Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Qawanin Jurnal Ilmu Hukum

Tinjauan Kriminologi Terhadap Kejahatan Penguguran Kandungan di Kota Makassar Rizky Amelia; Hambali Thalib; Ilham Abbas
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

his study aims to determine and analyze what factors cause the crime of abortion in the city of Makassar. As well, what efforts have been made by the police in overcoming or reducing the crime of abortion in the city of Makassar. This study uses the Legal Research method with the type of empirical research, namely research based on field observations. And supported by the addition of Primary Data, namely data or facts obtained directly through field research such as interviews with Police Investigators. Meanwhile, secondary data is data that is not directly from the research location but is obtained from several literatures, journals, and laws and regulations Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya Kejahatan Pengguguran kandungan di kota makassar. Serta, Upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak Kepolisian dalam menanggulangi atau mengurangi Kejahatan Penguguran kandungan di kota makassar.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Hukum (Legal Research) dengan tipe ‎penelitian empiris yaitu penelitian berdasarkan pengamatan (observasi) dilapangan. Serta didukung oleh ‎penambahan Data Primer yaitu merupakan data atau fakta-fakta yang diperoleh langsung melalui penelitian dilapangan seperti wawancara Penyidik Kepolisian. Sedangkan Data Sekunder yaitu merupakan data yang tidak secara langsung dari lokasi penelitian tetapi diperoleh dari beberapa literatur, jurnal,dan peraturan perundang-undangan.
Penyidikan Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus di Kejaksaa Negeri Maro) Nurul Zahdina; Hambali Thalib; Sutiawati Sutiawati
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify and analyze the role of the Maros District Attorney in investigating corruption and to analyze what factors influence the role of the Maros District Attorney in investigating corruption. The research method used in this thesis is empirical method, With secondary and primary data coverage, the research was conducted in locations, namely the Maros District Attorney. The results of this study indicate that in relation to the rules that are the basis for investigations by the Prosecutor's Office which are regulated in article 30 of Law Number 16 Year 2004 against the Republic of Indonesia Prosecutor's Office, the role of The Maros District Prosecutor's Office is in accordance with what should be the duties and authorities of dal am an investigation process that deals with Corruption Crime. Research recommendations All forms of obstacles experienced by law enforcement officials, in this case investigators, are able to clean up if they carry out the procurement of a prosecutor who is authorized to audit (auditor certification), so that they have special expertise in financial audits. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis Peran Kejaksaan Negeri Maros dalam melakukan penyidikan tindak pidana korupsi dan menganalisis factor-factor apa saja yang mempengaruhi peran Kejaksaan Negeri Maros dalam penyidikan tindak pidana korupsi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode empiris, dengan cakupan data skunder dan primer, penelitian dilakukan dilokasi, yaitu Kejaksaan Negeri Maros. Hasil penelitian ini menunjukkan Terkait dengan aturan yang menjadi landasan dalam penyidikanoleh Kejaksaan yang dimana diatur dalam pasal 30 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tantang Kejaksaan Republik Indonesia, peran Kejaksaan Negeri Maros sudah sesuai dengan apa yang semestinya menjadi tugas dan wewenang dalam proses penyidikan yang menangani Tindak Pidana Korupsi. Rekomendasi penelitian Segala bentuk kendala yang dialami oleh apparat penegak hukum dalam hal ini penyidik agar mampu berbenah sekiranya melakukan pengadaan profesi jaksa yang berwenang dalam hal mengaudit (sertifikasi auditor), sehingga memiliki keahlian khusus meng-audit keuangan.
PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN TERHADAP TINDAKAN MALPRAKTIK OLEH DOKTER DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA Sukma; Hambali Thalib; Hasbuddin Khalid
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine how Legal Protection of Patients against Malpractice Actions by Doctors in a Criminal Law Perspective. forms the implementation of criminal law protection to victims of crime as regulated medical inside (Health Law and Legislation). The results obtained are regulation of legalprotection given to victims of the criminal acts committed by the medical (doctor) Malpractice is notspecifically regulated by legislation, but when viewed from a legal standpoint as a whole then, severallegislations strongly associated with this criminal act, namely the Criminal Code, Law Number 36 of 2009 concerning Health, Law Number 29 of 2004 Concerning Doctor's Practice, Law Number 44 of 2009 concerning Hospitals, Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. Criminal liability on doctors for errors and omissions in providing medical services at the hospital, where doctors responsibility in the field of criminal law can be categorized as a criminal act if they meet the formulation Malpractice criminal offense.
PROSES REKONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PENYIDIKAN GUNA MENGUNGKAP KASUS TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI KOTA MAKASSAR Muhammad Elis Winandar; Hambali Thalib; Muhammad Rinaldy Bima
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the implementation of investigations to uncover cases the crime of premeditated murder in the city of Makassar and knowing the reconstruction process of premeditated murder in the city of Makassar. The research method used in the writing of this thesis is an empirical method, with secondary and primary data coverage, this research was conducted at the Makassar Polrestabes. The results of this study indicate that the implementation of the investigation and the reconstruction process is very helpful in uncovering the crime case premeditated murder in the city of Makassar. The obstacle experienced by Makassar police investigators is the process of reconstructing a case of premeditated murder which resulted in the death of UMI (Muslim Indonesia University) student, namely Andi Predy Akrimas alias Andi lolo, the reconstruction process was not carried out at the crime scene (TKP) due to security factors, many community so that the reconstruction process was not carried out at the scene of the case. Research recommendations. All forms of constraints experienced by investigators, the authors expect the public to know the importance of carrying out the investigation and reconstruction process so that the community does not take actions that interfere with the investigation and reconstruction process.
Tinjauan Yuridis Terhadap Penipuan Yang Dilakukan Melalui Media Sosial Buyung Ferdiansyah; Hambali Thalib; Ilham Abbas
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraud through social media is a form of criminal change that takes advantage of developments in science and technology, especially the internet. Fraudulent acts through social media are practiced in the virtual world known as cybercrime. This crime was committed by spreading untrue information via the internet in order to deceive potential victims in order to make a profit. The formulation of the problem which is used as the basis for writing this thesis is how the law rules against criminal acts of fraud committed through social media, how to prevent the occurrence of criminal acts of fraud committed through social media at the Makassar Police. The research method used was juridical empirical with the research location at Polrestabes Makassar. The results showed that fraud through social media can be processed like any criminal act in general. Criminal cases of fraud committed through social media can be prosecuted even though there are no specific regulations yet, but there is a tendency to commit a criminal act of fraud. The efforts of the police and the public in dealing with criminal acts of fraud through social media, namely preventive and repressive pre-emptive efforts. Abstrak:Tindak pidana penipuan melalui media sosial merupakan salah satu bentuk perubahan tindak pidana yang memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi khususnya internet. Tindak pidana penipuan melalui media sosial dilakukang dalam lingkup dunia maya yang disebut dengan cybercrime. Kejahatan ini dilakukan dengan menyebarkan informasi yang tidak benar melalui internet yang bertujuan untuk menipu calon korbannya guna mendapat keuntungan. Rumusan permasalahan yang dijadikan sebagai dasar penulisan skripsi ini adalah bagaimana aturan hukum terhadap tindak pidana penipuan yang dilakukan melalui media sosial, bagaimana upaya penanggulangan terjadinya tindak pidana penipuan yang dilakukan melalui media sosial di Polrestabes Makassar. Metode penelitian yang digunakan yuridis empiris dengan lokasi penelitian di Polrestabes Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penipuan melalui media sosial dapat diproses seperti halnya tindak pidana pada umumnya. Kasus tindak pidana penipuan yang dilakukan melalui media sosial dapat di proses hukum walaupun belum ada aturan yang mengatur secara khusus, akan tetapi ada kecenderungan melakukan tindak pidana penipuan. Upaya kepolisian dan masyarakat dalam melakukan penanggulangan terhadap tindak pidana penipuan melalui media sosial yaitu upaya pre-emptif preventif dan represif.
Tinjauan Hukum Tindak Pidana Gratifikasi Berdasarkan UU No.31/1999 jo UU No.20/2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Basmiana Basmiana; Hambali Thalib; Nurul Qamar
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 1: Maret – Agustus 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to find out how the legal governing gratification as a criminal act of corruption are, and how the law is applied for violations of gratification according to the corruption law. The research location is the Makassar district court. The types of data used are primary data and secondary data. Sources of data were obtained trough literature study and information obtained trough interviews with one of the corruption judges at the makassar district court. The result of this study indicate that gratification is currently regulated in law No.20 of 2001 concerning the eradication criminal acts of corruption. Regulation on Gratification is needed to prevent the occurrence of corruption Crimes committed by the state by administrators or civil servants and the gratuities they receive.Potentially improved modes and actions that have the potential to give birth to corruption is well realized by the government so that improvements in terms ofregulations governing the typology of corruption crimes are one of the rights regulated in law number 20 of 2001 which includes gratification as a corruption crime. With a number of procedures that must be passed when someone receives gratification. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah aturan hukum yang mengatur tentang gratifikasi sebagai tindak pidana korupsi, dan bagaimanakahpenerapan hukum atas pelanggaran terhadap gratifikasi menurut undang-undang tindak pidana korupsi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris. Lokasi penelitian adalah di Pengadilan Negeri Makassar. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sumber data diperoleh melalui studi pustaka dan keterangan yang diperoleh melalui wawancara dengan salah satu hakim tipikor di pengadilan negeri makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gratifikasi saat ini diatur dalam Undang-undang No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pengaturan Tentang Gratifikasi diperlukan Untuk mencegah Terjadinya Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan negara oleh penyelenggara atau pegawai negeri dan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat, yaitu menolak atau segera melaporkan gratifikasi yang diterimanya. Peningkatan modus dan tindakan yang berpotensi melahirkan korupsi disadari benar oleh pemerintah. Seharusnya sebagai anggota penyelenggara negara atau pegawai negeri hendaklah tetap menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya. Jangan memiliki mental yang rendah sehingga mudah terpengaruh dengan hal-hal yang sudah diketahui akan berdampak negatif. Dan diharapkan kepada penyelenggara negara atau pegawai negeri patutnya lebih mewaspadai adanya pemberian dalam bentuk gratifikasi yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung, apalagi yang diberikan secara sembunyi- sembunyi (rahasia).
Tinjauan Yuridis Penegakan Hukum Pemidanan Perlindungan Anak Aswar Said; Hambali Thalib; Syarifuddin Syarifuddin
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 1: Maret – Agustus 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to determine the implementation of law enforcement against punishment in Article 76 B of Law No. RI. 35 of 2014 concerning amendments to Law no. 23 concerning child protection using normative research methods, with coverage of primary, secondary and tertiary legal materials, this research was conducted at the District Court Branch, with legal materials obtained to be analyzed using a statutory approach to obtain a systematic picture. The results of this study are law enforcement of criminal sanctions against Article 76 B / 77 B Law. RI No. 35 of 2014 concerning amendments to Law no. 23 of 2002 concerning Child Protection, has not been consistently enforced within the jurisdiction of Makassar City. Lack of socialization of the law. RI No. 35 of 2014 concerning amendments to Law No. 23 of 2002, the results of the research are on Child Protection, especially criminal sanctions in article 76 B / 77 B to the general public. The law enforcement of criminal sanctions article 76 B / 77 B is not carried out consistently due to the consideration of the economic factors of the Makassar City Community, whose level of economic capacity is still largely low, which is very likely because all government programs have not been implemented effectively. Research recommendations If this policy is seen as one of the strategies to reduce the spread of Covid-19 in prisons, then the government should not immediately abandon the rules that have been made for the safety of the surrounding community. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pelaksanaan penegakan hukum terhadap pemidanaan dalam pasal 76 B UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 tentang perlidungan anak menggunakan metode penelitian normatif, dengan cakupan bahan hukum primer, sekunder dan tersier, peneleitian ini dilakukan di Cabang Pengadilan Negeri, dengan bahan hukum yang diperoleh akan dianalisis menggunakan pendekatan perundang-undangan untuk memperoleh gambaran yang sistematis. Hasil penelitian ini adalah Penegakan hukum sanksi pidana terhadap pasal 76 B / 77 B UU. RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, belum di tegakkan secara konsisten dalam wilayah hukum Kota Makassar. Kurangnya sosialisasi UU. RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No.23 tahun 2002 hasil penelitian adalah tentang Perlindungan Anak terkhusus sanksi pidana dalam pasal 76 B / 77 B kepada masyarakat umum. Penegakan hukum sanksi pidana pasal 76 B / 77 B tidak di lakukan secara konsisten di sebabkan karena pertimbangan factor ekonomi Masyarakat Kota Makassar yang tingkat kemampuan ekonominya sebagian besar masih rendah yang sangat besar kemungkinan karena program pemerintah belum selurunya dapat di wujudkan secara efektif. Rekomendasi penelitian Jika kebijakan ini dilihat sebagai salah satu strategi untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 di Lembaga pemasyarakatan, maka pemerintah tidak boleh serta merta meninggalkan aturan yang telah dibuat demi keamanan masyarakat sekitar.
Co-Authors A. Azheila Mahadewi A. Dewi Vitasari A. Muin Fahmal A. Nurlatifah Abdul Agis Abdul Haris Semendawai Abdul Qahar Abdul Qahar Afrizal Rinjani Samudra Arsad Agus Agus Agussalim Agussalim Ahmad Ahmad Ahmad Ramadhan Ahyuni Yunus Akbar Ainur Ramadhan Alief Sugiarto Alqadri Syarif, Andi Muhammad Amirullah Amirullah Amrul Muhsin K Andi Ayu Ramdayani Andi Darmawansya TL Andi Fajar Agusnawan Andi Haerani Andi Muhammad Syahruddin Rum Andi Mulawarman Andi Nurul Asmi Ardian Dirgantara Arfah Tenri Ulan Arifyansyah Nur Askari Razak Aswan Afandi Aswar Said Azwad Rachmat Hambali Azwad Rachmat Hambali Baharuddin Badaru Basmiana Basmiana Budiman Budiman Buyung Ferdiansyah Dachran S. Busthami Dimas Rahmat Julianto Eka Meylani Nur Chasanah Erwin Barabba Fakhrul Fuad Farids Dhestarastra Musa Fitri Matrika Gunawan Hardi Hadijah Augiri Hamza Baharuddin Hardianto Djanggih Hardianto Djanggih Hasbuddin Khalid Herman Herman Hery Kurniawan Sjukur Hurrya Musdalifah Supardi Ikbal Sahardian Ilham Abbas Ilham Sabaruddin Indra Waspada Yuda Isnaeni Ardan Ita Ayu Lestari J, Jusriadi Jabbar Jabbar Jardianto Jabir Jeanne Sumeisey Kamal Hidjaz Kamri Ahmad Kasmawati Saleh Kelaesar Anna Hasanah Lapae Khomaini Khomaini La Ode Husen Lauddin Marsuni Lenardo Panji Wahyudi Lilik Dwi Prasetio Lisda Yuliani Damayanti Lusyana Sucitra Ma'ruf Hafidz Marwani R Marwani R Ma’ruf Hafidz Michael Darmawan Sagitta Pongsitanan Mohammad Arif Muh. Asrul Haq Sultan Muh. Rizal Muh. Wahyu Zhadiq S Muhamamd Syarief Nuh Muhammad Aksa Ansar Muhammad Elis Winandar Muhammad Irvan Muhammad Isrul Muhammad Jasardi Muhammad Rinaldy Bima Mulyati Pawennei Mulyati Pawennei Mustandar Mustandar Nasrullah Nasrullah Nur Alfisyahrin Muhlis Nur Fadhilah M Nur Fadhilah Mappaselleng Nur Fadhillah Mappaseleng Nur Fadhillah Mappaselleng Nur Fadhillah Mappaselleng Nurindah Asliana Nurul Qamar Nurul Zahdina Ridwan Ridwan Risdesenta Gafaldi Sahar Riskadewi Riskadewi Rizky Amelia Romi Sunggara Sahani Sahani Said Sampara Saiful Saiful Salle Salle Sardinata Sardinata Sirajuddin Sirajuddin Sitti Arkanul Pascahyati Rahim Sri Widayati St Ulfah Sudarto Sudarto Sufirman Rahman Sukma Sutiawati Sutiawati Syafaruddin Bani Syamsuddin Pasamai Syarifuddin Syarifuddin Wahyudy Falarungi Wahyuningsih Wahyuningsih Welfrick Krisyana Ambarita Welly Abdillah Widya Indriani Wirfa Prasuci Yanto Musa Yuda Bosniawan H Zulfadhli Zulfadhli Zulfikar Miraj