Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)

Analisis Efisiensi Biaya Jagung dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Alfianti, Cahyatika; Hanani, Nuhfil; Setyowati, Putri Budi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.735 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.6

Abstract

Pada umumnya jagung di Indonesia dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan dan sebagai bahan baku industri. Pada tahun 2016 425,1 ribu ton dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan dan 8 juta ton dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tahun 2017 pemerintah mentargetkan swasembada komoditas pangan utama yaitu padi, jagung dan kedelai. Jawa Timur merupakan salahsatu penyumbang jagung terbesar. Wilayah sentra jagung Jawa Timur salah satunya yaitu berada di Kabupaten Lamongan. Lokasi penelitian terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Tujuan penelitian ini antara lain untuk menganalisis tingkat efisiensi biaya petani. Metode analisis yang digunakan ialah Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan 62 petani sebagai responden. Pada efisiensi biaya terdapat 3 petani pada tingkat full efisien dan 59 petani tidak full efisien, rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,593
Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Kering di Kabupaten Jombang Asyarif, Muhammad Idris; Hanani, Nuhfil
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.153 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.02.9

Abstract

Gula merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi gula per tahun tidak kurang dari 3 juta ton. Upaya pengembangan industri gula sangat tergantung akan ketersediaan bahan baku yaitu tebu sebagai bahan baku utama. Tebu merupakan tanaman musiman dari salah satu komoditas tanaman yang dikembangkan dalam kawasan perkebunan dan menghasilkan produk akhir gula dan tetes. Kabupaten Jombang merupakan salah satu sentra produksi tebu yang ada di Provinsi Jawa Timur, yakni menempati urutan keempat. Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya jenis lahan, namun juga dalam penggunaan sarana produksi dan teknik dalam budidaya tanaman tebu. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien tersebut bisa dipengaruhi oleh pengaplikasian yang salah atau tidak sesuai dalam input produksinya yang justru akan menambah biaya produksi yang menyebabkan pendapatan petani semakin berkurang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis dan efisiensi skala dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani tebu lahan kering di Kabupaten Jombang. Metode analisis yang digunakan yakni dengan Data Envelopment Anaysis (DEA) dengan menggunakan aplikasi DEAP 2.1. Hasil penelitian untuk tujuan pertama yaitu, tingkat efisiensi teknis dengan menggunakan metode DEA menunjukkan bahwa terdapat 53 % atau 19 responden petani yang berada pada kondisi efisiensi secara teknis, sedangkan sisanya sebesar 47 % atau 17 petani responden yang berada pada kondisi inefisiensi secara teknis. Rata -rata nilai efisiensi teknis adalah 0.982, nilai ini memiliki arti bahwa rata-rata efisiensi penggunaan input adalah 98,2% yang berarti bahwa secara teknis penggunaan faktor – faktor produksi usahatani tebu lahan kering belum mancapai tingkat full efisiensi (kurang dari 100%) tetapi sudah mendekati kondisi full efisiensi. Penyebab inefisiensi penggunaan faktor-faktor produksi tebu lahan kering di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang adalah terlalu banyak jumlah input yang digunakan, secara keseluruhan input yang menunjukkan penggunaan berlebih dan harus dikurangi yakni pada input tenaga kerja, bibit, dan herbisida. Hasil analisis untuk tujuan kedua yaitu, tingkat efisiensi skala dengan menggunakan metode DEA menunjukkan bahwa Dari 36 responden (UKE), sekitar 53% atau 19 UKE memiliki skala CRS (constant return to scale), 25% atau 9 UKE memiliki skala DRS (decreasing return to scale) dan 22% atau 8 UKE berskala IRS (increasing return to scale).
Dinamika Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Sidoarjo Hidayah, Rakhimatul; Hanani, Nuhfil; Nugroho, Condro Puspo
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.086 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.03.4

Abstract

Kerawanan pangan dapat menimbulkan bencana kelaparan. Kerawanan pangan sendiri merupakan keadaan dimana seseorang tidak cukup mendapatkan makanan akibat sumberdaya yang terbatas. Deteksi dini kerawanan pangan dapat membantu untuk mewujudkan kondisi ketahanan pangan. Deteksi dini kerawanan pangan salah satunya bisa dilakukan dari sisi ketersediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis dinamika kuantitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (2) Menganalisis dinamika kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (3) Menganalisis hubungan antara ketersediaan luas lahan pertanian dengan ketersediaan pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Neraca Bahan Makanan (NBM), skor Pola Pangan Harapan (PPH), dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan energi dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung meningkat. Nilai tersebut masing-masing sebesar 1994,55 kkal/kapita/hari, 2059,14 kkal/kapita/hari, 2155,91 kkal/kapita/hari, dan 2004,21 kkal/kapita/hari. Ketersediaan protein dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung menurun. Nilai tersebut masing-masing sebesar 68,99 gr/kapita/hari, 67,25gr/kapita/hari, 90,98 gr/kapita/hari, dan 75,78 gr/kapita/hari. Kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidorjo dari tahun 2013-2016 tidak beragam yang ditunjukkan dari skor PPH < 100, yakni masing-masing sebesar 65,19; 68,96; 78,87; dan 71,88. Luas lahan pertanian dengan AKE maupun dengan AKP tidak berhubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi masing-masing sebesar -0,536 dan -0,909 serta p-value masing-masing sebesar 0,464 dan 0,091 (p-value > 5%).
Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Sawah dan Lahan Kering dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Fahriyah, Fahriyah; Hanani, Nuhfil; Koestiono, Djoko; syafrial, syafrial
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.284 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis efisiensi teknis dan efisiensi skala usahatani tebu di lahan sawah dan lahan kering. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kediri dan Jember sebagai sentra produksi tebu di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan survey pada 201 petani tebu untuk musim tanam 2015/2016. Pengukuran efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).  Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi teknis usahatani tebu di lahan sawah 0.8311 sedangkan untuk lahan kering mencapai 0.7991. Nilai efisiensi teknis ini menunjukkan baik di lahan sawah maupun di lahan kering masih memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi masing-masing sebesar 17% dan 20%. Dekomposisi nilai total efisiensi teknis (TE CRS) menjadi efisiensi teknis murni (TE VRS) dan efisiensi skala menghasilkan bahwa usahatani tebu di lokasi penelitan memiliki inefisiensi skala lebih besar dibandingkan inefisiensi teknis murni. 99% petani tebu lahan sawah beroperasi pada skala IRS sedangkan petani tebu lahan kering 88% yang beroperasi pada skala IRS. Petani yang beroperasi pada skala optimal (CRS), untuk lahan sawah lebih kecil (8% dari total responden) dibandingkan lahan kering (10% dari total responden). Upaya peningkatan efisiensi teknis usahatani tebu perlu diarahkan untuk meningkatkan efisiensi skalanya
Keterkaitan Sikap Kewirausahaan Petani Tebu dan Produktivitas Tebu di Kabupaten Malang Jihad, Baroroh Nur; Hanani, Nuhfil; Asmara, Rosihan; Fahriyah, Fahriyah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.31

Abstract

Sikap kewirausahaan berperan penting pada peningkatan kemampuan petani tebu guna meningkatkan produktivitas usahatani tebu. Peningkatan produktivitas tebu merupakan salah satu upaya untuk mengatasi defisit gula di Indonesia yang rata-rata mencapai 4,7 juta ton (tahun 2016-2019). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan sikap kewirausahaan petani tebu dengan produktivitas tebu di Kabupaten Malang dengan menggunakan tabulasi silang. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis sikap kewirausahaannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur sikap kewirausahaan yaitu kategorisasi diri, motivasi, efikasi diri, berani mengambil risiko, inovasi, mampu melihat peluang, dan berorientasi pada pertumbuhan. Ketujuh indikator tersebut diukur menggunakan skala Likert. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara pada 50 petani tebu di Kabupaten Malang. Metode penentuan responden dilakukan secara Multistages Random Sampling. Sebanyak 70 persen petani tebu di Kabupaten Malang memiliki sikap kewirausahaan yang rendah, terutama pada indikator inovasi dan motivasi dengan rata-rata skornya 2,38 dan 2,17. Pada hasil tabulasi silang menunjukkan adanya keterkaitan positif antara sikap kewirausahaan petani tebu di Kabupaten Malang dengan capaian produktivitasnya.
Strategi Pengembangan Agroindustri Sari Apel “Lestari” (Studi Kasus di Koperasi Lestari Makmur, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang) Ghea Hapsari Anggraini; Nuhfil Hanani; Wisynu Ari Gutama
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.339 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.01.4

Abstract

Kecamatan Poncokusumo merupakan sentra buah apel di Jawa Timur. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual apel yakni dengan mendukung industrialisasi pertanian melalui agroindustri. Koperasi Lestari Makmur merupakan perintis pertama agroindustri apel di Kecamatan Poncokusumo. Namun mengingat banyaknya produk - produk sari apel yang ada maka perlu diadakannya evaluasi sejauh mana pengembangan agroindustri apel yang dilakukan Koperasi Lestari Makmur sebagai upaya pengembangan agroindustri dalam pengolahan sari apel. Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Agroindustri Sari Apel “Lestari” produksi Koperasi Lestari Makmur saat ini? Bagaimana perumusan strategi pengembangan yang seharusnya diterapkan oleh Agroindustri Sari Apel “Lestari” di Koperasi Lestari Makmur?.  Berdasarkan analisis SWOT, alternatif strategi yang dapat digunakan oleh agroindustri sari apel “Lestari” yang sesuai dengan posisi agroindustri yang terletak pada kuadran I adalah strategi SO, diantaranya adalah;1 meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontiunitas produk dengan menggunakan teknologi yang tepat guna strategi 2 meningkatkan kemampuan manajerial pengelola dalam menjalankan usaha dengan dukungan pemerintah daerah setempat 3 meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang besar.Kata Kunci: Agroindustri, Sari Apel, Strategi Pengembangan
Analisis Kinerja Produksi Usahatani Kentang (Kasus di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Hana' Salsabila; Nuhfil Hanani; Rosihan Asmara
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.19

Abstract

Kentang merupakan salah satu komoditi hortikultura yang prospektif untuk dikembangkan dalam menunjang diversifikasi pangan. Namun, produksi kentang tidak dapat mengimbangi tingginya permintaan kentang itu sendiri. Terdapat penurunan produksi kentang di salah satu sentra produksinya, yakni Desa Sumberbrantas di Kecamatan Bumiaji. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis kinerja produksi kentang di Desa Sumberbrantas. Sampel dari penelitian ini, dimana sejumlah 60 petani, dipilih menggunakan simple random sampling. Metode analisis untuk mengukur kinerja produksi dalam usahatani kentang ialah menggunakan data envelopment analysis (DEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan 58,33% petani responden telah mencapai efisien secara teknis. Mayoritas petani beroperasi pada skala increasing return to scale (IRS), dimana mereka beroperasi pada skala usahatani yang terlalu kecil.
Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Rakyat (TR) Kategori Tanaman Plant Cane (Pc) Pada Lahan Tegal Di Wilayah Kerja PG Pradjekan Permadhi, Danang; Hanani, Nuhfil; Fahriyah, Fahriyah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis, faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis dan profitabilitas usahatani tebu dengan skema kemitraan Sistem Bagi Hasil (SBH) dan Sistem Pembelian Tebu (SPT). Penelitian dilakukan di wilayah kerja PG Pradjekan di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan survei pada 31 petani tebu rakyat (TR) pada musim tanam 2022-2023. Pengukuran efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), regresi tobit dan analisis usahatani tebu di masing-masing skema kemitraan (SBH dan SPT). Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata nilai ET usahatani TR di lahan tegal sebesar 97% dan masih berpotensi untuk ditingkatkan sebesar 3%. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat ET adalah variebel pendidikan, peran Pabrik Gula peran Lembaga keuangan dan peran Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR). Rerata total biaya aktual dan target (setelah dilakukan upaya efisiensi) usahatani TR pada kemitraan SBH masing-masing secara berurutan sebesar Rp.53,08 juta/ha dan Rp.50,98 juta/ha, sedangkan pada kemitraan SPT masing-masing secara berurutan sebesar Rp.60,12 juta/ha dan Rp.58,02 juta/ha. Rerata total biaya SBH lebih rendah karena memperoleh penerimaan dari tetes. Apabila rerata produktivitas TR sebesar 938 ton/ha, rendemen 8,18%, harga gula Rp.13.200/kg dan harga tebu Rp.72.000/kg. Maka rerata pendapatan aktual dan target yang diperoleh pada kemitraan SBH masing-masing secara berurutan sebesar Rp.21,92 juta/ha dan Rp.24,02 juta/ha, sedangkan pada kemitraan SPT masing-masing secara berurutan sebesar Rp.10,27 juta/ha dan Rp.12,37 juta/ha.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Adopsi Tekhnologi Greenhouse : Bukti Pada Pertanian Melon Di Jawa Timur Firmanda, Syauqi Agung; Hanani, Nuhfil; Asmara, Rosihan
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2025.009.03.21

Abstract

Bentuk upaya mekanisasi tekhnologi pertanian melon di indonesia masih belum menjadi perhatian khusus karena rendahnya dukungan kualitas sosial ekonomi petani. Tekhnologi greenhouse dibentuk sebagai solusi adanya permasalahan alih fungsi lahan dan perubahan iklim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengerahui keputusan petani melon dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Penelitian ini dilakukan pada 120 petani melon yang mencakup pertanian melon greenhouse dan konvensional. Lokasi penelitian ditentukan di daerah Jawa Timur yang diambil secara Multistage di daerah Kabupaten Tuban dan Kabupaten Blitar. Uji Komparasi karakteristik sosial ekonomi dilakukan berdasarkan uji T-test. Sedangkan, regresi probit dilakukan untuk menelaah faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Karakteristik sosial ekonomi yang memiliki perbedaan nyata antara petani melon greenhouse dan konvensional diantaranya usia, jumlah tanggungan, pengalaman, pendidikan, hubungan kemitraan, dan pekerjaan utama. Faktor usia, pendidikan, dan hubungan kemitraan dengan pihak eksternal memiliki korelasi positif terhadap kemungkinan petani melon dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Sedangkan faktor jumlah tanggungan keluarga, pengalaman, dan pekerjaan utama sebagai petani memiliki korelasi negatif terhadap kemungkinan petani melon dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Program regenerasi petani dan upaya pengintegrasian petani dengan pihak swasta melalui sistem koperasi menjadi sebuah rekomendasi dalam penelitian ini
Mengkaji Risiko dan Perilaku Petani Terhadap Risiko Produksi Petani Tebu di Kabupaten Kediri Maharani, Intan Mega; Hanani, Nuhfil; Syafrial, Syafrial
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.01.14

Abstract

Tebu di Indonesia umumnya digunakan sebagai bahan baku utama industri gula untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri. Meskipun demikian, isu fluktuasi produksi yang dihadapi petani tebu menunjukkan adanya risiko terhadap produksi usaha tani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh input produksi dalam produksi usaha tani tebu. Just and Pope model digunakan untuk menentukan pengaruh dari masing-masing input dalam risiko produksi, serta pendekatan Just and Pope digunakan untuk mengetahui bagaimana respon petani terhadap risiko. Penelitian dilakukan di Kecamatan Wates dan Kandat Kabupaten Kediri dan ditentukan secara purposive, dengan jumlah petani responden yang dipilih secara acak sebanyak 106 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input produksi pupuk urea, phonska dan organik serta pestisida dan tenaga kera berpengaruh menurunkan risiko produksi pada Kecamatan Kandat. Sedangkan pada Kecamatan Wates input produksi yang berperan dalam menurunkan risiko produksi yaitu, bibit, pupuk urea, ZA, dan tenaga kerja. Lebih lanjut, petani tebu di Kabupaten Kediri berperilaku sebagai risk seeker dalam menghadapi risiko. Oleh karena itu, disarankan untuk mendukung penyediaan fasilitas kemitraan antara petani dan peneliti dalam merancang dan mengembangkan teknologi dan praktik baru untuk meningkatkan produktivitas dan menerapkan program pelatihan yang sesuai dengan kapasitas dan keterbatasan petani untuk mendorong petani mengambil risiko. Hal ini akan membantu untuk lebih meningkatkan produktivitas tebu di Kabupaten Kediri.
Co-Authors Abdul Aziz Hanafi Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Agil Narendar Agil Narendar Agustina Shinta Alfianti, Cahyatika Alia Fibrianingtyas Amelia Annisahaq Anfendita Azmi Rachmatika Anfendita Azmi Rachmatika Anita Rahmi Arief Joko Saputro Arifin Zainul Aris Sulistyono Arjuna, Rezahani Dimas Asyarif, Muhammad Idris Ayu Fitriana Bambang Ali Nugroho Budi Hartono Candra Adi Intyas, Candra Adi Condro Puspo Nugroho Dhiana Puspitawati Diyana, Farah Rosyidah Djoko Koestiono Djoko Kustiono Dwi Retno Andriani Dyah Retnani Nurhidayati Elin Karlina Erlangga Esa Buana Esther Sheliena Fadillah Putra FAHRIYAH Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fatoni, R.B.Moh Ibrahim firmanda, syauqi agung Fitria Dina Riana Gatot Ciptadi Ghea Hapsari Anggraini Hamidatul Khofifah Hana' Salsabila Hapsari, Triana Dewi Hermansyah, Dhany Hery Toiba Hidayah, Rakhimatul Ika Ayu Purwaningsih Imron Fuadi Intan Mega Maharani Irma Audiah Fachrista Jamilah Jihad, Baroroh Nur Joko Mariyanto, Joko Junnia Pramesthia Putri Ke-Chung Peng Luh Putu Ayu Ratnadi M Muslich Mustajab M. Muslich M. M. Muslich Mustadjab M. Ruslin Anwar Maharani, Intan Mega Marjono Marjono Mayang Adelia Puspita Miftahul Jannah Moch. Muslich Mustadjab Mochammad Muslich Mustadjab Murachman - - nFN Bahari Niken Irawati Nikmatul Khoiriyah Nirmala, Arlia Renaswari Noor Rizkiyah Noor, Arif Yustian Maulana Noor, Yumna Raisa Oktavia, Henita Fajar Peersis Dwi Pratiwi Permadhi, Danang Prihantini, Campina Illa Pujiastuti Lestari Putri Daulika Putri Daulika Putritamara, Jaisy Aghniarahim Rachman Hartono Rahman, Moh Shadiqur Ratya Anindita Ratya Anindita Reza Wibisono Rhinda Astitya Zubaidah Rina Suprihati Rini Dwi Astuti Rini Dwiastuti Rini Dwiastuti Rini Mutisari Riyadi, Sahrul Dwi Rosihan Asmara Ruhkmauddin, Likin S Gatot Irianto S Soemarno S Suhartini S Sujarwo S Syafrial S Syafrial S Syafrial S Syafrial Sahri - Muhammad Sari Perwita Rahmanti Setyono Yudo Tyasmoro Setyowati, Putri Budi Shaleh, Mohammad Ilyas Sheliena, Esther Sinaga, Riska Elsa Rianty Soemarno - - Sony Susanto Suhartini Suhartini Suharyo G., Brantas Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syarifatul Istiqomah Ula, Mahfudlotul Wahib Muhaimin Wahyuningtyas, Agustina Shinta Hartati Wen-Chi Huang Wen-Chi Huang Wenny Mamilianti Wisynu Ari Gutama Yundari, Yundari Yustisianto Nugroho Zakki Faizin Fitrianto Zulkifli Mantau