Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

SOCIAL DEVELOPMENT OF ADOLESCENTS WITH AUTHORITARIAN PARENTS Irfan Fahriza; Siti Cahyati; Alfaiz Alfaiz; Aisha Nadya
Psikoeduko: Jurnal Psikologi Edukasi dan Konseling Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Study Program Guidance and Counseling, Univesitas Pendidik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/psikoeduko.v2i2.53628

Abstract

This study aims to determine the social development of adolescents in an authoritarian parenting style. Several previous studies have found that adolescents in families with authoritarian parenting tend to have negative social behaviour. This study uses the literature study method by analyzing several previous studies. The research steps are as follows: 1) looking for the topic to be studied, 2) prioritizing the literature to be studied, 3) making an abstraction, and 4) using a literature guide with a review style. The study's results found that authoritarian parenting tends to harm social development. It can be concluded that there is a significant relationship between parenting style and adolescent social development. Further research is recommended, especially for a student in boarding school who partially interacts with the parent.
Empowering Deaf Youth Through Vocational Training: Case Study of Participants Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Melati Social Ministry of The Republic Indonesia Aisha Nadya; Acmad Ali Syaifudin; Irfan Fahriza
Psikoeduko: Jurnal Psikologi Edukasi dan Konseling Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Study Program Guidance and Counseling, Univesitas Pendidik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/psikoeduko.v2i2.53887

Abstract

Marginalized people are typically at risk of undesirable outcomes and experiences. Youth, especially those who the deaf, face significant challenges in making the transition from school to career life. Vocational Training is organized by the Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia to equip deaf youth with skills that suit their interests and talents. Empowerment can be understood as acknowledging or empowering oneself, gaining or regaining the power, energy, and imagination to structure one's situation. This research uses a qualitative research approach with a case study with as many as four deaf people as informants who have carried out a vocational training program located at Balai Melati. Methods of data collection in studies using depth interviews. Data validity was tested using source triangulation and member-checking methods. Furthermore, the data analysis techniques were interactive models consisting of data reduction, data display, and conclusion. The results of this study show that vocational training can be a means of empowerment for deaf individuals. There are barriers to female informants. Without proper support, deaf women cannot contribute effectively to their communities' societies and economies. Within the deaf community, parental hearing status plays an important role. Due to the negative stigma attached to deaf individuals, it is recommended that guidance and counseling services be provided in vocational training programs
Konstruksi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Dalam Meningkatkan Empati Siswa Yuke Naelatus; Mamat Supriatna; Yaya Sunarya; Irfan Fahriza
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 01 (2023): Desember 2023, G Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i01.5175

Abstract

Selama sepuluh tahun terakhir, penelitian mengenai pengembangan program bimbingan untuk meningkatkan empati masih terbatas dibandingkan dengan penelitian korelasi antara empati dan kompetensi sosial. Penelitian ini bertujuan merancang program bimbingan pribadi-sosial yang meningkatkan empati melalui analisis mendalam. Metode penelitian melibatkan tinjauan literatur sistematis. Data dianalisis dengan filter, analisis bibliometrik, kata kunci, sintesis, dan visualisasi menggunakan Vos Viewer. Temuan penelitian: 1) Asesmen empati menggunakan skala dengan empat indikator Eisenberg, 2) strategi bimbingan termasuk role playing, sosio drama, dan pelatihan empati, 3) strategi konseling mengusung pendekatan humanis dan experiential, 4) media seperti buku, film, lingkungan, dan photo voices digunakan. Simpulan, program bimbingan pribadi-sosial yang kembangkan empati berfokus pada melatih kognitif dan afektif siswa dalam berempati. Kata kunci: bimbingan, empati, siswa, pribadi-sosial
PSYCHOLOGYCAL FIRST AID (PFA) PADA ANAK-ANAK KORBAN GEMPA BUMI DI CAMP PENGUNGSIAN LAPANGAN PRAWATASI JOGLO CIANJUR Fahriza, Irfan; Rusmana, Nandang; Budiman, Nandang; Julius, Andre; Alfaiz, Alfaiz; Rayaginansih, Syari Fitrah; Dartina, Vina; Rachmaniar, Ananda
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i2.15924

Abstract

Abstract. Disasters can trigger Post-Traumatic Disorder (PTSD). Children are highly vulnerable to these impacts, so they need psychological assistance. PFA activities aim to maintain the mental health of children affected by the earthquake so that they do not experience PTSD and increase understanding and psychological well-being. One of the services that can be provided is Psychological First Aid (PFA). This activity includes planning, training, implementation, evaluation, and follow-up stages. This PFA activity focused on dozens of children who were earthquake victims in the Joglo Prawatasi refugee camp, Cianjur. The activity implementation went smoothly, and other volunteer teams, BNPD and kitabisa.com, received appreciation. Impact of PFA on earthquake victim children 1) Reducing trauma symptoms; 2) Increased understanding of disasters; 3) Provide a sense of security and support; 4) Help children express emotions; and 5) Increasing empowerment and psychological recovery. Coordination, mental readiness, and competence of volunteers are supporting factors in carrying out activities properly. Abstrak. Bencana dapat memicu munculnya Post-Traumatic Disorder (PTSD). Anak-anak memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak ini, sehingga membutuhkan bantuan psikologis. Kegiatan PFA betujuan untuk menjaga Kesehatan mental anak-anak korban gempa sehingga tidak mengalami PTSD dan menignkatkan pemahaman dan kesejahtraan psikologi. Salah satu layanan yang dapat diberikan adalah Psychological First Aid (PFA). Kegiatan ini meliputi tahap perencanaan, pelatihan, implementasi, evaluasi, dan tindak lanjut. Kegiatan PFA ini difokuskan pada anak-anak yang menjadi korban gempa bumi di camp pengungsian Joglo Prawatasi, Cianjur, yang berjumlah puluhan. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan apresiasi dari tim relawan lain, BNPD, dan kitabisa.com. Dampak PFA pada anak-anak korban gempa bumi 1) Mengurangi gejala trauma; 2) Peningkatan pemahaman bencana; 3) Memberikan rasa aman dan dukungan; 4) Membantu anak-anak mengungkapkan emosi; dan 5) Meningkatkan keberdayaan dan pemulihan psikologi. Koordinasi, kesiapan mental, dan kompetensi relawan merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan dengan baik.  
PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN: IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Alfaiz, Alfaiz; Andre, Julius; Fahriza, Irfan; Rachmaniar, Ananda; Dartina, Vina; Kadafi, Asroful
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i1.13990

Abstract

Abstract. This article aims to provide insight and knowledge to the academic community that a lesson has three aspects that need to be present in learning Logos, Ethos and Pathos, as well as the curriculum context that needs to be present in learning. In the setting of national seminar activities for the academic community, both education practitioners and students. The activity focuses on implementing BK in the independent campus curriculum. This service is carried out using the lecturing socialization method. As a result of this service, participants from this activity gain knowledge and understanding regarding what Logos, Ethos and Pathos are like and understand the implementation of the independent curriculum in a fun learning strategy setting, active participants in discussions and evaluating the results of the conference activities. Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan pada masyarakat akademik bahwa suatu pembelajaran memiliki tiga aspek yang perlu ada dalam pembelajaran Logos, Etos dan Patos serta konteks kurikulum yang perlu ada dalam pembelajaran. Dalam seting kegiatan seminar nasional pada civitas akademika baik praktisi pendidikan, dan mahasiswa. Bahwasanya kegiatan focus pada menyampaikan bagaimana implementasi BK dalam kurikulum kampus merdeka. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode lecturing socialization. Hasil dari pengabdian ini peserta dari kegiatan pengabdian ini mendapatkan pengetahuan dan pemahaman terkait seperti apa Logos, Etos dan Patos serta memahami pelaksanaan dari kurikulum merdeka dalam seting strategi pembelajaran yang menyenangkan, peserta aktif dalam diskusi dan mengevaluasi hasil dari kegiatan seminar. 
HUBUNGAN FAKTOR PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DENGAN IDENTITAS VOKASIONAL PADA REMAJA AKHIR Nadiah, Syifa; Nadhirah, Nadia Aulia; Fahriza, Irfan
Quanta : Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2021): VOLUME 5, NUMBER 1, JANUARY 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/q.v5i1p21-29.2172

Abstract

Identifikasi identitas vokasional adalah tantangan yang dihadapi sebagian besar individu ketika memasuki fase transisi dari masa remaja ke masa dewasa awal. Teori perkembangan psikososial menunjukkan bahwa remaja yang akan memasuki masa dewasa awal harus sudah dapat mengidentifikasi identitas vokasionalnya. Artikel ini meneliti literatur identitas vokasional untuk mengidentifikasi hubungannya dengan faktor-faktor yang relevan dengan perkembangan psikososial pada remaja akhir dan bagaimana remaja akhir mengidentifikasi status identitas vokasionalnya. Faktor-faktor tersebut ditinjau dari teori psikososial yang dikembangkan oleh Erikson, dimana individu akan mengalami krisis identitas pada tahap kelima (identity vs role confusion), dan juga teori identitas vokasional yang dikembangkan oleh Marcia yang menjelaskan mengenai status identitas vokasional individu dilihat dari eksplorasi dan komitmennya. Artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang perkembangan remaja dan bagaimana remaja mengidentifikasi idetitas vokasionalnya dengan memberikan integrasi bukti empiris yang ada pada titik remaja akhir. 
NEGATIVE BODY IMAGE TRIGGERS ADOLESCENTS TO EXPERIENCE AN EATING DISORDER Nadhirah, Nadia Aulia; Kusnadi, Ghaida Az-zahra; Supriatna, Mamat; Suryana, Dodi; Fahriza, Irfan
Quanta : Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2022): VOLUME 6, NUMBER 3, SEPTEMBER 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/quanta.v6i3.3334

Abstract

Remaja yang merasa tidak puas dengan penampilan dirinya, dapat mengalami eating disorder. Hal ini diakibatkan oleh konsep body image seseorang yang buruk (persepsi negatif) dan ketidakpuasan terhadap tubuh yang dimiliki sehingga dapat menimbulkan dorongan untuk menjadi lebih kurus. Adapun empat faktor penyebab gangguan makan anorexia nervosa dan bulimia nervosa yaitu faktor sosio-kultural, faktor psikologis, faktor keluarga, dan faktor biologis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa adanya kesesuaian dengan pernyataan bahwa body image merupakan sikap yang dimiliki individu terhadap tubuhnya, berupa penilaian positif dan negatif, juga didukung oleh hasil penelitian – penelitian terdahulu yang menjelaskan bahwa adanya hubungan antara body image negatif dengan eating disorders. Hal ini berkolerasi dengan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa 26,1% body image berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang memiliki eating disorder.
Cognitive Behavioral Counseling to Overcome Anxiety Facing Exams: A Quasi-Experimental Study on SMA Negeri 2 Pagaden Students Nuriah, Siti; Adzroi, Muhammad; Ahman, Ahman; Fahriza, Irfan; Septina, Tea
Journal of Education and Counseling (JECO) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/jeco.v5i1.1222

Abstract

This research aimed to produce cognitive behavioral counseling services which are effective to help students overcome anxiety in facing the exam. The research used a quantitative approach and quasi-experimental research design nonequivalent pretest-posttest control group design. The research was conducted at SMA Negeri 2 Pagaden with the first semester students were taken randomly as research subject. The research instrument that was used was Anxiety Scale in facing exam. The results showed empirically, a cognitive behavioral counseling intervention has proven effective to overcome anxiety in students
Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan dan Konseling Berbasis Android sebagai Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa Julius, Andre; Fahriza, Irfan; Alfaiz, Alfaiz; Alrefi, Alrefi
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 13 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/counsellia.v13i1.14289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan perkembangan teknologi industry 4.0, yang menghendaki pembelajaran mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam belajar. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan salah satu aplikasi kamus belajar bimbingan konseling berbasis android yang mempermudah dan integrasi teknologi dalam belajar. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan dengan langkah eksplorasi, studi Pustaka, Menyusun model hipotetik, verifikasi, validasi, revisi model, uji coba terbatas, analisis, revisi akhir dan sosialisasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Masoem, hasil penelitian dengan proses pengembangan sudah dilakukan revisi dan telah berhasil mengembangkan dan keberfungsian aplikasi kamus bimbingan dan konseling yang sudah selesai pada tahap sosialisasi dan bisa digunakan oleh mahasiswa bimbingan dan konseling.
Self-confident analysis as a result of the love myself campaign by BTS Cahyati, Siti; Fahriza, Irfan; Priatna, Ira Mirna; Purwanti, Isti Yuni
ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling Vol. 5 No. 2 (2024): ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/progcouns.v5i2.72934

Abstract

The Korean wave or hallyu has evolved into a transnational phenomenon with global significance with the boy group named BTS being one of the leading representations in this wave of Korean cultural spread. Taking advantage of BTS's popularity as a public figure who has a significant social influence in shaping public opinion and behavior, BTS initiated the Love Myself campaign with UNICEF to spread positive messages, build confidence, respect for others, and end violence. This study aims to obtain a specific picture of the level of confidence as an influence of the Love Myself campaign conducted by BTS and UNICEF. The approach used in this study was a quantitative approach with a survey research design. Sampling in this study was carried out using a saturated sampling technique as the population was relatively small with 62 people . The results of the study showed that the majority of respondents felt that the Love Myself campaign had a positive impact on their lives. Based on quantitative data, the results were showed that in general the majority of respondents were in the medium category.The aspect of a positive outlook on self in the majority of respondents were in the high category. This explained that the "Love Myself" campaign has succeeded in giving them confidence in their abilities, decisions, and a positive outlook on themselves. The study recommend to navigate the potential negative impact of the campaign from other perspective such as parents and teachers.