Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian Ekstrak Propolis terhadap Ekspresi TLR4 dan Apoptosis pada Jaringan Otak Tikus Model Traumatic Brain Injury (TBI) Prasetyo, Bowo Hery; Handono, Kusworini; Dalhar, Mochamad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.1

Abstract

Traumatic brain injury (TBI) merupakan cedera kepala yang sering terjadi pada populasi di seluruh dunia. Selama cedera kepala terjadi reaksi kaskade inflamasi yang dihubungkan dengan aktivasi TLR4. Propolis adalah produk lebah dengan kandungan flavonoid tinggi yang mempunyai efek antioksidan, anti inflamasi, proteksi DNA, neuroprotektan, dan immunomodulator. Kandungan propolis berupa Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE) dapat menekan reperfusi iskemia, mencegah aktifasi TLR4, menghambat produksi sitokin proinflamasi dan menghambat produksi ROS pada level transkripsi melalui supresi aktivasi NFkB sehingga akan menghambat apoptosis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak propolis dalam berbagai dosis pada ekspresi TLR4 dan apoptosis di jaringan otak tikus Rattus norvegicus model trauma kapitis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah imunohistokimia dan DNA terfragmentasi (TUNEL). Sampel dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:  kelompok model trauma dan perlakuan propolis masing-masing dosis  50mg, 100mg, dan 200mg, kontrol positif dan kontrol negatif. Pada akhir penelitian, tikus dikorbankan dan dibuat preparat otak untuk menilai ekspresi TLR4 dan apoptosis. Berdasarkan hasil analisis statistik, didapatkan hubungan  yang signifikan antara ekspresi TLR4 dan apoptosis sel otak tikus model traumatik dengan berbagai dosis propolis (p=0,000, r=-0,903, p=0,000, r=-0,907, Korelasi Pearson). Penelitian ini membuktikan bahwa propolis berpengaruh dalam penurunan ekspresi TLR4 dan apoptosis di sel otak tikus model trauma kapitis.
Hubungan Kadar TGF-β1 dan IFN-ɣ dengan Indeks Kronisitas Nefritis Lupus Jayani, Indah; Handono, Kusworini; E, Agustina Tri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.648 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2012.027.01.3

Abstract

Meskipun perbaikan penatalaksanaan terapi telah dilakukan dalam dua dekade terakhir , tetapi prognosis nefritis lupus tetap  tidak  memuaskan.  Oleh  karena  itu  diperlukan  suatu  biomarker  yang  dapat  menggambarkan  aktivitas  penyakit. Penelitian ini  dilakukan untuk untuk melihat peran TGF-β1 urin dan IFN-ɣ  urin sebagai biomarker engan indeks kronisitas nefritis  lupus.  Dilakukan studi  observasional selama 1 tahun pada sampel urin 25 subjek  penelitian untuk  mengetahui hubungan kadar TGF-β1 dan kadar IFN-ɣ  yang diukur menggunakan metode ELISA dengan indeks kronisitas nefritis  lupus (biopsi  ginjal).  Data  dianalisis  menggunakan  uji  t  tidak  berpasangan  dan  uji  korelasi  Pearson.  Hasil  penelitian  menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara mean kelompok kasus (nefritis lupus) yaitu (197,87±96,74) dan kelompok kontrol (lupus  non  nefritis)  (17,82±18)  pada  pengukuran  kadar  IFN-ɣ  urin,  sedangkan  TGF-β1  urin  menunjukkan  tidak  ada perbedaan yang signifikan (p=0,425)  pada kelompok kasus (34,51±11,17)  dan kelompok kontrol (30,27±5,87).  Pada uji korelasi menunjukkan ada hubungan positif yang kuat dan signifikan antara kadar IFN-ɣ urin dan TGF-β1 urin (r<0,787), indeks kronisitas dengan kadar IFN-ɣ urin    (r<0,674) dan juga antara indeks kronisitas dan TGF-β1 urin(r<0,764). Dapat disimpulkan  kadar  TGF-β1  dan  kadar  IFN-ɣ  berpotensi  untuk  digunakan  sebagai  indikator  kronisitas  nefritis  lupus. Kata  Kunci:  Gamma  urin,  indeks  kronisitas,  IFN-ɣ  ,  nefritis  lupus,  TGF-β1,  urin
Quercetin sebagai Penghambat Aktivasi NF-κβ dan Penurunan Kadar MCP-1 pada Kultur HUVECs yang Dipapar dengan Leptin Masyhur, Muhammad; Handono, Kusworini; Fitri, L Enggar; Indra, M Rasjad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 4 (2011)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.298 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2011.026.04.7

Abstract

Hiperleptin mempengaruhi proses oksidasi enzim N-acetyldiphosphat (NADPH) yang berfungsi pada proses metabolisme dan reaksi redoks sehingga terjadi stres oksidatif. Peningkatan ROS menyebabkan aktifnya nuclear factor kappa beta (NF-κβ) yang mengubah reaksi redoks di dalam sel melalui dimer p50 dan p65 yang bertranslokasi ke inti sel yang akan mempengaruhi gen promoter untuk mengekspresikan faktor kemotaksis yaitu monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1). Tujuan penelitian ini adalah melihat efektifitas quercetin pada penurunan ekspresi protein proinflamasi penyebab aterosklerosis. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan menggunakan sampel kultur sel endotel manusia (HUVECs) yang diberi leptin 500ug/mL dan diinkubasi selama 6 jam yang selanjutnya diberi perlakuan quercetin dengan variasi dosis 0 µM, 50 µM, 125 µM dan 625 µM dan diamati aktivasi NF-κβ menggunakan metode immunofluorescence dan kadar MCP-1 menggunakan teknik ELISA. Hasil analisa data dengan menggunakan Tukey menunjukan adanya penurunan aktivasi NF-κβ yang signifikan setelah diinkubasi dengan quercetin dosis 125 µM (p<0,001) dan penurunan kadar MCP-1 sebesar 503,40±23,93324 (p<0,001) apabila dibandingkan dengan kontrol positif. Dosis optimal quercetin adalah perlakuan dengan dosis 125 µM karena memberikan pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kadar MCP-1 dan penghambatan aktivasi NF-κβ. Dosis 625 µM hanya menghambat aktivasi NF-κβ tetapi tidak signifikan dalam menurunkan kadar MCP-1 (p=0,916). Peningkatan dosis quercetin menunjukkan korelasi yang signifikan dengan penurunan kadar MCP-1 (r=-0,498, p<0,001) dan penghambatan aktivasi NF-κβ (r=-0,803, p<0,001). Kata Kunci: Aktivasi NF-κβ, disfungsi endotel, leptin, MCP-1, quercetin
Kadar Antibodi Anti-dsDNA dan Urine Monocyte Chemoattractant Protein-1 pada Nefritis Lupus Susianti, Hani; Salman, Yuliana; Gunawan, Atma; Handono, Kusworini
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.079 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2012.027.02.8

Abstract

ABSTRAKKata Kunci: Lupus  eritematosus  sistemik  (LES) merupakan  penyakit  autoimun  yang  ditandai  oleh  peradangan  kronis  dan  akut. Biomarker klasik untuk mendeteksi adanya penyakit LES adalah antibody anti-double stranded DNA (anti-dsDNA) dan urine Monocyte Chemoattractant Protein-1   (uMCP-1).   Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara kedua biomarker tersebut dengan klasifikasi histopatologis nefritis lupus untuk mengganti biopsi ginjal dalam penentuan kelas histopatologi nefritis lupus.   Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan   berupa studi observasional dengan pengambilan sampel darah dan urin untuk mengetahui kadar antibodi anti-dsDNA dan MCP-1, serta biopsi ginjal untuk menentukan kelas nefritis lupus berdasarkan klasifikasi WHO tahun 1982.   Data hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,208>α) antara mean rank kadar anti-dsDNA pada kelompok kontrol dan kelompok kasus,begitu pula dengan hasil perbandingan mean rank kadar uMCP-1 (p=0,247>α).   Uji korelasi Spearman's rho,menunjukkan hubungan signifikan kadar anti-dsDNA dan kadar uMCP-1 (r = 0,861; p<0,001). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar biomarker antibodi anti-dsDNA dan urine MCP1 pada kejadian nefritis lupus dan klasifikasi histopatologi nefritis lupus, namun terdapat hubungan yang sangat erat antara kadar biomarker antibodi anti-dsDNA dengan kadar urine MCP-1. Nilai sensitifitas kadar anti-dsDNA dan uMCP-1  lebih rendah yaitu 20% – 40% dibandingkan dengan nilai spesifisitasnya, yaitu 50% – 83,33%.Kata Kunci: Anti-dsDNA, uMCP-1, klasifikasi histopatologi, nefritis  lupus
Korelasi Kadar Vitamin D, dengan TNF-α dan Manifestasi Klinis pada Pasien Artritis Rematoid Ruliani, Hanik; Kalim, Handono; Suryana, BP Putra; Handono, Kusworini
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.7

Abstract

Artritis rematoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan sinovitis erosif simetrik, diawali dengan  aktivasi sel T dependent antigen yang akan mencetuskan respon imun, terutama tipe Th1. Tumor necrosis factor (TNF-α) adalah sitokin sentral pada patogenesis AR.  Diketahui bahwa defisiensi vitamin D berkaitan dengan eksaserbasi respon imun Th1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar vitamin D dengan kadar TNF- α, beratnya aktivitas penyakit pada pasien rematoid artritis. Penelitian cross sectional dilakukan pada pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 24 pasien, kriteria diagnosis ditegakkan menurutkriteria ACR/EULAR 2010. Vitamin D dalam darah  dan TNF-α  diukur dengan metode ELISA, beratnya manifestasi klinis penyakit AR dinilai dengan score DAS28, VAS, dan skala fungsional. Sebesar 45,8% pasien mengalami defisiensi  vitamin D (36,13 ng/ml). Gangguan fungsional terbanyak adalah kelas I (66,6%). Terdapat korelasi yang bermakna antara vitamin D dengan usia pasien (p=0,005, r=-0,553), dengan lama sakit (p=0,009, r=-0,522), dengan DAS 28 (p=0,001, r=-0,615), banyaknya sendi yang sakit (p=<0,001, r=-0,733), dan sendi yang bengkak (p=0,045, r=-0,413), VAS pasien (p=0,006, r=-0,541) serta dengan kadar TNF  (p=0,048, r=-0,408) dan status fungsional pasien (p=0,039, r=-0,424). Hasil membuktikan bahwa kadar vitamin D dalam darah mempunyai hubungan dengan manifestasi klinis AR dan kadar TNFKata Kunci: Artritis rematoid, DAS 28, CRP, TNF VAS, vitamin D
Peningkatan Jumlah Apoptosis Airway Smooth MuscleBerhubungan dengan Peningkatan + Jumlah Sel T CD8 pada Model Mencit Asma Setiawati, Dessy; Kusuma, HMS Chandra; Kusworini, Kusworini
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 25, No 3 (2009)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.727 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2009.025.03.4

Abstract

Airway  remodeling  is  an  important  thing  in  asthma.The  increase  of  airway  smooth  muscle  mass  is  a prominent  feature  of  asthmatic  airway  remodeling.  The importance  role  of  airway  smooth  muscle cell  (ASM) + apoptosis in airway remodeling is unknown.T cell also had important role in asthma, whereas CD4 T cell +role  in  airway  remodeling  has  already  known,  but  how  CD8   T cell  role  in  airway  remodeling  is  still  unclear.  A randomized  control  group experimental study  used Balb/c mice, that  categorized into  2 groups: asthma and control.  Asthma group was sensitized by ovalbumin intraperitoneally  in  day 0 and 14, followed  by inhalation +every  2-3  days  for  6  weeks.  In  week  8,  all  of  mice  were  terminated.   The  expression  of  CD8   T  cell  lymphocyte was  examined  through  immunohistochemistry  method,  whereas  ASM  apoptosis  by  TUNEL  method. Independent sample t-test and spearman test was used in statistical analysis with confident interval 95%. The  bronchioli  and  lungs  specimens  were  obtained  from  18  mice  (9  in  each  group).  Case  goup  had  significant +increase  in  the  amount of ASM apoptosis and expression of CD8   T cell lymphocyte  (p=0.000;  p=0.001). +There was also positif correlation between  ASM apoptosis and expression of CD8   T cell (r=0.37,  p=0.065). +We  conclude  that  increasing  ASM  apoptosis  has  a  relationship  with  increasing  CD8   T  cell+Keywords:  asthma,  mice,  ovalbumin,  ASM  apoptosis  and  CD8   T  cell
SUSU KUDA SUMBAWA TERFERMENTASI SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT UNTUK 37.8 KDA V. CHOLERAE VACCINE Faisal, Faisal; Sumarno, Sumarno; Handono, Kusworini
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.374 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.02.2

Abstract

ABSTRAKProtein adhesi subunit pili berat molekul 37,8 kDa V.cholerae 01 merupakan salah satu faktor diare. Protein tersebut mempunyai  potensi  menginduksi  respon  imun  mukosal  sehingga  dapat  menjadi  kandidat  vaksin  yang  poten.  Tujuan penelitian adalah membuktikan bahwa susu kuda Sumbawa terfermentasi dapat meningkatkan potensi protein adhesi subunit pili berat molekul 37,8 kDa V.cholerae 01 yang dikonjugasi dengan   toksin kolera subunit B dalam menginduksi respon  imun  mukosal  s-IgA  dan  mencegah  sekresi  cairan  pada  usus  mencit.  Metode  penelitian  ini  adalah  studi eksperimental dengan menggunakan mencit Balb/c. Isolasi protein adhesi subunit pili berat molekul 37,8 kDa bertingkat dengan menggunakan pili cutter, dilanjutkan SDS-PAGE. Susu kuda Sumbawa terfermentasi diberikan setiap hari dengan dosis  0.4  ml/20gr  BB  mencit.  Imunisasi  dilakukan  dengan  memberikan  protein  adhesi  berat  molekul  37,8  kDa  yang dikonjugasi  dengan  toksin  kolera  sub  unit    B.  Pengukuran  kadar  s-IgA  menggunakan  metode  ELISA.  Uji  protektifitas menggunakan usus imunisasi dengan paparan susu kuda Sumbawa terfermentasi yang diberi bakteri V.cholerae 01. Di hitung  volume  akhir  cairan  sebagai  indikator  berat  usus.  Analisis  data  menggunakan  ANOVA  dan  Tukey's  test.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan   kadar s-IgA pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi susu kuda dan protein 37,8 kDa konjugasi CTB (p=0.00). Pada uji protektifitas juga menunjukkan  perbedaan berat usus  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok  perlakuan  yang  diberikan  susu  kuda  dan  protein  37,8  kDa  konjugasi  CTB (p=0.02).
The Correlation between Serum Concentration of Vitamin D with Vitamin D Receptor Expression and Disease Activity in Indonesian Patients with Systemic Lupus Erythematosus: Preliminary Study Handono, Kusworini; Tanuwijaya, Laksmi Karunia; Fitri, Loeki Enggar; Kalim, Handono
Journal of Tropical Life Science Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The vitamin D role on the immune response of systemic lupus erythematosus (SLE) patient is mediated by vitamin D receptor (VDR). Low level of vitamin D correlated with disease activity in SLE patients, and circulating levels of activated vitamin D (1,25(OH)2D) contribute to VDR protein levels and its function. The objective of this study was to determine the correlation between vitamin D status with expression of VDR in peripheral blood mononuclear cell (PBMC) and the disease activity in SLE patients. The Research Subjects were 15 SLE patients (ACR 1997 criteria) from the Rheumato-Immunology Division, dr. Saiful Anwar Hospital, Malang and 5 healthy controls. Serum vitamin D (25(OH)D3) level was assessed using ELISA method. VDR expression in PBMC was assessed using immunocytochemistry technique. The disease activity was measured by Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index (SLEDAI) score. This study showed no difference on VDR expression in PBMC between patient and healthy control group, but patient with vitamin D deficiency had lower VDR expression in PBMC than the other group. No difference on SLEDAI score between the group. Vitamin D status correlated positively with VDR expression in PBMC (p < 0,035, r = 0,473). However vitamin D status did not correlate with disease activity scores (p = 0,686).
Membangun Desa Binaan Tanggap COVID-19, Lupus, Reumatik, dan Alergi: Upaya Menurunkan Angka Kejadian dan Mencegah Kekambuhan di Malang Handono, Kusworini; Wahono, Cesarius Singgih; Barlianto, Wisnu; Dewi, Elvira Sari; Sari, Tita Luthfia; Hasanah, Dian; Rahman, Perdana Aditya; Anshory, Muhammad; Wulandari, Desy; Sari, Dewi Purnama; Endharti, Agustina Tri; Nurdiana, Nurdiana; Kalsum, Umi; Susianti, Hani; Kalim, Handono
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i1.30161

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi mempengaruhi keberhasilan terapi, penurunan angka kejadian, dan pencegahan kekambuhan. Tujuan pengabdian masyarakat adalah membangun desa-desa binaan tanggap COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi di Malang oleh Tim Kelompok Kajian Lupus, Autoimun, Reumatik, dan Alergi (LAURA) Universitas Brawijaya. Warga desa binaan diberikan penyuluhan berupa seminar awam dan pelatihan tentang pertolongan awal pada penyakit COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi, kemudian diminta mengisi kuesioner posttest untuk mengukur pemahaman. Desa-desa binaan diberikan thermo-gun dan wastafel untuk menerapkan protokol kesehatan. Satu bulan kemudian dievaluasi adanya kejadian COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi di desa binaan. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata warga desa binaan memahami 78,3% materi yang diberikan dan menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diajarkan saat penyuluhan. Dilaporkan tidak ada kejadian COVID-19 serta kekambuhan lupus, reumatik, dan alergi dalam satu bulan terakhir kegiatan. Kesimpulan: pembangunan desa-desa binaan di Malang meningkatkan tanggap warga terhadap COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi.
Modulation of Perlecan Protein towards Chondrocyte Secretion Factors at the Articular Cartilage in Hyperglycemic Animal Model Ibrahim Njoto; Fatchiyah Fatchiyah; Kusworini Handono; Abdurrachman Abdurrachman; Djoko W. Soeatmadji; Handono Kalim
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol 8, No 1 (2019): Edition January-April 2019
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2019.008.01.450

Abstract

High carbohydrate influences the cartilage microcellular environment and chondrocytes. Perlecan (HSPG2) conducts an essential role as chondrocytes mechano-transducer and chondrocytes secretion factors. This research aims to fulfill the research gap about hyperglycemia which influences to perlecan of articular cartilage. About twenty male rats were divided into four groups: group I (sugar-treated rats 1.00 mg/kg of BW), group II (sugar-treated rats 1.5 mg/kg of BW), group III (2.00 mg/kg of BW), and control. The Anterior Cruciate Ligament Transection (ACLT) used to generate an unstable joint to be osteoarthritis condition at the right knee. Then, sugar was administrated for two months.  Level expression of the protein was analyzed using Western Blotting. The result showed that perlecan expression was decreased within all sugar-treated rats group as compared to control. The IGF-1 expression was decreased, whereas TGF-β was slightly increased within all treatment groups. Moreover, the expression of FGF-2 was higher in all treatment groups. Of note, IL-1β expression was only elevated in group II and III. The interaction of perlecan to the chondrocyte secretion factors was determined by the cartilage condition within hyperglycemia.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdurrachman Abdurrachman Achmad Rifa’i, Achmad Achmad Rudijanto Achmad Rudijanto Agustina T Endharti, Agustina T Agustina Tri E Agustina Tri Endharti Ahmad Bayhaqi Nasir Aslam Airlangga, Dimas Ikhsan Albaar, Thoha M. Alfandy, Tommy N. Asih, Sari Wulan Ati Rastini Atma Gunawan Atma Gunawan Atma Gunawan Aulanni'am, Aulanni'am Balindra, Fredlina Rossa Bambang Rahardjo Benny A Pradana, Benny A Bowo Hery Prasetyo, Bowo Hery BP Putra Suryana BP Putra Suryana Cesarius Singgih Wahono Dalhar, Mochamad Dantara, Tri W.I. Dany Farida Desfryda, Elynca Putri Dessy Setiawati desy wulandari Dewi Purnama Sari Dewi, Elvira S. Dhani, Fauzan K. Dhian E. P. Harnandari Dian Ayu Wulansari, Dian Ayu Dian Hasanah Dian Sukma Hanggara Dimas Ikhsan Airlangga Djoko W. Soeatmadji Dona Marisa, Dona Dwinadella, Sephia Eko, Mudjiwijono Handaru Elvira Sari Dewi Ema Pristi Yunita Ema Pristi Yunita, Ema Pristi Engli, Katherina Enny Listyawati Erawati, Dini Rachma Erna Amin Faisal Faisal Farida ** Fatchiyah Fatchiyah Firdaningrum, Nimas Eka Gizta, Aura Bella Handono Kalim Hani Susanti, Hani Hani Susianti Hanik Ruliani Haribowo, A S Hidayat Sujuti HMS Chandra Kusuma I Putu A.S Ibrahim Njoto Ihda Dian Kusuma Indah Jayani Ivan A Hartono, Ivan A Janasti, Laksmitha Krisni Subandiyah Kurnianingsih, Nia L Enggar Fitri Laksmi Karunia Tanuwijaya Laksmi Karunia Tanuwijaya Lisyani Suromo Loeki Enggar Fitri M Rasjad Indra Machlusil Husna, Machlusil Maghfirah, Halimi Bidaimi Marsetyawan HNE Soesatyo Muhammad Anshory, Muhammad Muhammad Masyhur Nelly Ismayasih Nurdiana Nurdiana Nurhadi, Pradana Perdana Aditya Rahman Poetri, Levrita Nindya Pramadhani, Almira Prasetyo, Dwi A. Pratama, Mirza Z. Pratama, Mirza Zaka Purnomo, Athaya F. Purwanto Adipireno Putri, Choirinnisa Meilia Ayu Putu A. Herliawati R.I R.I Radhitio A Nugroho, Radhitio A Rahmawati, Hanifa Rizky Ria Famuji, Siti Roziah Rifa’i, A Rizky Fachry, Ade Wlidan Rossy Meilani Rulli Rosandi Safrina Dewi Ratnaningrum, Safrina Dewi Sari, Riana Trinovita Sari, Tita Luthfia Satrio Wibowo Singgih Wahono Solly Aryza Sri Andarini Indreswari Sri Poeranto, Sri Subandi Subandi Suharyo Hadisaputro Sulistomo, Hikmawan Wahyu Sulistyorini Sulistyorini Sumarno . Sumarta, Norma Hanifah Suryana, Bagus Putu Putra Sutrisno Sutrisno Suwito, Mat Syahrul Chilmi Tatit Nurseta Tatit Nurseta Torajasa Achamar Tri Yudani Mardining Raras VALENTINA YURINA VALENTINA YURINA Wahono, Caesarius Singgih Wahono, Cesarius S. Wahono, Cesarius Singgih Wisnu Barlianto Wisnu Barlianto Wisnu Barlianto Yahya Irwanto Yona One Sidarta, Yona One Yudhanto, Hendy Setyo Yuliana Salman Zaenal Kusuma