Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK FISIK LIMBAH PADAT PEMBUATAN TEPUNG AREN (Arenga pinnata Merr) HASIL FERMENTASI ANAEROB DENGAN ADITIF MOLASES, LUMPUR KECAP DAN UREA Alamsyari .; Mansyur .; Iman Hernaman; Iin Susilawati; Nyimas Popi Indriani; Romi Zamhir Islami; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.342 KB) | DOI: 10.24198/jnttip.v1i1.25424

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat aditif terhadap karakteristik fisik limbah padat pembuatan tepung aren hasil fermentasi anaerob. Penelitian silakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acaak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P1 = 5% molasses, P2 5% lumpur kecap, P3 = 1% urea, P4 = 5% molasses + 1% urea, P5 = 5% lumpur kecap + 1% urea. Data yang terkumpula dilakukan analisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa, dengan penggunaan molasses sebanyak 5% memberikan hasil yang terbaik. Kesimpulan, penggunaan molasses 5% memberikan karakteristik fisik terbaik pada fermentasi anaerob pada limbah padat pembuatan tepung aren. 
POTENSI KULIT DURIAN (Durio zibethinus) SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF Iman Hernaman; Sri Agustina; Dedi Rahmat
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v3i1.35677

Abstract

vKulit durian merupakan limbah dari perkebunan durian. Limbah ini masih memiliki potensi sebagai pakan ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi kulit durian sebagai pakan ruminansia. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi melalui analsis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan analisis proposi kulit durian dalam buah durian,kemudian dilakukan analisis proksimat dan fraksi serat. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan melihat data statistik. Hasil menunjukkan bahwa kulit durian memiliki proporsi sebesar 69,16% dari buah durian dengan potensi setahun sebesar 62.379,8693 ton bahan kering (BK). Kulit durian memiliki kandungan serat kasar sebesar 33,87% dengan kandungan lignin yang tinggi, yaitu 12,11%. Kulit durian dapat menyediakan bahan pakan sebagai sumber serat untuk ruminansia sebanyak 18.781 satuan ternak (ST). Kesimpulan kulit durian berpotensi sebagai bahan pakan sumber serat bagi ruminansia.
PERBAIKAN MUTU RANSUM SAPI POTONG MELALUI PEMBERIAN KONSENTRAT BERBASIS BAHAN PAKAN LOKAL DI SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) PURWAKARTA Iman Hernaman
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.672 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.10279

Abstract

Purwakarta merupakan kabupaten di Jawa Barat yang memiliki posisi strategis sebagai pusat peternakan, selain pertanian dan industri.Di sektor peternakan khususnya sapi potong menunjukan kinerja yang baik. Hal ini dari meningkatnya populasi sapi potong dan kerbau berdasarkan sensus pertanian Tahun 2013 sebesar 7,34%. Dari sisi pemasaran sapi potong tidaklah sulit karena daerah ini dekat dengan ibukota Jakarta dan memiliki jaringan transportasi terutama jalan Tol yang baik, sehingga memudahkan dalam distribusi penjualan sapi potong ke Jakarta.Melihat posisi strategis tersebut, maka Kabupaten Purwakarta pada tahun 2016 ditetapkan sebagai Sentra Peternakan Rakyat Sapi Potong oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.Namun demikian, kondisi kekinian menunjukan bahwa  para peternak sapi potong belum memberikan ternaknya ransum yang berkualitas, mereka hanya mengandalkan hijauan alam  yang memiliki kualitas rendah. Pemberian konsentrat sebagai makanan tambahan akan memberikan solusi untuk meningkatkan performa sapi potong. Melalui kursus singkat diharapkan peternak dapat memformulasikan konsentrat berbahan baku lokal melalui serangkaian pelatihan yang diawali dengan :   1) Persiapan berupa observasi daerah sasaran Memilih dan menghimpun kepustakaan yang relevan. 2) Pelatihan meliputi pengenalan  pengetahuan bahan pakan, kebutuhan nutrien sapi potong dan penyusunan konsentrat menggunakan program Excell 3) Demonstrasi plot yang diawali dengan tahapan pelatihan pencampuran konsentrat dengan metode manual, lalu dilakukan produksi konsentrat yang akan diujicobakan ke sapi potong milik peternak.4) Evaluasi dilakukan setelah proses pelatihan dan demonstrasi plot.Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2016 yaitu penjajagan ke lokasi daerah sasaran untuk melihat potensi yang ada serta berkoordinasi dengan dinas terkait, selanjutnya dilaksanakan penyuluhan dan demonstrasi plot ke peternak di desa Tegal Sari yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2016.            Pada kegiatan ini dihadiri oleh peternak, petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan dan pengurus SPR, kepala desa dan aparatnya. Total peserta yang hadir sebanyak 45 orang. Pada Tahap 2 pelaksanaan kegiatan hanya melibatkan pengurus SPR dan para ketua kelompok beserta anggota pengurus kelompok dan  dihadiri oleh perwakilan dari dinas terkait serta penyuluh yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 2016. Berbeda dengan penyuluhan sebelumnya dimana program formulasi hanya diperliharkan secara demonstrasi, sedangkan kegiatan kegiatan kali ini peserta diajarkan bagaimana mengoperasikan program formulasi ransum, masing-masing membawa leptop yang sudah dipersiapkan sebelumnya, pada penuluhan kali ini dihadiri oleh 24 orang. Tahap terakhir adalah evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2016 dimana peserta dievaluasi sejauhmana  penerapan dan kemampuan dalam membuat formulasi ransum mnggunakan excell serta menerapkan cara mencampur ransum. Dari hasil evaluasi tersebut banyak yang mencobanya dan menyatakan bisa, sedangkan teknik mencampur dalam membuat konsentrat belum mereka lakukan karena keterbatasan biaya membeli konsentrat. Evaluasi ini dihadari oleh 39 peserta.      Kesimpulan bahwa peternak menunjukan ketertarikan dalam kegiatan ini dengan indikator banyaknya yang datang dan berperan aktif dalam penyuluhan maupuan demonstrasi plot serta mereka mampu mengoperasikan program formulasi dari Excell.Saran yang dapat disampaikan, yaitu formulasi ransum akan efektif bila dilaksanakan secara terbatas bagi peternak yang memiliki kemampuan dalam mengoperasikan program Excell. Perlu pembuktian hasil pelatihan formulasi konsentrat dengan menerapkan konsentrat hasil formulasi berbahan baku lokal di tempat mereka dengan melakukan aplikasi pada ternak sapinya.
Kadar NPK Feses Domba Garut yang Diberi Ransum Mengandung Silase Daun Rami (Boehmeria nivea) Budi Ayuningsih; Ana Rochana; Iman Hernaman; Rahmat Hidayat; Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.281 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.7106

Abstract

ABSTRAK                                                                        Penelitian bertujuan mengevaluasi ransum mengandung silase daun rami (Boehmeria nivea) terhadap kandungan BK dan NPK feses domba garut. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu R1 = 100% rumput R2 = 60%   rumput + 40% konsentrat, R3 = 30% silase daun rami + 30% rumput + 40%  konsentrat, R4 = 60% silase daun rami +40% konsentrat. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data hasil penelitian dianalisis ragam dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan silase daun rami sampai tingkat 60%  dalam ransum domba garut nyata mempengaruhi BK, kadar abu dan K (P<0,05), tetapi tidak mempengaruhi kandungan N dan P feses domba. Pemberian silase daun rami sebanyak 60% dalam ransum menghasilkan kandungan abu feses tertinggi (25,49%) serta menghasilkan 33,55-40,89% BK, 2,27-2,53% N, 0,57-0,67% P dan 0,21-0,34% K. Kesimpulan, penggunaan silase daun rami sampai tingkat 60% berpotensi sebagai pupuk organik dalam menyediakan unsur N,P, dan K bagi tanaman.Kata Kunci : domba garut, daun rami, feses, NPK, silaseABSTRACTThe study aimed to evaluate the ration containing silage of Boehmeria nivea leaf on the dry matter (DM) and N, P, K content of garut sheep feces. The study used a completely randomized design (CRD) with four treatment, namely R1 = 100% grass; R2 = 60% grass + 40% concentrate; R3 = 30% silage of Boehmeria nivea leaf + 30% grass + 40% concentrate; and R4 = 60% silage of Boehmeria nivea leaf + 40% concentrate. Each treatment was repeated five times. The data obtained were analyzed by variance of analysis and continued with Duncan's multiple range test. The results showed that the use of Boehmeria nivea leaf silage up to 60% in garut sheep ration significantly affected the dry matter (DM), ash, and K content (P <0.05), but did not affect the N and P content of sheep feces. Giving silage of Boehmeria nivea leaf up to 60% in the ration produced the highest fecal ash content (25.49%), 33.55-40.89% DM, 2.27-2.53% N,0.57-0.67% N and 0.21-0.34% K. This research concludes that the use of Boehmeria nivea leaves silage up to 60% has the potential as an organic fertilizer in providing N, P, and K elements for plants.Keywords: Boehmeria nivea leaves, feces, garut sheep, NPK, silage
Pengaruh Imbangan Ongggok dan Sari Pepaya Terhadap Sifat Fisik Elita Retno Milyanti; Rachmat Wiradimadja; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 3 (2019): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.177 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i3.7148

Abstract

ABSTRAK                                                                        Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat fisik campuran onggok dengan sari pepaya. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Data yang terkumpul dilakukan analisis uji Duncan.  Perlakuan terdiri atas 1) P0 = onggok (kontrol), 2) P1 = 1 bagian onggok + 1 bagian sari pepaya, 3) P2 = 1 bagian onggok + 2 bagian sari pepaya, dan 4) P3 = 1 bagian onggok + 3 bagian sari papaya. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil menunjukan bahwa bahwa semakin tinggi penambahan sari pepaya pada onggok, maka semakin tinggi (P<0,05) nilai kerapatan tumpukan, sedangkan  nilai berat jenis paling tinggi (P<,005) diperoleh pada perlakuan P3 sebesar 1,03 Kg/m3, ketika  kerapatan pemadatan tumpukan tidak menunjukan perbedaan yang nyata, Kesimpulan, pencampuran onggok dengan sari pepaya mengubah sifat fisik onggok, dimana nilai kerapatan tumpukan dan berat jenis tertinggi diperoleh pada pencampuran 1 bagian onggok dengan 3 bagian sari pepaya (P3).Kata Kunci : onggok, sari pepaya, sifat fisikABSTRACTThe research aims to determine the physical properties of the mixture of onggok with papaya extract. The study was conducted experimentally with a completely randomized design (CRD). The collected data was carried out by Duncan test analysis. Treatment consists of 1) P0 = onggok (control), 2) P1 = 1 part onggok + 1 part papaya extract, 3) P2 = 1 part onggok + 2 parts papaya extract, and 4) P3 = 1 part onggok + 3 parts papaya extract. Each treatment was repeated 6 times. The results showed that the higher the addition of papaya extract to onggok, cause the higher (P <0.05) of the value of bulk density, while the highest value of specific density (P <0.05) was obtained in P3 treatment of 1.03 Kg / m3, when the compact bulk density does not show a significant difference. The conclusion, mixing onggok with papaya juice changes the physical properties of onggok, where the highest bulk density and specific density is obtained by mixing 1 part onggok with 3 parts papaya juice (P3).Keywords: onggok, papaya extract, physical properties
Kecernaan Ransum yang Mengandung Limbah Roti pada Domba Shiyami Asri Yamashita; Rani Darliani Rachmat; Ana Rochana Tarmidi; Budi Ayuningsih; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 1 (2020): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.87 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i1.9701

Abstract

ABSTRAKLimbah roti memiliki potensi sebagai pakan untuk domba, namun belum banyak diketahui dampaknya terhadap kecernaan. Penelitian bertujuan untuk menguji ransum yang mengandung limbah roti terhadap kecernaan pada domba. Dua puluh ekor domba lokal dengan bobot hidup 34,65±2,87 kg dialokasikan ke dalam 5 ransum perlakuan yang mengandung limbah roti sebanyak 0, 6, 12,18, dan 24%. Penelitian dilaksanakan secara eksmperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang terkumpul dianalisis dengan sidik ragam. Hasil menunjukan bahwa penggunaan limbah roti sampai 24% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap kecernaan protein kasar, lemak kasar, bahan kering dan bahan organik dengan nilai rataan berturut-turut 54,91%, 73,39%, 66,80% dan 69,86%. Kesimpulan, limbah roti dapat digunakan dalam ransum sampai 24% dan tidak menganggu kecernaan pada domba.Kata kunci: domba, kecernaan, limbah, ransum, rotiABSTRACTBread waste has potential as a feed for sheep, but not yet known the impact on digestibility. The research aims to test the ration containing bread waste on digestibility in sheep. Twenty local sheep with a body weight of 34.65 ± 2.87 kg were allocated into 5 treatment rations containing bread waste of 0, 6, 12.18, and 24%. The study was conducted experimentally using a completely randomized design. The data collected was analyzed by variance. The results showed that the use of bread waste up to 24% in the ration did not affect the digestibility of crude protein, crude fat, dry matter and organic matter with an average value of 54.91%, 73.39%, 66.80% and 69.86%. Conclusion, bread waste can be used in rations up to 24% and does not interfere with digestibility in sheep.Keywords: sheep, digestibility, waste, ration, bread
Proteksi Protein Ampas Tahu dengan Crude Palm Oil (CPO) terhadap Degradasi Mikroba Rumen Nadia Ainunisa; Mohamad Busaeri Rapsanjani; Ana Rohana Tarmidi; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 2 (2020): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.894 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i2.11459

Abstract

ABSTRAKProtein ampas tahu memiliki kualitas yang baik, namun mudah didegradasi oleh mikroba rumen, sehingga membutuhkan perlindungan. Penelitian bertujuan untuk melindungi protein ampas tahu dari degradasi mikroba rumen. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Data yang terkumpul dilakukan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Ampas tahu kering dicampur dengan menggunakan mikser secara merata dengan crude palm oil (CPO) sebanyak 0%, 10%, 20%, dan 30 % atau setara dengan 0% (P0), 4% (P1), 8% (P2), 12% (P3) dalam ransum.  Kemudian ampas tahu tersebut digunakan sebagai konsentrat tunggal dalam ransum yang dicampur dengan rumput pada perbandingan 40:60, setelah itu dievaluasi secara in vitro. Hasil menunjukkan bahwa proteksi ampas tahu dengan CPO menghasilkan penurunan konsentrasi N-NH3 (P<0,05) dengan nilai yang terendah adalah 2,6 mM pada P3. Sementara itu proteksi CPO juga menurunkan nilai asam lemak terbang pada P3 dan semakin tinggi penggunaan CPO menghasilkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik yang rendah (P<0,05). Kesimpulan, penggunaan CPO mampu memproteksi protein ampas tahu, namun dapat menurunkan asam lemak terbang dan kecernaan.Kata kunci: ampas tahu, crude palm oil (CPO), in vitro, protein, ruminansia ABSTRACT   Tofu cake protein has good quality but is easily degraded by rumen microbes, so it needs protection. The research aims to protect the tofu cake protein from rumen microbial degradation. The study was conducted experimentally using a randomized complete design with 4 treatments and 5 replications. The data collected was analyzed for variance analysis and followed by Duncan's test. Dried tofu waste is mixed by using mixer evenly with crude palm oil (CPO) as much as 0%, 10%, 20%, and 30% or equivalent to 0% (P0), 4% (P1), 8% (P2), 12% (P3) in the ration. Then that tofu cake was used as a single concentrate in the ration mixed with grass at a ratio of 40:60, after which it was evaluated in vitro. The results showed that the protection of tofu cake with CPO resulted in a decrease in N-NH3 concentration (P<0.05) with the lowest value being 2.6 mM at P3. Meanwhile, CPO protection also reduced the value of volatile fatty acids at P3 and the higher use of CPO resulted in low dry matter and organic matter digestibility (P<0.05). In conclusion, the use of CPO is able to protect the protein of tofu cake, but it can reduce volatile fatty acids and digestibility.Keywords: crude palm oil (CPO), in vitro, protein, ruminant, tofu cake
Kurva Pertambahan Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur 13-16 Bulan yang Diberi Ransum Mengandung 40% Hijauan dan 60% Konsentrat Destu Putra Rosmawan; Dedi Rahmat; Budi Ayuningsih; Tidi Dhalika; Siswanto Siswanto; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.04 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.13189

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 Februari 2020 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan dan Perbibitan Ternak Domba dan Kambing (UPTD BPPTDK) Margawati, Garut, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kurva pertambahan bobot badan Domba Garut jantan umur 13-16 bulan yang diberi ransum pada imbangan 40% hijauan dan 60% konsentrat. Domba garut jantan yang digunakan berjumlah 8 ekor yang dipelihara selama 12 minggu. Kurva PBBH dianalisis menggunakan aplikasi Curve Expert, model kurva terbaik ditentukan berdasarkan persamaan regresi yang memiliki koefisien determinasi (R2) terbesar dengan standart error (SE) yang terkecil. Hasil penelitian menghasilkan 3 model kurva dengan nilai R2 yang besar dengan SE yang kecil yaitu Fungsi Rasional (R2 = 0,999; SE = 10,31), Fungsi Eksponensial (R2 = 0,998; SE = 17,91) dan Fungsi Polinomial (R2 = 0,978; SE = 73,54). Model kurva PBBH terbaik diperoleh pada model kurva fungsi rasional karena memiliki R2 yang paling besar dengan SE yang paling kecil.Kata kunci: pertambahan bobot badan harian, domba garut, hijauan, konsentrat Body Weight Growth Curve of Garut Sheep Aged 13-16 Months Feed Ration Containing 40% Grass and 60% ConcentrateABSTRACTThe study was conducted in November 2019-February 2020 in Sheep and Goat Development and Breeding Center, Margawati, Garut, West Java. The study aimed to determine the average daily gain (ADG) curve of male garut sheep aged 13-16 months which were given rations at a balance of 40% forage and 60% concentrate. There are 8 male garut sheep used that are kept for 12 weeks. The ADG curve was analyzed using the Curve Expert application program, the best curve model was determined based on a regression equation that has the largest coefficient of determination (R2) with the smallest standard error (SE). The results of the study produced 3 curve models with large R2 values with small SE, namely Rational Functions (R2 = 0.999; SE = 10.31), Exponential Functions (R2 = 0.998; SE = 17.91) and Polynomial Functions (R2 = 0.978; SE = 73.54). The best ADG curve model is obtained in the rational function curve model because it has the largest R2 with the smallest SE.Keywords: average daily gain (ADG), concentrate, forages, garut sheep
PENINGKATAN NUTRISI LIMBAH PRODUKSI BIOETANOL DARI SINGKONG MELALUI FERMENTASI OLEH KONSORSIUM Saccharomyces cereviseae dan Trichoderma viride Rahmat Taufiq Mustahiq Akbar; Yani Suryani; Iman Hernaman
JURNAL ISTEK Vol 8, No 2 (2014): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioethanol is a renewable bio-fuels as an alternative energy substitute for oil, in the process leaving a solid waste that can be leveraged into a more useful product. This study aims to improve nutrition and reduce HCN and get the right dose of inoculum in the fermentation of bioethanol from cassava waste. This research was conducted with the experimental method used Completely Randomized Design (CRD) in the 3 x 3 factorial with 3 replications. The first factor inoculum dose (D) to the level of inoculum dose, respectively d1 = 2%, 3% = d2, d3 = 4% and the second factor is the length of fermentation, namely for 0, 4 and 8 days As for some of the parameters measured were protein content and crude fiber through proximate analysis, as well as levels of HCN by distillation method. The result showed that the best dose is the dose of 4% which can increase protein content from 2.47% to 2.91% before fermentation - 4.88% after fermentation and can lower crude fiber content of 2.65% to 2.50 % - 2.07% and influential to the decreased levels of HCN from 15.92 mg / kg to 12.73 mg / kg - 0.00 mg / kg for 8 days after fermentation. The results showed that the fermentation process using a consortium of Saccharomyces cerevisiae and Trichoderma viride can improve the quality of solid waste processing bioethanol from cassava which include increased levels of protein, crude fiber and decreased levels of HCN reduction.
PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP PENGENDALIAN KUMBANG (Tribolium castaneum) Armi Desiputra Permana; Rahmat Wiradimadja; Iman Hernaman
JURNAL ISTEK Vol 6, No 1-2 (2012): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was aimed to know the effect and best usage level of neem leaf extract on rice bran to life number of Tribolium castaneum and weight loss of rice bran. The research used an experimental method. The study used Completely Randomized Design with four treatment neem leaf extract that R0 = 0%, R1 = 2%, R2 = 4% and R3 = 6%, each is repeated five replications. The result showed that neem leaf extract usage up to level 6% on rice bran providesa realimpactto life number of Tribolium castaneum and weight loss of rice bran, and used neem leaf extract on level 6% to givelife numberof Tribolium castaneum and the lowest weight loss.
Co-Authors Abun Abun Addawiyyah, Nadya Robiatul Ai Neni Nurhayati Alamsyari . Alifia, Arya Ambarsari, Wiwik Aminuyati An An Nurmeidiansyah Ana R. Tarmidi ANA R. TARMIDI Ana R. Tarmidi ANA R. TARMIDI Ana Rochana Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana Tarmidi Ana Rochana, Ana Ana Rohana Tarmidi Ana Rohana Tarmidi Andika Hendy Permana Angga Purnawisda Anuraga Jayanegara Aprilina, Ratu Anggista Ardana Reswari Pratama Ari L. Darmawan Armi Desiputra Permana Aryanti, Risca Dwi Asep Irawan Asep Saripudin Asep Suherman Atun Budiman Audina, Leyly Nuura Norma Awaliyah, Alif Tiffany Azizah Azhar, Khaerul Bambang Kholik Mutaqin Bambang Kholik Mutaqin Bambang Nurhadi Bayani, Matni Syifa Bentang, Satria Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih BUDI AYUNINGSIH Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayuningsih Budi Ayunungsih DARMAWAN HIDAYAT Daud, Andre Rivianda Dedi Pratomo Dedi Rahmat Dedi Rahmat Dedi Rahmat Denie Heriyadi Denny Rusmana Denny Rusmana Deny Saefulhadjar Destu Putra Rosmawan Dicky Pamungkas Diding Latipudin Diding Latipudin Diky Ramdani Djajuli, Mochamad Dwi Budi Santoso Dyah Wahyuni Dyllameita Anaztha Amatullah Eka Maya Rahmawati Eka Yosi Haryantika Elfrida Ratnawati Elita Retno Milyanti Elsa Nelasari Awaliya Esatya Mahardika Farisy, Daffa Al Fransiskus Teguh Santoso Fransiskus Teguh Santoso Furi Siti Fauziyah Hasanah Ganesha Ade Riemas Ghea Kemala Ginanjar Ilyas Handi Burhanuddin Hani Yuhani Hani Yuhani Harun Djuned Hidayat Tanuwiria Hikmana, Entus Husna, Afifah Ibnul Abror Musthofa Iin Susilawati Irmawaty, Dwi Ayu Dian Johar Arifin Ken Ratu Gharizah Alhuur Kundrat Hidajat Kundrat Hidayat Kundrat Hidrajat Kundrat Hidrajat, Kundrat KURNIA A. KAMIL Kurnia A. Kamil Linda Yanwar Sunarti Lukman Purwanto M Fatah Wiyatna M. Fatah Wiyatna Magdalena Yohana Rotua Sitanggang Mansyur , Mansyur - Mansyur . Mansyur Mansyur Maya Dwisari Mesa Maisarah Mohamad Busaeri Rapsanjani Mohamad Haris Septian Muhamad Rifki B. Ali Muhamad Rovie Nawawi Muhammad Syahril Mauludan Nadia Ainunisa Nadia Ainunisa Nena Hilmia Neng Hilma Hamidah Nina Suryanti Ningsih Ningsih Nisa Nuryawati Putri Novi Mayasari Novi Mayasari Nur Atila Aldila Nyimas Popi Indriani Nyimas Popi Indriani Poniah Andayaningsih Poniah Andayaningsih Pri Riznaya Putut I. Pudjiono R. Bobby Adi Eryanto Rachmat Wiradimadja Raden Febrianto Christi Rahmat Hidayat Rahmat Hidayat Rahmat Hidayat Rahmat Taufiq Mustahiq Akbar Rahmat Wiradimadja Rahmatillah, Ririn Siti Rahmawati, Imma Raihan Nauval Ramadika Ramadika Rani Darliani Rachmat Ratna Utami Dewi Rendhy Ardiansyah Reyhan Hasyaftala Rida Septiana Ridwan Nurjaman Ansori Rini Widyastuti Romi Zamhir Islami Romy Zamhir Al Islami Rukmantoro Salim Rukmantoro Salim Sadam, Muhammad Raihan Salman Parisi Sari Suryanah Shena Nurpauza Shiyami Asri Yamashita Simson Tarigan Siswoyo Siswoyo Siswoyo Siswoyo Siti Nurachma Siti Nurachma Siti Nurachma Siti Nurachman Siti Nurachman, Siti Solehudin Solehudin Somanjaya, Rachmat Suci, Annisa SUKMA ACHLAN SAHID Syifa Nurjannah, Syifa Tanuwiria, U. Hidayat Tati Rohayati Tidi Dhalika Titin Nurhayatin Toto Toharmat Tutiyana Tutiyana Tutiyana, Tutiyana Tutyana . U. Hidayat Tanuwiria U. Hidayat Tanuwiria Ujang Hidayat Tanuwiria Ummul Hajar Urip Rosani Urip Rosani Wasmen Manalu Wiwik Ambasari Y.F. Caritas Pela Levi Yani Suryani Yani Suryani Yanti Jayanti M Yanza, Yulianri Rizki Yogi Kriskenda Yudhi Mahmud Yudhi Mahmud Zaenudin nur Sa&#039;ban