Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

REPRESENTASI BUDAYA PARTIARKI DALAM IKLAN TELEVISI SARIWANGI VERSI #MARIBICARA Nadya Najna; Siti Maryam; Ratu Nadya W
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 24 No 1 (2020): Vol 24 No 1 Bulan April 2020 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.269 KB)

Abstract

Penindasan terhadap kaum perempuan melekat dalam masyarakat karena adanya budaya patriarki. Dalam budaya patriarki, laki-laki memegang kontrol dan hak dominan dalam masyarakat umum dan kehidupan rumah tangga sehingga menempatkan perempuan dalam posisi subordinat. Budaya patriarki yang ada pada masyarakat mau tidak mau ikut terepresentasikan oleh media massa termasuk iklan. Iklan yang mungkin dianggap deskripsi keseharian masyarakat, sehingga dianggap biasa atau normal saat menampilkan budaya yang patriarkis. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu analisis semiotik dengan metode analisis semiotika Roland Barthes. Iklan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah iklan SariWangi versi #MariBicara. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui bagimana budaya patriarki direpresentasikan dalam iklan televisi dan (2) mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos dari bentuk-bentuk patriarki dalam iklan televisi. Konsep dan teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah budaya patriarki dan teori kelompok bungkam. Hasil penelitian adalah ditemukannya representasi budaya patriarki dalam iklan SariWangi versi #MariBicara berupa pembagian peran, otoritas dalam pengambilan keputusan, dan ketimpangan gender. Bentuk-bentuk pembungkaman juga direpresentasikan dalam iklan ini.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA HIBURAN DAN EDUKASI BAGI REMAJA DI TENGAH WABAH COVID-19 Rut Rismanta Silalahi; Puri Bestari Mardani; Ratu Nadya W
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 24 No 3 (2020): Vol. 24 No. 3 Desember 2020 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.346 KB)

Abstract

Pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini membuat begitu banyak aktivitas kehidupan manusia terganggu, bahkan terhenti. Salah satunya adalah aktivitas di bidang pendidikan. Aturan social/physical distancing memaksa sekolah untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka dan menggantinya menjadi proses belajar daring di rumah. Kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar) membuat semua orang harus berdiam di rumah dan tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Selain belajar daring, para siswa menghabiskan waktu mereka sehari-hari untuk mengakses media sosial dan bermain game online. Tidak jarang mereka terlena dan waktu mereka pun habis terbuang percuma. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat sebenarnya internet itu tidak hanya sebatas media sosial dan game online. Ada begitu banyak situs-situs edukatif dan hiburan yang bisa diakses dan dinikmati oleh para siswa. Situs-situs edukatif dan menghibur yang tadinya berbayar pun menjadi gratis selama masa pandemi ini. Hal ini lah yang mendorong kami untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dalam hal ini remaja, agar mereka mengetahui bahwa mereka bisa mengoptimalisasi penggunaan internet mereka untuk menambah wawasan mereka. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, para siswa diminta untuk menceritakan kegiatan yang mereka lakukan dengan internet untuk menghabiskan waktu di rumah. Kedua, tim PKM memberikan informasi mengenai situs-situs edukatif dan hiburan yang dapat mereka akses supaya wawasan mereka bertambah. Ketiga, para siswa ditugaskan untuk mencoba mengakses situs-situs yang sudah mereka ketahui dan menceritakan pengalaman serta apa yang mereka peroleh dari situs tersebut.
PENGARUH TERPAAN BERITA PETISI IKLAN SHOPEE VERSI BLACKPINK TERHADAP BRAND AWARENESS SHOPEE Ratu Nadya Wahyuningratna; Windhi Tia Saputra
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 23 No 2 (2019): Vol. 23 No. 2 Agustus 2019 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.368 KB)

Abstract

Beberapa waktu yang lalu, media sosial sempat dibuatramai dengan munculnya petisi berisikan penolakan terhadap penayangan iklan Shopee yang dibintangi oleh grup musik perempuan asal Korea yang bernama BLACKPINK. Petisi itu pertama kali dicetuskan oleh seorang wanita yang berprofesi sebagai dosen bernama Maimon Herawati. Melalui situs Change.org, Maimon Herawati mengalamatkan petisi tersebut kepada Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI dan Shopee.Viralnya pemberitaan petisi iklan Shopee ini banyak disorot oleh media-media berita online bahkan hingga diberitakan di salah satu media Korea yaitu The Korea Herald dan muncul di banyak berita media online. Sebut saja Tribunnews, detik.com, BBC Indonesia, dan masih banyak media online lainnya. Usai petisi BLACKPINK ini menjadi viral, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merespon dengan melayangkan peringatan keras kepada 11 stasiun televisi yang menayangkan iklan Shopee BLACKPINK dan acara “Shopee Road to 12.12 Birthday Sale”. Penelitian ini sendiri di buat untuk mengetahui pengaruh dari terpaan berita petisi Iklan Shopee versi BLACKPINK tersebut terhadap brand awareness Shopee di Kalangan Masyarakat Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang Banten.Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori S-O-R (Stimulus, Organism, Respon). Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif, karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antar variable yang telah dihipotesiskan. Yaitu untuk menentukan pengaruh terpaan berita petisi Iklan Shopee versi BLACKPINK terhadap brand awarenessShopee. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan KarangTanjung, Pandeglang Banten. Dari hasil uji signifikansi, dimana t hitung lebih besar dibanding kan t tabel (t hitung> t Tabel), maka dari hasil penelitian ini diketahui bahwa adanya pengaruh antara pemberitaan tentang iklan Shopee versi “BlackPink” terhadap Brand Awareness Shopee.
REPRESENTASI KECEMASAN DAN HOPELESSNESS DALAM LIRIK LAGU BTS "BLACK SWAN” (KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Ratu Laura M.B.P; Ratu Nadya Wahyuningratna; Vinta Sevilla
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v5i1.3108

Abstract

Abstrak.Musik kini menjadi bagian dalam kehidupan manusia, bahkan dapat dikatakan pula musik merupakan penghayatan isi hati manusia yang dialunkan dalam melodi dan irama yang indah. Penelitian ini membahas tentang sebuah lagu yang dinyanyikan oleh BTS yang berjudul Black Swan. Black Swan merupan sebuah lagu yang dianggap unik oleh peneliti, karena lagu ini menggambarkan sebuah emosi yang yang tergambar dalam lirik, dan membicarakan hal yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dalam hidup yaitu rasa cemas dan keputusasaan (hopelessness). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecemasan dan hopelessness direpresentasikan dalam lagu BTS berjudul Black Swan tersebut, dari segi lirik yang ditampilkan menggunakan semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan yaitu analisis Semiotika Roland Barthes dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil dari peneltian ini dengan melihat denotasi, konotasi dan mitos, maka tergambar setiap lirik yang dikumandangkan dalam lagu ini melibatkan perasaan yang mendalam dengan rasa kecewa dengan keputusasaan. Selanjutnya hasil dari mitos tergambar pula bahwa seorang seniman mampu menciptakan karya yang dapat mewakili perasaan penggemar dan masyarakat.Kata kunci:Musik, lagu, representasi, semiotika
REPRESENTASI IMPERIALISME BUDAYA KOREA DALAM IKLAN NUTRISARI VERSI “JUNG MIN BUTUH VITAMIN” Ratu Laura M.B.P; Ratu Nadya Wahyuningratna
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v4i1.2173

Abstract

Istilah K-Pop dan K-Wave saat ini tidak asing lagi didengar. Kedua istilah tersebut sangat erat dengan kebudayaan Korea Selatan yang sedang menjamur tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Dapat dipastikan saat ini semua orang dapat dengan mudah mengakses segala hal yang berhubungan dengan kebudayaan Korea Selatan melalui media cetak, elektronik maupun online. Dari drama, film, variety show maupun konser online dapat dinikmati di mana saja dan kapan saja tanpa Batasan waktu dan tempat. Tak hanya kaum remaja, anak-anak sampai dewasa mulai “teracuni” dengan hal-hal yang berbau Korea. Menurut Shim (2006) koreanisasi, adalah bentuk baru dari imperialisme budaya. Secara perlahan tapi pasti masyarakat di dunia tak lagi menjadikan budaya barat sebagai pusat dari segala budaya. K-Wave merupakan efek yang diinginkan dari strategi negara yang dirancang khusus untuk mengekspor produk-produk hiburan Korea ke luar negeri. Euphoria ini mulai dimanfaatkan oleh para pengiklan untuk memasukan unsur “berbau” Korea Selatan untuk menarik audiens. Salah satunya adalah Iklan Nutrisari versi “Jung Min Butuh Vitamin!” yang menggaet talent asli orang Korea untuk menarik perhatian. Peneliti tertarik untuk “membedah” iklan ini untuk mengetahui representasi imperialism budaya Korea Selatan yang dimunculkan menggunakan Semiotika Roland Barthes.
Representasi Harapan dan Hopelessness dalam Video Clip BTS “Interlude: Shadow” (Kajian Semiotika Roland Barthes) Ratu Nadya Wahyuningratna; Irpan Ripa'i Sutowo
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 3, No 2 (2020): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v3i2.1635

Abstract

Memiliki harapan merupakan hal yang lumrah bagi setiap orang. Tanpa harapan, seseorang seolah tidak memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun kadang manusia tak hanya memiliki harapan yang sifatnya positif dalam hidupnya, tetapi juga memiliki keputusasaan atau hopelessness di saat sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Kedua perasaan ini bisa timbul di saat-saat tertentu, namu tidak semua orang mampu membaginya dengan orang lain. Berbeda dengan para musisi, mereka yang biasa menciptakan lagu, seringkali diberi kebebasan untuk mencurahkan perasaannya melalui lagu-lagu yang dibuatnya. Seperti halnya dengan boyband asal Korea Selatan, BTS, mereka diberi kebebasan oleh agensi yang menaunginya untuk mencurahkan perasaan mereka melalui lagu-lagu yang mereka ciptakan sendiri. Melalui lagu, mereka merasa bisa mengomunikasikan apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan kepada khalayak, terutama fans mereka (ARMY). Band ini begitu dicintai oleh publik, bisa dilihat dari banyaknya prestasi mengagumkan yang mereka dapatkan tak hanya di negaranya asalnya sendiri namun juga di seluruh dunia. Kejujuran yang mereka sampaikan lewat lirik lagu, rasa cinta mereka terhadap fans, bahkan harapan dan keputusasaan bisa dirasakan langsung oleh semua orang. Tak terkecuali lagu “Interlude: Shadow”, dari lirik dan video clip nya sendiri kita bisa menemukan isyarat harapan dan hopelessness di dalamnya. Karena itu penulis tertarik untuk mencari tahu lebih dalam representasi harapan dan hopelessness dari video clip “Interlude: Shadow” ini menggunakan Semiotika Roland Barthes.
PENGARUH DISINFORMASI VAKSIN COVID-19 TERHADAP KECEMASAN WISATAWAN JAKARTA-BALI Rifka Nayla Azkia; Windhiadi Yoga Sembada; Ratu Nadya Wahyuningratna
Jurnal Pustaka Komunikasi Vol 5, No 2 (2022): Accredited by Kemendikbud Dikti SK No. 79/E/KPT/2023
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/pustakom.v5i2.2183

Abstract

This study aims to determine how much vaccine disinformation influence the anxiety level of Jakarta-Bali tourists by using Information Integration Theory. The method used is descriptive quantitative using primary and secondary data sources. The technique of collecting data by collecting samples was done by purposive sampling. Researchers used the stages of validity and reliability testing to test the questionnaire instrument that has been made. Stages of data analysis using correlation test, coefficient of determination test, regression test, and hypothesis test. The final result of this study shows that there is a correlation between variable X and variable Y which has a strong relationship with a correlation value of 0.656 while the rest can be influenced by other factors. Then for the results of the hypothesis test, namely H0 is rejected and H1 is accepted, which means that there is an effect of disinformation on the COVID-19 vaccine on the anxiety of Jakarta-Bali tourists.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL UPN VETERAN JAKARTA Lukman Saleh Waluyo; Ratu Nadya Wahyuningratna; Noor Falih
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 5, No 2 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v5i2.4004

Abstract

Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, para pebisnis memanfaatkan media sosial untuk menguasai pangsa pasar. Instagram saat ini menjadi media sosial paling populer bagi kebanyakan orang. Oleh sebab itu Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta memanfaatkan media sosial Instagram sebagai alat untuk promosi. Strategi komunikasi pemasaran dibuat oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dengan tujuan meningkatkan jumlah mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. bertujuan untuk menemukan dan memahami fenomena sedalam-dalamnya. Analisis data dilakukan secara induktif. Peneliti memilih jenis penelitian kualitatif deskriptif karena dengan metode ini dapat menggali informasi secara mendalam melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data yang jelas dan akurat. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi nonpartisipatif. Dalam observasi nonpartisipatif, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Setelah dilakukan analisis, maka hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta menggunakan bauran promosi periklanan, personal selling dan promosi penjualan. dan humas menggunakan jejaring sosial Instagram sebagai tempat berbagi informasi tentang produk mereka dan melakukan kegiatan promosi.
Representasi Hopelessness dalam MV BTS Spring Day (Analisis Semiotika Roland Barthes) Vinta Sevilla; Ratu Nadya Wahyuningratna
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2023): IKRAITH-HUMANIORA Vol 7 No 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-humaniora.v7i1.2269

Abstract

Music Video is one of the effective communication tools to convey a message. In terms of cinematography,lyrics to properties can be a means to convey an idea. The messages conveyed varied, ranging from storiesof love, sadness, friendship to feelings of loneliness. One thing is extreme, messages such as disturbed mentalhealth to suicidal ideation can now be conveyed in a music video. One of them is the Spring Day music videobelonging to the South Korean boy band, BTS. This group, who always succeeds in putting their ideas intothe lyrics of their songs, wants to convey a message about how young people can lose hope because of a deeplonging for someone who means a lot to them. The researcher will analyze the music video using RolandBarthes' semiotic analysis to find a representation of hopelessness which is described in the lyrics andvisualization.
Pelatihan Penelusuran Informasi Online Melalui Media Sosial (Pelatihan kepada Siswa/i SMPN 88 Jakarta Barat) Vinta Sevilla; Ratu Nadya Wahyuningratna
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 6 No 2 (2023): IKRAITH-ABDIMAS Vol 6 No 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v6i2.2398

Abstract

Information is one of the basic human needs in everyday life. At first information is an expensive thing andrequires effort to get it, such as having to buy newspapers, books, magazines, and so on. But along with thedevelopment of technology, now information is no longer something that is difficult to obtain. Information can beaccessed anywhere and anytime, and is not limited by space and time. One of the media that is widely used by thepublic to find information today is social media. The use of social media by the Indonesian people was 191 millionpeople in January 2022. This number has increased by around 12.35% compared to the previous year, which was 170million people. In the implementation of this community service activity, the author provides training to students atSMPN 88 West Jakarta. This activity is given to Junior High School (SMP) students because they are active users ofsocial media in searching for information. The variety of information in the digital space, it is necessary to providetraining to junior high school students so that they are not mistaken in using, searching and searching for information.Based on the evaluation results and findings in this activity, it can be concluded that the students of SMPN 88 WestJakarta have used social media relatively well and still need assistance to find references that have credibility.