Desa Blumbang, sebagai desa dengan populasi peternak terbesar kedua di Maduran, menghadapi masalah ketersediaan pakan ternak selama musim kemarau, karena banyak peternak masih bergantung pada rumput segar. Keterbatasan ketersediaan rumput dan larangan pengambilan rumput dari tanggul memperburuk situasi ini. Artikel ini mengkaji pengelolaan fermentasi pakan (silase) sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. Pengabdian masyarakat dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif dengan mengidentifikasi masalah, penyusunan materi dan pelatihan pembuatan silase bagi peternak. Pelatihan ini melibatkan mahasiswa KKN PAR dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Peternakan Lamongan yang memberikan panduan tentang pemilihan bahan baku, teknik fermentasi, dan penyimpanan silase. Hasilnya, peternak di Desa Blumbang merespons positif dan memperoleh pengetahuan baru mengenai pembuatan silase sebagai alternatif pakan selama musim kemarau. Kesimpulannya, pelatihan ini berdampak positif karena hingga saat ini metode silase masih jarang diterapkan di Desa Blumbang bahkan di desa tetangga sehingga menjadikan program ini sebuah inovasi baru bagi ternak diwilayah sekitar. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa peternak merasa terbantu dengan pengetahuan baru yang didapat, sehingga dapat diterapkan selama musim kemarau untuk mengatasi kekurangan pakan.