of 90% and 95%. The feasibility test results show that the online teaching materials based on the OBE lesson plan in the Photo Media Development course are declared feasible.
PELATIHAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MODEL PROJECT BASED LEARNING BAGI GURU SMK DI SURAKARTA Mustaji; Utari Dewi; Fajar Arianto; Syaiputra Wahyuda Meisa Diningrat; Ade Firmannandya
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL ABDI : Media Pengabdian Kepada masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abdi.v9i2.28163

Abstract

Hasil studi awal yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan dalam naungan organisasi Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Surakarta sebagai mitra dalam pelaksanan Pengabdian Kepada Masyarakat ini memiliki masalah terkait dengan pemahaman, keterampilan dalam menyusun, dan menggunakan lembar kerja.  Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pelaksana kegiatan memberikan pelatihan pengembangan lembar kerja peserta didik model Project based learning (PjBL). Pelaksannaan Kegiatan pengabdian Masyarakat ini diikuti oleh 17 peserta yang berlansung selama satu bulan dengan empat kali pertemuan. Pertemuan pertama, peserta mengikuti pretes dan diberikan wawasan tentang konsep, karakteristik, dan prosedur pengembangan lembar kerja peserta didik PjBL. Pertemuan kedua peserta melakukan konsultasi analisis kebutuhan dan desain pengembangan lembar kerja PjBL. Pertemuan ketiga, peserta konsultasi draf produk lembar kerja dan pertemuan ke empat melakukan finalisasi, menikuti post tes, unggah produk lembar kerja, dan mengisi angket respons kegiatan. Kegiatan ini menghasilkan simpulan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengembangkan lembar kerja PjBL. Pelaksanaan pelatihan berlangsung sangat baik ditinjau dari penguasaan materi oleh para naras sumber, kejelasan sajian, penggunnaan bahasa, kedisplinan naras umber dan peserta, interaksi penyaji dengan peserta, ketepatan sajian, kesesuaian tema kegiatan, sarana dan prasana pelatihan. Namun perlu perbaikan dari aspek pelayanan panitia dan kelengkapan informasi panitia kegiatan.
TRANSFORMASI METODE PENGAJARAN: PELATIHAN DESAIN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BAGI GURU Pramana, Atan; Dewi, Utari; Kristanto, Andi
Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Volume 4, Nomor 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpm.v4n2.p66-70

Abstract

Mitra Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) adalah para Guru. Berdasarkan analisis awal diketahui bahwa Guru masih mengalami kesulitan dalam mendeteksi karakteristik siswa, dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang beragam pula. PKM bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Guru dalam memfasilitasi siswa untuk belajar, maka diadakan pelatihan tentang desain pembelajaran berdiferensiasi yang sejalan dengan konsep merdeka belajar. Metode yang digunakan PKM Project Based learning, diawali dengan pemaparan materi dan demonstrasi teknis oleh narasumber lalu diberikan penugasan yang nanti akan dilakukan pendampingan secara daring, sampai Guru mampu mengimplementasikan desain pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajarannya. Subjek pelatihan adalah mitra Guru yang berjumlah 30 orang. Hasil pelatihan berjalan dengan lancar dan sukses, peserta juga sangat antusias mengikuti pelatihan. Pada kegiatan ini ditemukan bahwa Guru usia tua mengalami kesulitan dalam proses menggunakan teknologi untuk mengembangkan ragam bahan ajar/media pembelajaran, sedangkan penggunaan teknologi tidak ada kendala untuk para Guru usia muda dan beberapa kali juga menerapkan saat mengajar, sehingga dapat mengikuti dengan baik sesuai harapan. Pelatihan desain pembelajaran berdiferensiasi menggunakan berbagai media, studi kasus, dan projek desain pembelajaran agar Guru dapat menggunakan teknologi pada berbagai ragam bahan ajar/media pembelajaran, ragam proses, ragam produk, dan ragam lingkungan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kata Kunci: Pelatihan, Desain Pembelajaran, Desain Pembelajaran Berdiferensiasi, Guru, Sekolah Menengah Atas
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Pendidikan Multikultural Suprapto, Raden Inton Tyas; Hariyati, Nunuk; Dewi, Utari; Khamidi, Amrozi; Amalia, Kaniati
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 5 No. 4 (2024): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 5 Nomor 4, Desember 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v5i4.3334

Abstract

Transformational leadership, as one of the most studied leadership theories, has great potential to support and strengthen the implementation of multicultural education. Transformational leadership is characterized by a leader's ability to inspire, motivate and empower followers to achieve positive change and improved performance. Multicultural education is urgently implemented in Indonesia by considering the diversity of cultures, ethnicities, races and religions that surround it. This article discusses a school leadership model that is expected to design, foster, implement and maintain a multicultural culture in schools which in turn can form students' personalities who are friendly and respectful of differences and diversity. The author uses the literature study method by reviewing 20 journals divided into 10 national and 10 international journals. Data collection is done by sorting reference sources and scientific literature related to theories of school leadership, transformational leadership models and multicultural education, then reviewing and analyzing and presenting them in a systematic arrangement. The conclusion in this article states that transformational leadership by school principals is very important to improve the quality of education and encourage continuous improvement in schools. Principals' exemplary behaviors, such as punctuality, cleanliness and proactive problem-solving, earn them respect and positively influence school culture. Multicultural leadership in schools is interpreted as the extent to which principals implement policies, regulations and initiatives that promote a multicultural culture that is not limited to written documents but also includes the enforcement of rules and regulations.
PERAN LEMBAGA AMIL ZAKAT YAKESMA DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LAMPUNG Fatih Fuadi; Utari Dewi; Akbar Aditya
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 11 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/0z8f3a37

Abstract

Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yakesma berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang terintegrasi. Didirikan pada tahun 2011, Yakesma fokus pada pengembangan kesejahteraan bagi guru, da’i, dan masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia. Sejak berdirinya, Yakesma telah menyalurkan zakat sebesar Rp 64,9 miliar kepada lebih dari 281.922 penerima manfaat, dengan program-program yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Yakesma berperan sebagai jembatan antara muzakki dan mustahik, memastikan distribusi zakat yang tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Program pemberdayaan seperti pelatihan keterampilan dan dukungan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi bagian integral dari upaya ini, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat. Selain itu, Yakesma juga aktif dalam membangun kesadaran sosial melalui kemitraan dengan pemerintah dan berbagai stakeholder lainnya. Dengan pendekatan yang transparan dan akuntabel, Yakesma berusaha untuk menciptakan dampak sosial yang signifikan dalam upaya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HIGHER ORDER THINKING SKILLS GEOMETRI BANGUN RUANG Dita Alvinda Calista; Rusijono Rusijono; Utari Dewi
Akademika Vol 11 No 01 (2022): Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/akademika.v11i01.1907

Abstract

This study aims to determine the effect of contextual teaching and learning onhigher-order thinking skills in geometry. Geometry is one of the scopes of mathematics, inwhich it studies lines, spaces, and volumes that are abstract and related to each other,have lines and points so that they become symbols such as squares, triangles, circles,and others, the method used is a quasi-experimental design with 60 high school studentsas research subjects, divided into two groups experimental and control. There are threecomponents of higher-order thinking skills in this study, 1) creative thinking, 2) logicalthinking, and 3) problem-solving. the three components were measured using a test. Dataanalysis technique by comparing the two groups that were tested statistically. Statisticaltest results obtained sig. 0.68 > 0.05 can be concluded that CTL has a significant effecton the ability of HOTS in geometry